Minggu, 22 Februari 2015

Selamat Jalan Ibunda Tercinta

Rabu, 18 Februari 2015 pukul 16.30 Waktu Indonesia Barat ibuku tercinta telah meninggal dunia dengan tenang di tempat tidur. Ibuku ikut menetap bersama kami, aku dan istriku di Bekasi sejak empat tahun yang lalu, sebelumnya selama empat tahun menetap di Wlingi, Blitar bersama adikku perempuan bungsu. Ibuku meninggal dunia bukan karena penyakit, melainkan sebab usia telah mencapai 88 tahun.

Ibuku seorang Katholik, tetapi selama empat tahun menetap di Bekasi tidak ada komunitas Katholik yang mengunjungi ibuku. Aku mempunyai seorang tetangga Indo-Belanda bernama Richard, dia seorang Katholik yang suka menengok ibuku. Hanya tetanggaku ini yang suka menengok ibuku, lainnya tidak ada. Ibuku lebih sering mengikuti Kebaktian Minggu, kalau tidak di Gereja Kristen Jawa di Bekasi, ibuku juga menghadiri di GBI Rahmat Allah di Bekasi. Tidak ada komunitas Katholik perduli, maka ketika ibuku meninggal jenazahnya disemayamkan di GBI Rahmat Allah. Tetangga kami pak Richard masih berada di Ambon ketika ibuku meninggal dunia sampai dikuburkan pun masih di Ambon.

Pada hari ibuku dimakamkan pada Jum'at, 20 Februari 2015, dilakukan upacara Kebaktian Pelepasan Jenazah di gereja. Riwayat singkat ibuku dibacakan oleh bapak gembala setelah sebelumnya aku memberi kata sambutan mewakili keluarga. Kami empat bersaudara yang masih ada bersama anak dan cucu sempat berfoto bersama di samping peti jenazah. Aku merasa terharu sekali pada saat kami masing-masing menuangi minyak wangi ke dalam peti jenazah. Aku memegang kepala dan rambut ibuku untuk yang terakhir kali. Selamat jalan ibu tercinta.-

 

Jumat, 20 Februari 2015

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Tempe bakar makanan rakyat yang tidak murah lagi.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki makna idea kolektif yang sama untuk menghasilkan masyarakat yang bersatu secara organis sehingga setiap individu mempunyai kesempatan yang sama dan nyata untuk tumbuh dan belajar hidup pada kemampuan aslinya. Masyarakat yang bersatu secara organis, artinya di negeri ini antara individu yang satu terhadap yang lain saling membutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Setiap individu mempunyai kesempatan yang sama dan nyata, artinya setiap individu mempunyai kesempatan mewujudkan kebutuhan utama semua orang di bawah langit ini. Seperti apa kebutuhan utama itu? Pendidikan, sex, pekerjaan, sandang, pangan, rumah, kesehatan, rasa aman, dan dihargai, semua ini adalah kebutuhan utama manusia. Tujuan utama bangsa ini mewujudkan impian keadilan sosial adalah kesejahteraan setiap individu, bukan kelompok agama, kelompok masyarakat, atau suku bangsa tertentu.

Apakah orang Indonesia telah memperoleh kesejahteraan? Faktanya, secara makro orang Indonesia belum menikmati kesejahteraan setelah 70 tahun menikmati atmosfir kemerdekaan. Satu stasiun tv di negeri ini dalam program On The Spot pernah menyiarkan lima besar negara yang memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, yakni Austria, Swiss, Belanda, Swedia, dan Jerman. Well, Amerikan Serikat yang disebut Raja Dollar dan Inggris yang disebut Raja Pound Sterling saja tidak disebutkan dalam lima besar ini, rasanya tidak berlebihan kalau aku berkata, bahwa orang Indonesia belum menikmati kesejahteraan. Lalu, apa indikasi umum satu negara disebutkan telah memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya? Indikasi umum satu negara telah memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya adalah tidak ada gelandangan dan pengemis, setiap keluarga mempunyai rumah sendiri, setiap individu mempunyai jaminan asuransi, setiap individu mempunyai kesempatan mengikuti pendidikan sampai tingkat universitas, setiap individu mempunyai kemudahan memperoleh kredit untuk pendidikan, setiap individu mempunyai rasa aman terhadap kejahatan, dan hampir tidak ada jarak antara individu berpunya dan tidak berpunya.

Di Amerika secara nyata ada banyak pengemis dan gelandangan keliaran di kota-kota besar, terutama di New York dan Los Angeles, dan baru pada pemerintahan Presiden Obama saja masalah asuransi kesehatan dituntaskan secara nyata. Jadi, faktanya di negara seperti Amerika yang dikenal sebagai negara ekonomi kuat , banyak rakyat negeri ini tidak tertanggung asuransi kesehatan. Dan, Amerika juga tidak termasuk negara yang memberi rasa aman terhadap kejahatan bagi rakyatnya. Pengemis dan gelandangan temannya adalah pencopet, penjamberet, pelacur, pemburit, pencuri, perampuk, preman, pemerkosa, pemabuk, penjudi, dan koruptor. Kejahatan selalu ada sejak jaman purba, ingat saja bagaimana besarnya kejahatan pernah terjadi di Sodom dan Gomorah ribuan tahun sebelum Kristus. Bagaimana pun keberadaan kejahatan yang luar biasa pasti akan mengurangi kesejahteraan suatu bangsa, yakni berkurangnya rasa aman.

Mewujudkan impian masyarakat sejahtera bagi bangsa Indonesia adalah proses panjang membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan usaha yang tidak mengenal lelah. Proses panjang ini dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa ini sendiri. Dalam The Bible, Tuhan bersabda, bahwa bangsa Israel dijanjikan menuju negeri yang penuh madu dan susu, dengan syarat bangsa ini harus taat terhadap semua semua ketetapan Tuhan. Ini berarti, bahwa Tuhan menjanjikan kehidupan sejahtera bagi bangsa ini. Seberapa taat bangsa ini terhadap setiap ketetapan Tuhan? Faktanya, ketika Yesus masih hidup di Palestina, banyak pengemis dan orang miskin di Jerikho, dan penderita kusta pasti orang miskin yang dimusuhi oleh masyarakat. Kondisi seperti ini menunjukkan, bahwa bangsa Israel belum sejahtera. Dan, ini adalah realitas Injil juga, bahwa di bawah langit ini selalu ada orang sangat miskin dan ada orang sangat kaya. Sampai sekarang bangsa ini belum terbebas dari rasa tidak aman, sebab sewaktu-waktu tetangga-tetangga Arab-nya datang menyerbu, maka di negeri ini selalu disiagakan puluhan divisi tentara, ratusan pesawat tempur, roket pertahanan udara, dan ratusan main battle tank.

Pertumbuhan ekonomi tidak merata. Berbicara tentang kesejahteraan adalah pembicaraan tentang pembagian kue ekonomi. Walaupun kepadatan penduduk Jakarta menempati urutan tertinggi di Indonesia, di tempat ini perputaran uang terjadi setiap hari menempati urutan tertinggi di negeri ini. Jakarta adalah pusat bisniz di negeri ini, menyusul kemudian Surabaya. Di Jakarta income daerah menempati urutan tertinggi dibandingkan tempat lain di Indonesia, sementara Jogjakarta menempati urutan terendah income daerah. Di daerah ini banyak sumber penghasilan yang tidak terdaftar [informal], tetapi memberikan penghasilan yang cukup untuk penghidupan sehari-hari bagi penduduk. Lapangan pekerjaan tidak banyak menjanjikan sementara jumlah penduduk yang padat, maka pengemis dan gelandangan banyak dijumpai di dini. Bisik-bisik tak sedap tentang kota ini adalah bisniz sex yang banyak memberi income bagi hotel-hotel dan losmen-losmen klas menengah ke bawah yang memang banyak di kota ini. Kota ini harus tetap hidup, untuk tetap hidup membutuhkan biaya tidak sedikit. Namun, jangan dilupakan juga, walaupun termasuk daerah minus, indeks korupsi di sini adalah terendah dibandingkan dengan daerah-daerah lain.

Beberapa provinsi yang memberikan income besar bagi negara adalah Riau, Sumetera Selatan, Kalimantan Timur, Aceh, dan Papua. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata membuat kesejahteraan rakyat masih belum terpenuhi, sebab masih banyak provinsi lain yang belum tergali potensi ekonominya sehingga provinsi-provinsi yang mempunyai income besar harus saling memberi subsidi silang. Subsidi silang ini sering membuat kekecewaan rakyat penghasil income besar, sebab di daerah ini banyak infrastruktur seperti terabaikan oleh pemerintah pusat. Akumulasi kekecewaan sering menimbulkan konflik antara kelompok barisan sakit hati dan negara. Tapi intinya adalah masalah ekonomi yang tidak merata. Kesejahteraan bagi bangsa Indonesia adalah pembagian kue ekonomi yang adil dan merata dari Merauke sampai ke Sabang.

Setiap individu seharusnya memiliki empati. Empati adalah keadaan mental [jiwa] yang membuat seseorang merasa [menempatkan] atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Ini adalah definisi empati menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Perkataan hikmat itu menerangi pikiranmu untuk memilah-milah antara yang pantas dan yang tidak pantas, maka dalam kondisi mental seperti ini engkau dapat berempati. Di negeri ini keberadaan orang miskin ekonomi menunjukkan jumlah signifikan, yakni 20 persen dari 250 juta jiwa penduduk. Aku pernah melihat di satu sekolah yang dikelola oleh yayasan beragama, seorang anak siswa laki mungkin berusia 17 tahun memarkir mobil Toyota Vios 1500 cc warna hitam. Anak ini tentu telah diberi hadiah mobil oleh ayahnya pada hari ulang tahun ke 17. Ternyata ada banyak teman-teman anak laki ini yang juga mengendarai mobil sendiri ke sekolah. Tidak semua siswa high school di sini adalah anak orang berpunya, sebab banyak yang pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum minibus, bahkan banyak juga siswa di sekolah ini menunggak uang sekolah sampai beberapa bulan. Pemandangan seperti ini memang banyak dijumpai di high school lain di Jakarta. Banyak orang berpunya di Jakarta tidak mendidik anak-anak mereka menjadi manusia berempati menjadi penyebab semakin besar kecemburuan sosial antara orang tak berpunya terhadap orang berpunya. Jakarta adalah barometer Indonesia, maka perilaku manusia tak berempati di kota ini juga pasti ditiru di kota-kota lain di negeri ini.

Uang yang diperoleh dengan cepat, maka cepat juga habisnya seperti mempunyai sayap, terbang entah ke mana. Seperti apa, ya diperoleh dengan cepat. Mau cepat, ya copet. Ah, mencopet dompet orang hasilnya paling cukup untuk sekali makan tenderloin steak di Abuba Steak House. Mau cepat dan besar hasilnya, judulnya adalah KORUPSI. Ironi bagi bangsa ini yang telah menyatakan sebagai bangsa merdeka, tetapi kenyataannya bangsa ini dibelenggu oleh lingkaran masalah korupsi yang luar biasa dahsyat. Korupsi di negeri ini sudah menggurita dari level pejabat tinggi sampai ke level rakyat jelata. Koruptor tidak mempunyai empati, mungkin mereka juga tidak tahu apa artinya "empati". Mereka tidak perlu merasa risih melepaskan banyak uang haram dari dompet mereka untuk membeli barang-barang mewah, walaupun masyarakat memandang mereka dengan sinis. Habis uang hari ini, besok pasti sudah datang gratifikasi yang lebih banyak lagi. Di antara pembaca posting ini apakah ada yang pernah menyaksikan film berjudul The Godfather, dekade 70, film ini sendiri dilarang beredar di Italia, para boss mafioso dengan entengnya mengeluarkan uang haram dari dalam dompet mereka didermakan ke dalam kotak persembahan di gereja. Cuci uang, ya, supaya perbuatan jahat mereka memperoleh pembenaran.

Revolusi mental. Ibarat radikal bebas yang menumpuk dan beredar-edar di seluruh bagian tubuh, maka radikal bebas ini waktu demi waktu akan menggerogoti tubuh manusia sampai mati. Penyakit kanker adalah substansi dari radikal bebas yang harus dieliminasi secarta radikal dan revolusioner, tidak dapat sedikit demi sedikit. Akibat dari mentalitas korup ini sungguh dahsyat dan mengerikan, sebab uang yang dikorup di negeri ini menggerogoti alokasi Anggaran Pembiayaan Belanja Negara sehingga rakyat negeri ini belum menikmati kesejahteraan yang adil dan makmur.

Korupsi juga terjadi di sektor informal, terutama pedagang makanan kecil yang dikonsumsi oleh anak-anak dan masyarakat pemukiman kumuh, yakni tempat menetap masyarakat tak berpunya. Banyak pedagang makanan mengolah makanan jajanan dengan campuran bahan kimia berbahaya, seperti titanium, boraks, siklamat, pewarna tekstil, bleaching powder, paraffin wax, plastic parcel, dan lain-lain. Banyak pedagang bumbu masak mencampur dengan bahan-bahan filler berbahaya, seperti semen putih terhadap lada putih dan tumbukan batu batu bata merah terhadap gula merah atau gula Jawa. Banyak warung nasi menggunakan bahan olahan yang sudah kadaluarsa, seperti daging sapi bekas masakan di hotel dan telah dibuang ke tempat sampah, dan menggunakan bumbu masak monosodiumglutamat secara berlebihan. Konsumen menikmati makanan ini dalam jangka waktu lama dan ketagihan, maka organ tubuh dalam yang pertama diserang adalah lever, ginjal, terakhir jantung beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah parah. Perbuatan tidak bermoral ini dilakukan demi mendapatkan keuntungan besar yang berakibat orang lain dirugikan. Perbuatan tidak bermoral ini terjadi pasti ada yang terlebih dahulu memberi teladan buruk, tetapi seakan tidak terjamah oleh hukum, sebab hukum tumpul ke atas, yakni mereka, koruptor-koruptor level atas inilah yang memberikan teladan buruk. Ganjaran hukuman terhadap koruptor rendah dan tidak dimiskinkan secara total membuat rakyat akhirnya menjadi apatis. 

Di negeri ini orang berbuat kejahatan korupsi seperti sudah bukan berita luar biasa lagi. Setiap orang di negeri ini seperti mencari jalan masing-masing mendapatkan kesejahteraan, walaupun caranya tidak pantas dilakukan oleh bangsa yang mengaku agamis. Dulu aku paling suka makan soto kikil. Sekarang bawaan pikiran curiga saja dan ekstra hati-hati mau makan di warung, eh eh eh apa engkau pikir aku harus memasukkan makanan sampah yang ada formalin ke dalam perutku. Mohon ma'af kepada pemilik warteg langgananku yang pernah aku singgahi dulu, sekarang aku tak mau makan soto kikil atau soto ayam sampeyan. Walaupun mungkin engkau bukan koruptor, tetapi tetap saja mempunyai dosa kolektif bagi bangsa ini, yakni bawaannya berprasangka buruk terhadap orang lain.  Apakah pantas kepada setiap pemilik warteg aku bertanya, apakah warungmu bebas formalin? Berdoa saja kepada Tuhan, semoga makanan yang engkau santap tetap menyehatkanmu dan engkau tetap diberi kesempatan menikmati hidup lebih lama.

Revolusi mental adalah upaya melakukan perubahan perilaku setiap individu dengan cara radikal melalui keteladanan seorang pemimpin yang tegas, berkemauan kuat, bergaya hidup sederhana, dan sangat berpengaruh di negeri ini, yakni dimulai dari presiden dan wakilnya. Figure seorang pemimpin sejati harus menyadari, bahwa dia dilantik presiden, dia bukan lagi milik partai yang memberi dukungan sehingga menjadi presiden, melainkan dia  telah menjadi milik rakyat, maka seorang presiden harus berdiri di atas semua kepentingan rakyat, bukan kepentingan rakyat. Presiden seperti ini harus berhikmat dalam memutuskan suatu perkara dan tegas mengeliminasi terhadap semua ketidakberesan yang berpotensi dapat mengurangi kesejahteraan rakyat Indonesia. Sebelum mempromosikan jabatan puncak sebagai pembantu presiden, maka presiden harus tahu betul rekam jejak yang jelas berdasarkan informasi yang jelas dan kredibel. Public figure setingkat jenderal yang dicurigai mempunyai masalah hukum jangan dipromosikan untuk menduduki jabatan politis dan strategis, sebab orang seperti ini nanti akan membuat perbincangan tak tak sedap dari bawah sampai ke atas : "Mengapa orang seperti ini dipromosikan? Apakah sudah tidak ada kandidat lain yang lebih bersih?".-

Selasa, 10 Februari 2015

Sedikit Anak Sedikit Masalah vs Banyak Anak Banyak Rezeki

Banyak negara di Eropa selama puluhan tahun telah menerapkan pertumbuhan penduduk zero [zero population growth], maka jumlah penduduk di Eropa tahun demi tahu semakin berkurang. Di negara-negara berpredikat negara industri keadaan pupulasi semakin berkurang secara signifikan, sebab rata-rata pertambahan penduduk kurang dari 0,7 persen per tahun, seperti di Prancis, Jerman, Swedia, Swiss, dan Inggris. Di negara-negara ini merupakan pemandangan biasa, jika rata-rata satu keluarga mempunyai satu anak saja. Di Inggris dan Prancis banyak pasangan suami istri memilih hidup tanpa memiliki anak sama sekali. Di negara-negara ini rata-rata penduduk berpenghasilan sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara berkembang, apalagi dengan yang terbelakang baik di Asia, Amerika Selatan, atau Afrika. Dan, tingkat inflasi juga tergolong rendah. Penghasilan tinggi, anak sedikit, kondisi sosial, ekonomi, dan politik relatif stabil, lingkungan hidup yang sehat dan nyaman, dan rakyat dapat pergi berlibur ke luar negeri.

Uang memang bukan alat untuk membuat engkau bahagia, sebaliknya tanpa uang pada waktu yang dibutuhkan juga merupakan kondisi tidak menyenangkan. Merupakan satu kebahagiaan bagi orang tua dapat memenuhi kebutuhan anak secara ekonomi pada saat yang tepat memang diperlukan. Misalnya, anak memerlukan beaya kuliah tahunan. Merupakan satu kebahagiaan bagi anak dapat melanjutkan kuliah di universitas pilihan tanpa kuatir kekurangan beaya. Merupakan kebahagiaan bagi satu keluarga pada akhir minggu dapat pergi ke restoran untuk makan bersama. Merupakan satu kebahagiaan bagi penduduk kota dapat menikmati atmosfir kota yang bebas polusi, air sungai jernih mengalir, mempunyai taman yang membuat nyaman jiwa dan pikiran, dan sepanjang jalan penuh dengan lingkungan hijau. Biaya hidup di negara-negara industri memang tinggi, tapi yang penting rakyat dapat menjangkau kebutuhan mereka dan segala kebutuhan hidup secara ekonomi terpenuhi.

Puluhan tahun yang lalu banyak ahli ekonomi sudah meramalkan, bahwa produksi pangan dunia tidak akan dapat memenuhi kebutuhan penduduk dunia yang jumlahnya semakin meningkat secara deret ukur. Banyak negara memiliki wilayah yang sangat luas, seperti Russia, Ukraina, Tiongkok, Indonesia, Australia, Canada, Amerika Serikat, Brazilia, dan Mexico, tetapi tidak semua tanah di masing-masing negara ini dapat ditanamai tanaman pokok. Keadaan ini diperparah lagi dengan pengawasan regulasi pertanahan yang buruk di negara-negara yang sedang berkembang, yakni semakin menyusut luas tanah produktif dikonversi menjadi perumahan penduduk, sebab ppopulasi tahun demi tahun makin meningkat. Dengan kemajuan teknologi pertanian intensif dan teknik sipil, maka kesulitan penyediaan lahan pertanian dan perumahan penduduk mendapat kemajuan. Namun, kemajuan ini dapat dirasakan di negara-negara industri maju yang mempunyai teknologi saja. Lihat saja sebagai contoh, Netherland dan Jepang.

Walaupun telah melewati masa indah ketika masih disebut negara makmur, Netherland masih termasuk kampiun di Eropa yang berhasil menjadi negara surplus penghasil bahan pangan. Dibandingkan dengan tetangganya di sebelah selatan, yakni Prancis dan Spanyol, maka belum pernah terdengar demonstrasi besar-besaran petani Netherland terhadap semua kebijakan pemerintah. Luas Netherland kira-kira 35 ribu kilometer persegi, kepadatan penduduk 500 jiwa per kilometer persegi, negeri ini termasuk berhasil mengendalikan pupulasi sehingga kebutuhan pangan dan kebutuhan lain tetap tercukupi. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, sebaliknya negara kecil masih memiliki hutan yang sangat memadai sebagai paru-paru negara. Jepang adalah negara industri kedua setelah Amerika Serikat mempunyai tingkat kepadatan penduduk hampir sama dengan Netherland, sedikit saja lkahan untuk pertanian. Namun, lahan pertanian yang sedikit ini mampu digunakan untuk pertanian padi basah. Kuncinya adalah mempunyai teknologi pertanian intensif. Negara mana saja yang mempunyai teknologi, maka negara ini pasti memimpin ekonomi lebih maju, bahkan akan lebih jauh lagi, yakni penguasaan ekonomi atas negara lain. Tekonologi terapan didapatkan dari pendidikan lanjutan di universitas, pengalaman industri manufacturing, dan dukungan negara terhadap penelitian di segala bidang.

Sedikit anak sedikit masalah. Kepadatan penduduk dan income bersih negara adalah dua parameter yang saling berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Negara-negera industri maju di Eropa tahu sekali masalah ini, maka mereka melakukan pengendalian populasi untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat tetap terpenuhi. Apa indikasi yang terlihat dan dirasakan oleh rakyat satu negara yang tergolong sejahtera? Indikasi umum suatu negara yang rakyatnya menikmati kesejahteraan, yakni : tidak ada pengemis dan gelandangan, setiap indiovidu mempunyai rasa aman terhadap kejahatan, setiap keluarga mempunyai rumah sendiri, setiap individu mempunyai jaminan asuransi, setiap individu mempunyai kesempatan sama melanjutkan pendidikan ke universitas, negara memberikan kemudahan kredit untuk pendidikan di universitas, dan hampir tak berjarak antara yang punya dan yang tak berpunya. Swiss, Austria, Netherland, Swedia, dan Jerman adalah beberapa negara di Eropa yang rakyatnya menikmati kesejahteraan tinggi. Di negara-negara seperti ini dan pada umumnya di Eropa gender anak dalam keluarga inti bukan tujuan utama, melainkan kualitas pendidikan anak yang menghasilkan sumber daya manusia unggul. Pemenuhan kualitas unggul sumber daya manusia dapat dicapai melalui pendidikan lanjutan di universitas. Di negara-negara seperti ini riset sudah menjadi tradisi dari generasi ke generasi dan negara memberi alokasi dana lebih dari cukup. Hasil riset diterapkan ke dalam industri dan meningkatkan income negara untuk kesejahteraan rakyat. Walaupun negara-negara industri mempunyai uang lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara berbasis pertanian, kepadatan penduduk yang semakin meningkat ini pada satu saat akan mengganggu sector perut. Sebelum beban ekonomi negara terganggu, maka negara melakukan upaya pengendalian populasi secara ketat. Tirulah New Zealand, populasi penduduknya 1/3 dari jumlah seluruh ternak yang ada di negeri ini, yakni domba dan sapi.

Banyak anak banyak masalah. Banyak orang Indonesia sering munafik untuk menjawab pertanyaan tentang jumlah anak dalam satu keluarga. Kebanyakan mereka menjawab, anak perempuan atau anak laki sama saja. Lalu, faktanya seperti apa? Anak pertama lahir bayi perempuan. Kedua perempuan lagi. Ketiga perempuan lagi. Kempat perempuan lagi. Kelima perempuan lagi. Keenam perempuan lagi. Ketujuh bayi laki. Bayi kedelapan tidak ada lagi, sebab penutup telah didapatkan, yakni bayi laki. Jai, di dalam hati terdalam kebanyakan suami di Indonesia memang mendambakan  anak laki yang dipandang sebagai penerus nama keluarga. Ada keluarga yang memang menyukai mempunyai banyak anak, sehingga beberapa anaknya terpaksa dipindahkan ke sekolah yang lebih murah tarifnya, tetapi lebih rendah mutunya. Aku pernah mempunyai seorang teman bekerja di pabrik semen terbesar di Indonesia. Kalau anak-anak temanku ini masih hidup semua, maka dia mempunyai anggota tim sepak bola berjumlah sebelas orang. Sebagai seorang operator rendahan heavy equipment berapalah gajinya untuk menghidupi keluarganya yang gemuk ini. Rumah milik temanku ini kira-kira 5 x 4 meter, hanya satu kamar tidur ukuran 2,5 x 2,5 meter, dan ruang tamu dan dapur menyatu. Rumah sangat kecil untuk satu tim sepak bola. Dengan easy going, dia berkata kepadaku, bahwa anak-anaknya yang banyak itu dapat dititipkan di masjid. Mudah ditebak di sekolah mana temanku menyekolahkan anak-anaknya, yakni di sekolah yang rendah tarifnya, tetapi rendah mutunya. Tidak ada satu pun anak-anaknya diterima di pabrik tempat temanku bekerja. Semua anak-anaknya kalah bersaing dengan pelamar-pelamar lain yang memiliki lebih baik. Universitas? Tidak terpikirkan. Yang terpikirkan hanya mendapatkan kenikmatan bikin anak yang banyak.

Di Indonesia ada ungkapan yang sangat terkenal di kalangan masyarakat, yakni banyak anak banyak rezeki. Apa kaitannya banyak anak banyak rezeki? Mungkin di masa lau pada jaman dahulu kala, ada satu keluarga mempunyai anak sampai puluhan dan anak-anak ini pada berhasil menjadi birokrat [pegawai negeri] atau menjadi tentara. Dulu, 60 tahun yang lalu ukuran keberhasilan yang umum adalah berhasil menjadi birokrat, golongan seperti ini biasa disebut priyayi dan berhasil menjadi tentara. Walaupun tentara berpangkat sersan mayor pada waktu itu, impian semua gadis untuk menjadi suaminya, maka itu ada lagunya, begini ... kalau ibuku pilih menantu, pilihlah dia sersan mayorku ... dan seterusnya. Rezeki diperoreh melalui kerja keras dan Tuhan memberi sesuai takaran kasih karunia-Nya. Berilah kepada kami makanan pada hari ini secukupnya, begitu kata-kata dalam doa Bapa Kami. Kalau mau makan yang lebih mewah lagi, harus bekerja lebih keras lagi. Sekarang kalau mau disebut berhasil, seorang anak Indonesia harus kuliah dan menjadi sarjana. Biaya kuliah semakin mahal, sementara adik-adik anak yang mau kuliah ini juga masih membutuhkan biaya. Dari pada tidak dapat sama sekali, maka ditempuhlah kuliah di universitas tarif murah, tapi rendah mutunya. Dengan jumlah anak yang lebih sedikit, satu anak saja, maka kemungkinan anak melanjutkan kuliah di tempat yang lebih baik akan berpeluang lebih besar.

Minat anak-anak Indonesia yang mau bersekolah dasar sangat besar, tetapi selepas mereka dari level ini sisanya kurang dari dua persen sampai ke level mahasiswa [data 1990]. Banyak factornya, satu di antaranya adalah factor ekonomi, setiap tahun biaya kuliah meningkat 10 persen, maka hanya mereka yang secara ekonomi adalah orang berpunya dapat kuliah di universitas. Kondisi seperti ini akan menjadi beban berat pemerintah dibiarkan terus, maka 20 tahun lagi negeri ini akan dapat kalah bersaing dengan negara-negara tetangga dalam mengelola sumber daya manusia. Kementerian Perhubungan pernah mengeluarkan pernyataan, bahwa 60 persen supir bus umum di Jakarta adalah lulusan sekolah dasar. Sebenarnya tidak ada yang mau menjadi supir bus umum dengan gaji rendah, tetapi untuk melanjutkan sekolah juga mereka tidak mempunyai biaya. Jadi, apa korelasinya banyak anak banyak rezeki? Tidak ada relasinya, sebaliknya yang ada adalah banyak anak banyak masalah ekonomi sehingga anak tidak dapat melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi lagi, sebab orang tua tidak sanggup meniayai lagi.

Jepang sudah lama melakukan pengendalian kepadatan penduduk, kini dua negara Asia seperti Tiongkok dan dan Singapore gencar melakukan pengendalian kepadatan penduduk. Di Tiongkok setiap keluarga diijinkan mempunyai anak satu saja. Istri hamil lagi, maka janin bayi harus digugurkan, sebaliknya di Singapore premi asuransi untuk anak berikut lebih tinggi beberapa kali lipat dibandingkan dengan anak pertama. Indonesia masih harus menata kepadatan penduduk supaya jangan terkonsentrasi di Pulau Jawa saja, melainkan juga harus merata ke pulau-pulau lain di bagian timur yang masih longgar. Kepadatan penduduk provinsi DKI Jakarta paling tinggi dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain, yakni >> 10 ribu jiwa per kilometer persegi, maka masalah sosial dan ekonomi banyak terjadi di sini. Misalnya, semakin banyak anak putus sekolah dan anak-anak ini pada suatu saat akan melakukan tindakan kriminal, sebab mereka butuh makan dan penyaluran hasrat biologis. Pemerintah harus menyediakan fasilitas infrastruktur ke daerah lain yang masih kosong sebanyak mungkin supaya kegairahan investasi di tempat ini meningkat dan memberi efek kesejahteraan semakin merata. Dan, jangan lupa pula, yakni pemerintah gencar memberi banyak kondom dalam upaya pengendalian populasi.-