Selasa, 21 Februari 2017

Darah Kristus Memberi Pemahaman Baru Terhadap Arti Keselamatan Kekal

Dan, hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan [Ibrani ix:]. Allah adalah sumber kehidupan semua makhluk. Darah membawa kehidupan setiap makhluk, maka darah tidak boleh dipandang secara serampangan. dengan demikian darah mempunyai makna yang sangat penting, yakni darah domba jantan tidak bercacat tercurah ke bumi adalah lambang penghapusan dosa ketika kebenaran belum dinyatakan oleh Kristus. Ada kuliner daging hewan yang dimasuk dengan darah hewan. Bolehkah orang Kristen memakan hidangan seperti ini setelah kebenaran dinyatakan oleh Allah di dalam Kristus?

Perjanjian Baru melanjutkan Perjanjian Lama. Yesus Kristus berkata bahwa Dia datang ke dunia bukan untuk meniadakan hukum. Satu titik pun dari hukum tidak ada yang ditiadakan [Matius v:17]. Darah Kristus tercurah ke bumi sebagai penggenapan janji Allah untuk keselamatan kekal yang dijanjikan dengan paradigma baru melanjutkan paradigma yang lama. Hukum Taurat tidak mengatakan bahwa darah domba jantan tidak bercacat dapat menghapus dosa [Ibrani x:4]. Korban hewan hanya sebagai peringatan adanya dosa. Darah manusia tidak berdosa, yakni Kristus memberi keadilan dalam pendamaian antara manusia terhadap Allah. Engkau percaya darah Kristus membuat engkau hidup, artinya engkau mempercayai yang mati di kayu salib adalah, Kristus, Anak Allah. Kematian Kristus bukan kematian biasa melainkan suatu korban, yakni korban penebusan dosa. Kedatangan Kristus memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang [Markus x:4-5].

Orang Kristen adalah ciptaan Kristus yang baru. Orang yang berada di dalam Kristus harus mempunyai perubahan paradigma dalam pikirannya terhadap kehendak Allah. Roh Allah memperbaharui terus menerus atas kehidupanmu sehingga engkau memiliki paradigma baru. Karena yang lama telah berlalu, maka cara lama tidak digunakan lagi sehingga curahan darah hewan tidak dipandang lagi sebagai suatu kesakralan. Dengan kata lain nilai kesakralan darah domba jantan tidak bercacat telah digantikan oleh darah Kristus.

Menuju hidup sehat secara jasmani, jiwa, dan rohani adalah dambaan setiap orang percaya. Rasul Paulus mengingatkan kepada jemaat Kristen di Korintus, bahwa tubuh orang percaya adalah bait Allah tempat Roh Kudus atau Roh Allah berada, maka engkau wajib menjaga tubuhmu supaya tidak tercemar terhadap hal-hal yang tidak kudus [1 Korintus iii:16]. Bukan segala sesuatu layak dikonsumsi dan kalau mengonsumsi sesuatu juga engkau tidak boleh terikat dengan sesuatu itu [1 Korintus vi:12]. Jangan karena engkau menyukai masakan rendang daging sapi, maka engkau menyantap masakan ini setiap hari dengan porsi besar. Segala sesuatu yang engkau santap harus ada takarannya. Darah segar yang keluar dari tubuh hewan ditampung di dalam ember sangat mudah teroksidasi. Warna darah yang semula merah tidak lama kemudian menjadi cokelat adalah indikasi darah telah teroksidasi dengan oksigen. Makanan yang teroksidasi adalah makanan rusak. Di dalam darah hewan juga terdapat banyak sodium yang dapat menaikkan tekanan darah. Tekanan darah yang dibiarkan terus dalam jangka waktu lama berpotensi menimbulkan penyakit stroke. Menurut statistik 72 persen orang laki suku Batak adalah penderita penyakit stroke. Banyak orang Batak adalah penggemar masakan daging babi dicampur darah babi yang disebut saksang. Rasul Paulus berkata kepada muridnya, Timotius, bahwa semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semua itu dikuduskan oleh firman Allah dan doa [1 Timotius iv:4-5]. 

Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa kalau kita makan [1 Korintus viii:8]. Walaupun makanan bukan sarana menuju keselamatan, saudara harus bijak bertindak supaya tidak merusak keyakinan saudara kita yang masih lemah imannya [1 Korintus viii:9-13].