Jumat, 30 Mei 2014

Keselamatan Jiwa Sebagai Manifestasi Tujuan Iman Sejati

Sekalipun engkau belum pernah melihat Dia, tetapi engkau mengasihi-Nya. Engkau mempercayai-Nya, sekalipun engkau sekarang tidak melihat-Nya. Engkau bergembira karena suka cita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena engkau telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu [1 Petrus 1:8-9].

Jiwa tenteram sebab telah mencapai tujuan iman sejati.
Bekerja di workshop dengan menaati semua standard operating procedure dengan benar, maka engkau sudah memberi kontribusi menurunkan angka kecelakaan kerja. Secara fisik selamat. Mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya dengan menaati semua peraturan lalu lintas, maka engkau sudah memberi kontribusi menurunkan angka kecelakaan di jalan raya. Tapi jika ada orang Kristen tanpa setahu tetangganya mempunyai hobby menonton video porno, apa yang telah mengalami kerusakan pada dirinya? Issue factual di Indonesia saat ini adalah kejahatan yang disebut faedofilia, yakni penyimpangan seksuil disertai kekerasan terhadap anak kecil. Pada umumnya korban faedofilia adalah anak kecil berusia di bawah sepuluh tahun. Berita besar faedofilia terkuak lebar setelah ada laporan korban faedofilia di Jakarta International School dan korban adalah murid laki taman kanak-kanak berusia lima tahun. Semua pelaku adalah petugas kebersihan sekolah ini. Dua puluh tahun yang lalu berita kejahatan ini pernah terjadi di Denpasar Bali, pelaku adalah orang Australia, setelah itu bertahun-tahun kemudian tidak terdengar lagi. Namun, kejahatan ini seperti gunung es, sebab setelah kasus JIS diinvestigasi, ternyata pelaku dan korban kejahatan ini di luar kasus JIS banyak dan tak terungkap selama bertahun-tahun, di Cirebon, Sukabumi, Palembang, mungkin masih banyak kota-kota lain. Siapa dapat menyangka pelaku-pelaku faedofilia di negeri ini adalah orang-orang ekonomi lemah, seperti kuli bangunan, pedagang siomay dan juga orang-orang berprofessi terhormat, seperti guru-guru agama. Pengakuan sebagian besar pelaku faedolfilia kebiasaan menyimpang mereka dimulai dengan kebiasaan menonton video porno. Dan, mereka juga pernah mengalami korban faedofilia pada waktu mereka masih usia kanak-kanak, yakni dubur mereka disodomi.

Dalam Alkitab ada cerita tentang kebejatan moral penduduk Sodom dan Gomorah. Penduduk kedua kota ini sudah terbiasa melakukan seks bebas dan hubungan seks abnormal. Sodomi adalah hubungan kelamin yang abnormal, yakni pennies laki yang sudah ereksi dimasukkan ke dalam dubur sesama jenis atau berlawanan jenis. Mungkin kata sodomi ini berasal dari nama kota ini. Tuhan sangat murka atas kebejatan moral penduduk kedua kota ini, maka mereka dimusnahkan melalui fenomena alam, yakni belerang yang berasal dari gunung meletus membakar habis Sodom dan Gomorah. Mungkin satu dua orang kota ini ada yang lolos dari bencana alam dan keturunan perbuatannya sampai ke Indonesia. Dalam kasus ini istilah normal atau di luar kenormalan dipandang dari sudut biologis saja. Misalnya, hubungan seks yang normal dipandang dari sudut biologis adalah masuknya pennies yang ereksi ke dalam vagina dan kemudian mengeluarkan sperma begitu keduanya mencapai orgasme. Di luar cara ini disebut tidak normal. Walaupun disebut melakukan hubungan seks normal secara biologis, dapat menjadi disebut di luar kenormalan jika dikaitkan dengan moral yang menjadi standar Alkitab, bahwa hubungan seks normal hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami isteri yang sah.

Orang yang bertindak di luar kenormalan, karena pikirannya tidak mampu mengendalikan emosinya. Engkau boleh saja tertawa lepas sepuasmu dalam satu acara pesta, mendengar cerita lucu dari seorang teman, atau menyaksikan tayangan lucu pada satu program tv. Manusia sehat mempunyai akal untuk mengendalikan emosi yang terlepas dari jiwa. Tuhan sendiri mengajarkan, bahwa di tempat pesta engkau bergembira, sebaliknya di tempat duka engkau berempati atas kedukaan orang lain. Inilah kemurahan Tuhan manusia diizinkan meluapkan berbagai emosinya, sebaliknya engkau juga tidak dapat semau sendiri tanpa batas melampiaskan kemarahan. Engkau marah dan memukul orang menunjukkan, bahwa engkau membiarkan emosimu menguasai akal sehatmu. Orang sehat tidak membiarkan emosinya meledak-ledak menguasai pikirannya, sebaliknya manusia tanpa emosi adalah seperti batu yang kepanasan di tengah terik matahari dan kedinginan di tengah dinginnya udara malam.    

Orang yang bertindak di luar kenormalan, maka jiwanya tidak tenteram. Dan, orang yang jiwanya tidak tenteram pasti mudah tersinggung. Dalam Alkitab terdapat cerita tentang orang laki Gerasa, tangan dan kakinya dirantai. Jika roh jahat datang merasuki jiwanya, dia suka berteriak-teriak sambil mengelilingi kuburan dan roh jahat membuatnya menggelepar-gelepar di tanah. Orang ini menjadi tenang kembali jiwanya, ketika Yesus Orang Nazaret mendekati dirinya. Di dalam diri Yesus ada Roh Tuhan yang berkuasa dan perkasa atas semua roh di bawah langit ini. Iblis, yakni penghulu setan, semua roh jahat, roh gondoruwo, roh kuntilanak, roh kolor ijo, kolor hitam, setan Arab, mereka takut menghadapi kuasa Mahabesar dari Yesus. Roh jahat di dalam jiwa orang ini menyebut diri sebagai legion, karena banyak roh merasuki jiwanya. Atas perintah Yesus semua roh jahat yang merasuk jiwa orang Gerasa ini keluar dan pindah ke dalam ribuan babi yang tidak jauh dari tempat itu, maka barulah kemudian jiwa orang ini tenang kembali. Ciri umum orang yang mengalami kerasukan roh jahat adalah memiliki kekuatan fisik di luar batas kemampuan manusia normal, misalnya dapat mengangkat beban sampai seberat sepuluh kali berat tubuhnya. Namun, tidak semua kasus perbuatan di luar kenormalan adalah akibat jiwa manusia yang dirasuk oleh roh-roh jahat.   

Roh hanya menerima segala sesuatu yang bersifat rohani, yakni firman Allah, sebaliknya jiwa adalah tempat penampungan emosi yang bersifat duniawi. Roh manusia adalah nafas yang ditiupkan oleh Allah ke dalam jasad manusia sehingga manusia hidup. Pada waktunya manusia mati, rohnya lepas dari jasadnya, roh kembali kepada Dia yang mengaruniakan, maka manusia tidak beda dengan debu yang kembali menjadi tanah. Roh adalah nyawa manusia yang membuat manusia hidup. Tanpa firman Allah, maka manusia menjadi sombong, menganggap dirinya adalah pusat kehidupan; manusia menjadi manusia dengan gambar dan rupa Allah yang semakin suram; manusia yang hidupnya tanpa harapan, mudah terombang-ambing oleh berbagai ajaran yang menyesatkan. Orang Kristen adalah manusia yang telah memiliki Roh Kebenaran sebab kasih karunia Allah melalui Kristus, tetapi masih menetap di dunia yang fana dan mempunyai nafsu kedagingan. Jiwa adalah manusia secara keseluruhan masih memerlukan penyegaran supaya dapat melepaskan emosi dengan sehat. Bagi yang mempunyai uang, banyak orang Kristen berlibur ke luar negeri untuk mendapatkan penyegaran jiwa kembali. Banyak perusahaan membuat program liburan tahunan untuk kepentingan penyegaran jiwa bagi semua pekerja-pekerjaa mereka. Tujuannya adalah pekerja menjadi kembali lebih bergairah bekerja setelah masa liburan usai. Rasul Paulus berkata, bahwa latihan fisik memang berguna tetapi terbatas saja kegunaannya selama di dunia. So? Harus ada keseimbangan antara yang rohani dan tubuh dan jiwa. Dengan cara apa engkau menyegarkan rohanimu supaya tetap fit?   

TUHAN menyegarkan jiwaku [Mazmur xxiii:3]. Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah [Mazmur xlii:2]. Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah dinegeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Dia akan memberikan kepadamu apa yang diingin hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Dia akan bertindak; Dia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya. Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan [Mazmur xxxvii:1-8]. Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu [Mazmur cxix:26]. Pasal-pasal Mazmur yang tertulis di sini adalah Mazmur yang ditulis oleh Daud, Raja Yehuda, semuanya mencakup masalah kejiwaan. Melalui mazmur Daud memuji dan memuliakan TUHAN. Ia dapat memuji dan memuliakan TUHAN dengan mazmur sebab dia dapat meletakkan pikiran [kehendak] TUHAN ke dalam pikirannya. Jadi, jika engkau sering memuji dan memuliakan TUHAN, engkau telah menyegarkan jiwamu sendiri dengan perkataan Allah. Mazmur memang dinyanyikan, engkau mempunyai kebebasan mengenai notasi dan rythme ketika menyanyikan mazmur.

Segarkan jiwamu dengan firman Allah.
Semua nyanyian rohani adalah media penyegaran rohani setelah jiwamu dihanyutkan oleh rythme musik yang selaras dengan bawah sadar pikiranmu. Kebanyakan orang Jawa Kristen di pedesaan menyukai lagu-lagu rohani musik Jawa, sebaliknya pemuda Jawa di kota-kota besar lebih menyukai lagu-lagu rohani dengan rythme pop rock. Sebelum menerima firman Tuhan, maka jiwa dibuat tenteram terlebih dahulu, yakni dengan berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani. Engkau memohon kepada Tuhan supaya supaya Dia meletakkan pikiran-Nya ke dalam pikiranmu. Pikiran yang telah diselaraskan dengan rythme musik atau lagu-lagu rohani, maka pikiran menjadi tenang dan jiwa menjadi tenteram. Bukan berapa lamanya engkau mendengarkan khotbah, maka engkau dapat menikmati firman Allah yang disampaikan oleh seorang pendeta di mimbar, melainkan seberapa tenteram jiwamu mendengarkan firman Allah. Dengan jiwa yang tenteram engkau dapat meresapi firman Allah yang disampaikan oleh seorang pendeta, walaupun disampaikan hanya dalam waktu tiga puluh menit. Bukan lamanya, melainkan seberapa banyak informasi yang mengendap ke dalam pikiran dari satu rangkaian firman Allah telah disampaikan dari mimbar. Buatlah jiwamu tenteram terlebih dahulu. 

Jiwa kita adalah jendela kehidupan menuju keadaan rohani yang lebih baik. Rumah siapa yang mempunyai jendela, tetapi jendelanya selalu tertutup? Pada pagi hari semua jendela harus dibuka supaya udara memberi kesegaran dan cahaya matahari dapat menghangatkan seluruh ruangan di dalam rumah, maka ada kehidupan yang sehat di dalam rumah ini. Jangan mengeraskan hati nuranimu untuk membuka jiwamu terhadap segala sesuatu yang membangun rohanimu. Bila emosi di dalam jiwamu telah dibangkitan dan bergairah, tidak sulit selanjutnya menerima kebenaran dari Roh Kebenaranng membuat kualitas rohanimu semakin meningkat lebih baik. Karena itu jagalah jiwamu terhadap segala sesuatu yang dapat merusak ketenteraman jiwamu, yakni pergaulan yang tidak sehat.

Sekarang engkau gembira karena telah mencapai tujuan imanmu, yakni keselamatan jiwa. Orang yang telah diselamatkan jiwanya tenteram jiwanya dalam hadirat Kristus dalam kematiannya. Orang yang telah diselamatkan di dalam Kristus ketika menghadapi waktu kritis menjelang kematian, dia tetap tenteram jiwanya, karena dia mengetahui ke mana dia akan pergi setelah rohnya pergi, yakni ke Rumah Bapa yang abadi dan di sana telah disediakan baginya. Di dalam Alkitab terdapat satu cerita tentang orang yang sangat kaya tetapi kikir terhadap orang miskin ketika masih hidup. Kemudian orang kaya kikir ini mati dan masuk ke dalam Hades, yakni dunia orang mati. Orang kaya kikir ini memohon-mohon kepada Abraham supaya dia dapat menyampaikan keadaannya kepada saudara-saudara lainnya yang masih hidup supaya mereka jangan mengalami keadaan seperti yang dialaminya di Hades ini. Tapi Abraham tidak dapat berbuat seperti yang dikehendaki oleh orang kaya kikir ini, sebab antara orang mati dan yang masih hidup terdapat jurang yang sangat dalam dan lebar tak berhingga. Ini adalah realitas Injil, bahwa sampai kedatangan Kristus yang kedua kali, maka siapa pun yang belum diselamatkan di dalam Kristus, dia tetap dalam keadaan jiwanya tidak tenteram dalam kematiannya.-

Jumat, 09 Mei 2014

Sarjana Teologi Itu Akhirnya Menjadi Penggoreng Ta.hu

Malam perpisahan. Menyanyi.
Apakah ada yang salah di negeri ini? Di Blitar ada seorang pengayuh becak dan kuliah di fakultas hukum setelah menyelesaikan kuliahnya, dia tetap saja menjadi pengayuh becak. Kasihan, tentu dia mengharapkan keadaan yang lebih baik setelah menjadi sarjana hukum. Di Bogor juga ada anak seorang pembuat nasi goreng setelah selesai kuliah di fakultas hukum, keadaan lulusan ini lebih baik, yakni menjadi guru bahasa Sunda, tetapi kalau malam gantian membantu ayahnya melayani tamu yang makan nasi goreng. Di Jakarta ada seorang lulusan universitas terkenal di bidang hukum, tetapi professinya bukan menjadi hakim, jaksa atau pengacara melainkan ahli dalam bisniz batu koral, pasir, batu fondasi, dan sejenisnya. Di Bekasi ada seorang sarjana teologi bekerja membantu usaha ibunya menjual bahan-bahan kue di pasar. Tentu saja tidak ada yang salah di negeri ini dalam hal ini. Kau mau menjadi apa di negeri ini, pertama dan paling utama adalah kehendak Dia yang menentukan masa depanmu. Manusia mempunyai banyak keinginan, tetapi hanya kehendak Tuhan saja yang jadi. Menerima realitas kehidupan yang dialami oleh seseorang, itulah yang membuat dirinya bahagia dan jiwa menjadi tenteram. Jiwa yang tenteram dan pikiran damai adalah kunci kesehatan jiwa dan raga.

Sebut saja namanya, Anton Bondo. Sebetulnya namanya adalah Anton Banda, pemuda tampan berasal dari kepulauan Maluku menetap di Kampung Bandan, Jakarta Utara. Keluarga orang tuanya di situ satu-satunya orang Maluku di lingkungan kebanyakan orang Jawa dan juga satu-satunya orang Kristen. Namun, sejak kecil dia oleh semua tetangga di situ dipanggil sebagai Anton Bondo. Biasalah orang Jawa, semua yang berakhiran huruf a disebut o, tetapi lama-lama huruf akhir a juga berubah menjadi o. Misalnya Widiyanta, menyebutnya Widiyanto, lala-lama ditulis juga menjadi Widiyanto. Siapa saja yang belum mengenal betul dengan Bung Anton Banda, maka pemuda tampan ini selalu dipanggil mas Anton atau mas Bondo. Tapi mas Bondo ini juga senang dengan panggilannya seperti ini.

Sejak kecil dia bericita-cita menjadi guru agama, maka ketika dia selesai dari sekolah lanjutan tingkat atas dia melanjutkan sekolah tinggi teologi di Bandung. Ia adalah seorang mahasiswa yang berdedikasi terhadap bidang yang ditekuninya dan mahasiswa yang luwes bergaul. Orang Ambon itu kalau tidak menjadi preman tengik, maka dia adalah seorang pendeta yang saleh. Ia tidak perduli dengan stigma ini terhadap kehidupan sosial orang Ambon. Dengan penuh semangat dia berkata, bahwa dia akan melayani suku bangsanya untuk menghalau stigma ini. Ya, benar apa katanya, bahwa stigma hanya dapat dihalau dengan prestasi. Orang Ambon adalah suku bangsa yang musical di negeri ini, maka tak mengherankan banyak prestasi musik telah diraih oleh orang Ambon. Sebut saja beberapa nama, Bob Tutupoly, Broery Pesulima, Glenn Fredly, dan masih banyak yang lain. Temanku yang satru ini, mas Bondo termasuk merdu suaranya, seperti Matt Monroe.

Di Bandung dia sering membantu keluarga bang Agan yang berjualan gorengan tempe, ta.hu, ubi, singkong dan ta.pe tidak jauh dari stasiun kereta api. Dari pekerjaan ini dia mendapat uang jajan tambahan sebesar lima ratus ribu rupian setiap bulan. Bekerja setiap hari dari pukul tiga sore sampai delapan malam, kecuali hari Minggu, dia libur. Uang tambahan yang lebih dari cukup untuk menikmati masa muda di Bandung mengingat uang kiriman dari orang tua yang sering terlambat. Kemudian dia pindah professi mencari uang tambahan dengan berjualan martabak manis di tempat tidak jauh dari terminal Kebon Kelapa. Merek dagang martabak tempat dia jualan adalah Martabak Manis Bang Ogin. Tuhan memberkati tempat usaha jualan martabak ini. Terbukti selama dia membuat martabak di sini sampai dia menyelesaikan kuliah, tempat jualan ini paling banyak dikunjungi oleh orang-orang yang akan menuju Jakarta atau datang dari Jakarta. Dan, mungkin statistic akan mencatat, bahwa pembeli martabak di sini sebagian besar adalah kaum perempuan. Harap tahu saja, jarang sekali memang penjual martabak adalah orang Ambon dan temanku ini termasuk golongan hitam dan ganteng … and always keep smiling. Kalau dia sedang tersenyum, waaaah deretan gigi-giginya yang putih dan rata pasti akan membuat ibu-ibu muda dan semua perempuan yang sedang menunggu martabak akan menghela nafas panjang sejenak.

Ada seorang dosen bergelar master yang sangat mengesankan dia selama kuliah di situ. Dosen ini tidak memberikan kuliah utama, tetapi satu ucapan yang keluar dari mulut dosen ini membuat pikiran mas Bondo terkesan luar biasa. Bertahun-tahun setelah menyelesaikan kuliah dan menjadi sarjana, tetap saja kata-kata dosen ini mengendap dan termeteraikan dalam pikirannya. Ada benarnya juga, bahwa semua perkataan yang keluar dari mulut orang benar memiliki kekuatan untuk terjadi. Tuan dosen yang mengajarkan kuliah ini sebetulnya rileks saja menyampaikan pesan singkat kepada semua mahasiswanya, bahkan mungkin hanya bercanda saja, tetapi sungguh dahsyat kejadiannya kemudian hari. Satu pun di antara lima puluh mahasiswa teologi ini tidak berprasangka apa-apa ketika dosen menyampaikan pesan singkatnya. Dosen ini berkata, bahwa semua mahasiswa dan mahasiswi didikannya setelah lulus nanti jangan ada terdengar olehnya ada yang menjadi penggoreng tahu atau pembuat nasi goreng di gerobak, sebaliknya tetapkan hati untuk menjadi sarjana teologi yang berdedikasi total. Apakah dosen ini tidak tahu sama sekali, bahwa mas Bondo mahasiswanya ini adalah pembuat martabak manis handal dan paling laris di sudut kota Bandung?

Bertahun-tahun telah berlalu setelah dia diwisuda menjadi sarjana teologi lulusan terbaik di universitasnya, maka kembalilah dia ke kota kelahirannya. Aku sendiri selama bertahun-tahun setelah perpisahan di terminal Kebon Kelapa tidak pernah lagi mengetahui keadaannya bagaimana. Ada yang pulang ke Medan, ada yang pulang ke Manado, ada yang pulang ke Nabire, tetapi lebih banyak yang tetap di kota-kota di pulau Jawa. Pada satu hari, aku dalam perjalanan pulang ke Sawangan dari urusan di Cempaka Putih melewati Jalan Radio Dalam menggunakan motor Honda. Aku berhenti sebentar untuk istirahat di suatu warung es degan. Waktu menunjukkan pukul empat sore. Di dalam Tuhan tidak ada yang kebetulan, aku berhenti di warung es degan bersebelahan dengan gerobak gorengan ta.hu. Di bagian depan gerobak tertulis pada banner dengan jelas ta.hu goreng krispi Nurlailah. Ramai sekali pengunjung gorengan ta.hu ini. Kebanyakan yang beli adalah ibu-ibu muda dan gadis remaja SMA. Ternyata man! Penggoreng ta.hu ini adalah teman lama waktu kuliah di fakultas teologi dulu, mas Bondo, mahasiswa dengan nilai IPK tertinggi. Aku pernah merasakan ta.hu krispi seperti ini di tempat lain di Cawang Kavling. Tekstur ta.hu ini lebih ringan dibandingkan dengan umumnya ta.hu pada volume yang sama sehingga ketika digoreng dengan minyak yang panas, ta.hu ini mengembang dan isinya agak kopong. Diselimuti dengan tepung yang membuatnya menjadi krispy. Rasanya gurih, kress, kresss seperti makan kripik. Ah, sarjana teologi ini akhirnya menjadi penggoreng ta.hu terlaris di Jakarta Selatan.-