Sabtu, 30 November 2013

Revolusi Itu Dimulai Dari Banten?

“Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan” [Mazmur xlix:21].

Banyak orang telah menduga sejak lama, bahwa keberadaan Ratu Atut Chosiyah selaku gubernur provinsi Banten adalah hasil penggelembungan suara pemilih secara illegal; bahkan ada seorang politisi yang terang-terangan mengatakan, bahwa gelar kesarjanaan yang dimiliki oleh gubernur ini patut dipertanyakan legalitasnya. Beberapa fakta di lapangan telah menunjukkan titik terang mengapa orang harus curiga terhadap kemenangannya beberapa tahun yang lalu, tetapi sulit untuk membuktikannya. Ia anak perempuan seorang jawara Banten. Kalau sudah mendengar predikat jawara, biasanya berkonotasi buruk dalam ingatan setiap orang, seperti suka memaksakan kehendak, keserakahan, kerakusan dan kesadisan, dan seterusnya yang serba negative. Saya jadi teringat dengan shooting film Saijah dan Adinda yang disutradarai oleh orang Belanda. Satu film yang menceritakan penderitaan rakyat Banten pada masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun, film sejarah ini kemudian dilarang diputar oleh rezim Suharto yang sedang berkuasa dengan alasan dapat mengganggu persahabatan Indonesia dan Belanda. Sekarang pun dibawah kepemimpinan Gubernur Ratu Atut rakyat Banten sedang mengalami kondisi ekonomi yang tidak dapat dikatakan menyenangkan. Apakah benar Ratu ini belanjanya dalam satu bulan 1 milyar rupiah sementara rakyatnya dalam kemiskinan dan di provinsi ini banyak infra struktur yang rusak? Ironis sekali kedengarannya, 350 tahun rakyat Banten pernah dijajah oleh bangsa Belanda dari sejak Cornelis de Houtman menginjakkan kakinya di Banten pada 1596, tetapi sekarang dijajah oleh bangsa sendiri.

Welcome to Serang, Banten [by Nurman_1].
Banyak orang berkata, bahwa Banten dikenal dengan santet, ajian kebal tubuh tahan peluru, ajian halimunan dapat menghilangkan tubuh dari penglihatan, dan seterusnya dengan sederet ajian lainnya. Apakah orang Belanda gentar menghadapi semua ajian orang Banten ini? Jawabannya adalah tidak. Tidak ada jawara Banten yang disegani oleh Daendels, Gubernur Jenderal yang memerintah Hindia Belanda dari 1808 – 1811. Daendels pernah mengirim satu batalyon pasukan kavaleri dan infanteri untuk meratakan kraton Kesultanan Banten. Orang Belanda menghadapi orang Banten menggunakan cara gabungan antara kecerdikan, tipu mulishat, dan kekerasan. Mungkin Tuan Daendels mendengar betapa hebatnya jawara Banten, tapi itu masalah kecil bagi dia. Orang Belanda pundi-pundinya penuh dengan uang, maka disuap saja jawara yang paling kuat untuk membunuh jawara yang kelasnya lebih rendah. Kombinasi ketiga cara inilah yang sekarang digunakan di Banten, bahkan di banyak tempat di Indonesia. Atut mempunyai cara cerdik untuk meluaskan dan menjaga kekuasaannya dan memperkaya dirinya di Banten. Walaupun cara yang digunakan olehnya tergolong kuno, terbukti digjaya membentengi dirinya selama beberapa tahun ini.

Adalah seorang hakim Mahkamah Konstitusi bernama Akil Mochtar telah menjadi tersangka kasus uang suap dan telah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Mochtar menerima suap untuk menangani sengketa pemilihan kepala daerah tingkat II di Lebak, Banten. Bupati Lebak yang sekarang ini masih bersaudara dekat dengan Atut dan kelanjutan kekuasaannya harus dipertahankan mengingat wilayah ini memiliki tambang emas. Kepala daerah tingkat II, yakni bupati adalah jabatan dibawah gubernur, tugasnya membantu pekerjaan gubernur di tingkat kabupaten. Semua bupati di Banten adalah lingkaran relasi yang sangat dekat dengan  Atut, paling sedikit adalah saudara tiri. Relasi orang luar mungkin ditempatkan di pos-pos setingkat camat dan lurah. Inilah yang sering disebut orang sebagai dinasti politik. Dengan lapis-lapis kekuasaan seperti ini, maka sangat mudah bagi Atut untuk mengendalikan orang-orang pilihannya demi menggemukkan isi pundi-pundinya. Sekarang, orang yang menjadi bupati di Lebak masih terhitung saudara dekatnya telah menjadi tersangka dan ditahan oleh KPK dalam hubungannya kasus suap yang melibatkan Mochtar. Dan, saat ini Orang Nomor Satu provinsi Banten ini sedang menjadi saksi dalam kasus korupsi pengadaan alat-alat kesehatan di rumah sakit umum daerah Banten [RSUD Banten] yang sedang diusut oleh KPK.

Bagaimana dengan belanja Ratu Atut yang kata orang mencapai 1 milyar rupiah per bulan? Gubernur mana yang menghabiskan uang belanja kira-kira Rp 33000000,- [tiga puluh tiga juta rupiah] per hari selain Atut? Sudah aku katakan seperti tersebut di atas, bahwa orang Banten [baca : Atut] menggunakan cara-cara yang dulu digunakan oleh orang Belanda dalam mengeksploitasi rakyat jajahan. Mungkin belanja 1 milyar rupiah per bulan itu adalah belanja harian kantor pemerintah provinsi, tetapi dengan kecerdikannya belanja harian pribadinya dimasukkan ke dalam nota belanja harian pemerintah provinsi. Berapa persen? Katakanlah 50 persen dan dibagi-bagi dengan orang-orang terdekat di kantor pemerintah daerah. Apakah tulisanku ini tidak benar? Untuk apa ratusan mahasiswa di provinsi ini melakukan demonstrasi menuntut Atut meletakkan jabatannya kalau tidak ada apa-apanya? Dan, biasanya kalau seorang public figure sudah dipanggil oleh KPK dengan kapasitas sebagai saksi, maka biasanya tak lama kemudian orang ini akan berubah statusnya menjadi tersangka dan ditahan. Ditahan? Impian banyak orang Banten, perempuan ini seharusnya ditahan. Abraham Samad dan teman-temannya tidak perlu takut menghadapi provokasi ajian santet, ajian halimunan, dan debus Banten, sebab payung hukum negara berlandaskan Pancasila melindungi mereka dalam menjalankan tugas perjuangan melawan korupsi. 

Surya Paloh berkata, bahwa negeri ini membutuhkan semacam revolusi. Bukan semacam revolusi yang dibutuhkan oleh bangsa ini, melainkan revolusi sungguhan, yakni menuntut perubahan yang mendasar dan semesta dari Merauke sampai Sabang. Revolusi belum selesai di negeri ini. Revolusi fisik pada masa perang kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan telah usai. Revolusi yang berikut adalah revolusi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Yang namanya revolusi pasti menggetarkan seluruh sendi-sendi kehidupan satu bangsa. Ada banyak revolusi telah terjadi di berbagai negara. Revolusi Prancis getarannya bukan saja memporakporandakan Prancis, melainkan gemanya terasa ke seluruh dunia dan effeknya masih terasa sampai sekarang. Tanpa terjadinya Revolusi Prancis, maka kita tidak akan pernah mengalami apa artinya negara demokrasi dengan pemerintahan yang dibagi dalam tiga pilar yang kita kenal Trias Politica, yakni yudikatif, legislative, dan eksekutif. Keadilan sosial adalan cita-cita luhur bangsa Indonesia, yakni setiap warga negara Indonesia memiliki kesempatan dalam mendapatkan penghasilan yang merata dan cukup. Bukankah doa kepada Tuhan bunyinya demikian, berilah kepada kami pada hari ini makanan yang secukupnya. Jika uang negara yang dikorup oleh birokrat-birokrat rakus diakumulasikan, katakanlah untuk kondisi di Banten, akumulasi uang negara ini dapat membangun banyak pabrik yang dapat memberikan pekerjaan bagi ribuan buruh.

Seorang kepala daerah hidup dalam gelimangan kemewahan sedangkan rakyatnya hidup dalam himpitan kemiskinan adalah seperti pembunuh berdarah dingin yang tega menghabisi saudaranya sendiri. Revolusi Prancis pecah pada abad ke 18 pada puncaknya rakyat dalam himpitan kemiskinan dan kelaparan hebat sementara Louis XVI dan isterinya Maria Antoinette hidup dalam kemewahan di istana Vesailles. Revolusi ini pecah ketika ratusan ribu rakyat Prancis menyerbu benteng Bastille, raja dan isterinya dihukum mati dengan leher dipancung dengan guillotine. Sejarah sudah menunjukkan, bahwa manusia yang dengan sekuat tenaga dan dengan berbagai tipu muslihat memperluas dan mempertahankan kekuasaannya pada akhirnya tumbang juga. Bagi seorang pemimpin yang di dalam dirinya sudah ada pemikiran pemusatan dan mempertahankan kekuasaannya, maka dia sudah menumbuhkan embrio kekuasaan yang korup. Pemimpin berkarakter kuat memperjuangkan idealisme bangsanya, sebaliknya pemimpin berkarakter lemah dan lama berkuasa cenderung menghasilkan kelompok kekuasaan yang korup. Rezim Suharto layak disebut rezim korup yang memerintah Indonesia selama 30 tahun. Tidak ada kekuasaan yang abadi bagaimana pun hebatnya seorang jawara. Untuk segala sesuatu di kolong langit ini ada masanya. Ada masanya berkuasa, ada masanya meletakkan kekuasaan dan menyerahkan kekuasaan kepada orang lain. Barangsiapa takut kehilangan nyawanya, maka dia akan kehilangan nyawanya. Nyawa bagi seorang koruptor adalah kekuasaannya. Jika seorang pejabat korup kehilangan lapis demi lapis kekuasaannya, dia akan kehilangan kesempatan melanjutkan keserakahannya akan harta. Kekuasaan habis, maka nyawanya pun habis!       

Gubernur dan bupati menjalani masa jabatan hanya dua perioda saja, yakni total 10 tahun. Tidak masalah! Selama 10 tahun berkuasa, dia telah menyiapkan gubernur penggantinya, begitu pula dengan bupati-bupatinya telah disiapkan pengganti-pengganti menurut pilihannya. Ia pasti telah mempunyai paling sedikit satu perusahaan yang disiapkan untuk beroperasi penuh pada saat di tidak menjadi gubernur lagi. Korporasinya akan menjadi rekanan kerja baik bagi proyek-proyek pemerintah daerah maupun perusahaan-perusahaan swasta yang ada di daerah ini. Ia tentu bukan orang bodoh, maka korporasinya dijalankan oleh orang lain yang sudah sangat dipercaya dan mungkin dibawah ancaman secara halus. Di tingkat kabupaten, saudara-saudaranya tentu membangun korporasi dalam skala yang lebih kecil dengan tujuan yang sama. Siapa pemenang tender rekanan kerja telah diatur skenarionya oleh the big boss. Inilah kejahatan nepotisme, yakni siapa saja yang dianggap tidak sejalan dengan the big boss, tidak akan dapat bagian kue pengerjaan proyek. Di dalam nepotisme tidak ada keadilan sosial, yang ada adalah semuanya adalah milik saya. Ini milik saya! Itu milik saya! Yang di sebelah sana milik saya! Orang sering mengalami kegagalan karena sering mengabaikan sejarah, bahwa ada orang yang lebih dahulu telah melakukan dan gagal, maka seharusnya jangan melakukan tindakan yang sama seperti pendahulunya. Rezim Suharto telah melakukan cara hidup seperti ini, tapi pada akhirnya ambruk, padahal kendaraan yang digunakan mengawal rezim ini sangat kuat, yakni militer dan birokrat. Terkutuklah manusia yang hidupnya mengandalkan manusia. Ia yang mengandalkan kekuatannya sendiri untuk mempertahankan kekuasaan dan memperkaya diri sendiri. Tidak ada yang tahu bilamana nafsu keserakahan itu berhenti tidak menggoda hati lagi.- 

Referensi Banten :
Kuliner Khas Banten


Rabu, 27 November 2013

Menang Pemilihan Kepala Daerah Melalui Gratifikasi

Pada pertengahan November 2013 telah terjadi satu peristiwa yang sangat menggemparkan negeri ini, yakni ruang sidang Mahkamah Konstitusi di Jakarta dibuat porak poranda oleh pihak yang kalah dalam pemilihan kepala daerah Maluku Utara. Peristiwa menggemparkan ini jelas memalukan Indonesia sebagai satu bangsa besar di kawasan belahan bumi timur, sebab lembaga negara hukum yang seharusnya dihormati putusannya, sebaliknya justeru diinjak-injak martabatnya. Tugas Mahkamah Konstitusi sekarang ini adalah menguji undang-undang yang telah disahkan oleh dewan perwakilan rakyat. Jika undang-undang ini setelah diuji ternyata tidak ada kesesuaian dengan Undang-Undang Dasar, undang-undang ini dapat digugurkan implementasinya. Tugas lainnya adalah memutuskan perkara yang berkaitan sengketa pemilihan kepala daerah. Sejak otonomi daerah diimplementasikan seluas-luasnya di seluruh Indonesia, maka sejak itu perlahan tapi pasti selalu muncul ketidakpuasan dalam hasil pemilihan kepala daerah. Ketidakpuasan sering dilampiaskan oleh pihak yang kalah dalam bentuk perbuatan anarki, seperti pengerahan massa pendukung. Pihak yang kalah tidak puas dan merasa dirugikan membawa masalahnya ke mahkamah ini sebagai pihak penggugat. Pihak yang kalah dan pihak yang menang dihadirkan dalam persidangan dan hakim memutuskan perkara ini kepada siapa yang berhak memegang tampuk pemerintahan kepala daerah. Indonesia adalah negara pertama di dunia dan paling demokrasi memilih kepala negara maupun kepala daerah secara langsung. Namun, sayang sekali, setelah pemilihan kepala daerah, terutama di Indonesia bagian timur sering terjadi bentrokan dalam skala besar karena pihak yang kalah tidak siap menerima keadaan yang tidak sesuai dengan keinginannya. Dalam peristiwa menggemparkan tersebut di atas menunjukkan, bahwa orang Indonesia sebagai bangsa yang tidak siap berdemokrasi.

Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta.
Pada September 2013, Akil Mochtar sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi tertangkap tangan oleh KPK menerima uang suap. Uang suap ini sedianya untuk meluruskan jalan pemilihan kepala daerah tingkat II di Kalimantan Barat dan kepala daerah tingkat II di Banten dengan cara membelokkan fakta melalui kuasa seorang hakim. Ya, memang hakim yang mempunyai kuasa memutuskan kalah atau menang setiap sengketa pemilihan kepala daerah. Hakim yang telah menerima suap pasti putusannya akan menguntungkan pihak yang menyuapnya. Apakah masih ada hakim yang jujur di negeri ini membuat putusan yang adil? Dua pendahulu Tuan Mochtar telah melewati masa jabatan mereka mulus tanpa cela. Pada kondisi negeri seperti ini, yakni di mana-mana selalu ada kasus korupsi, sulit menjumpai ada hakim jujur. Sulit untuk percaya, bahwa Mochtar ini ternyata imannya tipis sehingga tersentuh godaan setan juga. Berita penangkapannya menjadi headline koran-koran di Indonesia, bahkan koran Amerika beroplah besar, yakni The Washington Post memuat beritanya. Perbuatan Mochtar ini sangat merendahkan martabat bangsa ini di mata dunia, sebab perbuatannya memberi kesan, bahwa kepastian hukum di Indonesia ditentukan oleh uang bukan oleh hati nurani seorang hakim dan logika hukum. Putusan hakim harus memberikan rasa keadilan kedua belah pihak yang sedang bersengketa dan kepada rakyat kebanyakan. Namun, hakim mana yang masih menjunjung prinsip-prinsip moral sehingga dia dapat berbuat etis, jika dia telah menerima uang suap.

Dua ribu tahun yang lalu orang hanya tahu yang namanya mencuri itu adalah mengendap-endap masuk ke halaman rumah orang lain, kemudian mengambil ternak tanpa setahu pemilik ternak itu. Perintah Tuhan dalam Taurat Musa yang bunyinya seperti ini : “Jangan mencuri” adalah sesuai menurut konteksnya pada waktu itu. Tapi sekarang kondisinya sudah beda sama sekali. Tindakan mencuri semakin canggih mengikuti perkembangan teknologi yang semakin maju. Seorang yang bekerja di bagian akuntansi adalah orang yang ahli menempatkan pos-pos penerimaan dan pengeluaran sehingga neraca tetap dalam keadaan balance. Jika dia ingin berniat jahat, dia menggelembungkan [mark up] pada satu pos, sebaliknya dia menciutkan pos yang lain [mark down], tetapi hasil akhirnya adalah neraca yang tetap balance; supaya tidak ketahuan penggelembungannya, maka dia melakukannya sedikit demi sedikit. Orang ini sebetulnya juga mengendap-endap seperti pencuri ternak dua ribu tahun yang lalu, tetapi tidak dilakukan di padang rumput tempat ternak merumput, melainkan di ruangan berpendingin udara yang sejuk. Ia melakukan perbuatan jahatnya sendirian ketika teman-temannya sudah pada pulang semua, maka mulailah dia mengutak-atik program komputer yang dia sendiri yang tahu. Inilah yang disebut korupsi, yakni mengambil sedikit demi sedikit uang atau benda yang bukan menjadi haknya secara illegal. Jadi, korupsi dapat disebut sebagai tindakan mencuri. Jika mencuri digolongkan sebagai tindakan kejahatan, apakah suap termasuk kriteria mencuri.

Dalam kasus suap pemilihan kepala daerah, baik gubernur maupun bupati, selisih satu suara pemilih saja sudah cukup menentukan kalah atau menang satu dari dua kubu yang memperebutkan kesempatan menang. Pihak yang dimenangkan pasti memperoleh jumlah suara pemilih yang lebih besar dibandingkan dengan pihak yang dikalahkan, dengan cara penggelembungan jumlah suara pemilih secara illegal. Bagaimana penggelembungan jumlah suara pemilih itu dapat terjadi? Supaya tidak mencurigakan, maka selisih perolehan suara dibuat tidak terlalu besar, yang penting pihak penggugat yang kalah dapat menang. Semua data pemilihan kepala daerah di daerah sengketa diolah kembali [pura-pura diolah] dan hakim MK yang telah disuap mempunyai kesempatan memindahkan sebagian jumlah suara tergugat ke tempat pos suara penggugat. Perbuatan hakim yang telah menerima suap ini pantas disebut mencuri, dia disuap untuk mencuri, dan penyuapnya juga disebut pencuri melalui hakim yang menyalahgunakan jabatannya. Dengan kata lain seorang pejabat tinggi disuap pasti untuk melakukan perbuatan illegal. Sekarang telah ada undang-undang yang menetapkan batasan jumlah uang yang dikategorikan sebagai suap yang sekarang disebut gratifikasi. Pemberian gratifikasi melalui transfer dapat dilacak oleh KPK, maka pejabat tinggi tidak mau lagi gratifikasi ditransfer melalui nomor rekeningnya melainkan secara cash on hand. Tuan Mochtar ini memang sial, sebab ketika transaksi cash on hand akan berlangsung di rumahnya, pada waktu yang bersamaan pula beberapa orang KPK masuk menggerebek para pelaku kejahatan ini.

Memang tidak ada hubungan langsung antara Akil Mochtar yang kini sedang ditahan dengan perusakan ruang sidang tersebut di atas, tetapi masalahnya adalah perbuatan bejat Mochtar ini sudah memberi aroma tak sedap sehingga menimbulkan rasa curiga terhadap semua hakim di institusi MK ini. Jika banyak pihak menjadi kurang respek lagi terhadap lembaga MK ini, memang beralasan untuk curiga dan tidak puas terhadap putusan hakim, tetapi mereka tidak boleh semau sendiri melampiaskan ketidakpuasannya dengan cara brutal. Mochtar adalah manusia melek hukum dan seharusnya memberi contoh hidup yang beretika kepada masyarakat, sebaliknya dia justeru melakukan perbuatan tercela. Orang seperti ini sudah sepantasnya dihukum berat, yakni penjara lebih 18 tahun, penyitaan harta hasil korupsi, dan denda sebesar 50 persen dari total harta korupsi. Dan, dia harus dipecat dari jabatannya. Orang ini sungguh membuat malu bangsa Indonesia di dunia internasional. Jadi, untuk menjadi orang yang berprestasi demi nusa dan bangsa bukan hanya dilihat dari gelar akademiknya, melainkan juga dari keluhuran budinya. Keluhuran budi diperoleh bukan karena sering membaca dan hafal 'kitab suci' dan rajin ke rumah ibadat, melainkan ada hikmat di dalam hatimu dan menjadi pelaku hikmat. Barangsiapa memiliki hikmat, dia mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan oleh manusia, tidak dapat menyamai hikmat. Hikmat adalah kemampuan menggunakan kecerdasan dan pengetahuan sehingga dapat bertindak bijak. Seorang hakim yang tidak bijak, dia adalah hakim yang tidak berhikmat. Mempertaruhkan jabatan vital dengan menerima suap adalah satu perbuatan yang hanya dilakukan oleh manusia tak berhikmat.

Diduga banyak gubernur dan bupati yang memenangkan pemilihan kepala daerah dengan jalan suap sebelum kasus hukum yang melibatkan Mochtar terungkap. Mengingat dua pendahulu Mochtar telah melewati masa jabatan mereka tanpa skandal, jadi besar kemungkinannya penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah melalui calo-calo perkara yang banyak keliaran di gedung ini. Namun, bagaimana pun lihaynya tupai melompat, satu waktu akan jatuh juga. Dan, Mochtar adalah gambaran tupai lihay yang jatuh dari ketinggian pohon kelapa. Ia sudah kekenyangan hasil korup. Ia dulu sesumbar, katanya, koruptor jarinya dipotong saja. Ia adalah koruptornya. Mengapa ada banyak kepala daerah rela memberi uang suap milyaran rupiah kepada manusia banjingan seperti Mochtar ini? Jawabannya sederhana : mereka akan menerima kembali berlipat kali ganda dari milyaran rupiah yang telah mereka lepaskan ketika menjalani masa jabatan kepala daerah. Gubernur atau bupati menjadikan birokrasi pemerintah daerah sebagai mesin uang mereka. Jangan kau pikir membuat perizinan satu usaha itu gratis. Harus ada fulusnya. Kepala daerah seperti ini tidak beda dengan lurah jaman kolonial Hindia Belanda, yakni memeras rakyat jelata demi memuaskan tuannya. Bangsa Indonesia saat ini memang pada masa dijajah oleh bangsa sendiri. Mereka telah membuat keadilan seperti racun dan menghempaskan kebenaran ke tanah. Mereka mengubah yang benar menjadi salah, dan yang salah menjadi kebenaran mereka. Mereka seperti lupa, bahwa Tuhan itu tidak tidur.- 



Selasa, 19 November 2013

7 Kriteria Manusia Yang Mengalami Pembaruan Kepribadian

Tidak bicara dusta. Dimana-mana engkau menjumpai banyak orang berbicara dusta, bahkan kalau Anda mau jujur, engkau sendiri pernah berkata dusta. Aku sendiri pernah berdusta kepada isteriku. Siapa orang yang mengajari engkau berkata dusta? Saya percaya saja, bahwa orang tua tidak pernah mengajarkan engkau untuk berkata dusta. Tapi mengapa engkau pernah berkata dusta kepada orang lain? Orang berdusta karena berusaha mengelak tanggung jawab dari kesalahan yang diperbuatnya. Koruptor kelas Hambalang atau kelas Century pasti menyimpan banyak kebohongan dibandingkan pencuri kambing. Ada juga orang berdusta demi gengsinya. Misalnya, pulang ke kampung ketika Lebaran atau Natalan dengan membawa banyak oleh-oleh supaya disangka sukses di Jakarta, padahal semua oleh-oleh itu diperoleh dengan hutang dari tetangganya. Orang yang tidak jujur memberikan 1001 alasan untuk menutupi perbuatannya yang tercela. Orang yang hidupnya penuh dusta tidak panjang usianya, karena semakin banyak enzyme di dalam tubuhnya terkuras untuk mengubah nutrisi menjadi energi yang dibutuhkan oleh otak untuk berpikir. Semua pendusta otaknya bekerja keras menciptakan dusta baru. Memang kreatif, tetapi kreatifitas tercela. Energi pikirannya terkuras banyak untuk mengimbangi beban psikologisnya yang semakin berat. Orang yang berbeban psikologis sangat berat, maka wajahnya akan tampak lebih tua dibandingkan dengan orang yang hidupnya bebas tanpa kebohongan. Koruptor adalah seorang pendusta hidupnya pasti tidak tenang, karena hidupnya dikejar oleh satu realitas yang dia sendiri sebetulnya tahu, bahwa Tuhan Maha Tahu. Namun, godaan dunia itu terlalu kuat menggoyahkan iman. Engkau yang telah menginsyafi realitas ini, bahwa Tuhan Maha Tahu, seharusnya menjauhi berbicara dusta, sebab di hadapan Tuhan tidak ada yang tersembunyi di hatimu. Orang jujur jiwanya tenteram dan hatinya damai.    

Jangan ada dusta di antara kita. Yang penting happy.
Tidak membiarkan kemarahan menguasai pikiran. Tidak mendapatkan apa yang diinginkan adalah penyebab umum yang dapat menimbulkan kemarahan pada diri seseorang. Ada orang yang melampiaskan kemarahan secara luar biasa karena satu masalah, padahal bagi orang lain masalahnya adalah biasa saja. engkau harus menyadari, bahwa tidak semua keinginanmu ini harus terpenuhi sesuai dengan imajinasimu, kurang sedikit saja janganlah sampai menimbulkan kemarahan, sebaliknya ma'afkan saja. Pikiranmu jangan sampai dikuasai oleh masalah sepele kemudian melampiaskan dalam bentuk kemarahan. Saya teringat dengan pemain sepak bola dari Brazil, namanya adalah Ronaldinho, orang ini tidak pernah protes walaupun wasit memberinya kartu kuning. Dalam kondisi seperti ini memang bukan orang lain yang dirugikan oleh sikapmu ini melainkan dirimu sendiri yang menjadi tidak nyaman karena menahan kemarahan. Marah itu manusiawi. Semua orang pernah marah. Menyimpan kemarahan hanya supaya disebut orang sabar adalah kebiasaan yang tidak baik juga. Orang yang menahan kemarahan jantungnya berdenyut lebih cepat dari biasanya, maka tekanan darahnya akan meningkat semakin tinggi, sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan lebih lanjut yang tidak diinginkan. Tapi yang penting adalah marah pada waktu dan tempat yang tepat. Dan, selesaikan masalah hari ini yang membuat engkau marah sebelum matahari terbenam, sebab masalah yang tak terselesaikan hari ini, besok akan menghadapi masalah baru. Marah lagi. Simpan lagi marahmu. Jika begitu terus cara hidupmu, bersiaplah menghadapi bom waktu atas kesehatanmu, yakni hypertensi kemudian diakhiri dengan stroke sampai ajalmu.   

Tidak berkeinginan mencuri. Dalam hal ini, artinya dulu suka mencuri, sekarang tidak mau mencuri lagi. Ada orang mencuri karena penyakit yang biasa disebut kleptomania. Ada orang mencuri karena terpaksa memenuhi kebutuhan hidup. Ada orang mencuri karena ingin menumpuk kekayaan. Untuk ketiga alasan mengapa orang mencuri, hukum pidana negara mana pun melarang orang untuk mencuri. Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila dia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? Orang yang hidup dalam kemiskinan tergoda untuk mencuri, dan barangsiapa mencuri sudah mempermalukan orang tua yang membesarkannya. Perbuatan yang disebut mencuri tidak sebatas, orang mengendap-endap masuk ke halaman rumah tetangga untuk mencuri ternak, menyelinap ke dalam rumah tetangga untuk mencuri uang yang ada di dalam lemari, mengambil sandal jepit milik orang lain di rumah ibadah, atau mengambil sesuatu yang bukan haknya di kantor dana pensiun. Pejabat tinggi negara yang menilap uang untuk pembiayaan pembangunan jembatan tergolong perbuatan mencuri, tetapi untuk orang seperti ini perbuatannya biasa disebut korupsi, pelakunya disebut koruptor. Pada dekade 70 ketika pengerasan jalan diperkenalkan pertama kali dengan cara hotmix, campuran pasir, batu koral, dan aspal masih memiliki ketebalan kira-kira hampir 3 inchi. Itu cerita dulu. Sekarang, 40 tahun kemudian ketebalan hotmix ini hanya mencapai 1 inchi. Kemana yang 2 inchi lainnya? Ada tetanggaku seorang pegawai negeri di sektor pendidikan golongan IV A, ketika pensiun tidak mempunyai apa-apa. Ia adalah pengajar yang selalu menolak keras menerima uang suap untuk menaikkan nilai ujian semester. Suap atau gratifikasi tergolong tindakan kejahatan. Cobalah engkau pikir, untuk apa seorang mahasiswa mencontek ketika mengikuti ujian semester? Tujuannya untuk mendapatkan nilai lebih tinggi dengan cara tindakan yang tidak etis, yakni mencontek. Jadi, jika engkau menerima gratifikasi, artinya engkau sudah membantu orang mencuri. Dan, engkau tergolong pencuri. Perintah Tuhan : Jangan mencuri!  Namun, engkau menjadi manusia terkutuk di dunia jika tidak mentaati perintah-Nya, yakni engkau akan menjadi kedahsyatan, kiasan, dan sindiran di antara segala bangsa, ke mana Tuhan akan menyingkirkan engkau. Engkau pasti akan tersingkir dari pergaulan, bahkan atas kehendakmu sendiri engkau meninggalkan kampung halamanmu, jika engkau kedapatan mempunyai kebiasaan mencuri atau yang lebih berat lagi, yaitu korupsi uang negara. Bertobatlah selagi ada kesempatan untuk bertobat, karena Tuhan panjang sabar.

Tidak mengucapan perkataan yang sia-sia. Perkataan yang sia-sia adalah semua kata-kata yang tidak patut diucapkan, apalagi untuk diingat. Lalu, seperti apa contohnya perkataan sia-sia itu? Ah, untuk menuliskannya saja tak layak. Setiap perkataan yang engkau ucapkan mempunyai kuasa untuk jadi menurut imanmu. Bukan yang masuk ke dalam mulutmu yang menajiskan engkau, melainkan yang keluar dari mulutmu yang menajiskan engkau, yakni perkataan sia-sia. Perkataan yang sia-sia itu keluar dari perbendaharaan hati yang busuk dapat merusak pergaulan, seperti gossip, fitnah, senda gurau cabul, kata-kata makian, sumpah serapah, kutukan, sesumbar, dan meremehkan, sebaliknya dari perbendaharaan hati yang sama engkau dapat menyampaikan berkat melalui kata-kata yang membangun. Beberapa contoh perkataan sia-sia : "Aku dengar si Ruhut Poltak itu ternyata pacaran dengan Ernie Malik." [gossip], "Dasar anak bandel sialan kau!" [kutukan], "Bangsat, kau orang tak tahu diri!" [makian]. Engkau juga seharusnya menjauhi senda gurau yang diselingi kata-kata cabul, walaupun kata-kata cabul itu tersamar. Orang yang mempunyai pendidikan dan tata krama dapat dilihat dari caranya bertutur kata, yakni bicaranya pelan dan terstruktur. Orang bebal pun jika diam tanpa kata, dia akan disangka orang berhikmat, begitu kata Salomo penulis amsal.  Siap sedia memberi kata-kata hikmat kepada orang yang datang meminta nasehat darimu. Seringlah engkau katakan kepada musuhmu sekalipun, tetapi terutama kepada teman-teman dan saudaramu, kiranya kasih karunia Tuhan dan damai sejahtera ada bersamamu. Jagalah isi hatimu dengan ingatan-ingatan yang baik melalui pergaulan yang baik dan membaca buku-buku yang membangun semangatmu tetap menyala-nyala, sehingga hidupmu menjadi pelita bagi sesamamu dan engkau disukai oleh banyak orang dalam pergaulan.  

Tidak memadamkan semangat berbuat kebaikan. Sudah menjadi kewajiban orang tua memberi didikan kepada anak-anaknya supaya memiliki perilaku normal yang diterima oleh masyarakat setempat. Seorang anak harus dididik dari sejak dini supaya sampai pada hari tuanya selalu ingat dengan nasehat orang tua sehingga tetap berbuat kebaikan terhadap sesama. Seorang anak yang menikmati lingkungan keluarga yang kaya dengan kasih, maka dia akan tumbuh menjadi pribadi dewasa yang toleran dan hangat terhadap lingkungan di mana dia menetap. Orang tua yang mendidik anak-anaknya adalah orang tua yang memberi tongkat atau teguran pada waktu yang tepat, sebaliknya orang tua yang selalu membenarkan kesalahan anak-anaknya adalah orang tua yang tidak mengasihi anak-anak mereka. Anak-anak harus taat kepada orang tua di dalam kebenaran dan orang tua jangan menyakiti hati anak-anak, supaya jangan tawar hati mereka [Kolose iii:20-21]. Namun, betapa sedih hati orang tua, apabila pada satu hari terdengar berita bahwa anaknya melakukan perbuatan tercela. Orang tua mana pun berkeinginan anaknya menjadi orang yang berguna untuk masyarakat sebagai bakti seorang anak kepada orang tua yang telah membesarkannya.

Tidak menyimpan kekecewaan. Setiap orang pasti pernah mengalami kekecewaan, tetapi janganlah perasaan ini disimpan sampai berlarut-larut, sehingga menjadi bayang-bayang masa lalu yang selalu mengganggu pikiran. Kekecewaan selalu membangkitan kemarahan dan kegeraman. Perasaan ini jelas mengurangi kebahagiaan bagi siapa saja yang sedang mengalami. Kekecewaan yang yang disimpan berlarut-larut biasa juga disebut sebagai akar kepahitan. Banyak sumber kekecewaan dapat digali sebagai alasan akar kepahitan seseorang, misalnya kehilangan perempuan ditinggal pacar atau isteri, orang tua yang sangat possessive terhadap anak, kehilangan kesempatan promosi jabatan, dan seterusnya. Akar kepahitan itu intinya adalah kehilangan. Seluruh perasaan ini sangat menguras energi, sehingga tidak ada tempat di dalam pikiranmu untuk menggali potensi yang ada untuk maju. Hampir semua orang sukses pernah mengalami akar kepahitan dalam hidup yang pernah dilewati oleh mereka. Dengan kemauan yang keras untuk maju engkau harus membebaskan diri dari akar kepahitan dengan cara yang benar. Seperti apa cara yang benar itu? Mengapa engkau ditinggal pacar? Karena ketekmu bau tengik. Dengan alasan seperti ini, pelihara ketekmu supaya tidak menimbulkan bau tengik lagi, kemudian buka lembaran baru dengan gadis lain, dengan harapan jangan terulang lagi oleh sebab yang sama.      

Tidak menyimpan dendam. Orang yang menyimpan dendam mempunyai keinginan supaya orang lain yang membuat dirinya menderita juga akan merasakan penderitaan yang sama seperti yang dialaminya. Hanya itulah yang ada di dalam pikirannya selama bertahun-tahun, maka tidaklah mengherankan bagi seorang pendendam, seluruh kavling hatinya hanya berisi balas dendam. Orang yang hidupnya dengan pikiran positif dan berjiwa besar, maka kavling hatinya itu terdiri dari kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlebutan, dan penguasaan diri. Beda dengan hati yang penuh dendam, pikirannya hanya dipenuhi upaya membalas dengan rancangan kejahatan. Jika tidak mempunyai kemampuan membalas dendam, yang dapat dilakukannya hanya berdiam diri saja, tetapi jiwanya tersiksa. Dendam adalah energi negative, sedangkan kasih adalah energi positif. Selama pikiran masih terisi dengan energi negatif, maka kebahagiaan terasa jauh dari hidupnya, karena pikiran negative itu menghasilkan buangan metabolisme negative yang merugikan tubuh, yakni radikal bebas. Radikal bebas yang semakin menumpuk di dalam tubuh dan tak segera dibuang, maka akan menimbulkan berbagai komplikasi penyakit, antara lain seperti kanker hati, kanker tulang, tukak lambung, hipertensi, diabetis mellitus, dan lain-lain. Bahagia itu sederhana, yakni menikmati hidup dengan tubuh sehat dan jiwa yang tenteram. Mari belajar memaafkan musuh-musuh kejam dan licik dari pengalaman hidup Yusuf anak Yakub yang dijual oleh saudara-saudaranya kepada pedagang budak dan menjadi budak di Mesir. Yusuf memaafkan saudara-saudaranya! [Kejadian xl:19-21].-