Sabtu, 24 Maret 2012

Terror Mengancam Di Mana Saja


Pada bulan September 972 telah terjadi pembunuhan di kompleks atlit  pada saat Olimpiade berlangsung di Munchen, Jerman Barat. Sasaran pembunuhan adalah atlit dari Republik Israel. Pada waktu itu memang sedang memanas permusuhan negara-negara Arab terhadap AS dan semua sekutunya, seperti Inggris, Prancis, Italia, Belanda, dan Jerman Barat atas dukungan mereka terhadap Republik Israel. Dinas intelijen Israel, Mossad telah berhasil mendekteksi dalang pembunuhan ini, yaitu salah satu elemen perjuangan orang Palestina. Sejak peristiwa pembunuhan ini terjadi, maka Islam yang identik dengan dunia Arab mendapat stigma terroris. Islam adalah terroris dan kejam. Palestina itu identik Islam, walaupun sekitar 10 persen dari mereka adalah penganut Kristen, tetap saja pihak Barat mengatakan Islam itu kejam dan terroris. Stigma adalah sebutan negative terhadap suatu bangsa, suku, etnis, agama, atau kelompok oleh pihak lain yang merasa dirugikan. Contoh, orang Madura mendapat stigma sebagai suku yang bersikap eksklusif terhadap suku-suku lain yang ada di Indonesia.

Apa itu terror? Terror adalah satu usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang, golongan, etnis, atau suku untuk suatu tujuan tertentu. Pelaku terror disebut terroris. Pada decade 60 di Jakarta pernah tersiar kabar, bahwa pembangunan jembatan Semanggi di Jakarta membutuhkan korban anak kecil sampai 5 tahun. Anak-anak kecil itu diculik dan tubuh mereka dibenamkan ke dalam adukan beton. Tentu saja berita tidak benar ini menjadi terror bagi sebagian besar ibu yang mempunyai anak-kecil. Orang Yahudi di Jerman pernah mengalami terror luar biasa oleh Adolf Hitler, pemimpin Jerman-Nazi dari tahun 1939 sampai 1945. Korban tewas orang Yahudi tercatat sejarah sebanyak 5 juta jiwa. Jika terjadi satu peristiwa pembunuhan kejam sopir bis trayek Jakarta – Palembang, hanya sopirnya saja yang dibunuh, dan sopir adalah orang Batak, peristiwa ini belum termasuk katagori terror; tetapi jika terjadi berulang kali atas sopir orang Batak dan di sepanjang jalan yang sama, peristiwa-peristiwa ini dapat disebut terror, karena pasti membuat orang Batak, terutama para sopir menjadi ketakutan.  

Terror sudah terjadi ribuan tahun jauh sebelum Hitler melakukan terror atas bangsa Yahudi di Eropa. Ingin tahu terror yang lebih tua dari peristiwa pembantaian Yahudi di Jerman? Pada abad ke 4 , Paulus ketika masih bernama Saulus dari golongan Yahudi, dia mendapat mandate dari rabbi-rabbi Yahudi untuk memusnahkan semua orang Kristen. Orang Islam dari Kerajaan Turki pernah melakukan pemusnahan jutaan orang Armenia di Russia setelah orang Turki berhasil mengalahkan Russia dalam Perang Krim. Tentara dari negara kerajaan yang beragama Katholik Roma melakukan terror terhadap kelompok reformis pada era Reformasi di Eropa Barat dan Tengah pada abad ke 15.  

Di Amerika kelompok rasialis Ku Klux Klan pernah melakukan terror terhadap semua orang warga negara Amerika yang berkulit warna. Mereka membawa panji-panji Nazi yang memang kelompok rasialis. Di negeri ini, Ian Mc Veith, seorang bekas marinir yang pernah bertugas dalam Perang Teluk I meledakkan sebuah gedung bertingkat tinggi di sebuah kota di Oklahoma, Amerika. Peledakan luar biasa besar memang terjadi sekali-sekali, tetapi mudahnya orang mendapatkan bahan peledak di negeri ini, akan membuat orang menjadi ketakutan. Terbukti beberapa tahun kemudian setelah peristiwa Ian McVeith, terulang lagi peledakan luar biasa besar yang menghancurkan gedung kembar WTC di New York sehingga rata dengan tanah  pada 9 September 2002.

Soeharto dengan mesin kekuasaan Golkar pada era Orde Baru juga penah menebar terror, yaitu pegawai negeri sipil yang tidak memilih Golkar pasti karir kerjanya akan macet. Pada era Habibie, yaitu presiden sesudah Soeharto banyak gereja dibakar atau dirusak. Siapa pelakunya? Pelakunya adalah orang yang mengaku beragama, tetapi tindakannya tidak bertanggungjawab.

Sesudah Soeharto meletakkan jabatan sebagai presiden, terror bom terjadi di mana-mana, khususnya di Jakarta setiap kali ada usaha mengganggu kehidupan keluarga bekas presiden ini. Tampaknya polisi tidak dapat memperoleh bukti siapa pelaku terror bom ini, atau polisi yang pura-pura tidak tahu. Kejadian terror bom yang paling hebat dan heboh ke seluruh dunia adalah Peristiwa Bom Bali. Bom meledak sangat hebat di depan Paddies Club, di jalan Legian, Kuta. Korban sebanyak hampir 200 orang mati sebagian besar adalah turis dari Australia. Terror bom tidak berhenti di Bali saja, tetap berlanjut menuju Jakarta, seperti bom mobil di Kedutaan Besar Australia [kena pagar saja] dan bom mobil di halaman terras Hotel JW Marriot, keduanya kawasan di Kuningan, Jakarta.

Pada Juli, 2011 di Oslo, ibu kota Norwegia telah terjadi ledakan bom yang menghancurkan kantor pusat pemerintahan negara ini, kemudian disusul penembakan yang menewaskan lebih 80 orang. Pelakunya adalah Anders Behring Breivik, orang Norwegia, penganut Kristen ekstreme dan ultra-nasionalis yang resah karena semakin banyak orang Turki [baca : orang Islam] menjadi emigrant di negeri ini. Norwegia dikenal sebagai negeri yang paling tenang, damai dan sejahtera di Eropa Scandinavia. Ingat saja perjanjian damai antara GAM dan Pemerintah RI ditandatangani di Oslo atas fasilitator negeri ini.

Terror adalah masalah social dan politik, karena untuk menjadi terroris tidak selalu dibutuhkan orang yang berpendidikan tinggi, melainkan orang yang mengalami depresi, kemudian ada orang yang mengindoktrinasi ke dalam pikirannya, bahwa penderitaan yang sedang dialami ini akibat dari pihak … misalnya, Amerika terlalu serakah menguasai pasar penjualan daging sapi dunia; harus ada pihak yang disalahkan untuk sasaran terror dan pada pihak lain ada satu kondisi pembenaran cara perjuangan yang ditanamkan ke dalam pikiran orang yang depresi tadi. Rakyat Jerman pada tahun 1939 diindoktrinasi oleh Nazi-Jerman [baca : Hitler], bahwa kekalahan Jerman pada Perang Dunia I akibat Yahudi Jerman tidak bersikap nasionalis sebagai bangsa Jerman. Adolh Hitler pangkatnya waktu jadi tentara adalah kopral dan sebelum menjadi tentara adalah seniman lukis pinggir jalan. Amrozi dan dua temannya adalah pelaku peledakan Bom Bali hanya lulusan sekolah pesantren. Karena terror mempunyai suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai, tidak pernah terjadi bom diledakkan di tengah laut yang sunyi atau di dalam hutan tak berpenghuni manusia. Bom mobil atau bom koper pasti diledakkan di tengah kerumunan manusia. Semakin banyak korban, itu yang diharapkan oleh terroris. Dengan kejadian ledakan bom di Oslo ini telah memperlihatkan kepada kita, bahwa terror adalah tindakan tidak etis yang dilakukan oleh pelaku lintas agama dan bangsa. Sebagian besar peristiwa terror dilakukan oleh pelaku yang berideologi ekstrem, entah itu Islam, Kristen, atau ultra-nasionalis. Mereka menganggap, bahwa kelompok mereka adalah yang paling benar dibandingkan kelompok lain. Karena itu dari sejak dini semua organisasi massa yang menjurus ke arah ideologi ektreme harus diwaspadai dan dikontrol. Jika tindakan mereka terbukti menimbulkan terror di tengah masyarakat, jangan ragu untuk membubarkan mereka selagi masih kecil skalanya.

Jerman, walaupun tampak tenang, di negeri ini juga menyimpan potensi ultra-nasionalis, yaitu simpatisan Neo-Nazi, orang-orang yang mempunyai idealisme membangun imperium kulit putih, bangsa Aria lebih unggul dibandingkan dengan bangsa kulit warna. Ideologi tidak akan pernah mati sampai kapan pun. Dulu stigma terroris adalah Islam dan Timur Tengah, tetapi sekarang tempatnya yang berubah, yaitu dari Timur Tengah ke Indonesia. Indonesia, negeri ini sudah mendapat stigma sarang terroris sehingga beberapa negera memberi travel warning kepada warga negara mereka yang akan pergi ke Indonesia. Kesulitan mendapat izin membangun gereja dan beberapa gereja yang sudah ada ditutup keberadaannya adalah suatu bentuk terror untuk mewujudkan idealisme Kartosuwirjo yang tidak pernah padam, yaitu membangun Negara Islam Indonesia.-
 
 

Jumat, 23 Maret 2012

Mengucap Syukur Kepada Tuhan


Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa keadaan kita sebagai orang percaya pada posisi seperti sekarang ini. Marilah kita mengucap syukur, bahwa pada hari ini kita masih bisa makan, walaupun dengan satu dua suap nasi dengan satu potong tempe bakar. Marilah kita mengucap syukur, bahwa kita masih memiliki tempat beribadah, walaupun tempatnya dipinggir kali, di jalan sempit dan kumuh. Terlalu banyak untuk kita panjatkan kepada Tuhan di dalam doa satu per satu ucapan syukur kita kepada-Nya, karena Dia begitu baik dan kita menikmati semua kebaikan-Nya sampai sekarang, dan kita tidak pantas melupakan-Nya.

Mengapa Anda harus mengucap syukur ? Pertama, karena Anda dapat datang ke rumah Tuhan tidak dengan tangan hampa. Apa yang dapat Anda bawa ke rumah Tuhan sebagai tanda syukur bahwa Anda diberkati oleh Tuhan. Jika Anda tinggal di kota, persembahan dapat diberikan dalam bentuk uang, sebaliknya jika di desa di pedalaman dapat diberikan dalam bentuk konkrit hasil bumi, seperti ketela rambat, ketela singkong, ikan tangkapan di sungai, dan seterusnya. Orang yang hidup benar di hadapan-Nya, pasti diberkati oleh-Nya, karena Tuhan sudah berjanji, bahwa barangsiapa mendengar dan melakukan semua perkataan-Nya, maka dia akan diberkati, dia akan dijadikan kepala, bukan ekor, dan semakin naik, bukan turun. Kedua, karena Allah itu adalah Tuhan yang Mahabaik yang memberikan lebih dahulu kebaikan-Nya kepada Anda dari sejak dahulu, Tuhan itu Mahabaik. Ketiga, karena Allah adalah Tuhan yang menyembuhkan semua penyakit yang Anda derita. Ada banyak penyakit yang diderita oleh seorang pasien tidak dapat disembuhkan oleh tim dokter yang hebat di sebuah rumah sakit, tetapi kemurahan Tuhan yang menyembuhkan penyakit pasien ini. Aku tidak bermaksud melecehkan atau meremehkan kerja para dokter, melainkan segala sesuatu yang kita kerjakan harus bersandar kepada Tuhan. Dokter memberi obat atas suatu penyakit, tetapi kesembuhan adalah kuasa milik Tuhan saja. Keempat, karena Allah adalah Tuhan yang memberikan keselamatan. Anda mendapat keselamatan kekal bukan karena Anda melakukan banyak perbuatan baik, melainkan Anda mendapatkannya karena kasih karunia Tuhan saja. Anda melakukan perbuatan baik dasarnya karena Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus telah menyelamatkan Anda. Kelima, karena Allah adalah Tuhan yang memelihara hidupku dan hidup Anda juga. Jika Tuhan adalah gembala Anda, apa yang mudah dibayangkan di dalam pikiran Anda tentang gembala, yaitu seorang yang memelihara beberapa atau mungkin juga puluhan domba atau sapi. Seorang gembala selalu mencukupkan kebutuhan makan gembalaannya. Jika gembalaannya kehausan, digiring mereka ke sungai untuk mendapatkan air pelepas dahaga. Tuhan adalah gembalaku, Tuhan yang memelihara hidupku. Aku dibawa oleh-Nya ke tempat yang membuatku damai sejahtera. Aku tidak perlu takut menghadapi kegelapan, karena Tuhan yang menerangi jalan dan menghiburku.

Bagaimana jika Anda tidak dalam keadaan seperti yang Anda kehendaki ? Anda tetap mengucap syukur atas perolehan penjualan hari ini, walaupun hanya cukup dapat satu dua piring nasi. Anda tetap mengucap syukur mempunyai pekerjaan seperti sekarang ini, walaupun perolehannya tidak sebesar yang Anda harapkan. Anda tetap mengucap syukur mempunyai isteri seperti yang sekarang ini, walaupun dia seorang perempuan cerewet. Mengapa bangsa Israel dalam pengembaraan mereka di padang gurun selama 40 tahun menuju Tanah Kanaan tidak pernah mendapatkan suka-cita? Mereka lebih sering bersungut-sungut kepada Musa pemimpin mereka. Musa adalah pemimpin mereka yang ditunjuk oleh Tuhan, berarti mereka bersungut-sungut sesungguhnya di hadapan Tuhan. Mereka telah mengalami perbudakan oleh bangsa Mesir selama 400 tahun. Bukan waktu yang sebentar. Mereka menjadi bangsa budak dan dibuat bermental budak selama 4 generasi. Apa kriteria orang yang bermental budak? Pertama, dan yang paling utama adalah tidak mengucap syukur kepada Tuhan dengan keadaan yang sekarang yang sedang dihadapi. Mereka selalu membandingkan keadaan yang sekarang dengan keadaan yang sebelumnya. Mereka lebih menyukai dalam suasana perbudakan, karena anggapan mereka mudah mendapat roti, tidak sulit mendapatkan air minum, masih dapat makan daging. Di Mesir mereka memang mudah mendapatkan ketiga hal ini, tetapi mereka hidup tanpa harga diri. Itulah bangsa budak, … hidup tanpa harga diri. Kedua, mereka tidak bangga dengan jati diri mereka sebagai bangsa keturunan Abraham, bangsa besar yang akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Dalam perjalanan mereka menuju Tanah Kanaan, mereka membuat patung lembu emas dan mereka menyembah patung ini. Perbuatan ini adalah pelanggaran terberat, yaitu menduakan Tuhan dengan ilah lain. Tuhan nenek moyang mereka adalah Allah-nya Abraham, Allah-nya Ishak, dan Allah-nya Yakub; dan, tentunya juga Allah mereka juga.

Bagaimana dengan bangsa Indonesia sendiri? Aku pikir nyaris tidak berbeda dengan bangsa Israel ketika baru keluar dari Mesir, negeri perbudakan mereka. Bangsa Indonesia pernah mengalami perbudakan oleh bangsa Belanda selama 350 tahun. Pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah awal bangsa Indonesia bebas dari perbudakan. Apa yang pernah dialami oleh bangsa Israel pada akhirnya juga dialami oleh bangsa Indonesia yang baru saja membebaskan diri dari belenggu perbudakan, tidak lepas begitu saja dari mental budak. Fisik memang bebas dari perbudakan, tetapi jiwanya belum bebas dari mental budak. Revolusi belum selesai kata Bung Karno. Revolusi adalah bicara tentang perjuangan yang dilakukan secara total untuk membangun negara ini menuju bangsa yang adil dan sejahtera, melaksanakan pembangunan di segala aspek kehidupan bangsa ini, yaitu ekonomi, hukum, budaya, social, dan politik.

Ambil satu contoh saja, yaitu aspek budaya. Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang digali dari nilai-nilai tinggi budaya bangsa ini, seperti agama, rasa kebersamaan antar suku satu dengan suku yang lain, rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, pengambilan keputusan yang bijak dan penuh hikmat sehingga semua pihak terakomodasi, dan rasa keadilan social bagi seluruh bangsa ini. Orang bermental budak selalu melihat kehidupan dinilai dari kekuatan fisik, yaitu yang mayoritas adalah yang paling kuat dan pantas paling menguasai. Ketika bangsa ini masih dalam perbudakan bangsa asing mereka melihat realitas hidup dalam perbudakan, yaitu bangsa asing lebih kuat dan cerdas dibandingkan bangsa ini dan selalu menekan terhadap bangsa lemah, maka ketika penjajah bangsa asing keluar dari negeri ini, suatu kelompok yang merasa paling kuat dan mayoritas selalu mencoba menekan terhadap kelompok lain yang dianggap minoritas dan lebih lemah dari mereka. Pada era Orde baru, Golongan Karya adalah partai mayoritas selalu menekan kelompok lain yang lebih lemah. Tidaklah mengherankan sama sekali melihat pemandangan kekerasan masih terjadi di negeri ini sampai hari ini setelah 66 tahun merdeka, yaitu memaksakan kehendak terhadap kelompok lain yang tidak sejalan. Kita seperti bangsa Israel yang berputar-putar di padang gurun 40 tahun, untuk diproses oleh Tuhan untuk dilepaskan jiwanya dari mental budak menjadi mental pemilik, yaitu pemilik negara ini.   

Sebagai bangsa yang menggunakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia mengakui beragam etnis dan agama. Sehingga, bukan waktunya lagi untuk berbicara tentang mayoritas atau minoritas. Kelompok mayoritas seharusnya dapat melindungi kelompok minoritas. Orang Jawa di Indonesia mayoritas beragama Islam seharusnya dapat melindungi suku yang minoritas dan beragama lain. Bukan sebaliknya memaksakan kehendak. Itu bicara kemajemukan. Bangsa Indonesia sejak awal mengakui persatuan dan bukan kesatuan. Persatuan itu berarti mengakui memahami adanya kemajemukan, tidak mempertanyakan asal daerah juga agama yang dianut. Berpikirlah nasional, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia bukan negara agama, melainkan negara yang berlandaskan budaya Pancasila. Kita tidak dapat membangun negara ini jika di negeri ini masih ada rakyat yang hatinya dipenuhi gelora nafsu hegemoni terhadap kelompok lain.           

Bagaimana cara Anda mengucap syukur ? Jujur terhadap diri-sendiri. Jangan mencari kambing hitam terhadap orang lain apabila suatu saat Anda menghadapi keadaan tidak menyenangkan. Anda datang ke dunia dengan telanjang, pulang kembali ke rumah Tuhan juga tidak membawa apa-apa. Semua yang terjadi, malang atau mujur, Tuhan yang mengadakan, jangan hanya terima mujurnya saja, malangnya juga harus mau. Belajarlah menjadi orang yang mempunyai jiwa besar, walaupun berat. Mau berbagi kepada orang lain. Sisihkan sebagian penghasilan Anda untuk dipersembahkan ke rumah Tuhan sebagai rasa solidaritas terhadap saudara-saudara kita yang lain, karena dengan cara inilah Tuhan semakin memberkati hidup Anda. Jalani hidup saudara dengan hati suka-cita, karena orang yang bersungut-sungut tidak panjang umur. Terima saja apa pun yang diberikan oleh Tuhan. Orang yang tidak pernah puas dengan penghasilannya, maka dia akan cenderung bekerja all out tanpa untuk mengejar target yang dikejarnya, pola kerja yang semakin dipercepat akan mempercepat aliran adrenalin di dalam darah, sehingga jantung dipaksa kerja ekstra keras. Pada akhirnya jantung mengalami keletihan yang luar biasa dan tidak mampu lagi mengikuti irama keinginan Anda, sehingga pada suatu hari Anda dinyatakan sakit jantung karena keletihan fisik dan mental.

Belajarlah ikhlas, walaupun hati tidak rela. Belajarlah sabar, walaupun hati terasa berat. Belajarlah mengucap syukur, walaupun perolehan tidak seperti yang diharapkan. Dalam hal ini Tuhan memproses hidup Anda menjadi pribadi yang menyenangkan Tuhan.- 
 
 

Minggu, 18 Maret 2012

Dengan Iman Kita Melihat Yang Tidak Kelihatan


Pada satu waktu zaman Hakim-hakim berkuasa di Betlehem Yehuda, Kanaan telah terjadi kelaparan yang dahsyat. Adalah satu keluarga dari kota ini bernama Elimelekh, isterinya, Naomi, dan kedua anak mereka, yaitu Kilyon dan Mahlon merantau ke negeri orang Moab [sekarang daerah ini di sebut Yordania], sebagai orang asing mencari penghidupan baru di sana. Kedua anak mereka kawin dengan perempuan Moab, yakni Kilyon dengan Orpa, lainnya, Mahlon dengan Rut.

Beberapa tahun kemudian setelah mereka menetap di Moab, matilah Elimelekh, kemudian disusul berturut-turut Kilyon dan Mahlon. Mereka telah menetap di Moab selama sepuluh tahun lamanya. Kini, Naomi, perempuan Betlehem satu keluarga bertiga dengan kedua menantunya, karena dia tidak mempunyai cucu dari perempuan-perempuan Moab ini. Karena merasa tidak mempunyai satu pun yang berharga lagi, dia bersiap meninggalkan Moab kembali menuju tempat kelahirannya di Betlehem Yehuda. Dari kedua menantunya, maka hanya Rut saja, perempuan dari bangsa kafir berkeras mengikuti kemana Naomi akan pergi, yaitu pulang ke kampung halaman. Bangsamu adalah bangsaku dan TUHAN-mu adalah TUHAN-ku juga, demikian kata Rut kepada mertuannya.

Akhirnya tibalah mereka di Betlehem Yehuda untuk memulai kehidupan baru, karena di sini TUHAN memelihara kehidupan umat-Nya dengan hasil bumi melimpah. Bagaimana kita memandang cerita ini menurut konteks sekarang? Ada banyak keluarga Kristen, anak-anak mereka dididik dengan ajaran firman TUHAN, tetapi pada akhirnya tidak sedikit yang meninggalkan TUHAN, sebaliknya ada bangsa kafir yang begitu militant mau mengikuti TUHAN. Militan melebihi mereka yang Kristen keturunan. Faktor-faktor apa saja yang membuat seseorang begitu mempunyai iman yang tegar. Orang beriman percaya dengan semua rencana TUHAN atas dirinya, walaupun dia pada saat ini melihat keadaan dirinya begitu kumuh.

Anda meyakini terhadap sesuatu yang Anda yakini.  Anda akan menjadi seorang pembohong besar, jika Anda mengatakan, bahwa Anda orang beriman, tetapi tidak mengetahui siapa atau apa yang Anda imani itu. Misalnya, kelompok kapitalis atau komunis mengimani, bahwa materi memberi kebahagiaan. Orang beriman sejati percaya, bahwa hanya TUHAN yang memberi keselamatan dan damai sejahtera. Apabila bangsa-bangsa lain [kafir] yang tidak mempunyai hukum Taurat oleh dorongan diri-sendiri [hati nuraninya] melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak mempunyai hukum, mereka menjadi hukum bagi diri mereka sendiri [Roma ii:14]. Rut, perempuan Moab dari bangsa kafir tidak mengenal Taurat Musa, tetapi di dalam hati nuraninya terdorong untuk mengasihi Naomi yang tak memiliki harta berharga lagi, karena dia percaya, bahwa TUHAN yang menyelamatkan Naomi adalah TUHAN yang menyelamatkannya juga. Rut menyadari sepenuh hati dan jiwanya kepada siapa dia meletakkan imannya, yaitu kepada TUHAN bangsa Israel. Dengan iman, dia melihat yang tidak kelihatan, yakni rancangan TUHAN bagi masa depannya, percaya bahwa rancangan TUHAN adalah rancangan damai sejahtera sehingga dia tidak bimbang meninggalkan semua keluarga dan familinya yang ada di Moab.

Hati nurani adalah alam pikiran bawah sadar seseorang. Jika dia menanamkan pikiran yang benar ke dalam pikiran bawah sadarnya, semua yang pernah ditanamkan ke dalam pikirannya akan meluap keluar dalam bentuk perilakunya. Misalnya, tergerak hatinya menolong orang yang tidak berdaya lagi. Sejahat bagaimana pun manusia, tetaplah dia masih mempunyai hati nurani, walaupun mungkin tinggal sekian persen saja. Ingatlah, ada ungkapan yang bunyinya demikian, seekor singa tidak akan melukai anaknya sendiri. Namun, memang ada manusia yang luar biasa jahatnya, karena dia membunuh tetangganya sendiri, kemudian memakan daging tetangganya. Untuk kasus seperti ini TUHAN masih tetap mempunyai kasih terhadap orang ini.

Percaya terhadap keselamatan kekal [Yohanes iii:16]. Karena begitu besar kasih TUHAN akan dunia ini, … demikian bunyi ayat dalam Injil Yohane iii:16. Keselamatan kekal adalah satu masalah yang sulit untuk dijelaskan dengan penjelasan yang serinci apa pun, selain hanya diterima dengan percaya saja. Darah Kristus tercurah di bukit Kalvari dapat menyelamatkan umat manusia di seluruh dunia. Bagaimana mungkin? Begitu tanya orang skeptis dengan sinis. Mungkin karena Anda sarjana theology merasa dapat menjelaskan makna teologisnya, jelaskanlah sampai mulut Anda berbusa, tetap saja semua orang skeptis tidak percaya.

TUHAN adalah pemilik pengetahuan yang dalamnya lebih dalam dari samudra yang paling dalam dan luas tak berhingga dari cakrawala yang kita lihat. Ia tidak terbatas, sedangkan kita, manusia biasa yang sangat terbatas. Jadi, bagaimana mungkin yang terbatas dapat menganalisa yang tidak terbatas. Diberkatilah Anda mempunyai iman kepada TUHAN di dalam Kristus Yesus, karena kemurahan-Nya menyingkapkan rahasia keselamatan ini ke dalam akal budi Anda yang terbatas.

Tujuannya ke sorga. Imajinasi kebanyakan manusia tentang sorga adalah suatu tempat perhentian yang menyenangkan, lepas dari penderitaan dunia yang fana. Hanya orang yang mengenal TUHAN dengan kesungguhan hati mempercayai adanya sorga dan beriman untuk mendapatkan sorga. Banyak orang yang tidak mengenal TUHAN mengimani, bahwa untuk mendapatkan sorga orang harus berlelah-lelah banyak beramal kepada sesama dan berpuasa, karena berlelah-lelah menahan lapar dan dahaga indentik dengan penderitaan di dunia yang akan ditebus dengan mendapatkan sorga kelak. Sorga adalah tempat  kediaman TUHAN yang telah disediakan oleh Yesus bagi orang yang percaya kepada-Nya untuk menerima keselamatan kekal. Ada banyak sebutan untuk sorga, seperti Pangkuan Abraham [Lukas xvi:22], Rumah Bapa [Yohanes xiv:22], Tempat Kediaman Allah [Pengkhotbah v:1], Takhta TUHAN [Mazmur ciii:19], Rumah Orang Percaya Di Masa Depan [Daniel vii:9-10], dan Tempat Yang kekal [1 Petrus i:11].

Percaya dengan semua janji TUHAN. Puncak dari banyak janji TUHAN yang paling utama adalah datang kepada TUHAN atau Bapa melalui Yesus Kristus [Yohanes xiv:6]. Semua janji TUHAN di dalam Perjanjian Lama digenapi oleh kedatangan Yesus Kristus yang memberi keselamatan. Sampai hari ini sorga masih kosong, maksud saya belum ada manusia menghuni di dalamnya, tetapi Yesus Kristus telah pulang ke rumah Bapa untuk menyediakan tempat di sana bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, karena tidak ada seorang pun yang dapat datang ke tempat Bapa tanpa melalui Dia; Dia sudah menunjukkan jalan ke sana, tetapi hanya dia yang melakukan kehendak Bapa yang dapat memperoleh sorga. Kehendak Bapa itu adalah beriman kepada Yesus.  

Pernyataan Roh TUHAN kepada roh manusia. Semua orang takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam [Yesaya lix:19]. TUHAN Semesta Alam yang berkuasa memberi keselamatan. TUHAN Semesta Alam juga yang berkuasa mengubah jalan hidup seseorang dari lembah kekelaman menuju damai sejahtera. TUHAN berkuasa mengubah orang yang pada mulanya tidak percaya menjadi percaya sehingga orang ini mempunyai iman. Bukan dengan kekuatan pikirannya manusia menentukan pilihan imannya melainkan TUHAN yang memilihnya.

Karena iman kepada TUHAN Israel, Rut beroleh keselamatan walaupun dia bukan orang Yahudi.-

Rabu, 07 Maret 2012

Meletakan Jabatan Bukan Budaya Bangsa Indonesia

Ketika Singasari pada masa pemerintahan Kertanegara, Kubilai Khan dari Tartar memperluas wilayahnya sampai ke Nusantara. Kertanegara yang sedang bersiaga menghadapi serbuan Tartar tidak menyangka, dia dibunuh oleh Jayakatwang, Raja Kediri. Bersama tentara Tartar yang telah mendarat di kota Tuban, Raden Wijaya, menantu Kertanegara menyerang Kediri dan dengan tipuan lihai berhasil membunuh Jayakatwang melalui tangan tentara Tartar. Setelah berhasil menghalau tentara Tartar keluar dari Jawa, Raden Wijaya menobatkan diri sebagai Raja Majapahit. Tidak sendirian Wijaya menghalau tentara Tartar, dia dibantu oleh banyak sekutunya, antara lain Aria Wiraraja dari Sumenep, Madura dan anaknya Ranggalawe, Lembu Suro, adiknya Wiraraja, Kebo Anabrang, Nambi, dan seluruh senapati dari Tuban. Sebagaimana orang yang telah menerima bantuan dari banyak pihak, maka sudah seharusnya, Wijaya mengangkat mereka menjadi all the king’s men sebagai politik balas budi.

Menteri Dalam Negeri
Wijaya mengangkat Nambi sebagai orang penting setelah raja, yakni mangkubumi. Raja memberi seseorang suatu jabatan adalah hak prerogative raja. Raja yang bijak dan mempunyai hikmat tentu akan mengangkat seseorang dengan satu pemikiran yang matang. Bagaimanapun juga Wijaya adalah manusia biasa yang bisa membuat kesalahan. Pengangkatan Nambi ini kelak menimbulkan gelombang ketidakpuasan pada diri seorang Ranggalawe yang merasa dirinya lebih pantas menyandang jabatan yang dipegang oleh Nambi; atau paling sedikit jika Ranggalawe masih dianggap kurang pantas, Lembu Sora, pamannya yang seharusnya memegang jabatan tersebut. Ranggalawe yang disegani pada waktu itu begitu berani melakukan protes kepada raja, tentu dia memiliki truf yang besar atas pribadi Nambi. Raja merasa tidak perlu menanggapi protes Ranggalawe, sebaliknya Nambi juga menjadi besar kepala di balik perlindungan politik dari raja. Kalau saja Ranggalawe tidak mencabut kerisnya di pelataran kerajaan, mungkin keadaan tidak menjadi runyam; tetapi bagi seorang senapati yang telah mencabut kerisnya, pantang untuk dimasukkan lagi kedalam sarungnya. Lebih baik mati daripada hidup tanpa harga diri. Demikianlah, singkatnya Ranggalawe melakukan pemberontakan terhadap raja tidak lama setelah dia pulang ke rumah ayahnya di Tuban. Ia tewas dalam duel satu lawan satu dengan Kebo Anabrang. Dan, Kebo ini juga mati ditikam dari belakang oleh Lembu Suro, pamannya Ranggalawe.

Jika SBY dianggap salah memilih pembantunya dan memberi rekomendasi non-aktif terhadap pembantunya yang oleh parlemen dianggap mempunyai masalah, tindakan ini dapat menurunkan kredibilitasnya sebagai presiden. Sementara pembantunya yang mempunyai masalah, ya begitulah kelakuannya seperti Nambi. Nambi itu tidak mempunyai nyali duel satu lawan satu dengan Ranggalawe. Ranggalawe sendiri telah berkata kepada raja, bahwa Nambi itu seorang pengecut. Tidak ada ceritanya dalam sejarah, bahwa Nambi mengundurkan diri, karena dia keburu mati terbunuh korban fitnah intrik di dalam kerajaan setelah Ranggalawe mati. Melalui cerita singkat sejarah Majapahit ini, menunjukkan bahwa meletakkan jabatan atas kesadaran sendiri bukan budaya bangsa Indonesia. Dan, pada umumnya watak bangsa ini adalah memiliki ego yang besar, yakni sulit mengakui bahwa dirinya itu telah melakukan kesalahan walaupun terlihat kasat mata oleh banyak orang memang demikian keadaannya. Bagi seorang pejabat, meletakkan jabatan adalah dianggap tidak mempunyai tanggung jawab dan penghinaan terhadap yang mengangkatnya. Seorang pejabat yang mempunyai masalah besar hanya bisa berkata : “Saya tidak keberatan dicopot dari jabatan saya”, tetapi tetap saja pada jabatannya sampai ada perintah meletakkan jabatan. Malah pada zaman pak Harto lebih gawat lagi, yaitu pejabat yang mempunyai masalah besar, selagi masih mungkin cukup dimutasikan saja.

Ranggalawe memang dia adalah seorang pemberontak, tetapi dia juga seorang satria yang tanggung jawab terhadap perbuatannya sampai ajal menjemputnya. Pemberontakan Ranggalawe adalah cerita abad xv, masih adakah pada abad xxi ini bangsa Indonesia memiliki manusia seperti Ranggalawe. Berteriaklah lebih keras lagi terhadap semua orang seperti Angelina Sondakh, Andi Alfian  Malarangeng,  dan seterusnya supaya mundur dari jabatan mereka. Berteriaklah sampai kerongkonganmu kering kerontang, tidak bakalan mereka akan mundur. Karena sudah saya katakan tadi, yaitu “meletakkan jabatan atas kesadaran sendiri bukan budaya bangsa ini”. Jika budaya ini Anda langgar, timbul masalah baru, yakni kedua belah pihak saling mengerahkan massa dan berkelahi di jalanan.

Membandingkan dengan negara-negara seperti Jerman, Korea Selatan, dan Jepang, belum menjadi tersangka yang harus berhadapan dengan pengadilan, seorang penjabat negara yang dicurigai melakukan tindakan korup, sudah tahu diri untuk meletakkan jabatan. Tanpa menunggu proses hukum lebih lanjut, hati nuraninya sudah mengingatkan untuk mundur. Hanya orang yang masih memiliki hati nurani dan tahu diri yang mempunyai rasa malu.

Namun, dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tercatat ada dua orang yang berani telah meletakkan jabatan sebagai Wakil Presiden, karena prinsip yang mereka pegang, yakni Mohammad Hatta dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta.-

  



Selasa, 06 Maret 2012

Mengapa Saya Percaya Kepada Yesus?


Ada banyak tanda sebagai isyarat tindakan apa yang Anda akan lakukan pada saat suatu tanda muncul, seperti merah, hijau, dan kuning. Di dalam hotel, pabrik atau kapal bunyi raungan sirene adalah suara isyarat tanda kebakaran. Sirene tanda karyawan selesai jam kerja ...  Manusia bahkan hewan membutuhkan tanda sebelum melakukan suatu tindakan terhadap sesuatu yang akan terjadi. Di masa lalu ketika hutan masih lebat di gunung Merapi dan sekitarnya, jika banyak hewan keluar dari dalam hutan tidak seperti biasa, itu pertanda sedang terjadi kegiatan vulkanik hebat di gunung ini. Banyak burung nazar berkerumun di satu tempat, itu adalah pertanda ada bangkai di situ. Namun, banyak manusia tidak memberi respon terhadap suatu keadaan, walaupun tanda sudah ada. Misalnya, lampu trafik telah berubah menjadi merah, seharusnya saatnya memberi kesempatan kepada orang lain untuk jalan, sebaliknya orang ini justeru tidak menghentikan mobilnya. Akhir zaman tidak ada yang tahun kapan, tetapi ada tanda-tandanya : banyak peperangan, banyak bencana alam, semakin banyak penyesatan, dan semakin banyak orang pandai tetapi jahat.

Tanda keajaiban diberikan kepada orang yang percaya. Orang Yahudi minta tanda sebagai landasan untuk percaya, bahwa Yesus itu Juruselamat. Di mata bangsa Yahudi, Musa adalah nabi besar bangsa itu yang diyakini oleh mereka telah memberi makan kepada nenek moyak mereka di padang gurun. Jadi menurut jalan pikiran mereka, jika ada orang yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang Juru Selamat, maka orang ini harus lebih besar kuasanya dibandingkan dengan Musa. Yesus tidak pernah memberi tanda langsung kepada orang Farisi, karena mereka tidak percaya (Yoh. 5:45-47). Banyak kebenaran tentang Yesus berada di dalam seluruh kitab para nabi secara tersembunyi atau nubuatan. Musa menulis di dalam kitabnya tentang ular tembaga yang ditinggikan di padang gurun bagi keselamatan bangsa ini adalah nubuatan tentang Yesus.

Membandingkan orang Jawa Kristen pada abad ke 19 yang menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka, karena orang Jawa pada waktu itu tanggap pada setiap keadaan tentang suatu perubahan zaman yang berkaitan dengan nubuatan yang mereka yakini akan terjadi. Dari sejak nubuatan itu dinyatakan sampai Injil diterima oleh orang Jawa Kristen lamanya adalah 700 ratus tahun. Pertanda apakah yang diterima oleh mereka? Nubuatan itu bunyinya demikian, bahwa pada suatu saat nanti tanah Jawa akan diperintah oleh seorang raja yang sangat adil dan memberikan keadaan sangat damai sejahtera kepada rakyatnya, tetapi sebelum keadaan ini terjadi, rakyat akan mengalami penderitaan yang sangat luar biasa. Nubuatan ini oleh orang Jawa biasa disebut nubuatan Ratu Adil yang mulai beredar pada masa pemerintahan Raja Jayabaya di Kediri pada abad ke 12. Sepanjang abad ke 19 seluruh Jawa memang mengalami penderitaan luar biasa, yaitu rakyat mengalami bencana kelaparan hebat di mana-mana sejak pemerintah kolonial Belanda memberlakukan tanam paksa, yaitu 1/5 sawah rakyat harus ditanami tanaman yang laku di pasaran di Eropa dan harga jual tanaman ini ditentukan oleh pemerintah [tentunya sangat rendah]. Puluhan ribu rakyat mati akibat kebijakan pemerintah ini menimbulkan duka nestapa sangat dalam. Dalam keadaan penderitaan sangat luar biasa ini, tersiarlah kabar, bahwa di desa Ngoro, dekat Mojowarno, Jawa Timur, ada beras berlimpah di sana dengan harga sangat murah, berkualitas baik, dan di sana ada seseorang yang menyampaikan ajaran baru. Berbondonglah mereka ke sana untuk mendapatkan apa yang menjadi kerinduan mereka, yakni penggenapan nubuatan Ratu Adil. Ajaran baru ini disampaikan oleh penginjil Jawa, namanya Conrad Laurens Coolen, berbicara banyak tentang betapa baiknya Yesus memelihara umat-Nya yang menderita sengsara. Ajaran baru ini segera diterima oleh banyak orang Jawa Kristen yang mempercayai bahwa Ratu Adil yang telah datang ini, namanya adalah Yesus.

Orang Yahudi meminta tanda kepada Yesus setelah Dia memberi makan kepada 5000 orang yang berbondong-bondong mengikuti-Nya. Jika teks tertulis 5000 orang, pernyataan ditujukan terhadap 5000 orang laki-laki, karena tradisi orang Yahudi lebih mengutamakan laki-laki dari pada perempuan dan anak-anak. Andreas, saudara Simon Petrus mengatakan, bahwa di antara yang berbondong-bondong itu ada seorang anak yang membawa 5 roti jelai dan 2 ekor ikan, tidak tertutup kemungkinan juga ada banyak anak-anak yang lain dan perempuan-perempuan dari ibu-ibu anak-anak ini. Jadi, dengan kata lain jumlah mereka yang mengikuti Yesus diperkirakan mencapai ribuan orang melebihi angka 5000 ini. Mereka mendapatkan bagian dari roti dan ikan, bahkan kekenyangan dan kelebihan. Tidak ada setiap orang yang hadir tidak mendapat bagian!!! Tanda ajaib yang telah dibuat oleh Yesus ini sebenarnya parallel dengan pengalaman bangsa Yahudi yang pernah menerima manna di padang gurun dibawah pimpinan Musa, tetapi tetap saja mereka tidak mempercayai bahwa yang datang itu adalah Juru Selamat.      

Tidak di semua tempat Yesus membuat tanda ajaib, bahkan di tempat Dia dibesarkan, di Nazaret, Dia tidak membuat satu pun tanda ajaib, karena tidak ada di antara mereka yang mempercayai Dia. Mungkin Anda mempunyai pikiran, mengapa Yesus tidak membuat sekali saja tanda ajaib di sana, siapa tahu di antara mereka ada yang menjadi percaya. Yesus tidak akan membuat tanda ajaib sebagai tontonan murahan. Yesus sangat menghargai sekali terhadap iman orang yang menerima Dia sebagai Juru Selamat, bukan karena melalui penglihatan tanda ajaib. Tanda keajaiban yang telah diberikan oleh Yesus kepada orang-orang Parisi, yaitu Dia memberi makan kepada lebih 5000 orang laki-laki, perempuan, dan anak-anak seharusnya sudah cukup membuat orang biasa menjadi percaya bahwa Dia adalah Juru Selamat. Ada yang masih kurang?  at, bukan karena melalui penglihatan tanda ajaib.

Ketika Yesus masih hidup di Palestina 2000 tahun yang lalu, bangsa Yahudi pada waktu itu juga sedang menghadapi penderitaan menyakitkan sebagai bangsa terpilih, yakni penjajahan oleh Imperium Romawi. Yang diharapkan oleh mereka adalah Juru Selamat yang dapat membebaskan penderitaan fisik hidup mereka dari penjajahan bangsa lain. Hal yang biasa hidup di dalam penjajahan adalah sulit mendapatkan kesejahteraan, termasuk mendapatkan makanan layak dan memadai. Menurut persepsi mereka hidup sejahtera adalah bebas dari perbudakan dari bangsa lain dan cukup makan roti seperti pada zaman Musa mereka mendapat makanan cukup dari sorga, yaitu manna. Hidup dengan kecukupan roti adalah pikiran yang akrab dengan kehidupan hari demi hari mereka. Jadi, jika ada orang yang mengaku Juru Selamat kepada mereka, Juru Selamat ini harus mempunyai kuasa yang jauh lebih hebat dibandingkan dengan Musa. Namun, Yesus datang ke dunia untuk membebaskan mereka dari belenggu perbudakan yang jauh lebih berat dibandingkan dengan perbudakan secara fisik, yaitu belenggu perbudakan dosa. Pikiran Tuhan memang tidak pernah parallel dengan pikiran manusia. Pikiran manusia lebih banyak tertuju pada masalah jangka pendek, sebaliknya pikiran Tuhan untuk tujuan jangka panjang dan kekekalan [eskatologis].

Percaya saja. Adakalanya kita dituntut hanya percaya saja terhadap suatu masalah yang kita hadapi. Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini [Ulangan xxix:29]. Misalnya : Pada suatu hari mobil Anda rusak sehingga tidak dapat jalan lagi, Anda tentu tidak perlu harus kuliah di bidang tekhnik mesin mempelajari mesin mobil untuk memperbaiki mobil Anda, tetapi cukup bawa saja ke bengkel mobil terdekat dan percaya saja kepada montir mobil di bengkel tersebut. Seorang insinyur yang telah merancang sebuah pesawat penumpang berkata, bahwa pesawat rancangannya mempunyai radar segala cuaca. Anda tidak perlu kuliah di bidang tekhnik mesin pesawat terbang untuk membuktikan ucapan insinyur ini, tetapi terbanglah bersamanya. Percaya saja. Namun, Anda jangan berandai-andai seperti ini, jika Anda berjumpa dengan seseorang di Pasar Beringharjo berkata, bahwa dia adalah seorang yang dapat menyelamatkan hidup Anda, apakah Anda langsung percaya begitu saja. Jawabannya adalah setiap roh harus diuji. Alasannya, karena dari sejak semua Tuhan telah menetapkan yang terhitung akan diselamatkan oleh-Nya, Roh Tuhan pasti melindungi dan memberi tuntunan kepada roh orang terpilih tersebut luput dari ajaran sesat.  

Ajaran sesat selalu tidak pernah bertahan lama, karena Anak Manusia ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel [baca : di tempat di mana Anda berada] dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwa Anda sendiri –, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Pedang yang akan menembus jiwa seseorang adalah bicara tentang kebenaran yang berlawanan terhadap ajaran sesat yang menjadi kendaraan kebohongan. Tuhan adalah pedang kebenaran itu sendiri menembus dan mengusir semua kebohongan yang pernah memenuhi setiap jiwa yang telah ditipu oleh Iblis.    

Pada saat ini saya telah menerima Yesus sebagai Juru Selamat saya, karena Roh Kudus atau Roh Tuhan adalah Tuhan sendiri memperlihatkan diri-Nya kepada roh saya dan saya memberi respon menerima Dia sebagai Juru Selamat saya. Di Indonesia setiap hari selama bertahun-tahun Roh Tuhan memperlihatkan kehadiran-Nya di bumi ini, seperti persekutuan doa orang percaya, orang-orang percaya berkumpul setiap hari Minggu di gereja, dan banyak kegiatan social semua orang percaya, tetapi hanya sedikit saja yang memberi respon menerima. Karena yang paling penting adalah respon menerima, bukan berapa banyak tanda diberikan dengan harapan supaya banyak orang menjadi percaya. Walaupun seorang dokter telah memberi penjelasan panjang lebar efek sebuah obat kepada pasiennya, tidak akan memberi dampak kesembuhan karena pasien tidak percaya dengan pejelasannya. Karena itu, tidak mengherankan sama sekali, ada orang yang mau menerima Yesus setelah bertahun-tahun kemudian, sebaliknya ada juga yang langsung begitu saja memberi respon menerima Dia.

Tanda keajaiban membangun iman orang percaya. Ada orang yang dapat percaya kepada Yesus setelah melihat mujizat atau tanda ajaib terjadi, sebaliknya ada juga orang yang tidak memerlukan mujizat, tetapi percaya bahwa Yesus itu adalah Juru Selamat. Untuk kedua jenis orang seperti ini, inilah realitas Injil Kristus, bahwa berbahagialah orang yang percaya kepada Tuhan, walaupun tidak melihat mujizat-Nya. Tuhan memperlihatkan mujizat tidak sembarang waktu, karena Tuhan Mahatahu bahwa kehidupan rohani yang mengandalkan mujizat belaka, akan membuat orang menjadi tidak pernah dewasa, terbuai terus oleh nikmatnya mujizat. Mujizat itu adalah segala sesuatu yang didapat tanpa kesulitan, karena Tuhan telah sediakan begitu saja. Misalnya, Anda sedang asyik duduk dan membaca majalah di beranda rumah, lalu ada orang datang membawa satu nampan penuh makanan. Besok terjadi lagi demikian dan seterusnya. Lama-kelamaan Anda menjadi orang malas kerja, karena Anda berpikir, buat apa kerja kalau setiap hari ada saja yang mengirim satu nampan penuh makanan. Tuhan tidak menyukai kalau ada umat-Nya menjadi pemalas, karena manusia fitrahnya adalah kerja. Kerja menjadi pengelola bumi yang telah diamanatkan oleh Tuhan. Mujizat itu memang nyata ada, tetapi hidup menuju dewasa rohani bukan mendahulukan mujizat, melainkan kita harus mendahulukan terlebih dahulu untuk memuliakan Tuhan yang berkuasa menciptakan mujizat. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan untuk membuat manusia fasik bertobat menerima-Nya sebagai Juru Selamat.  

Tanda-tanda akhir zaman dari Tuhan memang banyak, seperti hari demi hari semakin bertambah banyak orang meninggalkan keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan. Misalnya, Turki disebut Asia Kecil, dulu 2000 tahun yang lalu sebagian besar penduduk negeri ini masih berpegang iman kepada Kristus, tetapi sekarang telah menjadi negara sekuler Republik Islam Turki, demikian juga dengan Damaskus dan Lebanon bernasib sama. Di Indonesia ketika dipegang oleh pemerintah kolonial Belanda masih terdapat kantong-kantong Kristen atau Katholik di Jawa, tetapi sekarang kantong-kantong ini telah berpindah tuan. Apakah mereka telah melupakan tanda ajaib yang telah dibuat oleh Yesus Kristus di desa Ngoro, dekat Mojowarno di Jawa Timur melalui hamba-Nya, Conrad Laurens Coolen? Apakah mereka juga telah melupakan tanda ajaib Yesus Kristus di desa Karangjoso melalui hamba-Nya, Sadrach? Kenyataannya memang demikian mereka melupakan. Terkutuklah mereka yang hidupnya mengandalkan kekuatan manusia.  

Hanya mereka yang hidup mengandalkan iman kepada Kristus tetap hidup selamanya, walaupun tanda ajaib dari Tuhan tidak pernah mereka lihat. Bagi orang-orang seperti ini tanda-tanda ajaib adalah sarana dari Tuhan untuk menambahkan keteguhan hati mereka, bukan sebagai alat untuk membuat mereka menjadi percaya. Pada waktu yang lampau banyak dari mereka yang memutuskan untuk menerima Yesus Kristus, Orang Nazaret sebagai Juru Selamat, walaupun tidak ada tanda ajaib dari Tuhan menghampiri mereka, sebut saja beberapa nama ini, seorang penjahat yang disalibkan bersama Yesus, seorang sida-sida dari Etiopia, Kornelius bangsa kafir, Paulus Tosari pendeta keturunan Madura bekas murid pesantren, Sadrach pendeta Jawa bekas murid pesantren, dan seterusnya masih banyak lagi. Well, mengapa Anda menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat Anda? Tergolong manusia seperti apa Anda : mengutamakan iman atau menunggu tanda-tanda ajaib dari Sorga.-


Minggu, 04 Maret 2012

Menjadi Remaja Kristen Yang Bahagia

Jangan kau katakan di dalam doamu kepada Tuhan, aku memohon kepada-Mu, berilah aku kebahagiaan. Tuhan sudah memberi banyak rumusan kebahagiaan di dalam buku-Nya yang telah Dia terbitkan supaya kau baca setiap hari. Kau harus menggalinya sendiri dan kebahagiaan itu ada di dalam jiwamu sendiri. Diberkatilah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang memiliki Kerajaan Sorga. Ini adalah salah satu dari rumusan kebahagiaan yang diambil dari Khotbah Di Bukit yang terkenal itu, bahkan Mahatma Gandhi yang Hindu saja sampai terkesan dengan khotbah ini. Jika engkau memahami dan melakukan satu saja dari semua rumusan yang ada ini, engkau akan menjadi remaja yang paling bahagia di kolong langit; sebaliknya jika engkau melanggar satu saja rumusan tentang kebahagiaan yang tertulis di dalam buku-Nya, kau akan menjadi manusia yang paling sengsara di dunia. Tak cukup tempat untuk melukiskan semua rumusan kebahagiaan dari Tuhan di posting ini.

Remaja Gereja Kristen Jawa di Bekasi
Setiap orang membutuhkan stress sebagai dorongan untuk maju, sebaliknya untuk menjadi remaja yang bahagia seperti yang engkau inginkan, sebenarnya adalah kemampuanmu sendiri untuk mengelola stress sampai pada batas engkau masih punya waktu untuk membaca firman Tuhan, tidak mengganggu kegiatan rutin yang menjadi tanggung jawabmu, dan engkau masih mempunyai waktu untuk teman, dan engkau masih mempunyai waktu untuk keluarga. Jika keempat hal ini engkau langgar semua, sengsara sedang mengintai kehidupanmu. Sengsara yang paling hebat menghantam manusia adalah apa yang disebut depresi, yakni gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot, seperti muram, sedih, dan perasaan yang sangat tertekan.

Jika engkau memahami dari mana asalnya sengsara itu dan mengusir kesengsaraan itu, dengan sendirinya kebahagiaan yang engkau mimpikan itu akan datang dengan sendirinya. Akar utama dari kesengsaaran itu berasal dari cinta kebendaan, obsesi, kekhawatiran, dendam, dan menikmati fantasi semu. Kau tidak bisa sendirian mengelola akar utama kesengsaraan ini, karena terlalu berat untuk dipikul sendiri. Tuhan yang memberimu kekuatan untuk mengelola sumber sengsara ini.

Di dalam otakmu terdapat cairan yang disebut serotonin, terbentuk dari zat persenyawaan yang namanya trypthophan. Di dalam serotonin, apabila engkau mencoba membayangkannya, terdapat milyaran titik syaraf yang disebut akson. Akson memiliki umbai seperti rambut dan mereka saling interaksi satu sama lain. Serotonin bisa berkurang apabila terjadi gangguan emosi sangat hebat, yang biasa berakibat pusing dan muntah. Trypthophan dikonsumsi terutama dari makanan yang mengandung protein tinggi, paling banyak ada di dalam ayam kalkun.

Cinta kebendaan adalah mencari uang melebihi yang dibutuhkan. Jika ada orang memiliki harta melebihi dari yang dibutuhkannya, kejahatan itu tidak jauh darinya. Lihatlah Salomo, raja paling kaya di kolong langit dan paling kaya dengan hikmat, tetapi pada hari tuanya hatinya mulai menjauh dari Tuhan. Istrinya dari bangsa kafir sangat banyak, belum lagi gundiknya. Dalam keadaan begini, tentu dia memiliki waktu sangat sedikit untuk Tuhan dibandingkan waktu dia masih muda. Paulus berkata kepada Timotius di dalam suratnya, bahwa akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uang, beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai duka. Jackie Chan, bintang film Hong Kong, ayahnya berkata kepadanya bahwa anak muda harus menjauhi drugs, judi, dan terlibat dengan gang. Ketiga hal ini melibatkan pemakaian uang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Obsesi adalah fikiran fokus pada satu hal tertentu. Engkau memiliki suatu idealisme [cita-cita], itu bagus, dan memang harus. Cita-cita adalah stress yang mendorongmu untuk menggapai kesuksesan. Orang mempunyai cita-cita biasa fokus terhadap sesuatu yang ingin dicapainya, tetapi tunggu dulu, … jika fokusmu sangat kental di otakmu sehingga tidak punya waktu lagi untuk membaca firman Tuhan, teman, keluarga, dan kegiatan rutinmu terganggu, inilah saatnya engkau disebut obsesi terhadap sesuatu. Orang yang obsesi sikapnya cenderung perfeksionis, menuntut segala sesuatu sempurna dari dirinya apalagi  terhadap orang lain. Mana ada orang di kolong langit ini sempurna. Baginya hidup ini adalah masuk katagori 5 besar atau paling tidak 10 besar.

Kekhawatiran adalah rasa takut yang tidak mempunyai alasan. Takut menghadapi orang tua mau pensiun, takut tak bisa sekolah atau kuliah lagi, menghadapi persaingan antar teman, menghadapi persaingan mendapatkan pekerjaan, dan seterusnya. Mengapa harus khawatir? Lihatlah semua burung terbang di udara tidak menanam padi, tetapi Tuhan pelihara mereka tetap hidup, apalagi manusia makhluk yang lebih berharga dari pada semua burung itu.  

Dendam adalah keinginan seseorang untuk membalas keadaan yang tidak menyenangkan kepada orang lain yang pernah membuat dirinya mengalami keadaan tidak menyenangkan. Terhadap orang yang mempunyai sikap seperti ini, janganlah engkau melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jacket atau overcoatmu. Jika engkau mengasihi orang yang mengasihimu, apakah nilai tambahmu di hadapan Bapa di sorga? Bukankah pemungut cukai, pelacur atau preman juga berbuat demikian. Jika engkau hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Tuhan pun berbuat demikian. Remaja Kristen harus berani tampil beda dengan orang lain dalam hal integritas dan moral.

Menikmati fantasi semu. Issue sentral terkini yang paling menggerogoti jiwa remaja adalah masalah drugs atau narkotika dan obat-obatan terlarang. Narkotika adalah zat kimia yang apabila dikonsumsi oleh tubuh, maka pemakainya akan menjadi ketagihan, misalnya morfin. Siapa saja yang mengonsumsi obat-obatan terlarang ini, tidak saja menjadi ketagihan, juga mengalami perasaan terekstasi [halusinasi] pada saat menikmatinya. Dengan mengonsumsi drugs, maka kaum remaja digiring menikmati fantasi semu. Jika sudah ketagihan, sulit untuk melepaskannya, karena keinginannya memaksa otak supaya selalu memenuhi pemuasan nafsunya. Seharusnya belajar di sekolah untuk masa depan, tetapi pikirannya sudah dibelenggu oleh drugs atau narkoba. Remaja yang bahagia harus bebas narkoba.    

Telah disebutkan di atas, bahwa serotonin bisa berkurang apabila terjadi gangguan emosi sangat hebat. Cinta kebendaan, obsesi, kekhawatiran, dendam, dan ketagihan narkoba diproduksi dari pikiran negative yang mampu menurunkan serotonin secara hebat dan jika pelakunya tidak mampu mengatasi keadaan ini, dia akan mengalami depresi alias IQ jongkok. Dalam keadaan begini, wajahmu akan tampak seperti jemuran lecek tak disetrika, muram, muram, muram. Kau sendiri tahu, bukan, bahwa kau tentunya lebih senang menemui orang yang ceria dari pada muram durja.

Untuk apa kau mengejar uang dan kebanggaan dari obsesimu all out, kalau kau mati semuanya tidak kau bawa ke liang kubur. Orang paling kaya di dunia kalau mati tidak beda dengan sopir taxi, keduanya tak membawa harta ke liang kubur. Orang Cina punya pepatah, begini bunyinya, di mana masih ada matahari terbit, di situ ada orang Cina. Bagaimana dengan orang Kristen? Di mana ada matahari bersinar, di situ ada Tuhan Yesus berada. Tentang dendam? Selama kau masih dendam kepada seseorang, energi pikiranmu terkuras habis dengan percuma memikirkan dia, padahal dia belum tentu memikirkan kamu. Kau justeru akan merasakan kebahagiaan sejati, jika hatimu ikhlas memaafkan semua musuhmu. Kau justeru akan merasakan kebahagiaan sejati, jika energi yang engkau keluarkan untuk meringankan beban penderitaan orang lain. So? Kau tetap membutuhkan uang sebatas kebutuhanmu saja. Jangan memaksa diri dalam idealismemu, karena Tuhan juga mempunyai rencana yang indah untukmu. Selamat tinggal khawatir dan dendam. Kau tidak sendirian menjaga serotoninmu tidak terkuras percuma, tetapi bersama Tuhan yang selalu mengajakmu dan siapa saja yang letih dan mempunyai beban berat, Dia akan memberi kelegaan kepadamu. Ia meletakkan beban [stress] dan mengajakmu selalu belajar, karena Dia lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab beban yang dipasang oleh-Nya itu enak dan beban yang ditanggung oleh-Nya pun ringan. Senyum, senyum, senyum adalah pintu gerbang kebahagiaan.-


Reading list : 1 Kings xi:1-11; Matthew v:3, 38-40, dan 46-47; xi:28-30; 1 Timothy vi:10; James i:14  

Tuhan Atau Allah

Nama Allah yang pertama dinyatakan sebagai Elohim. Tetapi nama Allah yang kedua, Yahweh atau Yehova adalah nama pribadi yang paling baik bagi Allah Israel dan paling sering diucapkan di dalam Alkitab. Yahweh atau Yehova artinya TUHAN ada dengan Sendirinya. Nama ini sering kali diterjemahkan dengan istilah Tuhan yang kerap dicetak dengan memakai huruf besar, TUHAN. Nama ini kerap kali dipakai oleh orang-orang dalam Perjanjian Lama dalam berbagai kombinasi dan situasi yang berbeda-beda sebagai nama yang diiringi gelar-Nya. Misalnya :  Yehovah Yireh, TUHAN yang menyediakan; Yehova Rapha, TUHAN yang menyembuhkan; Yehova Nissi, TUHAN Panji-panjiku; Yehova Shalom, TUHAN itu keselamatan; Yehovah Zebaoth, TUHAN Semesta Alam; Yehovah Raah, TUHAN adalah gembalaku; Yehova Tsidkenu, TUHAN keadilan kita; Yehova Shammah, TUHAN yang hadir. Elohim diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Allah dan di dalam Perjanjian Lama, nama Allah sering digunakan dengan sebutannya dalam berbagai kombinasi juga, seperti El Elyon, Allah yang Mahatinggi; El Elohe Yisrael, Allah Israel ialah Allah; El Bethel, Allah yang tinggal di dalam rumah Allah; El Gibbor, Allah yang Perkasa.

Demi menghormati Yahweh atau Yehova, orang Yahudi tidak menyebut nama ini di sembarang tempat, maka dalam kehidupan sehari-hari di luar Bait Allah, mereka menyebut nama ini dengan sebutan Adonai. Nama Yahweh hanya diucapkan oleh para imam pada waktu pemberkatan kepada umat di dalam Bait Allah. Adonai, artinya TUHAN atau Tuan, yang mempunyai makna sama dengan TUHAN Allah. Adonai menggambarkan hubungan pribadi antara Allah dengan umat-Nya sebagai hubungan antara tuan dengan hambanya; hubungan ini tidak menekankan kepemilikan melainkan lebih menekankan keselarasan hubungan antara Allah dengan umat-Nya.

Pada abad XIX di Jawa Tengah dan Timur, hubungan antara Allah dengan umat-Nya pernah dilukiskan sebagai hubungan antara guru dengan muridnya dengan satu sebutan dalam bahasa Jawa, yakni manunggaling kawulo Gusti, artinya menyatunya guru dengan muridnya. Hubungan guru dengan muridnya akan selaras, jika ada kesatuan hati terhadap keduanya. Orang Jawa pada masa itu sampai sekarang juga memanggil Tuhan sebagai Gusti atau gabungan keduanya, yakni Gusti Allah; Yesus dipanggilnya sebagai Gusti Yesus atau Gusti Pangeran. Gusti bisa berarti Tuhan atau Tuan, maka Gusti Allah, artinya Tuhan Allah.   

Di dalam Alkitab, Allah terus-menerus lebih banyak menyatakan diri-Nya dengan dengan nama TUHAN, dibandingkan dengan nama Allah. Mungkin ini untuk membedakan-Nya dengan allah-allah lain, karena agama yang tidak benar juga memiliki allahnya sendiri. Tetapi hanya satu TUHAN, yaitu Pribadi yang ada dengan Sendirinya.

Siapakah Yahweh atau Yehovah atau TUHAN ini? Siapakah El Elyon, El Gibbor, atau El Shaddai ini? Ia adalah Pencipta semesta alam, tetapi zaman penciptaan telah berlalu; sebaliknya Dia mempunyai rencana besar untuk penyelamatan manusia setelah manusia jatuh ke dalam dosa melalui perjanjian-Nya [covenant] dengan Abraham, Ishak, dan Yakub. Rencana besar TUHAN ini diwujudkan setelah Dia menjelma menjadi manusia yang bernama Yesus yang dilahirkan melalui rahim Maria, isteri Yusuf. Yesus adalah nama Yunani untuk nama Yahudi Yusak, artinya Yehovah adalah keselamatan atau Tuhan menyelamatkan. Pada waktu itu sebagian orang Yahudi yang menaruh pengharapan kepada janji Yahweh memanggil Yesus dengan sebutan Kuryos dalam bahasa Yunani disamping penggunaan bahasa sehari-hari Aramic, artinya Tuhan atau Tuan. Dengan kata lain Kuryos adalah padanan Adonai dalam bahasa Ibrani. Karena sudah dalam wujud manusia, rakyat menjadi tidak canggung mendekati maupun memanggil-Nya dengan panggilan tersebut di atas, yakni Tuhan atau Tuan, bukan lagi TUHAN yang berarti Yehovah. Jadi, Yesus sejatinya adalah pengejawentahan dari Yehovah atau Yahweh, termasuk El Gibbor atau El Shaddai, dan seterusnya.

Bolehkah saya memanggil Yesus dengan panggilan Yehovah atau Yahweh atau Elohim atau Allah. Tidak boleh. Karena hal itu dipandang Anda tidak menghormati kehadiran-Nya di bumi ini. Ibaratnya pohon jati, batang pohonnya dijadikan papan kemudian dari papan jati ini dijadikan sebuah perkakas, maka perkakas ini tidak bisa lagi disebut pohon jati meskipun zatnya mengandung pohon jati; tetapi perkakas ini disebut dengan nama yang baru, katakanlah meja, lemari, atau peti mati, dan seterusnya. Perhatikanlah Petrus menghormati Gurunya, dia berkata :”Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Anak Allah yang hidup itu adalah Tuhan atau Tuan. Jadi, panggilah Dia Tuhan atau Tuan.

Bapa dari bahasa Yunani, Pater adalah sebutan Allah yang paling populer di dalam Perjanjian Baru. Yesus menyatakan suatu hubungan yang penuh kasih dengan Allah dengan menyebut Dia sebagai Bapa. Pada waktu Yesus masih berusia 12 tahun, Dia berkata, bahwa Dia harus di dalam rumah Bapa-Nya. Yesus menggunakan sebutan Bapa untuk menunjukkan kepada Allah, bukannya kepada Yusuf.    

Tidak ada sumber akurat menunjukkan bahwa Matius menulis Injil, tetapi secara tradisi murid Yesus ini dianggap sebagai penulisnya. Matius adalah seorang Yahudi yang dibesarkan dalam didikan Yahudi yang kental, tidak terkecuali Paulus yang tinggal di Tarsus sebagai warga negara Romawi. Seluruh kitab Perjanjian Lama sarat dengan konsep menyebut nama-nama gabungan Allah. Jadi, lumrah saja mereka menulis kesaksian mereka tentang kehidupan Yesus dengan banyak ungkapan yang ada di Perjanjian Lama. Misalnya, ketika Yesus dicobai di padang gurun, Dia berkata bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Seperti apa mulut Allah itu? Kitab ini ditulis dalam domain Perjanjian Baru, tetapi pikiran penulisnya masih bersuasana Perjanjian Lama; karena di sini keberadaan Allah dipersonifikasi sebagai manusia yang mempunyai mulut dan anggota tubuh yang lain. Pemazmur mengatakan, asap membumbung dari hidung-Nya, api menjilat keluar dari mulut-Nya, bara menyala keluar dari padanya.

Jika saya menyebut tubuh manusia adalah bait Allah atau menyebut sesuatu yang lain, seperti firman Allah, berkat Allah jangan mengaitkan pernyataan ini dengan nama sekte Saksi Yehova, karena di dalam Perjanjian Baru nama Allah banyak dijumpai bersama-sama dengan Tuhan terutama di dalam surat-surat Paulus; keduanya memiliki pemisahan yang jelas kepada siapa masing-masing ditujukan, yaitu Allah sebagai Bapa dan Tuhan sebagai Yesus Kristus. Misalnya : ”Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” dan “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya [Yesus Kristus], kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.” Apa yang telah tertulis, biarlah tetap tertulis, kata Gubernur Pilatus. Doa biasanya diawali dengan pujian, seperti … Bapa, Engkau adalah El Gibbor [Anda boleh juga menyebut Yehova Yireh, dan seterusnya] yang kami kenal di dalam nama Yesus … dan seterusnya; atau Tuhan, Engkau adalah El Shaddai [bebas menyebut gelar-Nya] di dalam nama Yesus … dan seterusnya. Ingat! Pembukaan dan isi doa adalah kebebasan ekspresi Anda kepada Tuhan yang sifatnya tidak definitive. Penutup doa memang harus demikian, … Kami naikkan doa ini kepada-Mu, Bapa [gelar Allah] di dalam nama Yesus [Tuhan]. Intinya Bapa harus dimuliakan melalui Anak.-

Daftar bacaan : Genesis i:1; ii:4; xxii:14; xiv:18; xxxiii:20; xxxv:37; Exodus xv:26; xvii:15; Numbers vi:23-27; Deutronomy v:11; Judges vi:24; 1 Samuel i:3; Psalm xviii:9; xxiii:1; Isaiah ix:5; xlv:22-23; Jeremy xxiii:6; Ezekiel xliii:35; Matthew xvi:16; Rome v:1 dan 9.

Sabtu, 03 Maret 2012

Jika Tuhan Mengakhiri Pengharapan Seorang Manusia

Rumah Tipe 21 [2x1 meter]
Manusia lahir dari rahim seorang perempuan. Ia tidak bisa memilih rahim seorang ibu dari bangsa mana atau dari status sosial mana, karena Tuhan, Pemilik kehidupan ini telah menentukan dari sejak semula untuk kehidupannya. Masa hidupnya juga singkat, yakni hanya sampai tujuh puluh tahun dan jika kuat, dia diberkati oleh Tuhan hidup sampai delapan puluh tahun, tetapi ada juga yang sampai seratus tahun; kebanggaannya adalah penderitaan dan kekuatiran.

Engkau tidak perlu merasa iri hati karena keberhasilan orang lain, ada yang berhasil menjadi seorang pengacara, seorang gubernur, seorang pengusaha besar, seorang gembala di sebuah gereja dan seterusnya, sebab setiap orang diberi kesempatan untuk mewujudkan impiannya masing-masing selagi hayat dikandung badan. Tuhan memberimu hidup selama masa tujuh puluh tahun, waktu yang cukup berharga untuk antara lain, menentukan pilihan Juru Selamat yang menyelamatkanmu di dalam kekekalan, berbuat kebaikan terhadap sesama manusia, menjadi orang Kristen yang berperan di tempat pekerjaan dan di lingkungan tempat tinggal, menghormati orang tua, dan semua perbuatan yang konstruktif lainnya.

Salah satu alasan mengapa seseorang memiliki usia panjang, ialah karena dia mempunyai harapan baru yang diberikan oleh Tuhan pemberi kehidupan, seperti Hizkia, raja Yehuda diperpanjang usianya sampai lima belas tahun kemudian, yakni sampai usia enam puluh sembilan tahun, kemudian Simeon, seorang tua yang benar dan saleh di Bait Kudus di Yerusalem, kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa dia tidak akan mati sebelum dia melihat Mesias. Jika Tuhan menetapkan seseorang umurnya sampai tujuh puluh tahun, tetapi kemudian dia mengakhiri hidupnya dengan cara membunuh diri, artinya dia menolak keniscayaan dari Tuhan yang selalu memberi harapan baru setiap hari. Bunuh diri adalah salah satu bentuk kejahatan di hadapan Tuhan. Jika engkau melakukan tindakan kejahatan di hadapan Tuhan, engkau dinyatakan berdosa. Di Eropa Barat  ada satu negara yang aku ketahui mengizinkan praktik euthanasia, yaitu tindakan mengakhiri dengan sengaja kehidupan makhluk [manusia atau hewan piaraan] yang sakit berat atau luka parah dengan kematian yang tenang dan mudah atas dasar kemanusiaan. Betapa pun menderitanya seseorang menghadapi penyakit yang sedang dirasakannya, tetapi manusia tidak pernah diberi mandat oleh Tuhan untuk memutuskan harapan seorang manusia untuk sembuh dan memutuskan kesempatan seorang manusia untuk mengisi kehidupannya. Jadi, hidup yang engkau jalani ini sebenarnya adalah harapan dan kesempatan dari Tuhan yang jangan engkau sia-siakan.

Tuhan tidak melarangmu menjadi orang Kristen yang memiliki kekayaan berlimpah-limpah, jika harapan yang engkau letakkan adalah mencari kekayaan materi yang berlimpah dan engkau mempunyai kesempatan untuk melakukannya; tetapi hidup ini bukan diisi untuk menikmati setiap keinginan duniawi sepuas-puasnya melainkan berbagilah kepada sesama manusia demi kemuliaan Tuhan di bumi. Ada orang yang harapan hidupnya besar untuk melayani di sebuah gereja, tetapi kesempatannya terbatas karena mobilitas pekerjaannya yang tinggi; ada orang yang harapan hidupnya kecil karena sering sakit, tetapi dia mempergunakan kesempatan yang ada untuk melayani jemaat sebuah rumah Tuhan; ada yang harapan hidupnya besar dan kesempatanannya juga luas, tetapi dia sama sekali tidak mempergunakan waktunya untuk Tuhan; sebaliknya ada juga yang harapan hidupnya besar, kesempatannya luas, dan dia juga menggunakan waktunya untuk melayani Tuhan.    

Memang pada waktunya Tuhan mengakhiri pengharapan manusia untuk mendapatkan sesuatu dan kesempatan untuk mengisi kehidupannya lebih lanjut. Seolah Tuhan mengatakan kepadamu : SUDAH CUKUP BAGIMU. Bagi sebatang pohon masih ada harapan, misalnya apabila pohon ditebang, dia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti bertumbuh. Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah dan tunggulnya mati di dalam debu, bersemilah dia setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. Namun, apabila pada waktunya nyawa manusia dicabut oleh Pemilik kehidupan ini, dia tidak berdaya sama sekali menolak, apabila seorang manusia sudah tercabut nyawanya, di manakah dia? Seperti air menguap di permukaan tasik dan sungai surut menjadi kering, demikianlah manusia yang sudah tercabut nyawanya, dia berbaring dan tidak bangkit lagi. Itulah dunia orang mati. Mati harapannya dan mati kesempatannya, terputuslah dengan kefanaan, dan menghadap Sang Khalik. Tuhan berkata, bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Nya, dia akan hidup walaupun dia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Nya, tidak akan mati selamanya. Inilah pengharapan terbesar manusia yaitu menemukan Tuhan, Juru Selamat umat manusia dan selagi ada kesempatan, dapatkanlah Dia. Bukan berapa lamanya engkau mempunyai harapan hidup di kolong langit, melainkan tetapkanlah Juru Selamat yang benar di dalam hidupmu dan gunakan kesempatan yang ada untuk melayani Tuhan dalam kehidupan sehari-harimu.-



Daftar bacaan : Psalm xc:10; 2 Kings xx:6; Luke ii:25-26; Job xiv:7-12; John xi:25; Romans xii:12; Galatians vi:10; 2 Timotius ii:25