Rabu, 21 Desember 2011

Merefleksikan Ketulusan Hati

Orang Kristen dan Katholik di seluruh dunia merayakan Hari Natal Kudus memperingati hari lahir Raja Damai dari Betlehem yang disebut Yesus. Satu minggu setelah Natal orang di seluruh dunia merayakan Tahun Baru, satu perayakan yang tidak ada hubungannya dengan peringatan hari lahir Raja Damai, bahkan Hari Natal ini pun tidak ada script-nya di dalam Alkitab. Di masa lalu Hari Natal selalu dirayakan dengan lagu-lagu suka-cita, peringatan menyambut Raja Damai yang dinantikan oleh umat manusia di seluruh dunia. Tapi kini Natal lebih menekankan bisniz dan identik dengan pesta pora, karena tenggang waktu menuju Tahun Baru yang hanya satu minggu, orang kemudian lebih berpikir ke pesta. Jangan berharap mendapatkan kamar hotel kosong di semua tempat wisata, jika tidak booking 6 bulan sebelumnya, bahkan di semua hotel paling murah pun telah full booked. Apakah orang Kristen tidak boleh membuat pesta kecil dalam perayaan Natal ini? Boleh saja, satu donut dan minum cukup dengan satu cangkir kopi hitam atau teh.

Hari Natal seharusnya dijadikan momentum menilai ulang apakah diri pribadi sudah menjadi seperti yang dikehendaki oleh Tuhan, yaitu pribadi yang tulus melayani sesama manusia. Siapakah sesama manusia itu? Inilah mereka yang disebut sesama manusia, suami tulus melayani isteri atau sebaliknya isteri tulus melayani suami, orang tua tulus melayani anak, seorang pekerja tulus menjalankan kewajibannya, seorang pendeta tulus menjalankan kewajibannya menggembalakan semua dombanya, seorang pekerja gereja tulus melayani jemaat, dan seterusnya. Kata kunci yang harus kita ingat adalah TULUS.       

Raja harus dimuliakan. Tuhan adalah Raja dari segala raja di kolong langit ini. Ia sangat berkuasa atas kehidupan kita, karena kenyataan kekuasaan yang dimiliki oleh-Nya, kita wajib memuliakan Dia dengan tulus. Kita memang seharusnya tulus memuliakan Tuhan, karena Dia telah lebih dulu tulus memuliakan kita. Apa misalnya? Kita diciptakan sebagai manusia, maka kehidupan kita pun dipelihara oleh-Nya sebagai manusia. Perhatikanlah, manusia kalau tidak makan nasi, ya, makan roti, tidak ada ceritanya manusia makan rumput seperti sapi, kecuali orang yang tidak waras jiwanya. Memuliakan Tuhan artinya kita mendahulukan semua kegiatan kita untuk Dia. Kita taat melaksanakan semua titahnya adalah wujud kita memuliakan Tuhan, Raja semesta alam. Apakah perintah Tuhan itu? Bertobat dan menerima Dia sebagai Juru Selamat. Tidak ada ilah-ilah lain selain Allah yang dikenal sebagai TUHAN.

Perbuatan orang percaya harus menyenangkan Tuhan. Jika Anda menolong orang yang sedang ditimpa kesusahan, Anda telah menyenangkan Pencipta-nya, yaitu Tuhan semesta alam. Jika Anda kebaikan kepada sesama manusia, Anda telah memberi piutang kepada Pencipta-nya. Anda memberi persembahan yang utuh kepada Tuhan, bukan sisa-sisa adalah perbuatan yang menyenangkan Tuhan, misalnya memberi uang derma dari hasil kerja yang halal, bukan uang hasil korupsi negara. Anda jangan membayangkan dalam pikiran Anda, bahwa jika Anda merampok uang hasil korupsi seorang koruptor kemudian dibagikan kepada orang miskin, Tuhan akan senang. Tidak!!! Tuhan sama sekali tidak senang. Tuhan tidak membutuhkan perbuatan baik Anda, jika tidak dilakukan dengan azas legal, yaitu jangan mencuri. Jika Anda memberi persembahan berbentuk uang kertas dimasukkan ke dalam kantong persembahan, jangan memberikan uang yang sudah kumuh, sebaliknya lembaran uang kertas yang masih baik. Jika Anda berdoa, berikan waktu khusus kepada Tuhan, bukan memberikan sisa-sisa waktu kepada Tuhan selama 24 jam kegiatan Anda.

Perbuatan kita harus menjadi teladan bagi orang lain. Pribahasa mengatakan bahwa harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Anda sudah membangun iman orang lain, jika perbuatan Anda merefleksi firman Tuhan dimulai dari banyak perbuatan yang sederhana. Misalnya, Anda memberi pujian kecil kepada isteri, anak, seterusnya kepada semua orang terdekat Anda; Anda bersedia menyediakan waktu untuk pelayanan kunjungan jemaat; Anda bersedia menjadi pendonor darah; Anda bersedia membantu sebagian tugas-tugas rutin pendeta di gereja. Anda bersedia melakukan kerja bakti di lokasi domisili Anda. Sementara Anda menikmati kebahagiaan karena banyak berbuat kebaikan kepada orang lain, biarkan orang lain memberi pujian kepada Anda, bukan Anda memegahkan diri sendiri. Anda sudah menabur semangat hidup kepada orang lain melalui perbuatan baik yang pernah Anda lakukan, tidak mudah orang melupakan Anda.

Orang yang tulus hati selalu mempersiapkan setiap perbuatan baik yang akan dilakukannya untuk menyenangkan orang yang dikasihinya. Misalnya, seorang pemuda remaja sudah beberapa hari sebelum kebaktian Natal untuk memberi sebatang cokelat sebagai hadiah kecil untuk seorang gadis idaman hati. Ia tidak mau hadiah kecilnya sembarang hadiah, tetapi harus yang istimewa. Ia memberi batangan cokelat Cadbury-nya dengan pita kecil warna merah dan kemudian menyelipkan sehelai kertas kecil ke dalam kemasan cokelat dengan kata-kata cinta : “Aku ingin menjadi pacarmu.”

Yesus Kristus lahir ke dunia dengan satu fenomena alam terbesar, yaitu ada bintang besar yang menjadi petunjuk bagi tiga orang Majus yang menurut arkheolog mereka adalah ahli astrologi dari Persia. Mereka mempercayai satu ramalan, bahwa Juru Selamat dunia akan lahir di satu tempat berdasarkan petunjuk bintang besar dan mereka akan mendatangi tempat tersebut. Mereka sengaja datang ke tempat Raja Damai dilahirkan dengan ketulusan hati yang diperlihatkan oleh mereka dengan kesediaan berjalan dengan onta dari Persia menuju Betlehem yang mungkin jaraknya lebih 1000 kilometer. Mereka juga membawa tiga macam barang bawaan yang pada waktu itu sangat berharga sekali, yaitu emas, kemenyan, dan dupa. Emas sampai sekarang memang barang berharga, tetapi kemenyan dan dupa pada waktu itu adalah dua komoditas perdagangan yang berharga. Orang yang tulus hati rela berkorban demi yang diyakini.

Makna Hari Natal adalah kita merefleksikan ketulusan hati kita untuk Tuhan, Raja Damai seperti yang diperlihatkan oleh tiga orang Majus. Jika Tuhan sudah datang memilih Anda, jangan keraskan hati Anda melainkan tulus hati melaksanakan yang dikehendaki oleh Tuhan.- 


Selasa, 13 Desember 2011

Kemalasan Embrio Menuju Kejahatan Korupsi


Orang malas tidak mempunyai daya dorong untuk bekerja, tetapi memiliki nafsu sangat besar untuk memiliki segala sesuatu. Orang malas mudah mengatakan begini tidak mungkin, begitu tidak mungkin. Orang malas bekerja lebih mendahulukan kesenangan hidup dibandingkan kebutuhan yang lebih penting untuk dipenuhi. Keinginan seorang pemalas untuk memiliki banyak barang mewah adalah kesenangan hidup yang harus dipenuhi. Mengapa ada banyak orang malas bekerja padahal bekerja adalah tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup? Penulis Amsal mengatakan, bahwa tangan yang malas mendatangkan kemiskinan, sebaliknya di sisi lain tidak ada orang yang mau hidup dalam kemiskinan.

Yang dipikirkan oleh orang malas adalah mengupayakan mendapatkan kekayaan materi sebanyak mungkin tanpa atau sedikit sekali tenaga yang harus dikeluarkan untuk bekerja. Orang seperti ini harus mempunyai power [kasekten] yang digunakan untuk menekan orang lain supaya melakukan semua keinginannya. Kasekten dapat didapatkan dari kuasa kegelapan atau dari kemampuan diri pribadi. Ratusan tahun yang lalu semua raja di Indonesia harus mempunyai kasekten untuk menekan kerajaan bawahan supaya memberi upeti [gratifikasi]. Sebagai imbalan taat memberi upeti, kerajaan bawahan akan mendapatkan perlindungan keamanan. Namun, kenyataannya jaminan keamanan wilayah hanya sebatas janji saja. Buktinya apa? Buktinya adalah semua kerajaan besar tidak mampu memberi pelindungan bagi diri mereka sendiri terhadap penjajahan Belanda selama 350 tahun.

Lihatlah apa yang dilakukan oleh semua birokrat sipil dan polisi di Indonesia? Hampir semua birokrat adalah kumpulan manusia korup. Untuk setiap kenaikan pangkat [eselon] pada level tertentu, seorang pegawai harus siap memberi gratifikasi kepada atasannya; untuk mengikuti pendidikan kenaikan pangkat, calon peserta harus siap memberi gratifikasi. Karena inilah, jika semua orang yang pernah memberi gratifikasi, begitu naik pangkat sampai level tinggi, mereka juga akan berbuat yang sama seperti yang pernah dilakukan oleh atasan mereka dulu. Anda pikir untuk menjadi anggota dewan perwakilan rakyat atau menjadi gubernur dan wakil gubernur itu gratis begitu saja? Hanya ada dua polisi saja yang jujur di Indonesia, yaitu Hoegeng dan polisi tidur [tambah lagi patung polisi].

Di Indonesia, kebanyakan sarjana kalau sudah menjadi birokrat, yang dipikirkan bukan meningkatkan kualitas integritasnya sebagai pegawai, melainkan memikirkan dengan cara bagaimana mengganti biaya kuliah yang sangat mahal yang dulu pernah dikeluarkan. Caranya adalah dengan cara menambah meja birokrasi. Ya, meja adalah symbol kekuasaan [kasekten] seorang birokrat yang harus diberi upeti supaya urusan menjadi lebih lancar. Katanya!!!   

Apakah orang Indonesia tergolong manusia pemalas? Ya! Orang Indonesia suka melakukan jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan materi, karena malas tidak mau kerja keras. Para pemalas kerja ini datang kepada dukun untuk ditunjukkan jalan mendapatkan kekayaan melalui kuasa Iblis. Ada istilah babi ngepet, yaitu pelaku pencari kekayaan tak halal ini pada malam hari berubah menjadi babi mendatangi rumah-rumah orang kaya. Ada juga pelaku pencari kekayaan tak halal ini dengan cara memelihara tuyul, yaitu roh anak bayi yang mati karena digugurkan oleh ibunya. Tentang babi ngepet dan tuyul sulit untuk dibuktikan dengan logika, karena saya sendiri hanya sebatas mendengar kata orang.

Orang malas adalah sampah masyarakat, suatu saat pada waktunya mereka hanya akan menjadi beban masyarakat. Orang malas adalah embrio untuk selanjutnya menjadi koruptor. Orang malas menggunakan imajinasinya untuk mandapatkan gagasan mendapatkan uang dengan cara muda, tidak perduli apa yang dikerjakannya merugikan orang lain.

Untuk mendobrak kemalasan menuju etos kerja yang membangun, maka dibutuhkan keteladanan dedikasi tinggi seperti bekas Gubernur Ali Sadikin dan Jenderal Polisi Hoegeng. Mereka adalah orang-orang pemimpin puncak yang mau melayani masyarakat tanpa pamrih. Public figure dapat dijadikan contoh atau pahlawan bagi masyarakat, apabila mereka sudah pada mati, apa saja perbuatan baik mereka kepada masyarakat. Dari sejak masa kanak-kanak, seorang anak harus dilatih survive oleh orang tua; berlatih mengatasi masalah dari hal yang sangat sederhana, bukan hanya mengandalkan pembantu rumah tangga saja. Seorang anak harus ditanamkan ke dalam pikirannya, bahwa untuk mendapatkan berkat dari Tuhan  harus mau bekerja melayani orang lai. Penulis Amsal mengatakan, belajarlah dari semut, mereka rajin mengumpulkan makanan pada musim panas, sehingga mereka tidak mati kelaparan pada musim dingin, karena persediaan makanan telah tercukupi.-


Gaya Hidup Yang Salah Memicu Tindakan Korupsi


Gaya hidup adalah cara seseorang menjalani kehidupannya, ada yang menyukai penampilan sederhana, ada yang menyukai penampilan bebas [punk], sebaliknya ada yang mengutamakan penampilan mewah, bahkan ada yang memaksakan diri supaya tampak kaya, padahal hidupnya sendiri dalam kemiskinan. Namun, ada juga orang yang bergelimang dengan harta kekayaan luar biasa, gaya hidupnya tetap saja sederhana. Pilihan gaya hidup menentukan seberapa tinggi biaya hidup yang dibutuhkan oleh seseorang. Jika seseorang salah menentukan pilihan gaya hidup, beban biaya hidup pasti akan menyulitkan pengaturan cash flow yang sudah sangat terjepit. Gaya hidup mewah pasti menuntut pelakunya harus kerja ekstra keras untuk mendapatkan uang yang lebih banyak supaya tetap dapat menikmati selera kemewahan yang ada. Minum kopi di warung kopi sederhana di bawah pohon, tentu beda biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan minum kopi di Starbuck’s Coffee. Inilah gaya hidup.

Jika gaji atau penghasilan seseorang memang sangat besar, bukan satu kemustahilan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mewah; tetapi bagaimana jika keadaan sebaliknya, korupsi uang negara adalah satu jalan pintas mudah untuk dilakukan, menghutang di sana-sini, menipu,  atau merampok di jalanan kalau memang mempunyai keberanian untuk itu. Itulah sebabnya dikatakan oleh nasehat orang bijak, bahwa mencintai uang adalah akar segala kejahatan. Mungkin, Anda masih ingat dengan bekas bintang film yang pernah terkenal pada decade 70, Johnny Indo yang bernama lengkap Yohannes Hubertus Eikenboom, orang ini dipenjarakan di Nusa Kambangan selama lebih 10 tahun, karena kejahatan perampokan yang disertai kekerasan. Kebutuhan uang yang sangat besar adalah alasan utama untuk memenuhi hidup mewah seorang bintang film seperti dia. Gabungan godaan mendapatkan uang dengan cara mudah dan iman yang tipis, hasilnya derita masuk penjara.

Seperti apa yang disebut orang Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Buddha sejati? Gaya hidup tidak mengenal agama. Gaya hidup adalah urusan pribadi, yaitu cara seseorang menjalani hidup ini. Agama dapat berbeda, tetapi gaya hidup mewah dapat tetap sama. Di lapangan golf orang tidak tanya terhadap kolega satu sama lain, agama kamu apa, melainkankan nanti tahun baru mau liburan ke mana. Cobalah Anda pikir, banyak pegawai negeri sipil dan perwira polisi mempunyai rekening luar biasa besar, dari mana mereka mendapatkan uang sebesar itu. Ada banyak birokrat menikmati makan siang di restoran mewah, ada banyak perwira muda polisi dapat dengan mudah berlibur ke luar negeri, dari mana mereka mudah dapatkan uang untuk memenuhi gaya hidup mereka yang mewah. Gaya hidup yang salah pilih adalah salah satu penyebab suburnya praktek korupsi di negeri ini, sebaliknya gaya hidup yang benar akan membangun jiwa dan rohani. Seperti apa itu?

Rajin membaca Alkitab dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam, rajin berdoa, rajin melakukan persekutuan ibadat, rajin memberi, dan menjadi teladan terhadap orang lain. Inilah lima gaya hidup yang tidak mengeluarkan uang. Pada waktunya Tuhan akan memberi berkat kepada Anda tanpa harus susah payah dengan resiko masuk penjara karena korupsi.- 



Kekuatiran Mendorong Tindakan Korupsi

Menurut Biro Pusat Statistik, biaya pendidikan di Indonesia setiap tahun naik 10 persen. Seorang birokrat sipil atau perwira polisi yang masih aktif dinas tentu masih dapat membiayai anak-anak mereka melanjutkan ke perguruan tinggi. Tapi urusan hidup tidak hanya biaya uang kuliah, biaya hidup setelah pensiun juga harus dipikirkan. Orang yang akan berhenti dari pekerjaan karena usia pensiun selalu merasa kuatir, jika merasa tidak mempunyai persiapan untuk itu. Di Indonesia dan pada umumnya di banyak negara berkembang jumlah uang asuransi jauh dari mencukupi untuk biaya hidup setelah pensiun.

Pejabat tinggi sipil, perwira tinggi militer, atau perwira tinggi polisi [yang mengandalkan gaji bulanan], kalau pensiun rata-rata take home pay sekitar 3 juta rupiah. Uang pensiun sebesar ini walaupun sudah ikat pinggang dengan kencang, rasanya sulit bergerak di kota kabupaten sekali pun, apalagi kalau hidup di kota provinsi. Kekuatiran inilah yang mendorong seorang birokrat atau perwira tinggi mengadu nasib mencuri uang negara untuk bekal, kalau di kemudian hari pasti pensiun. Komisi Pemberantasan Korupsi menjumpai banyak rekening gemuk di banyak bank sebesar ratusan milyar rupiah milik birokrat muda sipil [golongan IIIA – IIID]. Gaji pokok golongan III paling tinggi hampir mencapai 4 juta rupiah. Jadi, kalau kedapatan satu rekening gemuk ratusan milyar milik seorang birokrat dengan gaji pokok tersebut di atas, tidak pada tempatnya seorang penasehat hukum pura-pura tidak tahu dari mana asal uang ini, dengan berlindung di balik azas praduga tak bersalah.

Kekuatiran adalah satu bentuk rasa takut yang tidak mempunyai alasan yang logis. Misalnya, apakah ada hubungan sebab akibat antara uang pensiun yang tidak mencukupi kemudian mati kelaparan atau anak tidak dapat melanjutkan kuliah. Hubungan sebab akibat yang tidak ada korelasinya ini justeru membuat kebanyakan birokrat merasa kuatir selama dinas aktif, kemudian mencoba menghilangkan kekuatirannya dengan cara korupsi. Lihat saja, satu persatu Badan Usaha Milik Negara rontok digerogoti dari dalam oleh tikus-tikus koruptor. Lihat saja, lembaga negara yang bernama Kementerian Agama yang seharusnya dekat dengan urusan Tuhan,justeru menjadi lembaga yang paling korup di negeri ini.

Orang yang selalu kuatir adalah satu bentuk kejiwaan orang yang tidak mempunyai pikiran positive. Orang yang selalu kuatir mempunyai kecenderungan melakukan apa saja untuk menghilangkan rasa kuatirnya. Orang kuatir baru merasa damai hatinya, jika bentuk pertolongan itu nyata di hadapan matanya. Mengapa Anda harus kuatir terhadap masa depan, jika Anda percaya bahwa Tuhan memberi perlindungan terhadap orang benar. Siapa yang disebut orang benar, yaitu siapa saja yang menjalankan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan yang berkaitan dengan properti adalah jangan mencuri dan jangan iri hati terhadap keberhasilan orang dunia. Korupsi adalah substansi dari mencuri, yaitu mencuri uang negara.

Sumber rasa kuatir itu adalah karena manusia tidak pernah berusaha mencari lingkungan pergaulan yang menciptakan kedamaian hati dan ketentraman jiwa. Anda dapat memperoleh kedamaian hati dan ketentraman jiwa, jika Anda jujur terhadap diri sendiri menerima keadaan Anda sebenarnya. Jika Anda berhasil mendapatkan lingkungan pergaulan yang mendukung, di situlah jiwa Anda tentram dan pikiran Anda jernih mengelola rencana yang rasional, yaitu hubungan sebab dan akibat yang logis. Jangan memikirkan berkat, karena berkat adalah akibat logis Anda mendahulukan Tuhan; sebab Anda mendahulukan Tuhan, akibatnya berkat dengan sendirinya mengalir. Perhatikanlah dengan baik, apa yang dilakukan oleh seorang professional, dia tidak bermimpi mendapatkan upah berlimpah, melainkan mendahulukan pekerjaan, karena banyak orang merasa puas dengan hasil pekerjaannya, maka dengan sendirinya upah berlimpah mengejarnya. Demikian pula dengan orang yang mendahulukan Tuhan, maka berkat dengan sendirinya mengejarnya tanpa putus dan berlimpah.-

Hukuman Ringan Memberi Semangat Untuk Korupsi

Di negeri ini banyak orang semakin nekat untuk melakukan korupsi sebagai jalan pintas mendapatkan kekayaan, karena calon koruptor tahu hukumannya ringan; bahkan ada yang sudah menjadi terdakwa perkara korupsi kemudian mendapatkan vonnis bebas murni. Di mulai di satu kota kecil di Jawa Barat, seorang walikota menjadi terdakwa perkara korupsi, orang ini mendapatkan vonnis bebas murni. Siapa tidak geram dengan putusan vonnis seperti ini mengingat salah satu hakim anggota yang memutuskan perkara orang ini juga pernah terlibat perkara korupsi di Bandung.

Setelah walikota ini berturut-turut terdakwa perkara korupsi di daerah provinsi mendapatkan putusan vonnis bebas murni. Kita harus menghormati putusan hakim di pengadilan, karena Indonesia adalah negara hukum dan konstitusional, demikian kalimat menghibur seorang pejabat tinggi negara berkata. Memang demi logika hukum kita harus menghormati putusan pengadilan, tetapi demi kepastian hukum juga apakah tidak sebaiknya semua hakim yang telah memberi putusan bebas murni diperiksa juga. Semua hasil putusan yang janggal harus diperiksa, karena hakim juga manusia biasa, dan kenyataannya banyak di antara mereka yang menerima suap.

Kontributsi putusan vonnis bebas murni memang bukan dari hakim saja, melainkan dari tingkat penyidikan sampai ke jaksa penuntut umum. Dengan demikian, jika tuntutannya melenceng dengan perkara sebenarnya, hukumannya pasti lebih ringan; bahkan tidak mustahil bebas murni. Dalam acara talkshow Jakarta Lawyers Club, pengacara Nazaruddin mempertanyakan kepada penyidik mengapa perkara intinya, suap wisma atlit di Palembang tidak ditanya, sebaliknya yang diperkarakan hanya perjalanan illegal Nazaruddin ke Bogota. Artinya, jika perkara ini dilimpahkan ke pengadilan, hakim hanya memutuskan vonnis perkara perginya orang ini secara illegal. Berapa tahun??? Paling juga hanya 6 bulan.

Pro dan kontra hukuman mati pasti ada. Semakin banyak negara maju dan demokratis mulai menghapuskan hukuman mati. Di Cina semua koruptor klas kakap pasti menerima vonnis hukuman mati tembak di muka umum. apakah tindakan pemerintah Cina membuat efek jera dan takut kepada koruptor. Tidak!!! Koruptor baru tetap muncul. Well, jika di Cina hukum tembak saja tidak membuat jera dan takut kepada koruptor, apalagi hukuman seringan di Indonesia. Pantaslah kalau negeri ini semakin hancur oleh koruptor. Indonesia surga untuk semua koruptor. Hidup koruptor tengik.-


Kesempatan Menggoda Orang Lemah Iman Untuk Korupsi


Kejahatan korupsi juga dapat terjadi karena difasilitasi oleh adanya kesempatan. Di negeri ini adalah istilah kalau dapat dipersulit, mengapa harus dipermudah. Di Indonesia sudah biasa pejabat negara level atas membangun institusi baru sebagai bentuk imbalan rasa terima kasih telah berhasil menduduki jabatannya. Institusi baru artinya meja baru. Meja adalah symbol kekuasaan. Karena itu, jangan heran jika Anda mau membangun corporate, tidak cukup meminta pengesahan dari 3 meja … mungkin 10 meja. Dan, setiap meja harus ada gratifikasinya.

Jika ada orang yang merasa mengalami kesulitan mengurus perizinan, datanglah orang yang berpura-pura menolong, padahal pada akhirnya uang juga yang diminta bukan pertolongan tulus hati. Dengan kata lain semakin panjang rantai meja birokrat, maka kesempatan melakukan korupsi juga semakin terbuka.

Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, Undang-Undang banyak dibuat di negeri ini, tetapi pelaksanaannya di lapangan jauh berbeda dengan roh Undang-Undang yang ada. Dengan kata lain, kalau orang sudah mempunyai niat jahat, segala celah kalau ada dicari kelemahannya untuk berbuat korupsi.-