Senin, 31 Desember 2018

Tuhan Menjaga Harga Diri Orang Kristen

Untuk mendapatkan sepiring dua piring nasi, orang harus berkeringat. Bekerja keras dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Tapi orang hidup bukan hanya untuk memenuhi makan sepiring nasi plus lauk sederhana seperti tahu dan tempe, banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh keluarga maupun orang yang masih single. Misal : sewa rumah bulanan atau tahunan, uang sekolah, uang kuliah, bahkan gereja pun butuh uang untuk biaya sewa gedung per tahun. Engkau menginginkan hiburan, seperti nonton film, berbincang dengan teman-teman di coffee shop, makan di restoran dengan teman-teman, maka engkau harus bekerja lebih keras lagi. Bergabung dalam suatu komunitas membutuhkan biaya sosial tidak murah. 


Di Jakarta atau juga di kota-kota besar lain, engkau dapat menyaksikan orang fasik menikmati lezatnya makanan di restoran ternama. Satu keluarga terdiri istri, suami, dan tiga orang anak makan di restoran seperti ini, maka seorang ayah haru mengeluarkan uang dari dompetnya paling sedikit 2 juta rupiah, sementara di tempat lain ada seorang teman yang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ibunya yang dirawat di hospital. Ada ribuan orang muda Kristen menunggu kiriman uang dari orang tua untuk membayar biaya kuliah semester berikut. Sementara orang fasik seperti tanpa batas menggelontor uang untuk dihabiskan di tempat yang tidak sepantasnya. Seperti apa yang disebut tidak sepantasnya itu? Hobby balap mobil, arisan mewah di tempat mewah ada yang sampai ke luar negeri, clubbing, main perempuan, berjudi di kasino, dan seterusnya. Bagimu yang sedang membutuhkan biaya kuliah memang tidak sepantasnya, tetapi bagi mereka sepantasnya dilakukan untuk memuaskan hawa nafsu menghabiskan uang karena lifestyle yang konsumptif. Hawa nafsu materi membuat mereka bersedia berbuat apa saja demi uang. Para koruptor asalnya adalah abdi rakyat yang tidak merasa cukup dengan gaji mereka, karena gaya hidup yang melampaui kemampuan gaji mereka. Mereka berprestasi lolos dari jerat hukum karena lawyer yang mereka sewa sangat andal. Itulah kejahatan luar biasa yang membuat negara kehilangan martabat. Namun, jangan marah karena orang melakukan kejahatan dan jangan iri hati karena harta kekayaan yang mereka peroleh dari kecurangan. Tunggu saja waktu berlakunya hukum atas mereka ketika Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan mereka sebagai tersangka, maka saat itulah mereka segera lisut dan layu seperti tumbuhan hijau kekurangan air dan diterjang oleh teriknya matahari. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, berlakulah setia, dan tetap rajin datang ke rumah Tuhan. Seringlah mengucap syukurlah dalam segala hal di hadapan Tuhan dalam doamu, maka Dia akan memberikan apa yang diinginkan oleh hatimu. Ia akan bertindak oleh kesungguhan hatimu.

Will be contonued ....

Kamis, 27 Desember 2018

Tidak Ada Nama Keluarga Han di Lasem

Orang Tionghoa telah ada di Indonesia sejak abad ke 15. Mereka datang ke Indonesia secara bergelombang berimigrasi dari provinsi-provinsi di bagian selatan Tiongkok. Penghidupan mereka di sini sebagian besar melakukan kegiatan bisniz. Agama Islam tiba di Indonesia datang dari Arab melalui Jalur Sutra oleh orang Tionghoa Islam mashab Hanafi. Peninggalan Islam di Indonesia melalui Tiongkok ditandai dengan adanya bedug dan baju koko.

Pada awal abad ke 17 adalah tonggak awal berkuasanya Belanda di negeri ini sebagai kekuatan perserikatan dagang Hindia Timur dan dipersenjatai (Veereniging Oost-Indisch Compagnie atau VOC). Orang Belanda membangun pelabuhan utama dan benteng di kota Batavia (sekarang Jakarta). Jumlah imigran Tionghoa datang semakin banyak, sebab Batavia, kota perdagangan ramai yang menjanjikan kemapanan ekonomi dan kehormatan. Mereka kebanyakan turun di pelabuhan Batavia dan Semarang. Masyarakat Tionghoa yang semakin besar jumlahnya dipimpin oleh seorang opsir sipil Tionghoa berpangkat kapten. Kalau kelompok masyarakatnya kecil, cukup dipimpin oleh seorang letnan. Untuk menjadi opsir masyarakat Tionghoa syaratnya, dia harus seorang yang sangat terpandang dan terhormat. Di Tiongkok sendiri di tanah leluhur mereka, orang dipandang terhormat adalah orang yang mahir dalam sastera, sebaliknya di tanah perantauan di Indonesia orang yang dipandang terhormat dan mulia adalah orang yang secara ekonomi telah mapan dan kaya sekali.

Orang Tionghoa meletakkan nama keluarga di depan namanya. Misalnya, Han Siong Liem, Thio Tung Hien, Tan Sing Koo, Tjoa Kwie Soe, dan seterusnya. Mengapa tidak ada nama keluarga Han di Lasem? Lasem adalah satu kota kecil di Jawa Tengah. Kota ini terletak dekat perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, 10 kilometer di sebelah timur Rembang, dan di sebelah utara Blora. Orang Tionghoa banyak memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan masyarakat keturunan Tionghoa di sepanjang pantai utara pulau Jawa, terutama dari Batavia sampai Semarang, khususnya di Lasem.

Han Siong adalah Han pertama yang datang ke Jawa. Ia dilahirkan di provinsi Fujian, Tiongkok bagian selatan. Pada akhir abad ke 17 dia merantau ke Jawa dan tiba di Lasem setelah sebelumnya berlabuh di Semarang. Sebagai seorang Tionghoa totok atau singkek pada umumnya, dia harus bekerja keras mengumpulkan harta. Namun, dia adalah seorang perantau yang tidak beruntung. Ini diketahui sehubungan dengan jenazahnya. Bagi orang Tionghoa, ketika kepala keluarga meninggal, kuburan yang besar menunjukkan prestisius keluarga, tetapi dia tetap miskin sampai mati. Angpao sumbangan kematian oleh anak-anaknya dipakai modal main judi dengan harapan uang dapat digandakan untuk mencukupkan biaya pemakaman. Pada akhirnya uang angpao itu ludas di meja judi. Karena tidak memiliki uang yang cukup bagi penguburan yang prestisius, anak-anaknya memutuskan menguburkan jenazah ayah mereka di suatu lapangan dengan cara tidak diketahui oleh semua tetangga pada malam hari. Jenazah dibungkus di dalam karung goni dan dibawa ke lapangan yang dimaksudkan. Di tengah perjalanan malam yang gelap hujan lebat sekali. Mereka kemudian mencari tempat perlindungan di satu gubuk dan meninggalkan jenazah ayah mereka di tengah jalan. Malam itu juga ketika mereka tidur mendapat satu penglihatan dalam mimpi. Mereka melihat ayah mereka marah atas apa yang telah mereka lakukan. Ayah mereka berkata, bahwa tidak seorang pun keturunan Han boleh datang ke Lasem. Jika peringatan ini dilanggar, malapetaka pasti akan terjadi atas seluruh keturunan Han yang melanggar kutukan ini. 

Tomorrow early morning anak-anak Han Siong keluar dari gubuk dan melihat di tempat jenazah ayah mereka diletakkan telah berdiri satu makam besar. Sejak itu tak ada seorang pun dari keturunan Han yang berani menetap apalagi membuka usaha dagang di Lasem. Keturunan keluarga Han banyak berpindah ke Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan Probolonggo. Mereka berjaya sebagai raja-raja pabrik gula dan tuan tanah-tuan tanah yang kaya raya. Keluarga-keluarga Han banyak yang menjadi pemuka masyarakat Tionghoa (opsir) di banyak kota, bahkan ada yang diberi kedudukan setara dengan bupati karena kharismanya yang luar biasa, sehingga ketika orang ini mati kuburannya dikramatkan. Di kalangan masyarakat Tionghoa di pulau Jawa ada tiga keluarga yang disegani, yakni Han, Tjoa, dan The, tetapi keluarga Han dari Jawa Timur yang paling disegani. Walaupun kejayaan mereka sebagai pabrikan-pabrikan gula telah pudar lebih satu abad yang lalu, mereka tetap sebagai keluarga Han yang masih disegani di Surabaya sampai sekarang.

Jika seumpama ada orang dari keluarga Thio berasal dari Lasem  diajak  berbisniz di kota ini dengan keluarga Han dari Surabaya, bagi keluarga Thio lebih baik menolak baik-baik dari pada kemudian hari terkena malapetaka. Keluarga Han juga tidak menginginkan berbisniz dan besanan dengan keluarga mana saja dari Lasem. Anyhow kota Lasem steril dari keluarga Han. Menurut cerita, kata orang dari mulut ke mulut, beberapa orang tua dari keluarga Han yang tidak mempercayai mitos ini nekat pergi ke Lazem. Namun, orang-orang Han yang nekat ini tertimpa malapetaka ...

Jumat, 30 November 2018

Never Stop Loving This Country

Jangan berhenti mencintai negeri ini, walaupun keadilan belum menyentuh bagi seluruh kehidupan bangsa ini. Sila kelima dasar negeri ini berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi kenyataannya masih slogan saja. Masih sebatas ucapan di mulut saja, rohnya belum memiliki kekuatan untuk menggerakkan jiwa bangsa ini. Sosial itu artinya masyarakat semesta suatu negara. Misalnya, masyarakat Amerika tidak sebatas hanya masyarakat di California atau di Montana, tetapi mencakup pengertian masyarakat seluruh negara bagian Amerika. Kita dapat mengatakan, masyarakat Amerika menghargai kepentingan publik sebab mereka dididik sejak kecil untuk memahami hak dan kewajiban warga negara. Kita tentu pernah mendengar ungkapan begini, engkau manusia tidak sosial, karena engkau dianggap tidak mau memberi sesuatu yang diharapkan oleh temanmu. Engkau dianggap orang tidak sosial, artinya adalah engkau tidak perduli terhadap lingkunganmu di mana engkau tenggelam dalam satu masyarakat. Di Indonesia engkau menetap di suatu tempat pastilah dikenai kewajiban iuran sampah dan keamanan. Kewajiban ini biasa disebut perjanjian sosial dalam bidang keamanan, ketertiban, dan lingkungan hidup dalam lingkup kecil yakni rukun tetangga. Tuntutan keadilan sosial meliputi berbagai kebutuhan manusia Indonesia secara universal, seperti pendidikan, lapangan pekerjaan, bisniz, pengabdian kepada negara, dan kesempatan beribadat. Apakah tuntutan ini sudah dipenuhi oleh seluruh masyarakat Indonesia? Belum merata! Di dalam hati yang terdalam kelompok mayoritas Indonesia ada rasa keengganan yang sangat koheren untuk menerima kelompok lain sebagai saudara tanah air. Seperti ada rasa ketakutan, bahwa kelompok minoritas dapat menjelma menjadi kekuatan besar dan menjadi ancaman terhadap kelompok mayoritas. Orang Indonesia belum terbiasa hidup dalam suasana hukum dan menghargai atas hak-hak orang lain, padahal negeri ini sudah 73 tahun menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Apakah kita seorang Cina atau Indonesia di negeri ini? Ini pertanyaan polos seorang anak laki Tionghoa kepada ayahnya. Lama terdiam ayahnya mendengar pertanyaan anak lakinya ini. Ayahnya kemudian menjawab tenang tanpa emosi, katanya, jangan pernah berhenti mencintai negeri ini. Kau percaya atau tidak ini percakapan pribadi antara ayah dan anak Tionghoa di Indonesia. Siapakah yang disebut orang Tionghoa? Orang Tionghoa ada di mana-mana diseluruh dunia, di mana ada matahari bersinar, maka di situ ada orang Tionghoa menjemur ikan asin. Aku berbicara orang Tionghoa menurut konteks Indonesia. Orang Tionghoa adalah keturunan beberapa suku bangsa etnis Cina yang pernah didatangkan oleh Belanda yang masih tergabung dalam serikat dagang  Belanda (VOC) pada abad 17, sebaliknya ada juga yang datang atas kemauan sendiri. Agama Islam dari mashab Hanafi masuk ke Indonesia dari Cina melalui Jalur Sutera. Orang Tionghoa sudah ada di Indonesia dari sejak abad 15. Peninggalan Islam masuk ke Indonesia melalui Cina ditandai dengan adanya bedug dan baju koko. Ada 3 katagori yang disebut Tionghoa menurut konteks di Indonesia, yakni pertama yang disebut totok atau singkek. Orang Tionghoa seperti ini tergolong pendatang baru, generasi pertama, dan masih miskin. Adat nenek moyang dari Tiongkok masih mewarnai kehidupan mereka. Kedua, Tionghoa. Katagori kedua adalah mereka yang sudah menetap di pulau Jawa selama lebih dua generasi dan hidup mereka sudah mapan secara materi. Ketiga, Tionghoa peranakan. Katagori ketiga bukan saja mereka telah menetap lebih dua generasi melainkan telah menikah dengan penduduk lokal dan mapan secara materi.

Orang Indonesia tidak pernah mempercayai sepenuh hati terhadap eksistensi orang Tionghoa, walaupun banyak di antara mereka sudah menyumbangkan prestasi terhadap negeri ini. Orang Tionghoa juga pernah merasakan kegetiran ditindas oleh tentara kompeni. Pada 1740 sampai 1743 terjadi pembunuhan besar-besaran terhadap orang Tionghoa mulai dari Batavia (sekarang Jakarta) meluas sampai Semarang. Bersama orang Jawa dan Madura mereka berperang melawan kekejaman tentara kompeni. Disebut tentara kompeni karena pada waktu yang dihadapi adalah orang Belanda dalam serikat dagang Hindia Timur yang disebut Veereniging Oost-Indisch Compagnie (VOC). Pada awal abad ke 19 penjajahan resmi dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda (Nederland Indisch) dibawah kepemimpinan seorang gubernur jenderal. Gubernur Jenderal yang sangat terkenal dan kejam pada abad itu adalah Herman Willem Daendels. Pada masa itu banyak orang Tionghoa menjadi tuan tanah di pulau Jawa. Pemungutan pajak keluarga yang dilakukan oleh pemerintah kolonial melalui orang Tionghoa menjadi satu sebab dari dua penyebab utama pecahnya Perang Jawa (1825 - 1830). Pajak keluarga ini begitu memberatkan beban kehidupan rakyat. Orang Jawa berubah menjadi benci terhadap orang Tionghoa.

Namun, apakah kebencian terselubung orang Melayu (baca : Jawa) terhadap orang Tionghoa berlanjut sampai ke anak-cucu orang Tionghoa ini sampai sekarang. Terselubung? Terselubung oleh apa? Terselubung oleh jargon-jargon persatuan Indonesia! Bangsa ini bersemangat meneriakkan jargon-jargon persatuan Indonesia, tetapi begitu melihat saudara setanah airnya orang Tionghoa, maka dengan mudahnya mereka berkata, ah itu lain masalahnya. Enam ratus tahun orang Tionghoa dan Tionghoa peranakan dan keturunan mereka berada di Indonesia, rasanya tidak adil kalau kita masih tidak memiliki hati untuk menghargai eksisitensi mereka.

Engkau berada di Amerika atau di Inggris selama sepuluh tahun, maka engkau tidak sulit memohon naturalisasi. Tidak sedikit orang Amerika hasil naturalisasi prestasi mereka dihargai di negeri ini. Habibie orang Indonesia asal Pare-pare adalah presiden Indonesia ke 3 telah lama menetap di Jerman, sekolah dan bekerja di sana selama kira-kira 20 tahun dengan status tetap sebagai warga negara Indonesia. Bagi kebanyakan orang Jerman, Habibie dipandang sebagai orang yang fasih dan memahami budaya Jerman, sehingga mereka memandang orang ini sebagai pribadi Jerman, karena itu ketika orang ini dilantik menjadi presiden di negeri his homeland, maka tak berlebihan mereka berkata bahwa ada orang Jerman menjadi presiden Indonesia.

Mungkin ada ketakutan bagi sebagian besar golongan Melayu Islam terhadap orang Tionghoa, bahwa mereka dapat menjadiancaman kedaulatan negara apabila eksistensi mereka berkembang semakin besar. Ketakutan yang sama sekali tidak dilandasi alasan yang logis. Pada saat ini sedang memanas kampanye politik pemilihan calon presiden tahun 2019 dan pemerintah yang sedang berjalan banyak melakukan bisniz dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan Tiongkok selalu diungkit-ungkit. Bayangkan ada hoaks di media sosial yang mengatakan, sudah banyak tentara Tiongkok berada di Indonesia. Nanti, kedepannya  orang Tionghoa ini akan menjadi kambing hitam, mereka menjadi tempat persembunyian para tentara Tiongkok. Berita hoaks yang memuakkan. Orang Indonesia harus banyak belajar berpikir logis dan banyak berdoa kepada Gusti Allah supaya negeri ini diselamatkan dari berita-berita hoaks. Berpikir logis itu seperti apa, ya? Berpikir logis itu begini, pertama pilihlah calon presiden sudah pasti prestasi kerjanya selama ini. Kedua pilihlah yang memiliki kriteria seperti ini, yakni jujur, nasionalis, cerdas, tegas, bertindak bijak. Ketiga, jangan tergoda diiming-imingi janji, bahwa pada jaman bapak anu dulu rakyat lebih sejahtera keadaannya. Segala sesuatu harus dikaji berdasarkan data-data yang absah. Jangan biarkan rezim masa lalu biang korup hidup kembali di negeri ini. Negeri ini milik bangsa Indonesia, maka jangan pernah berhenti mencintai negeri ini. Never stop loving this country!!!



Selasa, 30 Oktober 2018

Orang-Orang Beruntung

Inilah daftar orang-orang beruntung di dunia, urutan pertama adalah James Bond, agen rahasia Inggris rekaan Ian Flemming. Dalam keadaan sesulit apa pun dia selalu ada solusi untuk keluar dari kesulitan. Kedua, John Rambo, bekas anggota pasukan khusus Amerika, Green Barret. Ia mampu menghadapi dan menghabisi satu batalion tentara musuh. Ketiga, Mr Bean orang lugu berasal dari Inggris yang selalu mujur. Mereka adalah rekaan sutradara film produksi Hollywood Amerika. Walaupun mereka adalah rekaan para sutradara, orang-orang beruntung selalu ada di sekeliling kita. Dan, ini adalah janji Tuhan kepada semua orang percaya. Tuhan berkata kepada bangsa Israel melalui nabi-Nya, Musa, bahwa bangsa Israel pasti hidupnya beruntung selama melakukan perkataan Tuhan. Perkataan Tuhan adalah janganlah meninggalkan Tuhan Allah untuk menyembah ilah-ilah lain. Tuhan juga berkata kepada bangsa Israel melalui Yosua, bahwa bangsa Israel harus merenungkan Kitab Suci siang dan malam supaya perjalanan bangsa Israel berhasil dan beruntung. Terbukti nyata, bahwa dari dua juta orang Israel yang meninggalkan Mesir tidak banyak yang dapat memasuki Tanah Kanaan, termasuk Yosua dan Kaleb. Sebagian besar dari mereka mati mengenaskan di Gurun Sinai, karena banyak mengeluh dan menyembah ilah-ilah lain. Seperti apa orang-orang beruntung itu?

Pada dekade 60-an orang Jawa yang mengaku beragama Islam, maka pastilah sebagian besar dari mereka adalah orang Islam abangan, termasuk kami sekeluarga demikian temanku, Donatto Munoz memulai ceritanya. Pada pertengahan 1965 dia dan keluarga ayah dan ibunya pindah dari Jakarta ke Palembang. Ia masih berusia 10 tahun. Pada akhir September tahun itu juga pecah pergolakan politik yang paling dahsyat yang pernah terjadi di negeri ini. Partai Komunis Indonesia menjadi tersangka utama, pihak yang dianggap paling bertanggungjawab dalam peristiwa dahsyat ini. Jutaan anggota partai ini menjalani hukuman mati, dibunuh oleh massa di luar sistem hukum yang berlaku, dan dijebeloskan ke dalam penjara atau dikirim ke Pulau Buru. Jumlah yang terbanyak adalah mati dibunuh oleh massa di luar pengadilan yang sah. Partai Komunis Indonesia memiliki beberapa organisasi massa yang menyusup ke dalam banyak perusahaan negara, antara lain : Serikat Buruh Kereta Api, Serikat Organisasi Buruh Indonesia, Persatuan Buruh Minyak Indonesia, Lembaga Kesenian Rakyat, Pemuda Rakyat, dan Gerakan Wanita Indonesia.

Almarhum ayahnya terhitung sebagai anggota Serikat Buruh Kereta Api. Walaupun ayahnya hanya sebagai anggota biasa, bukan fungsionaris, bukannya tanpa dampak kemudian hari. Di Palembang Donatto bersama ayahnya sekeluarga mendiami satu rumah dinas lama peninggalan Belanda yang memiliki halaman luas. Seorang tukang kebun memelihara halaman rumah yang luas ini, namanya Sunaryo, tetapi biasa dipanggil mas Naryo. Orangnya pendiam tapi ramah dan saleh. Ia seorang penganut Katholik yang taat. Setiap hari Minggu mas Naryo pasti ke gereja. Pada mulanya hati kakaknya Donato tergerak. Pada minggu pertama dia dan kakaknya laki-laki pergi ke gereja bersama mas Naryo. Minggu kedua ibunya mengikuti jejak Donatto dan kakak lakinya pergi ke gereja. pada suatu hari Senen datanglah berkunjung Pastor Neylen ke rumah kediaman mereka, maka mulailah katekisasi. Pada tahun itu juga mereka dibaptis. Satu tahun kemudian ayahnya dibaptis.

Kalau saja ayahnya tidak dimutasi ke Palembang, kemungkinan besar ayahnya dikirim ke Pulau Buru dan mati di sana. Kabar yang terdengar beberapa tahun kemudian, banyak teman ayahnya tidak diketahui keberadaan mereka, apakah mati dibunuh atau dipenjara. Di Palembang ayahnya mempunyai kenalan seorang perwira polisi militer angkatan darat dan perwira ini mengenal pamannya di Jakarta. Walaupun mempunyai kenalan tentara, tidak ada seorang anggota militer mengambil resiko terhadap dirinya nanti diciduk dengan alasan melindungi anggota partai atau anggota organisasi massa terlarang. Lulus SMP tahun 1971, dia tidak melanjutkan ke SMA mengingat pertimbangan dalam jangka panjang ayahnya tidak memiliki dana mencukupi membiayai kuliahnya nanti. Ia memilih melamar sebagai siswa Pendidikan Kejuruan Minyak dan Gas Bumi di Pertamina Plaju. Lamaran diprioritaskan hanya untuk anak-anak karyawan Pertamina, tetapi melalui kenalan ayahnya di Pertamina, maka dia lolos dalam lamaran. Walaupun dia diloloskan dalam tahap awal lamaran, dia tetap harus memenuhi kewajiban mengikuti berbagai test, wawancara, dan test kesehatan. Diterima sebagai siswa saja sudah suatu keberuntungan. Mereka yang bertarung mendapatkan tiket ini bukan saja para lulusan SMP seperti dirinya, tetapi banyak juga lulusan SMA. Lama pendidikan selama 12 bulan, setiap 4 bulan dilakukan ujian. Tidak lulus ujian, maka gugurlah harapan menjadi karyawan perusahaan minyak besar pada waktu itu. Donatto beruntung dalam satu tahun penuh dia lulus. 

Donatto menyelesaikan sekolah lanjutan SMA ketika dia masih bekerja di Pertamina, Plaju. Ada yang mengganggu pikirannya maka dia melanjutkan SMA ini. Karyawan yang mengharapkan jenjang karir lebih tinggi, maka dia harus memiliki ijazah SMA sebagai tiket masuk ke Akademi Minyak dan Gas Bumi di Cepu. Namun, dia mempunyai idee bekerja di perusahaan minyak asing yang pada waktu itu banyak beroperasi di Indonesia. Bukan dia saja yang mempunyai keinginan bekerja di perusahaan minyak asing, melainkan tidak sedikit juga karyawan Pertamina maupun karyawan dari banyak perusahaan lain berlomba untuk mendapatkan kesempatan ini. Pasaran gaji terendah bekerja di perusahaan minyak asing waktu itu adalah 200 juta rupiah. Suatu bilangan gaji yang terbilang besar pada waktu itu dibandingkan gajinya di Pertamina dulu. Kakaknya di Jakarta berkata kepadanya, bahwa ijazah SMA mutlak harus dimiliki terlebih dahulu, baru kemudian menyusun strategi di sini, sebab berbagai perusahaan multinational base-nya berada di kota ini. Pada 1980 Donatto meletakkan jabatan padahal dia belum mempunyai kepastian bahwa dia akan mendapat pekerjaan baru. "Tak terpikirkan olehku waktu itu", katanya kepadaku. Sekali lagi, Tuhan memberi keberuntungan kepadanya, dia diterima bekerja di bagian quality control di pabrik semen di Citeureup, Cibinong, Bogor. Seakan Tuhan berkata kepadanya, cukuplah di sini, sebab tanpa Tuhan menyertai, maka keberuntungan hanya akan membuat seseorang menjadi sombong. Tuhan tidak menyukai orang sombong. Dua kali dia mencoba melamar di dua perusahaan minyak asing, yang pertama milik Amerika beroperasi di Kalimantan Timur dan kedua juga milik Amerika dari perusahaan lain beroperasi di Selat Malaka. Kedua perusahaan minyak asing ini tidak menerimanya. Ia berkata kepadaku, bahwa kebanggaannya sebagai eks karyawan Pertamina tidak ada harganya sama sekali. Setelah kedua kesempatan ini gagal, dia tidak pernah lagi mimpi melamar bekerja di perusahaan minyak asing sampai dia pensiun pada 2010. Pada 1994 pabrik semen tempat dia bekerja sebagian saham perusahaan ini dibeli oleh pemerintah. Untuk alasan ini, maka pemerintah melakukan screening terhadap semua pekerja pabrik. Semua pekerja harus hafal Pancasila, landasan negara Indonesia. Issue Partai Komunis masih mengental di negeri ini pada waktu itu. Ketika Donatto harus mengisi riwayat hidup ayahnya di atas formulir isian hampir saja dia mengisi hal yang terlarang, tetapi dia cepat menghapusnya.  

Selama lima belas tahun dia menjadi seorang Katholik yang taat. Adalah seseorang yang selalu bertanya kepadanya tentang peranan Bunda Maria dan beberapa hal lain yang tertulis di dalam Alkitab, tetapi dia tidak dapat menjawabnya. Orang yang bertanya kepadanya ini memang sedang dalam pergumulan antara Islam dan Kristen. Pertanyaan demi pertanyaan dari orang ini terhadap Donatto menyebabkan dia tenggelam dalam pergumulan pula yang membuat dia harus menggali lebih dalam terhadap Alkitab. Pada masa itu jarang sekali bagi sebagian besar orang Katholik kesadaran membaca Alkitab. Engkau tahu siapa orang yang sering bertanya kepadanya tentang firman Tuhan ini? Orang ini adalah kakak kandungnya sendiri, yang pada akhirnya menerima Kristus sebagai Juru Selamat, sepuluh tahun setelah keluarganya menerima Kristus. Lupa tahunnya berapa, Donatto berkata kepadaku, bahwa pada mulanya dia merasa ada kehilangan ketika untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya di Gereja Kristen Pasundan Gunung Putri. Kehilangan tradisi Gereja Katholik yang selama bertahun-tahun dijalaninya. Kemudian dia pindah ke Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat di Cibinong. Pada 1991 dia resmi menjadi anggota jemaat Gereja Kristus Cibinong. Pada 1995 dia menjalani baptis selama di Gereja Betel Indonesia Mawar Saron dan sampai kini dia menjadi seorang penganut kharismatik setengah hati.



Will be continued ..... 

Sabtu, 29 September 2018

Orang-Orang Miskin

Orang-orang miskin ada di mana-mana di seluruh dunia. Di Amerika yang bergelimang uang dollar saja ada banyak orang miskin, mereka terdiri dari gelandangan, pengemis, dan preman-preman. Aku belum pernah ke India, tapi banyak orang berkata, bahwa Calcutta adalah gudang terbesar kemiskinan di dunia. Di kota ini Madame Theresia melakukan pelayanan kemanusiaan terbesar di dunia sehingga dia memperoleh hadiah Noble untuk kemanusiaan. Bagi orang miskin uang lima ratus rupiah adalah sesuatu yang sangat berharga sekali. Di Indonesia ada tabung gas yang hanya diperuntukkan bagi orang miskin, yakni gas elpiji seberat 3 kg khusus untuk orang miskin. Kalau tidak mau disebut orang miskin, belilah yang seberat 12 kg. Pilihan pertama pemerintah memberi subsidi sedangkan untuk pilihan kedua tanpa subsidi sehingga harganya menjadi jauh lebih mahal. Miskin adalah suatu predikat. Orang-orang yang tidak mau disebut miskin, maka dia  tidak mau makan di warung Tegal yang dapat hutang sebaliknya dia memaksa diri makan di resto Padang yang lebih prestisius. Sungguh tidak enak menyandang predikat orang miskin. Orang miskin? Kemana pun engkau berada setiap orang memandang dengan sebelah mata saja. Orang-orang yang dulu disebut sahabat semua meninggalkanmu, bahkan saudara-saudaramu pun meninggalkanmu. Engkau berlari mengejar mereka, tetapi mereka sudah tidak ada lagi. 

Sebelum Tuhan Yesus hadir ke dunia 2000 tahun yang lalu gelandangan dan pengemis sudah ada. Pada suatu hari Yesus menghadiri satu perjamuan di kota kecil Betania. Adalah seorang perempuan muda dan cantik, namanya Maria, saudaranya Marta hadir di tempat perjamuan itu. Perempuan muda ini mengurapi Yesus dengan minyak narwastu yang baunya harum semerbak memenuhi ruang tempat perjamuan. Dengan rambutnya yang panjang tergerai, Maria menggosok kaki Yesus dengan minyak wangi ini. Semua orang melihat perlakuan perempuan ini terhadap Yesus dan setiap orang berkecamuk dengan pikirannya masing-masing melihat adegan ini. Yudas Iskariot berkata, bahwa minyak wangi ini kalau dijual dapat diperoleh uang sebesar 300 dinar dan uang ini dapat disedekahkan untuk orang miskin. Untuk konteks masa kini, parfum atau minyak narwastu yang wangi luar biasa ini senilai 20 juta rupiah juga ada. Katakan saja masing-masing orang miskin mendapat 5000 rupiah, maka jumlah jumlah orang miskin yang mendapat sedekah dari Yudas Iskariot ini adalah 4000 orang.

Yudas berkata bahwa uang sebesar ini dapat disedekahkan untuk orang-orang miskin. Suatu ide yang terdengar indah di telinga yang dapat membuat banyak orang menjadi simpati dengan gagasannya. Ia berkata demikian bukan karena dia mempunyai perhatian khusus untuk berbuat kebaikan kepada orang miskin melainkan dia suka mencuri uang kas yang dipercayakan kepadanya. Di antara penulis Injil Matius, Markus, dan Lukas, maka ternyata Yohanes yang paling tahu kelakuan Yudas yang munafik ini. Kelak kemudian hari Yudas menjadi murid yang mengkhianati Guru-nya sendiri, yakni Yesus. Orang Inggris memiliki ungkapan untuk seseorang yang berkhianat dengan ungkapan :"He's Jude!" Orang yang berbicara banyak tentang kesulitan orang-orang miskin, belum tentu orang ini mempunyai perhatian khusus terhadap penderitaan orang-orang miskin. Banyak figur masyarakat menyerukan supaya masyarakat mengumpulkan banyak bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam, tetapi tidak sedikit bantuan kemanusian tidak sampai ke tangan orang-orang yang membutuhkan, sebab sebelum sampai ke tempat lokasi bencana, Yudas-Yudas sudah lebih dulu menjarah. Kasihan! Banyak para korban masih tergeletak menyedihkan di bawah tenda-tenda darurat. Inilah gambaran Yudas masa kini yang banyak menggerogoti keuangan negara. Orang yang disumpah pegang janji melaksanakan tugas negara, tetapi kemudian tidak menepati janji sebaliknya menjadi koruptor, maka dia layak disebut pengkhianat negara. Orang ini layak disebut Yudas. 

Orang-orang miskin memang membutuhkan perhatian supaya ke depan negara ini jangan dijejali oleh masalah kemiskinan yang berkepanjangan. Negeri ini masih penuh dengan orang miskin, tetapi demi kampanye politik, pemerintah selalu mengeluarkan pernyataan, bahwa kemiskinan sudah semakin menurun, sebaliknya lawan politik pemerintah mengeluarkan pernyataan yang berbeda, bahwa berdasarkan perbincangan dengan emak-emak di berbagai tempat, kemiskinan semakin meningkat. Apa tolok ukurnya bahwa kemiskinan semakin menurun? Setelah pemerintah memberlakukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), maka semua hospital dipenuhi oleh manusia yang sebagian besar menyandang predikat miskin. Orang miskin tidak memiliki uang cukup untuk membeli makanan bergizi yang menopang hidup sehat. Kebanyakan dari mereka hanya makan karbohidrat plus garam. Di kantong-kantong pinggiran kota Bekasi adalah lokasi banyak orang miskin penderita penyakit diabetis yang membutuhkan uluran bantuan pemerintah pusat dan daerah. Orang yang sehat memiliki kecukupan makan dengan gizi seimbang, yakni kebutuhan protein, lemak, karbohidrat, dan vitamin-vitamin. Kecukupan konsumsi protein adalah indikator kemiskinan semakin menurun. Ibaratnya, ada orang mampu membeli mobil secara cash, maka tidak sulitlah bagi orang orang ini membeli sesuatu yang lebih murah dari harga satu mobil, katakan saja membeli sepeda atau satu mangkuk bubur ayam komplit. Begitu juga dengan orang yang mampu membeli satu piring bistik ikan atau satu piring nasi goreng sea food, maka tak sulitlah baginya untuk membeli satu piring nasi uduk komplit, full addition. Di negeri ini yang namanya protein masih merupakan kemewahan, padahal kebutuhan protein yang tercukupi adalah satu cara menuju hidup sehat secara fisik. Kebutuhan gizi dan vitamin semakin tidak terpenuhi, maka masyarakat juga semakin beresiko terhadap serangan penyakit. Jumlah penderita penyakit semakin banyak, maka hospital semakin dipenuhi manusia miskin berpenyakitan.          

Ciri-ciri umum orang-orang miskin adalah lebih banyak mengonsumsi karbohidrat dibandingkan dengan lemak dan protein. Buah-buahan dan sayuran masih merupakan komsumsi kemewahan. Apakah aku termasuk orang miskin? Tuhan masih memelihara hidup kami, walaupun hidup dengan ekonomi harus dicukupkan sedapat mungkin. Hampir tidak dapat pergi ke gereja pada hari Minggu karena tak memiliki ongkos bukanlah suatu alasan meninggalkan Tuhan dan tidak menghormati hari sabat. Hormatilah hari sabat, enam hari kerja cari makan dan selanjutnya jangan abaikan satu hari untuk sabat. Ya, kami pernah tidak memiliki uang untuk ke rumah Tuhan. Namun, Tuhan itu melihat hati bukan penampilan lahiriah kami yang miskin. Kami tunjukkan kesungguhan hati kami, maka berangkatlah kami ke rumah Tuhan dengan jalan kaki yang ternyata hanya membutuhkan waktu 30 menit saja. Kira-kira jarak satu kilometer saja. Kini kami dapat ke rumah Tuhan dengan teratur sebab Tuhan memberi fasilitas transport motor dan kami juga datang tidak dengan tangan hampa. Seberapa yang kami miliki, itulah persembahan yang kami berikan ke rumah Tuhan.

Orang dibikin miskin oleh Tuhan pasti ada tujuannya, yakni Dia ingin membentuk engkau menjadi pribadi yang dapat menyenangkan hati-Nya dan hidup yang mengandalkan Tuhan. Perkara kaya atau miskin hanyalah kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan kepadamu. Tuhan tidak akan membiarkan engkau jatuh tergeletak, setidaknya masih dapat menikmati hidup yang diberikan oleh-Nya dan tidak tergoda melakukan kejahatan, sebab dalam kemiskinan yang amat sangat manusia dapat tergoda melakukan kejahatan. Namun, kalau diberikan diberikan kekayaan atau berkat yang luar biasa, manusia kecenderungannya tidak lama kemudian dapat melupakan Tuhan yang berkuasa memberi berkat dan kutuk. Tuhan menghendaki hidupmu hanya mengandalkan kepada-Nya. Daging itu lemah sebaliknya nafsu kedagingan manusia dunia sangat kuat. Orang kalau dompetnya tebal oleh uang dan kartu kredit dan depositonya ada di mana-mana, bawaannya malas membaca Alkitab dan berdoa. Tidaklah mengherankan gereja semakin sunyi. Engkau dibuat sengsara oleh Tuhan supaya tahu apa artinya hidup mengandalkan Tuhan. Sengsara membawa pertobatan. Bertobatlah selagi waktu masih ada.- 


Jumat, 31 Agustus 2018

Orang-Orang Serakah

Delapan pintu satu rumah sewa di Kelurahan Kranji, Bekasi ludas  dilalap api kebakaran. Peristiwa kebakaran rumah sewaan ini terjadi pada satu hari Idul Adha, suatu hari raya suci umat Islam. Penyebab peristiwa kebakaran ini adalah keserakahan. Orang-orang serakah ada di mana-mana dan bukan kebetulan juga mengingat pada saat ini musim kemarau panjang yang membuat atmosfir panas di mana-mana. Di Amerika saja dengan pengawasan ketat, kebakaran hutan sering terjadi di California dan dapat merembet sampai sangat luas dari bukit satu ke bukit yang lain.

Ada seorang ibu rumah-tangga (wife) mendapat jatah pembagian daging kurban sebanyak kira-kira satu kilogram. Pulanglah dia ke blok sewaannya yang terdiri tiga kamar kecil dan merebus daging pembagian jatahnya. Mungkin dalam pikirannya kalau kembali ke tempat pembagian daging kurban, dia akan dapat jatah lagi, bergegaslah dia kembali ke masjid tempat dia mendapatkan jatah daging. Namun, ketika dia bergegas untuk mengambil lagi jatah daging, dia lupa mematikan kompor gas dalam keadaan menyala. Asyiklah dia ikut antrian panjang demi mendapatkan daging sapi gratis satu kilo gram lagi. Daging sapi korban memang dia mendapatkan lagi, tetapi setibanya dia di rumah kontrakannya, dia mendapati rumah kontrakannya sudah habis terbakar. Hasil perbuatan kelalaian satu orang, maka banyak orang lain ikut menderita. Inilah buah keserakahan. Stigma serakah biasanya dikenakan terhadap orang-orang kaya harta dan orang-orang yang sedang berkuasa. Namun, serakah itu adalah karakter yang dapat menghiasi hati manusia tidak terkecuali menghiasi hati orang-orang yang memiliki predikat orang miskin. 

Ahab adalah seorang raja Samaria memiliki istri bernama Izebel. Keduanya hidup dalam ketidakbahagiaan. Yang satu serakah dan yang satu licik. Manusia mana di bawah langit dapat bahagia yang hidupnya dalam keserakahan dan kelicikan? Engkau dapat hidup bahagia kalau engkau memiliki kasih Kristus secara luar biasa, begitu kata pak gembala waktu khotbah Minggu di gereja. Engkau dapat menjadi orang bahagia kalau engkau sendiri dapat membuat orang lain bahagia. Ahab mempunyai tetangga yang memiliki pohon anggur luas, tanah pusaka milik keluarganya, namanya Nabot, orang Yisreel. Berkatalah Ahab kepada tetangganya ini supaya kebun anggur miliknya ini diserahkan untuk Ahab dan tetangganya mendapatkan tempat lain sebagai gantinya. Istilahnya sekarang ini adalah tukar guling. Ahab berencana mau membuat kebun sayur di tanah milik Nabot ini. Selanjutnya Ahab menawarkan bargaining lain, katanya kalau Nabot keberatan tukar guling, biarlah diganti dengan uang saja. Nabot menolak total gagasan raja Samaria ini. Mentang-mentang penguasa jangan dikira dapat berbuat seenaknya. Bagi orang Israel tanah pusaka warisan leluhur itu tidak dapat dijual. Ahab seharusnya tahu itu dengan adat istiadat leluhur ini. Namun, namanya raja, dia mau mencoba memaksa orang dengan kuasanya. Singkat kata, dengan dibantu oleh kelicikan istrinya, Izebel, maka berhasilah Ahab ini menguasai tanah Nabot. Nabot mati dilempari batu oleh orang-orang Israel akibat fitnah yang direkayasa oleh Izebel. Ahab telah menumpahkan darah Nabot pemilik kebun anggur, tetapi dikemudian hari Tuhan menimpakan pembalasan atas raja Samaria ini.

Suharto adalah presiden Indonesia kedua yang memberi gambaran nyata keserakahan manusia yang pernah hadir di negeri ini. Ia adalah Nabot abad ke 20. Aku hanyut membaca buku Professor Doktor Salim Said, satu buku yang bersaksi tentang keserakahan orang ini. Dua kali aku membaca buku ini. Orang ini bukan saja serakah, tetapi lebih dari itu dia memerintah negeri ini dengan kelicikan dan hati penuh dendam. Orang ini memegang kekuasaan sebagai presiden selama 32 tahun. Sejarah sudah membuktikan bahwa semakin lama seorang presiden memegang kekuasaan, maka kejahatan siap akan mengikuti dibelakangnya. Ada akibat dikemudian hari dengan perbuatannya. Siapa menabur, maka dialah juga yang akan menuai, ini kata pribahasa. Semua teman-teman yang berjuang demi keberhasilan orang ini menjadi presiden, orang nomor satu di negeri ini, satu demi satu disingkirkannya. Orang ini seorang jenderal angkatan darat, tetapi tidak ada satu pun dari anak-anak lakinya yang menjadi tentara. Yah, paling sedikit jadi polisi begitu. Tak ada satu pun. Seorang sersan angkatan darat saja begitu bangga kalau ada anak lakinya berhasil menjadi perwira muda lulusan akademi militer di Magelang. Kondisi seperti ini memberi indikasi, bahwa orang ini sebagai ayah yang tidak memberi teladan militer kepada semua anak lakinya. Menurut buku Salim Said tentang orang ini, dia adalah seorang yang pada masa kanak-kanaknya mengalami kehidupan yang miskin sekali dan dia tidak menginginkan semua anak-anaknya mengalami seperti yang pernah dialaminya.

Peristiwa pembunuhan enam jenderal dan satu perwira muda yang terjadi pada Oktober 1965, orang ini tidak tersentuh dari peristiwa pembunuhan. Tidak ada alibi yang dapat membuktikan, bahwa orang ini terlibat peristiwa berdarah ini. Orang ini tidak terlibat tetapi hanya memanfaatkan situasi dan kondisi yang pelik di negara ini pada waktu itu untuk kepentingannya sendiri. Dari banyak sumber, orang ini hampir tersingkirkan dari karirnya sebagai perwira militer dan beberapa orang yang sangat berpengaruh membuat dia hampir kehilangan karirnya adalah dari enam jenderal yang mati terbunuh ini. Walaupun orang ini berpangkat perwira tinggi, dia ditempatkan pada satuan yang tidak strategis menurut konteks waktu itu, dia masih mempunyai komandan yang lebih menentukan dalam pengambilan keputusan. Ia memang menginginkan jabatan ini, tetapi bagaimana mungkin mendapatkan jabatan ini bagi seorang yang karir militernya mandek stagnan. Beberapa jam sebelum peristiwa pembunuhan terjadi seorang perwira tinggi angkatan darat berpangkat kolonel telah melaporkan kepadanya, bahwa ada gerakan pasukan untuk menculik para jenderal. Seharusnya dia melaporkan kepada atasannya. Tapi dia diam saja. Ketika peristiwa pembunuhan enam jenderal ini terjadi, dia mempunyai responsibilitas yang akuntabel untuk menggantikan komandannya yang jabatannya memang sedang diincar. Bagaimana nasib kolonel anak buahnya ini? Masuk penjara tanpa pengadilan selama bertahun-tahun. Dan, semua orang telah yang berjuang mendudukan dia menjadi orang nomor satu di negeri ini kemudian disingkirkan one by one dari pada nanti membuat masalah. Inilah kelihayannya. Cerdik seperti ular tapi tulus hati seperti burung merpati, demikian firman Tuhan. Ia memang cerdik seperti ular, tetapi juga tidak tidak memiliki ketulusan hati. Perbrndaharaan hatinya dipenuhi oleh sifat tamak


Sorry, ya ..... nanti dilanjutkan lagi ....

Sabtu, 25 Agustus 2018

Orang-Orang Yang Tersesat

Setiap hari kita dapat menjumpai berita orang-orang yang tersesat di kota-kota besar. Jangan tanya di padang pasir atau di hutan rimba, sebab di kedua tempat ini memang tempatnya orang-orang tersesat, apalagi kalau tidak membawa kompas dan tidak mempunyai pengalaman survive. Tanpa alamat jelas atau membawa informasi yang salah mencari alamat seseorang, biasanya berakhir tersesat. Kisah orang yang tersesat di kota besar ada yang sampai kehabisan uang dan menjadi pengemis atau gelandangan. Tersesat di planet bumi masih ada harapan pertolongan, sebaliknya tersesat salah memilih jalan keselamatan siapa yang dapat menolongmu? Menuju keselamatan kekal satu jalan saja, yakni tidak ada jalan keselamatan lain selain hanya melalui Anak Allah yang tunggal, Yesus Kristus Orang Nazaret. Di luar Yesus Kristus tidak ada keselamatan! Salah memilih jalan keselamatan, maka engkau pasti tersesat dan binasa. Yesus Orang Nazaret memberi jaminan tentang diri-Nya, bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Dia (Yohanes xiv:6). Tidak ada seorang nabi mana pun yang berani memberi jaminan seperti ini. Walaupun Musa disebut nabi besar bangsa Israel, dia hanya menyampaikan peringatan kepada bangsa ini, bahwa jika mereka tidak mendengarkan suara TUHAN Allah mereka dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang disampaikan oleh Musa kepada mereka pada hari Musa mengucapkan peringatan ini, maka segala kutuk akan datang kepada mereka dan mencapai mereka (Ulangan xxviii:15).

Inilah perintah yang harus dilaksanakan oleh bangsa Israel, yakni barangsiapa percaya kepada Allah, dia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, dia telah berada di bawah hukuman, sebab dia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah (Yohanes iii:18). Bangsa Israel lebih memilih tidak mempercayai Yesus, Anak Tunggal Allah, maka mereka menghadapi konsekuensi hukuman. Bangsa Israel tidak menyadari sama sekali, bahwa Allah di dalam Perjanjian Lama hakekatnya sama dengan Allah di dalam Perjanjian Baru.  Ada dua jenis orang-orang yang tersesat, yakni pertama, orang-orang di luar Kristus dan kedua adalah orang-orang di dalam Kristus sendiri. Orang-orang yang tersesat di luar Kristus jumlahnya sangat banyak dan mereka adalah keprihatinan rasul Paulus. Keprihatinan rasul Paulus adalah keprihatinan dan responsibilitas kita juga. Mereka yang disebut di luar Kristus adalah mereka yang tidak percaya, bahwa yang mati tergantung di kayu salib adalah Yesus Orang Nazaret. Bagi orang-orang seperti ini menerima pemberitaan kematian Kristus di kayu salib adalah kebodohan, maka hidup mereka pasti menuju maut, sebaliknya bagi orang-orang yang diselamatkan pemberitaan kematian Kristus adalah kekuatan Allah (I Korintus i:18). Pemberitaan kematian Kristus adalah pemberitaan salib. Salib Kristus memisahkan dua kelompok manusia, yakni kelompok pertama adalah orang yang menanggapi, bahwa menerima pemberitaan kematian Kristus adalah kebodohan, sebab bagi mereka pemberitaan ini dianggap tidak logis, sebaliknya kelompok yang lain mempercayai bahwa pemberitaan tentang salib membawa keselamatan jiwa orang percaya.

Kekuatan Allah terletak pada firman-Nya, firman yang menguatkan iman kepada Kristus. Firman Allah tidak pernah kembali dengan sia-sia, sebab firman melaksanakan apa yang diperintahkan oleh-Nya. Hikmat perkataan manusia bertentangan dengan kebenaran salib Kristus, bahwa Kristus mati di kayu salib sebagai tebusan kehidupan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Ia memakai engkau yang dipandang bodoh oleh dunia sebagai alat-Nya untuk membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang dunia yang menganggap diri mereka orang bijak. Sebelum Kristus datang ke dunia, manusia harus menumpahkan darah domba atau sapi jantan tak bercacat sesuai menurut Hukum Taurat sebagai lambang penghapusan dosa dan mengingatkan manusia, bahwa dosa pasti menuju maut. Setiap tahun mereka melakukan ritual ini. Namun, bagi orang yang percaya, bahwa darah yang tertumpah di Golgota itu adalah darah Kristus, maka tidak perlu lagi bagi orang percaya untuk menumpahkan darah hewan tak bercacat bagi penebusan dosanya. Penumpahan darah hewan jantan tak bercacat tidak dapat menghapuskan dosa manusia, sebatas sebagai lambang saja. Dan, lambang ini digenapi oleh kematian Kristus di kayu salib. Hanya yang datang dari sorga yang dapat menghapus dosa manusia, yakni Dia yang kudus dan tak berdosa. Kristus adalah manusia yang lahir dari Roh Kudus, air, dan darah. Roh Kudus menunjukkan keilahian Kristus, sebaliknya air dan darah menunjukkan kemanusiaan Kristus, karena Dia datang ke dunia melalui rahim seorang perempuan. Mereka yang menganggap berita tentang salib adalah suatu kebodohan di Indonesia jumlah mereka dapat mencapai 90 persen dari jumlah penduduk termasuk di dalamnya aliran kepercayaan pada suku-suku pedalaman. Sebagian besar mereka adalah pemeluk agama Islam. Untuk tingkat dunia ditambah lagi oleh orang-orang atheis, bahkan Israel di Timur Tengah ummat pilihan Allah sama sekali tidak mau menerima salib Kristus. Pada waktu yang lebih lanjut lagi akan ada semakin banyak orang murtad mengikuti roh-roh sesat melalui nabi-nabi palsu (I Timotius iv:1-2 dan Ibrani iii:12). Kalau Tuhan Yesus datang untuk kali kedua, masih adakah iman di bumi? 

Kelompok kedua adalah orang-orang tersesat di dalam Kristus. Mereka menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan mereka dibaptis di dalam Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Setiap Minggu mereka mengikuti ibadat di gereja memuji dan memuliakan Tuhan. Namun, dalam keseharian kehidupan rohani mereka tidak merefleksikan, bahwa mereka adalah orang Kristen yang seharusnya taat kepada firman Allah. Adat nenek moyang masih koheren menguasai jiwa mereka. Mereka mengakui sendiri, bahwa mereka tidak dapat meninggalkan warisan nenek moyang mereka. Mereka tersebar di seluruh Indonesia dalam masyarakat suku-suku pedalaman, seperti Nias, Enggano, Batak, Pasamah, Badui Dalam, Ranau, Toraja, Bali, Dayak, Kombai, Korowai, dan seterusnya. Mereka mensejajarkan ilah-ilah mereka di hadapan Allah yang hidup. Mereka menganggap roh-roh nenek moyang bersama Roh Kristus menyelamatkan mereka. Injil Kristus belum sepenuh hati memenangkan jiwa-jiwa mereka, maka mereka mendapatkan kebinasaan sebab pikiran mereka dibutakan oleh ilah-ilah mereka (2 Korintus iv:3-4). Realitas Injil menunjukkan, bahwa mereka membiarkan ilalang tumbuh subur di antara gandum, malah ilalang yang semakin memenuhi ladang gandum (Matius xiii:25-26). Gereja yang semakin kehilangan visinya, maka gereja ini akan redup rohnya untuk berkembang. Hidup segan, mati tak mau. Keberadaan persekutuan ummat di gereja masih tetap ada, tetapi tidak ada sukacita di dalamnya. Gereja berisi orang-orang sesat karena roh-roh nenek moyang mengurung pikiran mereka. Ketika orang Islam berkata, bahwa mereka menyekutukan ilah dan Allah adalah musrik, mereka tidak dapat berkata apa pun, karena faktanya memang demikian, ilah-ilah mereka padukan dengan Tuhan Yesus. Ketika nabi-nabi palsu dan mesias-mesias palsu mendemontrasikan suatu mujizat luar biasa, goyahlah iman mereka. Orang kalau sudah goyah imannya, maka tinggal selangkah lagi dia menjadi murtad. Banyak tempat suku pedalaman yang dulu pernah menjadi kantung Kristen, sedikit demi sedikit melepaskan iman mereka kepada Kristus, sebab pada dasarnya iman mereka tidak mengakar dalam menurut ajaran Kristus (Kolose ii:7-8).

Orang Kristen dapat tersesat bukan hanya disebabkan oleh adat nenek moyang, filsafat kosong, ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia juga memberi kontribusi penyesatan, bahkan menafsirkan firman Allah semau pikiran sendiri juga dapat tersesat. Misalnya, menafsirkan ajaran kasih dengan mengijinkan melakukan persetubuhan dengan siapa saja; anak laki dengan ibu kandungnya sendiri, ayah kandung dengan anak kandung perempuan, suami dengan istri tetangga (sekte Children of God), seorang laki boleh memiliki istri sampai dua belas orang (sekte Mormon), Yesus bukan Juru Selamat (sekte Saksi Yehovah). Firman Tuhan adalah kompas yang menuntun pikiran orang Kristen supaya tidak tersesat dalam perjalanan menuju keselamatan kekal, maka bacalah seksama dengan pimpinan Roh Kudus, dan renungkanlah. Engkau tidak akan pernah menjadi pelaku firman dengan benar, kalau pemahamanmu terhadap firman Tuhan tidak benar. Karena itu menurut pesan rasul Paulus kepada jemaat Korintus : " ... Jangan sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (I Korintus vi:9). Pergaulan yang buruk juga dapat membuat orang Kristen tersesat. Orang melakukan percabulan, perzinahan, pencurian, pelahap, hamba minuman, nakotika, perjudian, korupsi, saksi dusta, dan berbagai kejahatan lain dimulai dari pergaulan yang buruk. Sekali lagi rasul Paulus memberi peringatan : "Janganlah kamu sesat ... " (I Korintus xv:33). 

Betapa pun seorang anak perilakunya menjengkelkan kedua orang tuanya, tetapi di lubuk hati terdalam tidak ada orang tua menghendaki anaknya tersesat. Demikian juga bagi seorang gembala, tidak menghendaki domba-dombanya tersesat mengambil jalan sendiri-sendiri. Sebelum penyesatan terjadi tiada hentinya orang tua, gembala, close friend, dan yang paling jauh adalah teman dan tetangga memberi nasehat supaya engkau menjauhi dari segala sesuatu yang dapat membuat engkau tersesat. Penulis amsal mengingatkan, bahwa siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, sebaliknya siapa mengabaikan teguran, tersesat (Proverb x:17). Dengarlah nasehat dan perhatikan teguran. Untuk kedua hal ini, nasehat dan teguran. Selagi ada sahabatmu di dalam Kristus masih mau memberi nasehat dan teguran kepadamu, artinya engkau masih dikasihi oleh Tuhan. Seorang tua di Hong Kong memberi nasehat kepada seorang anak lakinya demikian : -- Jangan dekat dengan obat bius (narkotika). Jangan pernah ikut terlibat dalam gang. Jangan berjudi.-- Orang tua ini adalah ayahnya Jackie Chan. Engkau tahu siapa Jackie Chan? Ia adalah moviestar laga terkenal  di seluruh dunia berasal dari Hong Kong. Tuhan tidak menghendaki engkau tersesat, maka dengarkan nasehat dan teguran orang tuamu di dalam Kristus selagi orang tuamu masih ada.-

Selasa, 31 Juli 2018

Orang-Orang Yang Tersingkirkan

Setiap hari di mana saja selalu ada orang-orang yang tersingkirkan. Dari mereka yang berasal dari strata bawah sampai strata atas. Bersiaplah menjadi orang yang tersingkirkan supaya engkau menjadi orang yang masih dapat menikmati betapa indahnya hidup ini. Hidup ini adalah anugerah Tuhan, maka nikmatilah selagi engkau masih hidup. Keadaan apa pun yang engkau alami adalah sebagai akibat tindakan yang engkau lakukan jauh sebelumnya. Mengapa sampai ada orang-orang yang tersingkirkan?

Dilahirkan dalam kondisi yang tidak menguntungkan baik secara fisik maupun secara mental. Siapa yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orant tuanya sehingga dia dilahirkan buta, tanya seorang murid kepada Yesus. Bukan orang ini, juga bukan orang tua orang ini melainkan pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam orang ini, jawab Yesus. Apa saja pekerjaan Allah yang harus dinyatakan di dalam orang-orang seperti ini? Allah itu Roh. Melalui orang-orang yang tergerak hatinya, maka Roh memberi semangat bagi jiwa orang-orang cacat sehingga hidup ini tetap terasa penuh gairah. Orang tua adalah orang pertama yang seharusnya tergerak hatinya untuk memberi semangat anaknya terlahir cacat. Tidak cukup hanya memberi belas kasihan, sebaliknya jauh lebih banyak memberi semangat dan keterampilan yang dapat digunakan menopang hidupnya secara mandiri.

Kalah dalam persaingan dalam berbagai bidang, seperti bisniz, olah-raga, kompetisi bakat, pekerjaan, lamaran pekerjaan, dan lain sebagainya. Singa jantan yang telah tua dan tak bertenaga lagi, maka dia harus merelakan dirinya tersingkir dari persaingan dengan singa pejantan yang lebih muda dan perkasa. Preman penguasa suatu wilayah bisniz harus merelakan dirinya tersingkir dalam perebutan kekuasaan dengan calon preman yang muda dan perkasa. Dari sejak engkau lahir sampai Tuhan memanggilmu kembali, engkau melihat realitas kehidupan ini, bahwa dunia tempat manusia saling bersaing. Di antara kedua belas murid Yesus perlu bersaing untuk dapat duduk di sisi kiri dan kanan Yesus kelak Kerajaan-Nya. Di dalam gereja saja ada persaingan, maka apalagi dalam dunia sekuler. Di mana ada persaingan dan ketamakan, maka di situ syaiton mempunyai ramuan khusus untuk membuahi dosa. Iblis sudah mengintip-intip untuk memenuhi ketamakanmu.

Aspek sosial, politik, dan ekonomi adalah tiga serangkai yang tidak terpisahkan yang dapat membuat engkau menjadi orang yang tersingkirkan. Sebut sajalah ini adalah trinitas dunia sekuler. Orang yang pernah masuk ke dalam penjara karena tindakan kriminal yang pernah dilakukan olehnya, maka dia pasti tersingkirkan dari masyarakat tempat dia menetap. Masyarakat sudah memberikan stigma atas dirinya. Orang seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghapus stigma pada dirinya dan harus disertai tindakan yang memberikan manfaat bagi lingkungannya. Jalan pintas yang dilakukan adalah pindah alamat sejauh mungkin ... pindah ke Uganda. Pada 1965 terjadi gejolak politik yang sangat luar biasa mengubah seluruh tatanan kehidupan di negeri ini. Partai Komunis Indonesia dipandang sebagai arsitek kegaduhan politik luar biasa di negeri ini. Jutaan anggota partai ini menjalani hukuman mati, dibunuh oleh massa di luar pengadilan yang sah, dijebeloskan ke dalam penjara dan siksaan fisik tanpa pengadilan, atau dikirim ke penjara alam, pulau Buru yang dikelilingi laut dalam penuh ikan hiu. Jumlah yang terbanyak adalah mati dibunuh massa di luar pengadilan. Well, well, well, istri, anak, keponakan, cucu, menantu, sampai lingkaran, kata orang sampai lingkaran ke sembilan, mereka ini menjadi orang-orang yang tersingkirkan, walaupun mereka tidak terlibat. Semisalnya ada anak kecil kedapatan dia adalah anaknya Parman dan ayahnya Parman ini adalah Soetomo, bekas anggota Partai Komunis Indonesia yang dikirim ke pulau Buru, maka sudah cukup alasan menjadi anak yang tersingkirkan dengan sebutan "Anak PKI". Anak-anak yang tersingkir karena korban politik. Mereka adalah orang-orang yang tersingkir pada saat tumbuh dewasa di negeri ini. Berbagai kesulitan mereka hadapi sebagai orang-orang yang tersingkir, seperti sulit mendapat pekerjaan, sulit mendapat tempat pemukiman, sulit bermasyarakat, dan sulit mendapat jodoh. Korban politik ada di mana-mana di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.

Bergaul itu membutuhkan uang. Dua atau tiga orang berkumpul membutuhkan biaya ekonomi untuk memeriahkan pertemuan yang sederhana sekali pun. Di Indonesia sudah terbiasa pertemuan sederhana seperti ini dihidangkan singkong atau pisang goreng dan minumnya satu dua cangkir kopi tubruk, mau berapa cangkir tergantung berapa orang yang hadir. Semakin tinggi level ekonomi suatu kelompok komunitas, maka mereka membutuhkan segala sesuatu yang eksklusif dan yang dihidangkan juga pasti tidak murah. Dan, yang pasti lebih sering bayar sendiri-sendiri. Kalau engkau menyadari tidak mampu di lingkungan seperti ini, menyingkirlah dan engkau menyadari menjadi orang yang tersingkir dari kelompok pergaulan semacam ini. Orang-orang dari golongan ekonomi kuat cenderung bersikap menekan terhadap mereka yang berekonomi lemah. Realitas Injil tentang pergaulan semacam ini tertulis di dalam kitab Amsal, bahwa orang miskin  berbicara dengan memohon-mohon, sebaliknya orang kaya menjawab dengan kasar. Orang miskin dibenci oleh saudara-saudaranya, apalagi sahabat-sahabatnya, mereka menjauhi dia. Ia mengejar mereka, memanggil mereka, tetapi mereka tidak ada lagi.

Siapakah yang telah disumpahi oleh Tuhan sehingga ada orang yang tidak dapat masuk ke tempat perhentian-Nya? Mereka adalah orang-orang yang tidak taat sehingga tidak dapat masuk ke tempat perhentian (baca : Ibrani iii:18). Semua orang, baik orang percaya maupun orang tidak percaya dalam perjalanan menuju ke tempat perhentian. Suatu perjalanan panjang yang semakin dekat ke tempat tujuan. Orang-orang yang tidak taat pasti akan menjadi orang-orang yang tersingkir dari hadapan Tuhan. Bukan setiap orang yang berseru : Tuhan! Tuhan! Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang taat dengan kehendak Bapa.

Tuhan sudah memberi peringatan, bahwa engkau harus waspada terhadap nabi-nabi palsu dan pasti membawa ajaran palsu datang kepadamu dengan menyamar sebagai domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala buas (Matius vii:15). Mungkin engkau tidak menyadari sedang menelan ajaran-ajaran palsu dan mengajarkan pula kepada orang lain dan melaksanakan ajaran ini, maka engkau layak disebut penyesat dan engkau layak disingkirkan oleh Tuhan. Tanda-tandanya orang yang disingkirkan dari umat Tuhan (baca : gereja) karena sesat adalah dia menjadi kedahsyatan di antara umat Tuhan. Di gereja-gereja saat ini banyak beredar ajaran sesat dan banyak anggota jemaat tidak menyadari, bahwa mereka tersesat! Selidiki setiap roh di sekelilingmu. Banyak membaca firman Allah dan banyak berdoa, maka Roh Kudus pasti membuka pikiranmu dan engkau semakin mengerti Kitab Suci. Waspada! Waspada! Waspada! 


Selasa, 24 Juli 2018

Perduli Kepada Orang Miskin

Bagi orang miskin uang sebesar 500 rupiah masih dianggap berharga sekali, tapi bagi orang kaya uang sebesar 3 juta rupiah, lupakan saja katanya. Donatto, temanku bercerita kepadaku, bahwa adik iparnya, Diana tidak mau memberi tanda tangan sebagai bagian dari ahli waris. Katanya, Kardono dulu memberi tanda tangan sebagai kakak yang dituakan, padahal Kardono, kakaknya Donatto mengijinkan atau telah memberi mandat Diana untuk memberi tanda tangan dulu karena Kardono masih di Singapore.
Kardono, Donatto, dan Diana adalah tiga bersaudara kandung yang masih hidup. Kardono berdomisili di Palembang, Donatto di Bekasi, sedangkan Diana domisili di Madiun. Hampir dua tahun mengurus kakak laki-laki tertua yang karena salah mengelola hidupnya, maka Hendro kakak tertua ini terdampar di panti werdha di Jakarta Selatan. Donatto! Ia buka orang yang memiliki uang berlebihan, tetapi hatinya terbeban utnuk melayani kakak tertua. Sebetulnya Hendro adalah anak laki-laki kedua, yang sulung, kakak Hendro sudah lebih dahulu dipanggil Tuhan dan dimakamkan di Pondok Rangon, Jakarta Timur. Setiap bulan dia mengunjungi kakaknya dan membawakan makanan sekedarnya. Masakan di panti werdha hambar rasanya, kata kakaknya, maka dia suka membawakan satu botol kecap manis ABC penawar rasa hambar. Inilah masakan di panti werdha : nasi, sayur timun, tempe atau tahu goreng. Sebulan sekali boleh makan ayam goreng. Walaupun diberi kecap untuk penawar rasa hambar, tidak lama kemudian bosan juga.
Kakaknya ini adalah pensiunan pegawai negeri sipil di bawah direktorat pariwisata Jakarta dan seorang master akuntan. Sebagai seorang pensiunan memiliki uang pensiun yang diterima setiap bulan melalui Bank DKI Jakarta. Tidak besar hanya 3 juta rupiah per bulan. Setiap bulan kakaknya menyerahkan satu per sepuluh dari uang pensiunnya untuk persembahan di gereja yang dititipkan kepadanya. Kehidupan yang tragis dari kakaknya. Gelar master akuntan diperoleh dua tahun setelah pensiun dengan menggadaikan surat keterangan pensiun kepada Bank DKI tersebut di atas. Gelar master untuk menambah pamor sebagai dosen di suatu universitas tempat kakaknya mengajar. Ada kira-kira 200 orang penghuni panti werdha ini, ada yang sudah menghuni di sini selama 4 tahun kata kakaknya, tetapi kakaknya hanya bertahan 23 bulan saja, dua tahun kurang satu bulan. Kakaknya tetap berstatus lajang saat Tuhan memanggilnya.

Satu bulan kemudian Donatto datang ke bank untuk melihat kondisi hutang kakaknya, bank menyatakan bahwa hutang sudah lunas, tetapi pihak bank mengatakan bahwa kakaknya masih memiliki saldo pensiun sebesar 3 juta rupiah dan disarankan meminta penjelasan ke Bank Taspen. Pihak Taspen menyatakan bahwa uang pensiun terakhir harus diambil oleh pewarisnya mengingat dia tidak mempunyai istri. Namun, untuk mengambil saldo terakhir ini harus ada bukti tanda tangan para ahli waris, yakni : Kardono, Donatto, dan Diana.

Seharusnya yang berbicara adalah Diana sebagai adik perempuan pemegang warisan, tetapi yang berbicara adalah suaminya, Martin Santos. Hendro tidak menyusahkan orang ketika meninggal dunia, sebab semua biaya pemakaman di Pondok Rangon telah ditanggung oleh panti werdha Margaguna, Jakarta Selatan. Saldo milik Hendro ini rencananya kalau dapat dicairkan, lumayanlah digunakan untuk membuatkan batu pusara. Martin Santos memang pengusaha sukses di kotanya, tetapi kurang keperduliannya terhadap orang lain yang susah. Dan, ditambah lagi Diana, istri Martin dan adik kandung bungsu mempunyai hubungan yang tidak harmonis dengan Hendro. Diana pernah berkata kepada Donatto, bahwa dia tidak mau mengurus hari tua Hendro, kakak kadungnya sendiri. Diana bukan orang kekurangan, sebaliknya dia adalah orang berkelebihan harta, tetapi hatinya kosong cinta kasih perduli terhadap sesama. Menolong orang apalagi terhadap saudara kandung sendiri adalah perbuatan mulia di hadapan Tuhan. Suatu perbuatan mulia tak berkesudahan.

Apakah semua orang kaya sulit masuk ke dalam Kerajaan Allah? Tuntutan utama dari Yesus Orang Nazaret adalah supaya orang hidup dalam kasih (Leon Morris, Gandum Mas, terjemahan, 1996, hlm 190). Hukum Taurat harus ditafsirkan dan dilaksanakan dalam berbagai aspek kehidupan yang menyentuh kemanusiaan. Allah menjelma menjadi manusia di dalam diri Yesus untuk kebutuhan manusia yang paling universal, yakni kasih. Allah melalui Yesus menyelamatkan manusia karena kasih (Yohanes iii:16). Orang yang menutup hatinya terhadap saudaranya sendiri yang dalam kekurangan, maka dia dapat dikatakan tidak mempunyai kasih Allah di dalam hatinya (I Yohanes iii:17). Di mana pun engkau berada selalu ada orang miskin yang membutuhkan bantuan. Dunia memang tempat kesulitan hidup. Tidak semua orang Kristen orang berpunya. Ada kelompok jemaat yang isinya melulu orang miskin, maka mereka disebut jemaat Makedonia. Ada yang makan saja menahan lapar makan satu hari sekali. Problem perumahan ada yang tidak mempunyai uang cukup untuk membayar sewa rumah. Tuhan memang memelihara mereka sebagaimana Dia memerintahkan burung-burung gagak membawa daging dan roti untuk Elia yang bertahan hidup di tepi sungai Kerit. Namun, Tuhan itu menguji hatimu, apakah engkau memiliki keperdulian terhadap orang lain terlebih saudara kandungmu yang membutuhkan pertolongan. Orang dapat perduli terhadap orang miskin hanya apabila dia memiliki kasih Allah di dalam hatinya.-