Pada mulanya aku menyukai photography dimulai dengan
mengamati album photo ayahku yang memiliki cukup banyak koleksi yang pada waktu
itu, yaitu 40 tahun yang lalu masih di dominasi photo hitam dan putih. Ayahku
mempunyai andil yang cukup besar mengenalkan dasar photography kepadaku. Sebagian
besar koleksi fotonya adalah keluarga dan teman-temannya di tempat pekerjaannya
di bengkel kereta api. Ia menjelaskan kepadaku garis besar hubungan antara
diafragma dengan kecepatan bukaan rana. Diafragma adalah plat di tengahnya ada lubang bentuk lingkaran untuk mengatur banyaknya
cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari plat potret. Besarnya bukaan diafragma
ditentukan oleh sederetan angka yang menyatakan skala bukaan, dimulai dari yang
terkecil, berturut-turut sampai yang terbesar, yakni 22, 16, 11, 8, 5.6, 4, 2,
dan 1.2. Semakin kecil indeks angkanya, artinya semakin besar bukaan lubang
diafragma. Kecepatan bukaan rana adalah waktu yang dibutuhkan buka dan tutup
pintu atau gate yang meloloskan cahaya melalui lubang diafragma. Besarnya
kecepatan rana ditentukan oleh sederetan angka yang menyatakan kecepatan rana,
dimulai dari yang terlama, berturut-turut sampai yang tercepat, yakni 1/5,
1/10, 1/20, 1/60, 1/80, 1/100, 1/250, 1/500, 1/1000, dan 1/2000. Jika bukaan
diafragma diperbesar, kecepatan bukaan rana juga harus ditingkatkan; sebaliknya
jika bukaan diafragma diperkecil, kecepatan bukaan rana juga harus diturunkan.
Kombinasi diafragma dan kecepatan rana yang umum pada kondisi cerah, kira-kira
pukul 10.00 adalah 8 dan 1/250.
|
Burung bangau [1990?]. |
Kamera yang pertama kali aku gunakan adalah kamera box
YASHICA double lens parallel, ukuran film 12x6 cm, satu roll isi 12 eksposure.
Aku membeli kamera ini tahun 1975 dalam kondisi bekas, tetapi masih dapat
menghasilkan gambar-gambar foto yang baik. Kamera ini dilengkapi pengaturan
parameter ASA, mulai dari 80, 100, 200, 400. Indeks angka ASA ini adalah
bilangan yang menyatakan kepekaan butir-butir bahan kimia di atas permukaan
plat foto. Semakin tinggi indeksnya, maka semakin peka plat foto menangkap
cahaya. Tetapi aku belum memahami terlalu jauh hubungan antara diagframa,
kecepatan shutter, dan ASA.
Delapan tahun kemudian aku memiliki kamera YASHICA SLR, aku
lupa typenya. Kamera Yashica SLR ini sederhana, kamera SLR Jepang paling murah,
tetapi menghasilkan gambar-gambar photo yang baik. Aku mulai memahami arti ASA.
Untuk memotret obyek diam di dalam ruang studio dan sedikit mungkin mengalami
distorsi ketika reproduksi diperbesar, maka gunakan ASA 80. Pada waktu ini juga
aku mulai mengenal lens speed atau kecepatan lensa menangkap cahaya, yaitu
angka ratio yang menunjukkan perbandingan diameter lensa terhadap focus lensa.
Semakin kecil angkanya, semakin besar permukaan lensa kamera, maka semakin
tinggi intensitas cahaya yang melewati lensa, dan … semakin tinggi juga harga
lensa seperti ini. Jika Anda memperhatikan lensa standar kamera, tertulis di
bagian depan lensanya, seperti 1:3.5, 1:2.5, 1:2.0, 1:1.Tele lens memiliki
keunggulan dibandingkan dengan zoom, yakni gambar photo lebih tajam.
|
Bunga eforbia di pagi hari [2012]. |
Pada saat ini aku menggunakan kamera digital SLR merek NIKON
D3000, lensa standar zoom 1:3.5 ~ 5.6, automatic dan manual. Kamera ini dirancang sedemikian rupa 95
persen pasti jadi, apalagi pada era digital ini satu photo yang kurang bagus
hasilnya, dapat diperbaiki dengan bantuan smart software. Memperbaiki photo
seperti ini di kamar gelap di masa lalu, kini hanya tinggal romantisme saja.
Ya, semua parameter yang telah aku sebutkan di atas hanya tinggal romantisme
photography … sekarang orang awam tak perlu belajar jelimet tentang kamera,
hasilnya pasti jadi.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar