Jumat, 31 Maret 2017

Tuhan Itu Ajaib dan Luar Biasa : Ta.pe Sembuhkan Amandel

Pada Sabtu malam minggu ketiga, temanku Donatto Munoz memberi suatu kesaksian di tengah acara khotbah yang tengah disampaikannya. Kami yang hadir berjumlah dua belas orang dan aku duduk di kursi paling belakang. Ia bercerita tentang anaknya perempuan bungsu terkena penyakit amandel sebab sering sering makan es krim gerobak yang suka lewat di depan rumahnya. Ketika dibawa ke pusat kesehatan masyarakat, dokter berkata bahwa amandel anaknya sudah besar dan harus segera ke rumah sakit pusat untuk dioperasi. Karena anaknya sedang dalam keadaan pilek dan demam, maka dokter memberi obat penurun panas dan supaya datang satu minggu kemudian. Pulanglah mereka ke rumah.

Pada suatu sore ketika dia sedang duduk beranda rumahnya, lewatlah seorang perempuan tua penjual jamu langganan. Karena sudah berlangganan jamu sudah lama ngobrollah mereka tanpa canggung. Obrolan akhirnya sampai pada topik penyakit amandel yang sedang diderita oleh putrinya. "Gampang itu obatnya!" kapa penjual jamu dengan penuh semangat. Kata perempuan tua penjual jamu ini, penyakit amandel dapat disembuhkan dengan makan ta.pe atau singkong atau kasave yang telah difermentasi. 

Kalau menurut nalar pikiran, ada benarnya juga saran perempuan penjual jamu ini, pikir Donatto. Ta.pe itu ada alkohol di dalamnya dan dapat berfungsi sebagai anti- bakteri. Temanku ini kemudian pada esok harinya membeli ta.pe yang harganya 7500 rupiah per kilogram. Satu minggu setelah mengonsumsi ta.pe ini, maka amandel putrinya semakin mengecil. Sembuh! Melalui ta.pe, Tuhan sembuhkan amandel putri temanku ini.-

 

Kamis, 30 Maret 2017

Apakah Engkau Orang Yang Termasuk Dipakai Oleh Allah?

Allah dapat memakai segala sesuatu untuk melaksanakan rencana-Nya dalam menolong, memberkati, dan menyelamatkan manusia. Ia dapat memakai batu [Matius iii:9], Dia dapat memakai ranting kayu [Bilangan xxii:28], Dia dapat memakai ayam jantan [Matius xxvi:74-75], Dia dapat memakai ikan paus [Yunus:ii:10], Dia dapat memakai budaya sebagai sarana menyampaikan kasih karunia, dan seterusnya. Namuan, untuk memberitakan Injil Kristus, Dia memberi hak istimewa kepada manusia. Orang seperti apa yang dipakai oleh Allah untuk menggenapi rencananya?

Allah memakai orang biasa. Ya, orang biasa yang mungkin dalam kehidupan sehari-hari tidak masuk hitungan atau orang kebanyakan yang sering disepelekan. Orang biasa seperti kita ini. Firman Tuhan mengatakan, bahwa Elia adalah orang biasa sama seperti kita, dan dia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan  pun tidak turun  di bumi selama tiga tahun dan enam bulan [Yakobus v:17]. Engkau pun dapat berdoa seperti Elia bersungguh-sungguh supaya damai sejahtera menaungi kota di mana engkau berada. Filipus bukan seorang rasul tetapi orang biasa yang dipakai oleh Allah untuk mengabarkan Injil Kristus kepada seorang musafir Etiopia [Kisah vi:5]. Bahkan tidak tertutup kemungkinan seorang sopir bis, pengendara becak atau tukang kebun dapat dipakai oleh Allah untuk mengabarkan Injil Kristus. Seorang tukang kebun membawa kami sehingga aku, ibuku, dan seorang kakakku laki-laki mengenal Kristus. Kami dibaptis pada tahun itu juga enam bulan setelah katekisasi. Peristiwa ini terjadi kira-kira lima puluh tahun yang lalu ketika kami masih menetap di kota Palmbang. Satu tahun kemudian ayahku tergerak hatinya menerima kasih karunia dari Tuhan. Kira-kira sepuluh tahun kemudian kakakku laki-laki yang kedua menerima kasih karunia keselamatan kekal dari Tuhan. Bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin untuk terjadi.

Allah memakai orang biasa yang berkenan di hati-Nya. Ada orang biasa yang menerima panggilan-Nya untuk menjadi hamba Tuhan, misalnya Yesaya. Yesaya menulis banyak hal tentang nubuatan Mesias yang dijanjikan oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. Tuhan berkata kepadanya, siapakah yang mau diutus dan siapakah yang mau pergi Yesaya langsung menjawab bahwa dia bersedia diutus [Yesaya vi:8]. Tuhan juga berkenan memakai Matius seorang pemungut cukai hamba-Nya. Matius kalau menurut konteks jaman sekarang adalah seorang yang berada di puncak karir dan dompetnya tebal oleh uang, tetapi Tuhan berkuasa memakai dia sebagai alat-Nya. Allah memakai orang biasa yang terbeban memikul salib. Orang terbeban memikul salib artinya orang yang bersedia menjadi saluran berkat bagi kebutuhan orang lain. Allah memakai orang biasa yang tunduk penuh kepada seluruh lembaga manusia, yakni pemerintah, walaupun pemerintahan dikuasai oleh pihak yang tidak bersahabat kepada semua orang percaya [1 Petrus ii:13-18]. Seburuk-buruknya kondisi pemerintahan, masih lebih baik ada pemerintahan dibandingkan tidak ada pemerintahan sama sekali. Inilah alasan yang krusial mengapa orang Kristen tidak boleh melakukan demonstrasi kepada pemerintah. Seorang gembala harus memberi teladan kepada domba-dombanya supaya hidup hanya bergantung kepada Allah saja, yakni dengan cara berdoa.

Allah memakai orang biasa, sehat fisik, dan muda. Timotius adalah anak rohani yang dibina oleh rasul Paulus. Ia dibina sejak masik kanak-kanak adalah orang biasa saja. Ia diberi nasehat oleh Paulus supaya dia jangan menjadi rendah diri karena dia masih muda belia dan supaya dia menjadi teladan bagi orang percaya. Yesus memakai keledai muda ditunggangi menuju Yerusalem. Yesus memakai keledai muda bukan secara kebetulan, artinya Tuhan pasti akan memakai orang yang masih muda dan bertenaga dalam melakukan tugas pelayanan. Aku belum pernah melihat Allah memakai orang yang secara fisik dan mental sudah dalam keadaan letih karena usia yang sudah lanjut. Samuel dipakai oleh Allah sejak dia masih kanak-kanak, begitu juga Daud diurapi oleh Allah melalui Samuel ketika Daud masih kanak-kanak. Seorang temanku berkata di Gereja Kristen Batak Protestan, seseorang dapat diangkat menjadi gembala ketika usia orang ini telah mencapai minimal 50 tahun. Alasannya adalah orang muda lebih banyak mengumbar emosi atau nafsu orang muda, sedangkan pada orang setua ini lebih banyak menggunakan hikmat. Ada benarnya juga kata temanku ini, tetapi dalam perjalanan hidup menuju usia yang disebut lebih berhikmat dari pada orang muda ini tentu figur seorang gembala telah dipersiapkan dari sejak dini. Jadi, tidak ada ceritanya begini, seorang sopir bus rute Bekasi - Jakarta pada suatu hari distop. "Hai Hutapea, berhenti kau", kata seorang pekerja gereja. "Ada apa kau ini stop aku? Hah", kata Hutapea. "Umur kau sudah berapa?", tanya pekerja ini. "Umurku sudah 60 tahun", jawab Hutapea. "Berhenti sajalah kau jadi sopir. Kau sudah pantas jadi gembala di gereja kita". "Benar juga kata kau. Aku ada potongan jadi gembala". Persiapan pasti sudah dilakukan jauh hari sebelum seleksi gembala. Namun, ini hanya kasus khusus saja di gereja Batak ini, sebab pada sebagian besar kasus pentahbisan gembala dilaksanakan ketika dia masih muda dan bertenaga. Erastus Sabdono dari Rehobot Ministry dan Jacob Nahuway dari Mawar Saron Ministry sudah bercita-cita menjadi gembala sejak mereka masih muda remaja. Lulus dari SMA langsung mendaftarkan diri menjadi mahasiswa sekolah tinggi teologia sampai mereka mencapai gelar doktor.

Orang percaya seharusnya berteologi. Teologi adalah studi tentang eksistensi Allah, karya-karya dan rencana-Nya untuk dipahami oleh orang percaya sebagai kompas kehidupan. Kita memerlukan satu system berpikir yang teratur sehingga dapat mempertanggungjawabkan iman kita secara konsisten. Rasul Petrus berkata bahwa kita harus menguduskan Kristus didalam hati kita sebagai Tuhan! Dan, siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kita tentang pengharapan yang ada pada kita, tetapi harus dengan lemah lembut dan hormat [1 Petrus iii:15]. Sementara rasul Paulus berkata kepada jemaat di Efesus, bahwa orang percaya jangan seperti anak-anak yang mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan [Efesus iv:14].

Anggapan yang salah tentang berteologi, yakni teologi adalah ilmu yang dipahami hanya untuk orang berkarunia khusus, hanya untuk orang yang mau menjadi gembala atau hanya untuk seorang yang mau menjadi pembicara di mimbar. Berteologi adalah kegiatan berpikir. Kebanyakan gembala dan orang Kristen pada umumnya begitu alergi terhadap kata "berpikir". Kegiatan berpikir dianggap oleh sebagian besar orang Kristen dapat membiaskan iman kepada Kristus.

Engkau patut mengucap syukur kepada Allah sebab engkau memakaimu sebagai alat-Nya dalam menggenapi seluruh rencana-Nya. Sejatinya gereja itu adalah sekolah Alkitab, maka engkau patus bersyukur kepada Allah karena gereja tempat beribadah ini dipakai sebagai sekolah Alkitab di mana teologi diajarkan secara maksimal ....


Will be continued  !!!