Kamis, 30 November 2017

Mendahulukan Yang Patut Didahulukan


Menikmati kebahagiaan di tempat di mana engkau berpijak adalah anugerah dari Yang Mahakuasa. Hidup ini hanya sekali saja, maka pergunakanlah sebaik-baiknya demi kebahagianmu. Hidup ini adalah anugerah dari Tuhan. Setiap langkah hidup kita untuk Tuhan. Dari sejak fajar sampai kita mau tidur pada malam hari adalah suatu rentetan ibadah kepada Tuhan. Anugerah ini patut kita syukuri sebab hidup ini adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan untuk berprestasi baik itu dalam dunia sekuler maupun dalam dunia kerohanian. Apakah berprestasi dalam dunia sekuler atau dalam dunia pelayanan rohani, kesuksesan menuntut kejelian dalam mendahulukan yang patut di dahulukan. Orang dapat mencapai sukses karena kemampuannya mendahulukan yang patut didahulukan. Beribadat artinya engkau melakukan kegiatan lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk memperoleh kebahagiaan dan keseimbangan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat maupun terhadap alam semesta. Formalnya ibadat adalah di dalam rumah ibadat, tetapi ibadat dalam arti luas adalah menjadi pelaku firman di tengah masyarakat dan keluarga, maka dalam beribadat pun kita menempatkan skala prioritas, mana yang patut didahulukan, yakni antara Allah, keluarga, pekerjaan, dan pelayanan di gereja. Berbahagialah orang yang memiliki Allah yang nama-Nya adalah Tuhan. Ia adalah Tuhan Yesus. Yesus Orang Nazaret Juruselamat manusia.

Forget not your God Lord!
Untuk Allah. Tuhan adalah Allah yang setia mendengar dan menjawab doa-doamu. Kepada siapa engkau datang dan berharap tanpa mengecewakan hatimu untuk menyelesaikan suatu pergumulan yang sedang engkau hadapi. Seorang penasehat hukum pandai dan terkenal yang kata banyak orang mampu memenangkan perkara sulit, ternyata juga dapat mengecewakanmu. Uang sudah banyak dikeluarkan untuk membayar seorang lawyer, tetapi yang engkau dapatkan adalah engkau kalah berperkara di pengadilan. Cara terbaik yang engkau tempuh adalah berdoa kepada Roh Kudus memohon supaya pergumulan yang sedang engkau hadapi terselesaikan. Kalau engkau yang jahat dapat memberikan roti kepada anakmu, apalagi Bapa-mu di sorga pasti dapat memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya [Matius vii:9]. Tuhan adalah Allah yang membentuk engkau. Jika engkau menjumpai seseorang memiliki kepribadian yang selaras dengan pikiran Kristus, yakni buah-buah Roh, character building ini bukan hasil satu dua hari saja, melainkan suatu proses panjang bertahun-tahun. Buah-buah Roh adalah suatu integritas yang membangun pribadimu sehingga menjadi pribadi yang senantiasa menyenangkan Allah. Setiap langkah hidupmu diatur oleh-Nya dan untuk menyenangkan Allah saja [Ibrani xii:5-6 dan Amsal iii:11-12]. Tuhan adalah Allah yang mencukupkan semua kebutuhan dasar manusia, yakni sandang, pangan, dan rumah. [Mat. 6:25-33] n kebutuhan kekal [Yoh. 14:1-3]. Tuhan adalah Allah yang menebus kita dengan harga yang mahal, yakni darah Kristus. Darah domba jantan tak bercacat tidak dapat menghapus dosamu melainkan hanya mengingatkan, bahwa upah dosa adalah maut. Dosa yang diwariskan dari nenek moyang kita tidak dapat dinihilkan oleh semua perbuatan baik yang engkau berikan kepada Allah selain melalui kasih karunia Allah, maka sudah selayaknya engkau mendahulukan Dia yang engkau kasihi sebulat hatimu. Tuhan adalah Allah sumber berkat kepada siapa engkau meletakkan harapanmu supaya hidupmu berkecukupan bahkan berkelimpahan. Tuhan Allah-mu yang membuat engkau semakin bertambah dalam segala hal, bukan jerih payahmu. Engkau memberi persembahan ke dalam rumah Tuhan bukan karena engkau takut hidupmu nanti tidak diberkati melainkan kesadaranmu mentaati Taurat Tuhan. Hukum pertama dan yang paling utama meletakkan Tuhan Allah-mu sebagai yang paling utama. Engkau ingin disebut mengasihi Tuhan Yesus, maka engkau harus terbeban melihat kesulitan orang lain, terutama saudaramu sendiri.

Untuk keluarga. Setelah penciptaan manusia Allah membangun keluarga, yakni keluarga Adam dan Hawa. Adam adalah suami Hawa dan kepala keluarga. Mereka beranak dan bercucu dan keturunan mereka tersebar ke seluruh dunia, ada Belanda, Jerman, Italia,China, Jepang, Inggris, Jawa, Sunda, Batak, dan seterusnya. Laki dan perempuan yang memutuskan hidup sebagai suami-istri, maka mereka harus meninggalkan ayah dan ibu mereka dan mereka menjadi satu daging dalam hubungan persetubuhan. Hubungan suami istri yang telah dipersatukan oleh Allah, maka manusia tidak boleh memisahkan diri dari hubungan ini, apalagi sampai bercerai. Suka dan duka dalam keluarga dihadapi bersama oleh pasangan suami istri sampai maut memisahkan mereka. Kasih membuat engkau rela berkorban untuk keluarga yang engkau kasihi. Mungkin bagimu penderitaan Hosea berat sekali, tak terbayangkan kalau yang dialami oleh Hosea terjadi atas dirimu. Tidak makan dua hari karena tak ada lagi makanan di dalam rumah adalah penderitaan biasa bagi seorang miskin, tetapi penderitaan yang dialami oleh Hosea bukan hanya kemiskinan melainkan harga diri seorang suami, sebab istrinya bersundal dengan laki lain sebagai seorang pelacur. Hosea harus menebus istrinya dari germo yang memelihara istrinya dengan bayaran 15 syikal perak dan 1 ½  gomer jelai. Demi keutuhan keluarga yang dikasihi, maka Hosea rela berkorban [Hosea iii:1-3]. Kalau engkau menghendaki keluargamu harmonis, jangan pelit memberi pujian kepada isrimu yang setiap hari sudah mencuci pakaianmu dan membuatkan secangkir kopi untukmu. Kata-kata pujianmu itu seperti embun pagi yang menyejukkan hati dan membakar semangatnya sehingga rohnya tetap menyala-nyala. Katakan saja kepada istrimu yang rambutnya mulai ditumbuhi rambut-rambut putih :“Rambutmu sudah banyak ubannya, tetapi bagiku engkau lebih cantik dibandingkan dengan Ginalolo Brigida”. Istrimu memang pasti tahu, bahwa kata-kata pujianmu gombal belaka, tetapi percayalah sesungguhnya dia bahagia karena masih ada orang yang memperhatikannya pada hari tuanya. Suami menyediakan waktu khusus untuk istri dan ayah memberi waktu khusus untuk anak-anaknya. Seorang laki-laki yang takut kepada Tuhan, maka hidupnya akan diberkati. Istrinya  menjadi seperti pohon anggur dan anak-anaknya seperti tunas zaitun di sekeliling meja makannya. Seorang ayah jangan sampai membuat tawar hati anak-anaknya supaya mereka tetap menaruh rasa hormat kepadamu. Keluarga yang damai sejahtera penuh tawa ria, saudara yang satu terhadap yang lain saling menghormati, sebab engkau menghadirkan Tuhan Yesus di dalam rumah ini. Jangan engkau mengizinkan seorang teman laki-lakimu menetap di dalam rumahmu supaya dia tidak mengganggu istrimu. Lebih baik kehilangan teman dari pada engkau kehilangan istrimu. Suami atau istri pergi bekerja dengan hati tenang, apabila hati dalam damai dan jiwa tenteram.

Pekerja pabrik semen.
Untuk pekerjaan. Bekerja adalah fitrahnya manusia. Tuhan adalah Allah yang memerintahkan manusia untuk mengelola semua yang ada di bumi, pemegang mandat dari Allah bumi ini. Dengan berpeluh manusia bekerja menjalankan perintah Allah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia harus bekerja, sebab Allah sendiri juga bekerja setiap hari. Allah tidak menyukai manusia pemalas. Siapa saja yang mau makan harus bekerja. Dulu orang bekerja dalam lingkup yang terbatas saja, seperti bertani, berdagang, atau menjadi nelayan, tetapi sekarang sawah ladang manusia begitu luas, antara lain bekerja di rumah sakit, guru, perawat, buruh tani, dan sebagainya. Seorang pekerja harus disiplin dan patuh terhadap peraturan-peraturan perusahaan di mana dia bekerja. Seorang pekerja di satu perusahaan mempunyai atasan yang bertugas mengontrol pekerjaanmu. Taatlah kepada atasanmu berdasarkan peraturan perusahaan yang berlaku. Lakukan semua tugasmu di pabrik atau di kantor bukan karena engkau sedang diawasi oleh atasanmu, melainkan engkau melakukan tugas-tugasmu karena engkau mencintai pekerjaanmu. Engkau bekerja dan menghasilkan output terbaik sebenarnya engkau sedang melayani sesamamu manusia kepada departemen-departemen berikut. Departemen sesudahmu tidak dapat melanjutkan tugas-tugasnya, kerena menunggu hasil pekerjaanmu. Atasanmu mungkin tidak dapat melihat seluruh kelakuanmu, tetapi Tuhan Allahmu sangat mengetahui apakah engkau pura-pura rajin atau sering pulang lebih awal. Engkau menginginkan gaji naik lebih tinggi lagi, maka engkau harus siap menerima responsibilitas yang lebih besar lagi. Setiap orang diuji responsibilitasnya oleh Tuhan Allahmu yang tak kelihatan, sebab barangsiapa ingin berprestasi lebih besar lagi, mulailah belajar dari hal-hal kecil. Peliharalah sawah ladangmu. Majikanmu mungkin saja dapat memberhentikanmu dengan tidak hormat alias pecat, karena engkau bekerja tidak menghasilkan output yang diharapkan oleh perusahaan. Setiap bulan engkau mendapat salary dari hasil kerjamu. Engkau sisihkan untuk persembahan perpuluhan dan persembahan lain kemudian untuk menghidupi keluargamu. Jika engkau kehilangan pekerjaan karena kelalaianmu, dengan apa engkau membayar persembahanmu untuk Tuhan Allahmu. Dengan bekerja engkau membayar pajak untuk negara dan memberi satu per sepuluh untuk Tuhan Allah-mu. Berikanlah apa yang layak engkau berikan untuk negaramu dan berikanlah apa yang layak engkau berikan untuk Tuhan Allahmu. Bekerja membawa kita kepada kepuasan batin [I Korintus xvi:14]. Kuduskan hari Sabat. Hari ketujuh istirahat [Ulangan v:13].

Untuk pelayanan. Orang yang mau melayani di gereja harus menakar dirinya terlebih dahulu [inward looking], apakah dirinya pantas untuk melakukan tugas pelayanan. Orang yang mau melayani di gereja harus menjadi teladan bagi seluruh anggota jemaat gereja. Takaran apa saja yang harus dikenakan bagi siapa saja yang mau melayani di gereja? Takaran-takaran ini antara lain : secara umum dia adalah orang yang tidak bercacat dalam komunitas orang percaya, suami dari satu istri, bukan orang yang suka bikin gossip, bukan peminum, orang yang dapat menahan diri, bukan penjudi dan kepala keluarga yang baik [I Timotius iii:5-7 dan 13]. Orang yang memiliki reputasi yang baik baik pasti akan dengan leluasa memberi kesaksian. Dengan cara apa engkau membalas kebaikan Tuhan? Pelayanan adalah suatu cara membalas kebaikan Tuhan, yakni dengan menyediakan tenaga dan waktu, maka kehadiran orang percaya yang hidupnya telah diperbaharui oleh Roh Kudus terus-menerus sangat dibutuhkan bagi jemaat. Dengan kata lain ketaatan total kita membalas membalas kebaikan Tuhan dengan memuji dan menyembah-Nya [Roma xii:1 dan Mazmur c:4]. Melayani dengan tujuan yang benar, yakni menyenangkan hati Tuhan dilaksanakan dengan kasih [I Korintus 16:14]. Dilaksanakan dengan kasih artinya, menyumbangkan tenaga dan waktu tanpa menuntut imbalan materi. Engkau melayani di rumah Tuhan bukan saja dengan tenaga dan waktu yang ada melainkan juga dengan menyerahkan persembahan. Penulis amsal mengatakan, engkau harus memuliakan Tuhan dengan hartamu [Amsal iii:9]. Ketika engkau mati, maka hanya rohmu yang kembali kepada Pencipta-mu, sedangkan hartamu tidak kau bawa mati. Engkau melakukan pelayanan dengan hati yang tulus untuk Tuhan dan sesama, ada orang yang melakukan peyananan di gereja dengan semangat menggebu-gebu dengan roh yang menyala-nyala, tetapi di rumah kelakuannya tidak terpuji seperti berbantahan dengan orang tua dan bicara ketus. Ini namanya bukan pelayanan, tetapi dia sedang memuaskan dirinya sendiri, tidak ada artinya di hadapan Tuhan. Pelayanan pada akhirnya juga ada batasnya. Ketika usia sudah senja dan tak ada daya lagi, Tuhan memanggilmu ke dalam kehidupan kekal sementara hidupmu telah menjadi berkat bagi orang lain [Yohanes iv:14 dan ix:4].