Selasa, 18 Februari 2020

Gereja Adalah Tempat Berkumpul Orang Beriman

Pada jaman raja Salomo konsep gereja sebagai tempat berkumpul orang beriman belum ada, tetapi Tuhan telah menetapkan tempat yang dipilih oleh-Nya untuk dibangun Bait Allah sebagai tempat persembahan. Atas seizin Tuhan, Bait Allah dibangun di Yerusalem, Roh Allah hadir ditempat ini. Bait Allah adalah simbol kehadiran Allah di tengah umat-Nya yang kudus, yakni Israel.

Pada masa Salomo, tempat ini hanya sebatas tempat bagi umat Israel menyerahkan persembahan korban penghapusan dosa. Namun, dalam masa sesudah Salomo selama ratusan tahun korban penghapusan dosa lebih ditentukan oleh imam yang terlibat bisniz binatang korban. Misalnya, umat membawa persembahan berupa sapi atau domba jantan tak bercacat ke Bait Allah. Begitu tiba di tempat, imam menyatakan bahwa hewan korban yang dibawa tidak layak untuk persembahan, maka sebagai gantinya harus membeli hewan yang dijual oleh imam melalui antek-anteknya. Praktek kotor seperti ini diobrak-abrik oleh Tuhan Yesus yang sedang mengunjungi Bait Allah (Markus xi:15-18).

Konsep gereja sebagai tempat berkumpul bagi semua orang beriman dimulai ketika Roh Kudus turun atas rasul-rasul di Yerusalem pada hari yang disebut pentakosta. Kemudian banyak orang bertobat dan mengikhlaskan diri mereka untuk dibaptis, jumlah mereka ada kira-kira 3000 jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Kata kunci Kisal Para Rasul pasal 2 ini adalah "berkumpul".