Selasa, 28 Februari 2012

Yesus Menyembuhkan Seorang Penderita Lepra

Pada masa Tuhan Yesus masih ada di dunia kalau ada penderita lepra dapat disembuhkan,  pasti berita yang luar biasa, bahkan ajaib. Orang kemudian mengaitkannya dengan mujizat. Pada masa kini lepra bukan lagi penyakit yang sangat ditakuti, karena penyakit ini sudah berhasil diatasi, sebaliknya penyakit jantung koroner dan kanker adalah dua penyakit yang mengelilingi manusia masa kini pada umumnya, karena gaya hidup yang salah terhadap cara mengonsumsi makanan. Dua ribu tahun yang lalu di Israel bagi siapa saja terindikasi berpenyakit lepra, pasti dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat, karena harus hidup di daerah pengasingan, di dalam gua, jauh dari luar kota. Sekarang tempat-tempat seperti ini sudah tidak ada lagi.

Orang yang dikucilkan di satu tempat apa pun alasannya pasti merasakan banyak hak azasinya terampas dan kehilangan martabatnya. Salah satu hak azasinya adalah hak bermasyarakat. Mereka tak diizinkan masuk ke kota. Jika ada penderita lepra ketahuan masuk ke dalam kota, pasti penderita ini dilempari batu sampai mati oleh penduduk kota. Well, di dalam cerita ini ada seorang penderita lepra dapat masuk ke dalam kota sampai dapat menemui Yesus pasti satu perjuangan yang luar biasa berat, yaitu mengendap-endap supaya tidak ketahuan oleh penduduk kota. Perjuangan yang luar biasa berat, karena keinginannya yang amat sangat untuk dapat berjumpa dengan Yesus.

Penderita kusta ini memohon kepada Tuhan dengan berlutut. Adalah pemandangan biasa jika seseorang dalam keadaan sangat membutuhkan, dia datang memohon-mohon. Tetapi dia meneguhkan hatinya terhadap Tuhan atas masalah yang dihadapinya. Ia menyadari sekali, bahwa hanya terhadap manusia bernama Yesus problemanya dapat teratasi. Penderita kusta ini berkata memohon kepada Yesus, katanya : “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan.”

Percaya Tuhan dapat mengatasi masalah Anda. “Engkau dapat mentahirkan.” Percaya saja atau berserah. Seperti hubungan timbal balik antara dokter dan pasien, banyak penyakit tersembuhkan bukan karena hebatnya obat-obatan yang diberikan kepada pasien, melainkan kerena keramahan dokter yang melayani pasien tersebut, dan bukan dokter yang menghakimi pasiennya. Jika Anda pada posisi pasien ini yang mempercayai dokter yang menangani masalahnya ini dapat menyembuhkan penyakitnya, Tuhan melebihi dokter ini dapat mengatasi masalah Anda,

Well, seberapa besarnya Anda memiliki pikiran yang teguh terhadap Tuhan. Sering membaca firman Tuhan dan merenungkannya, maka pikiran Anda akan semakin mengental terhadap kesanggupan-Nya atas masalah Anda. Renungkanlah firman Tuhan, karena sudah banyak tertulis di dalam Alkitab, peristiwa demi peristiwa Dia telah menyelamatkan bangsa Israel sejak keluar dari Mesir, apakah masih tidak percaya terhadap kekuatan Tuhan atas masalah Anda. Orang yang mempunyai pikiran teguh karena berkeyakinan yang membuat dia percaya terhadap Tuhan yang dapat mengatasi masalahnya.

Letakkan iman kepada Tuhan yang benar dan hidup. Jika Anda datang ke tempat yang salah meminta pertolongan, Anda tidak akan mendapat solusi atas masalah Anda, justeru sebaliknya masalah baru akan semakin menghimpit Anda. Bacalah, raja Saul mempunyai masalah terhadap Daud, tetapi dia tidak datang kepada Tuhan, melainkan datang kepada dukun di En Dor supaya dapat berhubungan dengan arwah Samuel. Di Indonesia ada seorang ketua umum satu partai politik besar sedang tertimpa masalah korupsi besar, dia datang ke tempat yang salah, yaitu setiap malam tidur di kuburan yang dianggap kramat atau sakti. Kuburan adalah benda mati dan yang ada dibawahnya adalah kerangka tubuh orang mati. Dapat memberikan kontribusi apa benda-benda mati seperti ini terhadap orang yang masih hidup? Inilah yang disebut kemunduran intelektual. Terhadap orang percaya, Tuhan berkata, bahwa dia akan tetap hidup selamanya, walaupun dia sudah mati [mati secara jasmani]. Orang yang memiliki kehidupan dari Tuhan, pikirannya hidup, dan orang yang pikirannya hidup tahu ke mana dia menuju, yaitu ke tempat sumber kehidupan. Tuhan Yesus adalah asal kehidupan.

Segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. “Kalau Engkau mau.“ Berdoa dan berpuasa baik. Baik kalau telah menjadi satu gaya hidup, di mana saja dan kapan saja tidak melupakan doa dan berpuasa dilakukan dengan hati yang tulus, bukan berdoa dan berpuasa hanya jika mempunyai masalah besar sedang menimpa. Pergi ke rumah Tuhan setiap minggu atau setiap saat memungkinkan, memang bagus, bagus kalau menjadi gaya hidup, bukan ke rumah Tuhan kalau mendapat musibah saja. Penderita lepra ini percaya kepada Yesus dan mengharapkan Dia melakukan sesuatu yang dapat membebaskan dia dari penderitaannya, yaitu dikucilkan dari pergaulan selama ini. Ia ingin bergaul lagi. Manusiawi sekali, jika pada saat itu dia sangat mengharapkan mujizat dari Tuhan, karena dia sangat mengetahui siapa yang dihadapinya sampai dia memohon-mohon dan berlutut.   

Mujizat itu berguna untuk meneguhkan iman, bukan untuk membuat orang menjadi percaya kepada yang diutus oleh Allah, yaitu Yesus Kristus, Penyelamat manusia. Yesus tidak satu kali pun membuat mujizat di Nazaret, kampung halaman tempat Dia dibesarkan, karena tak ada seorang pun di situ memercayai-Nya. Dan, kenyataannya juga tidak di seluruh wilayah di Palestina Yesus membuat mujizat dan penyembuhan terhadap orang sakit. Tapi, mengapa Yesus mengabulkan permohonan penderita kusta ini? Untuk mengingatkan kepada Anda, bahwa semua peristiwa di dunia ini terjadi hanya menurut kehendak-Nya saja. Jadi? Tuhan mau mengadakan mujizat hanya atas kehendak-Nya saja, bukan kehendak penderita lepra ini.

Penderita lepra ini setelah disembuhkan oleh Tuhan pergi ke mana-mana menyiarkan kepada semua orang tentang keadaannya. Ia dapat pergi ke dalam komunitas kota menunjukkan, bahwa dia telah memiliki rasa percaya diri yang besar, sebab martabatnya telah dipulihkan kembali oleh Tuhan. Seberat apa pun masalah seseorang yang membuat terpuruk martabatnya, tetapi Tuhan berkuasa memulihkan kembali martabatnya sehingga orang tersebut dimuliakan di dalam masyarakat.-
  


Kamis, 23 Februari 2012

Harga Diri


Roti Kehidupan
Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar tetapi kekurangan makan [Amsal xii:9].

Harga diri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri. Harga diri adalah sebuah kata majemuk yang terdiri dari dua kata, yaitu harga dan diri. Harga menyatakan nilai terhadap sesuatu yang dianggap mempunyai kebanggaan untuk dijunjung dan diri menyatakan terhadap suatu kepribadian diri. Jadi harga diri itu adalah nilai terhadap kepribadian diri seseorang, yang menilai itu adalah orang lain sebagai akibat buah perbuatan pribadi yang bersangkutan. Kepribadian itu adalah sekumpulan nilai atau integritas yang dimiliki oleh seseorang misalnya, kejujuran, kesetiaan, ketaatan, keadilan, kemanusiaan, kebahagiaan, keterbukaan, keikhlasan, keuletan, kepandaian, rasa malu, responsibilitas, kelicikan, ketamakan, kerakusan, kejahatan, dan seterusnya. Semua orang mempunyai nilai-nilai seperti ini, hanya kadarnya satu sama lain berbeda, karena hati manusia itu seperti sebuah ladang pertanian, ada area yang subur untuk nilai-nilai kebajikan, sebaliknya ada area yang subur untuk nilai-nilai kejahatan. Seorang penganut agama yang saleh menganggap dirinya berharga dalam pandangan masyarakat, jika dirinya memiliki  kejujuran, kesetiaan, ketaatan, dan keikhlasan, nilai-nilai seperti inilah yang akan dia upayakan mengental di dalam dirinya, dan masyarakat pun akan menilai terhadap dirinya demikian; sebaliknya di wilayah pelabuhan bongkar muat kapal kontener, kalau mau dianggap jagoan yang sangat disegani, nilai-nilai kelihaian dan kekuatan fisik yang sangat diutamakan. Jika engkau doyan makan bangkai anjing, masyarakat pun akan memberi engkau bangkai anjing untuk dimakan. Itulah nilaimu, harga dirimu. Seorang pekerja keras tidak akan mau menerima barang gratis, karena dia menyadari selama ini yang dia peroleh juga dari kerja kerasnya. Nilai-nilai kehidupan yang dijunjung orang ini adalah tanggung jawab, keuletan, ketaatan, dan rasa malu. Inilah nilai harga dirinya, jika engkau sampai menginjak nilai-nilai yang dijunjungnya ini, boleh jadi dia akan tersinggung.  

Mungkin engkau pernah mendengar ada orang berkata begini, katanya :”Lebih baik aku mati berkalang tanah daripada hidup tidak mempunyai harga diri”. Ia ingin disebut manusia yang mempunyai harga diri, tetapi semua perbuatannya dalam masyarakat tidak mencerminkan, bahwa dia mempunyai harga diri. Ia tidak mau bekerja mencari nafkah, hidup mengandalkan dari kekayaan orang tuanya, dan dia suka membual. Masyarakat itu lebih menghargaimu, jika engkau mempunyai pekerjaan untuk menghidupimu, walaupun mungkin upah yang engkau terima jauh dari yang engkau harapkan. Engkau dihargai oleh orang lain, karena hidupmu mempunyai nilai, yaitu harga dirimu. Bagaimana pun rapinya pakaian seorang seorang gangster, bercelana licin, kemeja cemerlang, dan dasi yang indah, tetaplah dia seorang yang tidak mempunyai harga diri. Seorang gangster dengan banyak temannya memaksa orang lain supaya menyerahkan sejumlah uang yang mereka inginkan untuk kehidupan mereka. Manusia di hadapan Tuhan fitrahnya adalah kerja, itu sebabnya Tuhan memberi setiap orang satu talenta, ada yang dua talenta, ada yang tiga talenta menurut kesanggupannya. Tuhan menuntut supaya talenta itu dikembalikan dalam bentuk tanggung jawab menjalani kehidupan. Tuhan memberi talenta kepada setiap manusia karena Dia ingin memuliakan manusia dalam menjalani kehidupan ini. Jika manusia tidak mengelola talenta yang telah diterima dari Tuhan, dia adalah manusia yang tidak memuliakan Tuhan. Ada orang yang doanya begini, Tuhan berilah kepadaku rezeki yang menjadi bagianku, aku tidak ingin kaya, karena kalau aku kaya, aku dapat menjadi lupa diri, sebaliknya jangan membuat aku miskin, karena kalau aku miskin, aku akan tergoda melakukan kejahatan, ini akan memalukan Engkau Yang Mahatinggi. Seorang gangster itu sesungguhnya adalah orang yang mengambil rezeki yang bukan menjadi bagiannya dan orang yang tergoda melakukan kejahatan adalah manusia tidak memuliakan Tuhan. Orang yang mempunyai rezeki adalah orang yang bekerja, sedangkan pemalas akan jatuh miskin. Orang miskin karena malas bekerja akan mengemis di sepanjang jalan, pengemis tidak akan pernah dihargai oleh orang, karena pengemis adalah manusia yang tidak mempunyai harga diri. Aku pernah menjumpai orang berbaju rapi dan badannya segar bugar datang ke rumahku meminta uang sedekah, apakah pantas aku memberikannya. Pribahasa mengatakan, berilah kail, bukan ikan. Terhadap pengemis seperti ini, jangan beri dia uang, nanti dia akan mengemis seterusnya ke tempat lain. Hidup itu untuk kerja bukan untuk mengemis. Siapa yang mau makan, maka dia harus bekerja. Hanya orang yang bekerja yang mempunyai harga diri.     

Bicara tentang harga diri tidak saja menyangkut orang per orang saja, melainkan juga menyangkut suatu bangsa. Ketika Perang Pacific sedang berlangsung dari tahun 1941 sampai 1945 banyak perwira tinggi Jepang harus melakukan hara-kiri atau bunuh diri, jika dia gagal melaksanakan tugasnya. Mereka, terutama yang berasal dari golongan ksatria atau samurai telah ditanamkan sejak kecil di dalam pikiran mereka, bahwa melaksanakan hara-kiri adalah suatu kehormatan yang mempunyai nilai sangat tinggi. Harakiri dilaksanakan dengan cara menusukkan pisau kecil yang disebut katana, kemudian untuk mempercepat kematian ada orang yang membantunya dengan menebas lehernya dengan samurai sampai kepalanya terlepas dari badan. Kiranya cukup banyak anak usia remaja melakukan hara-kiri di Jepang sampai saat ini, penyebabnya adalah beratnya beban pelajaran di sekolah, mereka merasa harus dapat memenuhi target betapa pun beratnya, jika target tidak tercapai, rasa malu kepada orang tua itulah yang menjadi beban psikhologis yang harus ditanggung, yaitu depressi. Rasa malu? Anak usia remaja di Jepang sudah menanamkan rasa malu di dalam pribadinya. Rasa malu ini begitu dalam tertanam di hati terdalam orang Jepang, rasa malu yang mengandung arti tidak layak hadir lebih lanjut, dan biarlah ada orang lain yang menggantikan kedudukannya. Bagi orang Jepang rasa malu adalah nilai tertinggi di dalam integritas mereka. Karena itu, bagiku tidak mengherankan mendengar suatu cerita, bahwa di Jepang ada seorang menteri dicurigai korupsi saja, langsung meletakkan jabatan. Inilah yang aku sebutkan di atas, harga atau nilai pribadi seseorang. Ketika Russia harus mempertahankan kota Stalingrad dari serbuan Jerman pada waktu Perang Dunia II, diktator Stalin tidak mau tahu berapa juta pemuda harus dikorbankan nyawa mereka untuk mempertahankan kota ini. Banyak jenderal lapangan yang gagal mempertahankan suatu wilayah dari serbuan Jerman dipaksa bunuh diri dengan menembak diri mereka dengan pistol. Demi harga diri seorang diktator yang bernama Stalin.

Nyonya Ratna Sari Dewi Soekarno, isteri mendiang presiden RI pertama telah berkata kepada seorang presenter Metro TV, bahwa dengan konsep negara Indonesia seperti sekarang ini, jika Bung Karno masih hidup, presiden ini pasti tidak akan mengirimkan tenaga kerja Indonesia ke Malaysia. Alasannya sederhana saja, yaitu harga diri yang menyangkut nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Potret menyedihkan bangsa Indonesia yang mencari nafkah di negeri orang, harapan inginkan masa depan cerah kerja di negeri orang, tetapi yang di dapatkan banyak dari mereka mendapat perlakuan yang tidak mencerminkan nilai kemanusiaan dari majikan di sana. Di Saudia Arabia, banyak dari mereka mendapat perlakuan siksaan fisik yang lebih kejam lagi dan cerita sedih perkosaan yang dialami oleh tenaga kerja wanita, bahkan ada yang sampai hamil pulang ke tanah air. Secara makro bangsa Indonesia saat ini adalah bangsa yang tidak mempunyai harga diri di mata dunia, khususnya di mata negara tetangga. Korupsi di segala bidang dari tingkat atas sampai ke bawah di seluruh wilayah negara ini dan hukum yang lemah terhadap pelaku korupsi telah membuat bangsa ini tidak mempunyai harga diri lagi. Walaupun Indonesia masih miskin ketika Soekarno masih hidup, tetapi negara ini sangat dihargai di mata dunia. Ketika itu Soekarno identik dengan Indonesia. Ketika aku belajar ilmu bumi, guru berkata bahwa bumi Indonesia kaya dengan bahan tambang dan tanahnya subur, tetapi mengapa rakyatnya tetap miskin dan hutang negara ini besar kepada negara lain. Karena rakyat negara ini malas, hidup ingin jalan pintas mencari kekayaan tanpa kerja keras, yaitu dengan jalan korupsi, merampok uang rakyat. Sumber devisa negara yang seharusnya membangun lapangan kerja untuk kesejahteraan rakyat, sebaliknya berpindah tempat kepada manusia serakah yang tidak mengindahkan rasa keadilan kepada rakyat. Rakyat seharusnya dapat menjadi pekerja di negeri sendiri, tetapi sekarang terpaksa menjadi babu di negeri orang. Kita bangsa babu, babu bagi segala bangsa. Jangan mau jadi babu, jadilah tuan di negeri sendiri!!!

Aku pernah menjumpai seorang petugas kebersihan halaman di sebuah kantor pemerintah di kota Bogor sedang membersihkan halaman gedung kantor dari sampah kotak makanan. Di halaman gedung kantor pemerintah itu baru saja selesai acara koordinasi anak-anak sekolah yang akan masuk ke Istana Bogor. Banyak juga makanan tersisa di dalam kotak-kotak makanan ini yang sudah di buang ke dalam tempat pembuangan sampah. Tanpa malu lagi, makanan sisa yang sudah terbuang ke dalam tempat sampah ini dimakan olehnya. Harga diri??? Ya, demi perut bagi dirinya sendiri, bahkan bagi keluarga, tidak sedikit orang terpaksa mengorbankan harga diri.  

Namun, jangan berlebihan dengan harga diri, karena bagaiman pun terhadap semua nilai yang ada engkau perjuangkan matian-matian supaya engkau tetap eksis di dalam masyarakat dapat membuat engkau menjadi manusia sombong. Sombong demi perbuatan baik yang engkau lakukan terhadap orang lain. Setidaknya sekali dalam seumur hidup seorang manusia pernah mengalami di mana harga dirinya jatuh serendah-rendahnya. Istilah orang Jakarta menjadi orang madatan. Engkau tahu apa artinya madatan dalam bahasa Betawi. Pada saat seperti ini sekeping uang logam 500 rupiah tidak ada nilainya sama sekali, tetapi bagi orang yang madatan, kepingan uang logam ini sangat berharga; melihat ada kepingan uang ini di pinggir jalan, tidak malu lagi untuk di pungut. Aku pernah melihat seorang yang kukenal sebagi teman, perutnya jelas sedang lapar, tetapi malu untuk meminta terus terang kepadaku makanan yang kumiliki. Mungkin dia tidak tahu, tetapi aku mengetahui yang dilakukannya, yaitu dia diam-diam menyuap sesendok makanan yang aku bawa itu. Aku diam saja, karena aku mengetahui keadaannya. Apa yang telah dialami oleh temanku itu, Tuhan izinkan juga terjadi pada dirimu, supaya hidupmu hanya bergantung kepada-Nya saja, bukan mengandalkan kekuatanmu yang terbatas. Apakah engkau harus mempertaruhkan nilai kejujuran dan kesetiaan demi sesuap nasi? Jika kecenderungan hidupmu memang lebih mengarah terhadap nilai-nilai kefasikan, tidak tertutup kemungkinan pada suatu hari engkau akan mempertaruhkan harga dirimu. Jadi? Alkitab tidak bicara secara eksplisit tentang harga diri, tetapi jika engkau hidup hanya bergantung kepada kekuatan Tuhan dan takut kepada-Nya, Tuhan akan memberimu kekayaan, kehormatan, dan kehidupan [Amsal xxii:4]. Dengan kata lain Tuhan menjagamu tidak dipermalukan orang-orang fasik. Lihat saja, Yesus Kristus disiksa, dirajam, dan disalibkan di kayu salib, apakah ada penghinaan yang lebih rendah seperti yang dialami oleh Yesus ini. Ia disejajarkan dengan narapidana di kayu salib. Untuk realitas kehidupan seperti ini, berbahagialah engkau yang menderita sengsara demi suatu kebenaran yang engkau cari, walaupun harga dirimu terinjak-injak. Tuhan adalah sumber kebenaran sejati.       

Seorang pemimpin yang sudah tidak diharapkan lagi eksistensinya oleh publik, tetapi tetap berkeras mempertahankan kedudukannya walaupun sudah tidak mendapat aliran dukungan lagi dari mayoritas publik, sungguh pantas kalau orang ini disebut orang yang tidak mempunyai malu lagi. Hanya di Indonesia saja orang yang pernah menjadi narapidana, bahkan masih sedang menjalani hukuman di penjara masih diizinkan mengelola organisasi olah raga sebesar PSSI. Jika keadaan sangat memaksa, pemerintah harus membekukan kegiatan PSSI, walaupun konsekuensinya seluruh kegiatan PSSI di arena internasional dibekukan oleh FIFA. Biarlah dibekukan demi harga diri bangsa ini, urusan nanti kita bangun lagi organisasi baru sepak bola Indonesia.-

Rabu, 15 Februari 2012

Tuhan Menyempurnakan Semua Pengabaran Injil

Ada seorang pengabar Injil Jawa dari kalangan rakyat kebanyakan, namanya Tunggul Wulung. Ia dilahirkan pada permulaan abad XIX, 1800 dari keluarga petani di Ju­wana, wilayah Jepara, Jawa Tengah. Nama kecilnya adalah Ngabdul­lah (penyebutan Jawa dari nama Abdullah). Tidak banyak diketahui masa mudanya. Ia meninggalkan tanah kelahirannya menuju daerah Kediri karena kesulitan ekonomi yang amat parah yang melanda Jepara pada tahun 1840. Tidak sulit untuk menduga bahwa kesulitan ekonomi yang amat parah pada waktu itu karena ekses politik Tanam Paksa yang diberlakukan pada awal tahun 1830.

Ia menjadi pandito (pertapa) di gunung Kelud selama tujuh ta­hun. Gunung ini letaknya dekat dengan kota Kediri yang dulu meru­pakan kerajaan terkemuka di Jawa Timur. Di tempat pertapaannya dia menamakan dirinya sebagai Tunggul Wulung. Tampaknya Ngabdulah terobsesi dengan nama ini, mengingat nama ini adalah nama seorang panglima Jayabaya, Raja Kediri, yakni Tunggul Wulung; dimana menurut kepercayaan penduduk setempat, rohnya berjaga-jaga di gunung ini. Sebagaimana umumnya suku Jawa yang dihormati, maka dia disapa orang dengan panggilan kiai.

Bagaimana pandito ini menjadi Kristen tampaknya lebih banyak mitosnya dari pada faktanya. Konon dia mendapatkan petunjuk Sepuluh Perin­tah Tuhan berada di bawah tikar tempat tidurnya dan dia mendapat wahyu, supaya dia mencari tahu tentang Sepuluh Perintah Tuhan ini. Ia memang sempat bertemu dengan Jellesma setelah wahyu dalam semadinya menunjukkan, bahwa melalui orang inilah dia akan mendapat ajaran kekristenan. Jarak tempat tinggal Tunggul Wulung kira-kira empat puluh kilo meter dari Mojowarno, desa kediaman Jellesma. Jellesma memberinya sebuah terjemahan kitab Perjanjian Baru dan dia menetap beberapa bulan di sini. Setelah itu, kemudian dia melanjutkan perjalanan ke Jepara. Ia melakukan banyak dakwah kekristenan di kota ini dan sekitarnya, walaupun dia sendiri belum dibaptis. Kemudian dia kembali lagi ke Mojowarno. Ia dibaptis oleh pendeta Jellesma pada tahun 1854 (atau 1855?) setelah pendeta ini memberikan katekisasi kepadanya. Di depan namanya kini ditam­bakan Ibrahim sebagai nama baptisnya.

Tunggul Wulung dapat disejajarkan dengan Coolen dalam hal kadar pemahaman Firman Tuhan. Mereka adalah praktisi atau orang lapangan, yakni mentafsirkan Alkitab melalui hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari suku Jawa bukan Kristen, sehingga terkesan menghalalkan sinkretisme. Misalnya, ia berpendapat demikian, bahwa pengajaran yang diberikan kepadanya dari orang sebelumnya dahulu adalah berbeda kata-katanya, tetapi sebetulnya serupa saja isinya dengan ajaran Kristus. Selanjutnya dia juga berpesan kepada murid-muridnya bahwa dia tidak membenarkan pengikutnya menjelekkan sedikit pun Nabi Muhammad, karena Muhammad juga dihormati dalam Injil. Sama dengan Coolen, pada akhirnya dia juga meng­gunakan konsep Ratu Adil, mesias suku Jawa dalam mengajarkan agama Kristen.

Kira-kira sepuluh tahun kemudian, melalui bekas seorang guru ngelmu dia berkenalan dengan Sadrach di Semarang yang pada waktu itu masih bernama Radin Abas. Segera mereka menjadi sangat akrab. Guru ngelmu ini adalah Pak Kurmen, bekas guru ngelmunya Sadrach, yang kemudian menjadi Kristen setelah kalah dalam perdebatan den­gan Tunggul Wulung. Pembawaan Ibrahim begitu mengesankan Radin dan santri ini banyak belajar darinya bahwa suku Jawa Kristen tidak harus diartikan melepaskan adat Jawa. Pada akhirnya dia juga yang mengantarkan Radin Abas mengenalkan Kristus lebih jauh sampai Radin ini dibaptis di Batavia dua tahun kemudian.

Ia melakukan banyak dakwah terutama di Jawa Tengah bagian utara dan keberhasilannya sungguh nyata di banyak tempat. Ia  mem­bangun desa Kristen di dekat Jepara, yakni di Bondo mengikuti con­toh yang pernah dia saksikan di Mojowarno. Menurut Jensma bahwa lebih baik bagi orang awam mengikuti contoh suku Jawa Kristen di Mojowarno, berkumpul dan membangun jemaat yang khas dan sesuai ke arah mana pekabaran Injil dilakukan menurut kebutuhan setem­pat.

Jumlah orang Kristen hasil pembinaannya di desa-desa di sekitar Muria (Jepara) mencapai 1058 orang. Satu jumlah yang fantastis apa­bila dibandingkan dengan kerja misionaris lain seperti, Hoezoo dan Jansz. Hoezoo kehilangan sebagian besar domba-dombanya, karena banyak di antaranya hijrah ke Bondo, sebaliknya Jansz oleh pe­merintah dilarang berdakwah di kalangan non Kristen. Pada per­mulaannya pembukaan desa Bondo, Sadrach yang telah menjadi Kristen masih berkerja sama dengan Tunggul Wulung, tetapi karena adanya konflik internal di antara mereka, Sadrach memilih berpisah dengan temannya ini. Konon, perpisahan mereka ini begitu mengharukan sehingga Sadrach meneteskan air matanya ketika meninggalkan Bondo.

Baik Tunggul Wulung maupun Coolen keduanya adalah pengabar Injil yang kontroversial. Apabila Coolen kontroversi karena masalah baptisan, sebaliknya Tunggul Wulung kontroversi karena ma­salah pengabaran Injil yang dilakukannya sarat dengan ngelmu Jawa. Walaupun dia memiliki kharisma besar sebagai pengabar Injil di Jawa, bagi misionaris Belanda dia tidak lebih adalah seorang guru ngelmu yang membekali pengetahuan dari ajaran sebelumnya dengan ajaran Kristen. Ia meninggal pada tahun 1885 di desa Bondo yang di­bangunnya di Jepara. Setelah Tunggul Wulung meninggal, banyak bekas pengikutnya bergabung dengan komunitas Kristen Mennonite. Inilah realitas Injil, bahwa Anda menyiarkan kerajaan Tuhan sampai ke ujung-ujung bumi, Tuhan yang menyempurnakan pekerjaan Anda.-


Manusia Harus Taat Kepada Tuhan Supaya Selamat Hidupnya

Roti Kehidupan
Ini adalah satu kisah, raja Saul mendapat perintah dari Tuhan melalui nabi Samuel, yakni dia harus membunuh raja orang Amalek dan seluruh rakyatnya, laki-laki, perempuan, tua,muda, sampai anak-anak. Semua ternak seperti sapi, kambing, domba, dan unta milik orang Amalek juga harus dibunuh. Perintah pemusnahan orang Amalek ini sebagai konsekuensi kejahatan yang dilakukan oleh mereka terhadap bangsa Israel ketika bangsa ini dalam perjalanan meninggalkan Mesir menuju Tanah Perjanjian, Kanaan. Orang Amalek pernah memerangi bangsa Israel di padang gurun. Firman Tuhan berkata, bahwa barangsiapa mengutuki bangsa Israel, dia pasti akan dikutuk dan menjadi bangsa terkutuk; sebaliknya barangsiapa memberkati bangsa Israel, dia akan diberkati.

Membaca kerangka cerita di atas dapat dipahami, bahwa Saul [baca : manusia] harus taat kepada siapa dia harus taat, yakni TUHAN yang menciptakan bumi dan seluruh isi semesta alam ini. Ternyata, Saul tidak menaati perintah TUHAN, karena dia tidak membunuh semua orang Amalek seperti yang diperintahkan oleh-Nya. Raja orang Amalek dibiarkan tetap hidup dan binatang ternak orang Amalek tidak dibunuh semua, karena rakyat memilah-milah ternak rampasan, yang masih sangat baik kondisinya dipisahkan, sedangkan lainnya yang buruk kondisinya, seperti sakit dan kurus dibunuh semua. Apa yang telah dilakukan oleh bangsa Israel ini tidak bedanya dengan perampokan dan Saul sebagai raja atas mereka adalah orang yang paling bertanggungjawab atas perbuatan rakyatnya. Pernahkah terpikirkan oleh Anda hal-hal tersebut dibawah ini :

  • Apakah Tuhan memerlukan atau memperhatikan persembahan yg Anda beri?  
  • Apakah Tuhan memerlukan inisiatif Anda? 
  • Apakah Tuhan terkesan dengan perbuatan baik Anda?
  •  Sejak semula Tuhan di dalam Kristus mengajarkan kepada kita supaya taat. Karena jika tdk taat Anda akan mati.

Mengapa Tuhan menghendaki manusia harus taat kepada-Nya? Manusia harus taat kepada Tuhan, karena Dia telah lebih dahulu taat terhadap diriNya. Perhatikanlah, matahari pasti terbit dari sebelah timur dan terbenam pasti disebelah barat; perhatikan juga, semua planet pasti bergerak mengelilingi matahari menurut garis orbitnya masing-masing. Sejak mula kehidupan ini ada Tuhan menghendaki manusia harus taat hanya kepada Dia. Tuhan memberi perintah kepada Adam, bahwa semua buah yang ada di Taman Eden ini boleh dimakan olehnya, kecuali pohon kehidupan yang tumbuh di tengah taman tidak boleh dimakan; jika dia memakannya, dia pasti mati tepat pada saat dia makan buah terlarang ini.  

Tuhan menghendaki manusia menjadi pribadi yang taat supaya tercipta ketertiban di semua tempat, seperti pergaulan, kehidupan bernegara, persekutuan umat Tuhan, keluarga, tempat pekerjaan, kerukunan antar warga yang berbeda suku, golongan, dan keyakinan, dan seterusnya. Taat kepada tuhan yang mana karena setiap orang memiliki tuhan yang berbeda untuk ditaati. Semua tuhan mempunyai standar yang sama tentang ketaatan, yakni manusia harus t a a t, jika tidak taat, pasti dihukum. Di Negeri Belanda ada peraturan lalu lintas, di Indonesia juga ada perturan lalu lintas, mungkin ada beberapa perbedaan, tetapi ada satu hal yang pasti, yakni semua pengguna jalan harus taat; jika tidak taat, pasti ditilang.

Tepat pada saat makan buah terlarang manusia mati. Pelanggaran terhadap perintah Tuhan disebut dosa. Dosa memutuskan hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara Roh Tuhan dan roh manusia terputus; Roh Tuhan memberi kehidupan terhadap roh manusia, sebab hubungan ini terputus, akibatnya orang berdosa rohnya mengalami kematian. Akibat ketidaktaatan Adam dan Samuel keduanya mengalami penolakan dari Tuhan. Bandingkanlah jika seorang karyawan satu perusahaan tidak taat terhadap peraturan perusahaan, pasti karyawan ini dipecat oleh pemilik perusahaan. Untuk menghidupkan roh yang mati ini, manusia harus taat mengikuti perintah Tuhan yang benar, yakni Tuhan yang memberi jalan dan kebenaran dan hidup. Ketiga kebenaran ini hanya ada terdapat di dalam diri Yesus Orang Nazaret, tanpa melalui Yesus tidak ada satu pun orang berdosa dapat sampai kembali kerumah Bapa kembali.

Bawalah persembahan sebanyak mungkin yang Anda miliki ke rumah Tuhan, tetapi apakah semua persembahan ini dapat menyenangkan Dia dan mampu untuk menutupi semua dosa Anda. Allah tidak memerlukan persembahan Anda, Dia kaya, emas dan perak adalah milik-Nya. Tukang becak, tukang copet, kuli bangunan, tukang sate, penjual nasi uduk, buruh pabrik, lawyer, direktur perusahaan, pendeta, koruptor, gigolo, pelacur,  dan seterusnya, mereka ini semua masuk ke dalam rumah Tuhan memberikan persembahan, tetapi hanya Tuhan Yang Maha Tahu ketulusan hati masing-masing. Apakah Anda pikir, jika membawa persembahan sebesar 7 T rupiah ke rumah Tuhan, perbuatan ini dapat menyenangkan Tuhan? Bagaimana dapat menyenangkan Tuhan, jika persembahan ini adalah uang yang berasal dari perbuatan korupsi [baca : hasil dari perbuatan jahat]. Orang yang berbuat salah selalu mencari alasan pembenaran atas perbuatan salah yang telah dilakukannya. Raja Saul beralasan kepada Samuel, bahwa rakyatnya berbuat demikian karena semua ternak terbaik milik orang Amalek ini akan diserahkan kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Persembahan Saul berupa ternak rampasan ditolak oleh TUHAN, karena bagi Tuhan mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan dan memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. Saul tidak taat karena dia tidak memperhatikan dengan cermat perintah TUHAN, akibatnya, dia kemudian ditolak oleh TUHAN sebagai raja. 

Mengapa Saul tidak membunuh semua ternak, sebaliknya dia dan rakyatnya memilah-milah ternak, yang baik dan yang buruk? Ia memilah-milah ternak, jelas ini adalah inisiatif dari dia, karena dia mungkin berpikir alangkah baiknya jika semua ternak yang tambun dan sehat ini dipersembahkan sebagai korban bakaran. Ia berpikir. Tuhan juga yang memberi akal budi kepada manusia. Apakah manusia tidak boleh berpikir untuk berinisiatif? Jika Anda menunjukkan inisiatif dalam melayani jemaat Tuhan, inisiatif Anda harus selaras dengan kehendak Tuhan. Tuhan tidak membutuhkan nasehat atau inisiatif dari Anda, justeru sebaliknya Anda sendirilah yang membutuhkan nasehat dari Dia. Temanya penumpasan, untuk melakukan penumpasan  ratusan ternak perlu cara yang tepat sehingga hasilnya juga efektif. Ini yang disebut berpikir selaras dengan kehendak Tuhan.

Saul mungkin berpikir, siapa tahu semua ternak yang gemuk dan sehat ini dapat menyenangkan Tuhan di berikan sebagai korban bakaran; sebaliknya dia tidak pernah berpikir, bahwa untuk menyenangkan hati Tuhan itu dengan cara yang dikehendaki-Nya, bukan menurut cara manusia. Sebagai perbandingan saja, jika seorang karyawan ingin menyenangkan hati majikannya, dia harus menyenangkan menurut standar yang ditetapkan oleh majikannya, bukan menurut kesenangan dirinya. Apa itu? Standar majikan adalah taat terhadap peraturan perusahaan, bukan memberikan hadiah-hadiah kepada majikan supaya naik pangkat. Inilah yang sering dilakukan oleh manusia bebal di bumi. Apa standar BOSS di Sorga yang dikehendaki oleh-Nya supaya menyenangkan hatinya? Taat terhadap firman-Nya dan merenungkannya siang dan malam, karena jejak keselamatan ada di dalam firman-Nya. Dan, Anda akan mendapatkan pada ujungnya, yakni Orang Nazaret. Itu sebabnya, Tuhan tidak terkesan dengan semua perbuatan baik manusia, selain kepada iman kapada Tuhan di dalam Yesus Kristus, Yesus Orang Nazaret.

Ketaatan harus diimbangi dengan kasih. Anda harus taat kepada Tuhan, tetapi juga harus diimbangi dengan kasih, karena Tuhan lebih mengutamakan kemanusiaan. Tuhan lebih berkuasa atas hari Sabat. Tuhan lebih berkuasa atas hukum. Misalnya begini, pada hari Minggu Anda bersiap akan berangkat ke gereja dan membawa uang persembahan. Pada saat yang bersamaan tetangga juga membutuhkan bantuan keuangan Anda, karena anaknya mengalami kecelakaan luka bakar akibat mukanya tersiram air panas sehingga harus masuk UGD. Mana yang lebih diutamakan, taat hukum atau kemanusiaan? Dalam hal ini, inilah realitas Injil, bahwa Tuhan lebih mengutamakan belas kasihan dari pada persembahan [Matius xii:7]. Persembahan dapat ditunda, sebaliknya belas kasihan adalah kebutuhan nyata yang harus direalisasikan segera.  

Mari kita belajar taat dari hal-hal kecil. Taat terhadap peraturan tata tertib lalu lintas. Meminjam sesuatu dari teman segera dikembalikan. Jangan mempunya pikiran mencuri untuk hal-hal sekecil apa pun, misalnya di kafe, makan sepuluh pisang goreng, mengaku hanya makan dua. Janji untuk bertemu dengan seorang teman atau pacar di satu kafe pada waktu yang disetujui bersama, Anda harus menepatinya.. Datang ke gereja tidak pernah terlambat. Jangan berbicara atau tertidur ketika pendeta atau pembicara sedang menyampaikan firman Tuhan di mimbar. Membayar pajak bagi yang mampu sesuai menurut peraturan yang berlaku di negara domisili. Anda tidak akan dapat melakukan hal-hal besar, jika yang kecil atau remeh saja tidak dapat Anda lakukan.

Ketaatan adalah kunci menuju kesuksesan yang kita harapkan, yaitu kita diterima dalam satu komunitas, misalnya komunitas orang percaya yang disebut gereja. Kewajiban pertama supaya diterima dalam komunitas ini adalah Anda harus dibaptis. Anda diterima dalam komunitas pekerja di tempat Anda bekerja, jika secara sadar melakukan kewajiban demi kelancaran proses produksi perusahaan. Jika Anda tidak taat melakukan kewajiban Anda, artinya Anda harus keluar dari komunitas, yakni dipecat. Anda gagal sebagai karyawan. Saul tidak taat atas kewajibannya sebagai penerima mandate dari Tuhan, dia dipecat oleh Tuhan dari jabatannya sebagai raja. Apakah Anda orang berikut untuk dipecat dari pekerjaan karena ketidaktaatan?

Bacaan : 1 Samuel 15:2-3

Minggu, 12 Februari 2012

Sedikit Berguna, Kebanyakan Jadi Penyakit

Mencuri sedikit saja asal cukup makan, jangan kebanyakan nanti gampang ketahuan oleh tetangga. Apakah begini maksudnya? Ya, salah, mo! Ini membicarakan sesuatu yang mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Mencuri biar sedikit berapa pun tidak dibenarkan oleh Tuhan. Begini, Anda tahu, kan dengan minuman yang namanya beer. Minuman ini dibuat dari proses peragian malt yang banyak tumbuh di semua negara subtropis. Di Jerman setiap tahun dari bulan September – Oktober selalu diadakan festival minuman beer. Ya, boleh dikatakan begitu, beer adalah minuman nasional orang Jerman, seperti halnya orang Indonesia menganggap teh adalah minuman nasional di sini. Peminum beer terbanyak di dunia adalah dari negara Jerman. Jangan lewatkan liburan Anda ke Jerman pada bulan-bulan ini, yang penting ada ongkosnya, dan bukan dari hasil korupsi atau mencuri tadi. Woooow, ramai, go ahead! Ayo minum beer, glek, glek, glek, glek, glek, habis satu gelas besar. Tambah lagi?

Kadar alkohol di dalam minuman beer dalam kisaran antara 5 – 7 persen per volume. Tidak begitu tinggi kadarnya dibandingkan dengan wine yang bisa mencapai 30 persen. Setiap orang mempunyai toleransi yang berbeda satu sama lain kepekaannya terhadap alkohol, ada yang baru minum 1 kaleng beer [330 ml] sudah sempoyongan mabuk, sebaliknya ada yang sudah minum 2 botol besar beer [1 botol besar volumanya 600 ml] tetapi belum menunjukkan mabuk. Walaupun ada orang yang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap minuman mengandung alkohol, mengonsumsi minuman ini setiap hari dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, bukan saja dapat menaikkan tekanan darah dan penyakit jantung, tetapi juga dapat merusak beberapa organ tubuh, seperti lever, jantung, paru-paru, dan otak.

Namun, sejumlah penelitian pula terhadap minuman alkohol menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman alkohol dalam batas jumlah tertentu per hari dalam waktu lama dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner dan hipertensi. Hal ini diduga, karena alkohol dalam jumlah sedikit akan merangsang ginjal untuk menghasilkan lebih banyak HDL. Sementara HDL masih di dalam arteri mengangkut sejumlah LDL menuju hati dan kemudian dikeluarkan dari tubuh, sebaliknya alkohol di dalam tubuh dalam jumlah besar, akan berlaku sebaliknya.  Begitu Anda meneguk minuman beralkohol, alkohol segera dibawa oleh darah ke dalam hati diproses di sini oleh enzyme diubah menjadi glucose dan segera diubah menjadi energi. Orang yang mempunyai toleransi yang besar terhadap alkohol, karena system pencernaannya mempunyai enzyme dalam jumlah besar untuk mengubah alcohol menjadi glukosa. Jika Anda meneguk minuman beralkohol melampaui batas toleransi, kelebihan alcohol yang tidak diubah oleh enzyme menjadi glukosa akan beredar di dalam tubuh sebagai racun. Kerja hati pun semakin berat memisahkan racun-racun hasil metabolisma tubuh. Organ tubuh mana pun jika dibebani tugas secara berlebihan dan terus-menerus, semakin mempercepat kelemahan organ tersebut dan akhirnya rusak tidak berfungsi sama sekali. Berapa jumlah alkohol yang memadai di dalam tubuh sehingga tidak sampai merusak tubuh, tetapi justeru membangun?

Di Jepang pernah ada orang namanya, Shigechiyo Izumi yang mencapai umur sampai 120 tahun. Orang ini ternyata mempunyai kebiasaan minum sake [minuman alkohol khas Jepang terbuat dari peragian beras ketan] sebanyak 30 ml per hari atau ukuran 1 gelas kecil. Jika sake yang terbaik mengandung kadar alkohol sebesar 50 persen per liter, jumlah sake yang diminum oleh orang Jepang ini setara dengan 1 - 2 kaleng beer per hari. Jumlah sake yang diminum oleh Izumi ini ternyata lebih kurang mendekati yang disepakati oleh para peneliti gizi di Jepang. Sangat tidak disarankan minum obat dengan minuman alkohol, karena bercampurnya obat dengan minuman ini dapat menimbulkan efek sampingan tertentu, seperti pusing atau mual.

Seorang teman yang pernah mengunjungi kota Manado berkata, bahwa di kota ini adalah pemandangan biasa pendeta atau jemaatnya biasa menjamu tamunya dengan beer. Ya, 1 kaleng beer, sedikit dan tidak terikat dengan minuman ini baik untuk kesehatan tubuh tetapi kebanyakan bisa menjadi penyakit. Namun, saya menyarankan kepada Anda yang belum pernah minum alkohol untuk tidak memulainya, karena seperti halnya garam dapat semakin meningkat konsumsinya seiring jika lidah sudah terbiasa dengan kadar tertentu. Minuman alkohol dapat menyebabkan kecanduan, karena sulit untuk menakar berapa jumlah yang sedikit bagi setiap orang, dan jika sudah menyandu, sulit untuk melepaskannya.-