Jumat, 31 Januari 2014

Bagaimana Umat Tuhan Menyuap Tuhan?

Memberikan persembahan adalah satu bentuk ibadat yang dilakukan oleh umat Tuhan untuk memuliakan Tuhan dan satu alasan engkau mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, bahwa engkau datang ke rumah Tuhan tidak dengan tangan yang hampa. Muliakanlah Tuhan dengan hartamu, demikian Tuhan memberi perintah. Sebelum engkau memberikan persembahanmu kepada-Nya, maka engkau harus mengucap syukur dalam doamu, bahwa engkau diberi kesempatan membawa persembahanmu kepada-Nya. Ada banyak orang mempunyai kesempatan membawa persembahan, tetapi dia tidak melakukannya karena kelalaiannya sendiri. Tuhan adalah Raja dari segala raja di muka bumi, maka Dia harus didahulukan dalam segala tindakan yang engkau lakukan. Persembahan dibedakan dua kategori, yaitu persembahan wajib yang harus dilakukan oleh umat Tuhan sebagai bentuk responsibilitas terhadap kelancaran pekerjaan hamba Tuhan yang ditugaskan oleh Tuhan untuk pelayanan umat Tuhan. Persembahan ini biasa disebut persembahan persepuluhan, yakni satu per sepuluh dari penghasilan umat Tuhan. Kedua adalah persembahan tidak wajib karena diberikan di rumah Tuhan [baca : gereja] dengan jumlah yang seikhlas hatimu. Namun, sebenarnya baik persembahan wajib maupun persembahan tidak wajib, engkau harus memberikan persembahanmu dengan hati yang ikhlas, supaya persembahanmu itu menjadi berkat bagi dirimu dan bagi orang lain.

Manusia sudah dari sejak jaman purba selalu mendahulukan kekuatan yang berada di luar dirinya dan dipercayai mempunyai kekuatan yang lebih dahsyat dibandingkan dengan dirinya. Supaya kekuatan supranatural yang ada di luar dirinya tidak marah dan memberi ganjaran lebih banyak, maka manusia berusaha memberi lebih banyak persembahan dengan motivasi ekonomi. Inilah yang disebut sebagai semangat hedonisme. Walaupun sudah hidup dalam kasih karunia Tuhan, masih banyak juga orang percaya memberi persembahan ke rumah Tuhan seperti manusia yang masih hidup menurut hukum, yakni memberi derma sebanyak mungkin dengan harapan siapa tahu Tuhan memberi ganjaran lebih berlipat kali ganda. Dengan banyak memberi derma dan perbuatan baik lain, siapa tahu juga dosa-dosa akan lebih banyak diampuni. Pikirkanlah baik-baik, apakah berguna bagi Tuhan jika engkau memberi derma satu koper uang jutaan rupiah, padahal kekayaan Tuhan jauh lebih banyak dari yang engkau miliki? Dapatkah engkau menyuap seorang kaya yang kekayaannya mencapai milyaran dollar dengan lembaran-lembaran uang recehan rupiahan?

Jangan penuh perhitungan atau jangan pelit memberi persembahan ke rumah Tuhan, karena Dia Yang Maha Murah pasti akan memberi balas kepadamu 10 kali, 20 kali, bahkan 100 kali ganda, demikian engkau sering mendengar bapak pendeta memberi khotbah di mimbar. Memberi persembahan itu penting, tetapi yang paling penting itu memberi persembahanmu dengan kasih. Memberi dengan kasih itu bukan karena memikirkan balasan sekian kali ganda balasan yang akan engkau terima dari Tuhan. Ingatlah dengan baik, bahwa Tuhan itu bukan banker yang akan memberimu bunga sekian persen karena engkau banyak memberi persembahan, melainkan Dia Yang Maha Murah itu akan memberimu kekayaan dari-Nya sesuai menurut kasih karunia-Nya kepadamu, bukan menurut pikiranmu sekian kali ganda. Bagaimana engkau sampai pada pikiran, bahwa Tuhan akan mengganjar persembahanmu sekian puluh kali ganda? Mungkin 2 ayat berikut dibawah ini yang mengusik pikiranmu :

“Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu dia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layuhan dia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati sehingga dia tidak tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat.” [Markus iv:3-8].

Ayat ke 8 inilah yang sering dijadikan pembenaran mendapatkan berkat sekian puluh kali ganda Ayat ini supaya tidak ditafsirkan sebagai metafora persembahan yang engkau taburkan di rumah Tuhan, melainkan firman Tuhan yang ditaburkan di setiap jiwa di mana firman-Nya dikabarkan. Ada orang yang sangat sulit menerima kebenaran firman Tuhan, sebaliknya ada juga orang yang mudah menerima kebenaran sehingga hasil pemahaman orang ini berlipat kali ganda dibandingkan dengan orang yang bebal. Persembahan yang diberikan ke rumah Tuhan seharusnya berguna untuk membantu pelayanan missi sehingga jiwa-jiwa baru yang belum mengenal Kristus semakin bertambah. Logikanya, semakin banyak domba baru masuk ke dalam kandang, seiring dengan waktu yang semakin berjalan, maka persembahan yang masuk ke dalam perbendaraan rumah Tuhan juga semakin bertambah. Bertambah berlipat kali ganda.

Engkau tidak memberikan persembahanmu dengan hati kuatir, karena isi dompetmu telah berkurang setelah memberi persembahan ke dalam kantong kolekte. Ingatlah baik-baik, bahwa semua yang pernah engkau miliki sampai sekarang adalah pemberian kemurahan Tuhan, bukan hasil jerih payah keringatmu. Tuhan pasti mengganti semua yang engkau berikan untuk kemuliaan Tuhan. Ia tidak akan pernah membiarkan engkau jatuh tergeletak dalam kemiskinan, sebaliknya Dia tetap setia memelihara hidupmu sehingga engkau datang ke rumah Tuhan selalu tidak dengan tangan yang hampa; selalu ada persembahan di tanganmu untuk engkau berikan di rumah Tuhan. Ayat berikut yang mungkin mengusik pikiranmu tentang persembahan adalah :

“Camkanlah ini : Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.” [2 Korintus ix:6]

Mungkin ada yang berpikir, bahwa semakin banyak uang dimasukkan ke dalam kotak derma, maka dia pasti akan menuai berkat materi sekian kali lipat ganda dari sebelumnya. Mereka yang mempunyai pikiran yang demikian sering lupa dengan ayat berikut yang mengiringi ayat ini, yaitu : “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” [ayat 8]. Sudah dari sejak zaman purbakala, bahwa manusia itu mudah tergoda dengan tiga hal ini, yaitu harta, takhta, dan perempuan. Saat ini kita sedang berbicara tentang harta. Uang termasuk juga harta, yaitu harta yang likuiditasnya tinggi. Memberi uang persembahan, baik itu di rumah Tuhan maupun di tempat ibadat keluarga, atau memberi uang langsung kepada seseorang yang sangat membutuhkan adalah satu bentuk ibadat untuk memuliakan Tuhan. Tetapi yang harus dijauhi oleh engkau adalah memberi uang persembahan kepada Tuhan dengan motivasi yang salah. Memang tidak salah logikanya, bahwa jika engkau memberikan sebanyak mungkin uang persembahan ke dalam kantong kolekte, Tuhan mengganti yang telah engkau keluarkan. Tapi jangan engkau lupakan, bahwa Tuhan Yang Maha Murah itu memberikan kekayaan milik-Nya kepadamu sesuai menurut kasih karunia-Nya, bukan menurut kehendakmu. Misalnya, engkau diberi kesehatan yang prima, engkau diberi pekerjaan yang sesuai dengan talentamu, engkau diberi lingkungan pergaulan yang baik, keluargamu rukun damai sejahtera, engkau dipelihara nyawamu oleh-Nya. Apakah yang telah aku sebutkan ini bukan berkat-berkat luar biasa bagimu? Tidak ada yang tersembunyi di hatimu di hadapan Tuhan, sebab Dia Maha Mengetahui apa motivasimu memberi persembahan. Tuhan tidak dapat disuap oleh lembaran demi lembaran uangmu dalam kotak persembahan untuk mendapatkan imbalan yang lebih besar, karena Dia sangat tahu isi hatimu sebelum engkau meletakkan uang persembahanmu di rumah-Nya.

Tidak ada orang, baik umat Tuhan atau bukan yang mau hidup dalam kemiskinan, mau makan saja harus antre beras dan minyak goreng seperti yang pernah terjadi di Indonesia pada decade 60, bahkan di banyak negara lain seperti di Afrika masih banyak yang antre bahan makanan. Tentu hidup yang sangat menyenangkan dengan kekayaan berlimpah dan fasilitas hidup yang serba lengkap, penghasilan besar per bulan, rumah gedung permanent, mobil tekhnologi hi-end, deposito bank, lingkungan sosial yang menyenangkan, setiap tahun liburan ke luar negeri, dan seterusnya. Kekayaan dunia yang telah aku sebutkan ini memang membuat hati senang, tetapi tidak akan membawa kebahagiaan sejati. Orang berkelimpahan harta kekayaan kecenderungan hatinya adalah mengabaikan Tuhan, sebaliknya hidup dalam kemiskinan yang luar biasa pun akan tergoda untuk melakukan kejahatan. Dapatkanlah kekayaan sejati yang membuat engkau selalu ingat kepada Tuhan dan membuat jiwamu tentram. Inilah sejatinya lima kekayaan utama dari Tuhan yang harus engkau dapatkan dari pada memikirkan segala sesuatu yang belum engkau peroleh :

Tuhan. Emas dan perak di dunia ini adalah milik Tuhan. Jika engkau berhasil mendapatkan secuil saja, semua yang engkau miliki bukan karena hasil jerih payahmu, melainkan dari kemurahan-Nya belaka. Ia memberi makan ketika yang dikasihi-Nya sedang tidur. Apakah engkau terhitung sebagai orang yang dikasihi oleh-Nya? Supaya engkau terhitung sebagai orang dikasihi-Nya, maka engkau harus setia terhadap semua ketetapan-Nya, engkau harus meletakkan pikiran-Nya ke dalam pikiranmu, dan engkau harus mengasihi sesamamu manusia. Dalam hal ini justeru Tuhan berkata, bahwa bukan persembahan yang engkau dahulukan, melainkan belas kasihan terhadap sesama manusia. Hidup hanya bergantung oleh kemurahan-Nya. Dan, Tuhan memberi kepadamu hanya menurut takaran kasih-Nya kepadamu, bukan mengikuti semangat keinginan duniamu..

Hidup benar.  Engkau tidak memboroskan penghasilan yang engkau dapat untuk belanja yang tidak berguna. Engkau mendapatkan penghasilanmu dengan cara yang benar di hadapan Tuhan. Jangan mencuri! Uang hasil curian tidak menjadi berkat bagimu, walaupun engkau persembahkan ke rumah Tuhan. Saul bermaksud akan memberikan hasil jarahan dari orang Amalek untuk persembahan kepada Tuhan, sebaliknya Tuhan menolak jalan pikiran Saul. Ada orang Kristen merampasi kekayaan milik seorang koruptor klas kakap, kemudian hasil jarahannya diserahkan ke dalam persembahan, seperti inilah disebut hidup yang tidak benar. Semua perbuatan yang dilarang oleh Tuhan adalah perbuatan tidak benar, maka jangan engkau lakukan. Perbuatan Saul tidak benar, maka jangan engkau meniru perbuatannya. Tuhan memberi kenikmatan dunia kepada manusia paling lama hanya 70 tahun, sesudah itu manusia harus meninggalkan semua kenikmatan dunia untuk menuju kekekalan. Engkau tidak membawa secuil pun emas ke liang kuburmu, maka untuk apa memikirkan berapa kali lipat ganjaran yang diberikan oleh Tuhan untukmu.

Berhikmat. Tahukah engkau perbedaan montir mobil hasil pendidikan sekolah Tekhnik dengan montir jalanan? Bedanya adalah montir jalanan mendapatkan pengetahuan melalui pengalaman trial and error. Jadi, bekerja dengan cara yang salah atau dapat juga melakukan dengan cara yang benar. Yang penting bagi mereka adalah mesin mobil hidup, walaupun dengan cara yang salah. Berbeda dengan montir sekolahan, dia mendapatkan keahlian melalui bimbingan oleh guru sekolah dengan metoda yang benar. Setiap langkah dalam prosedur dilakukan berdasarkan teori terapan yang telah teruji. Jadi, bukan coba-coba lagi. Berhikmat artinya engkau mempunyai kemampuan menggunakan pengetahuanmu dengan cara yang tepat. Bukan dari hasil coba-coba. Belajarlah dari kisah Ayub! Tuhan mengijinkan kemiskinan mengiringi kehidupan seseorang, supaya orang ini mendapatkan hikmat. Setelah orang ini mendapatkan hikmat, maka Tuhan mengembalikan kembali kekayaan yang dulu pernah dimilikinya. Hikmat adalah satu kekayaan batin yang nilainya melebihi emas dan perak dan hasilnya melebihi batu permata yang paling indah di dunia. Jika engkau memiliki hikmat, betapa berharganya kekayaan ini. Contohnya hikmat itu seperti apa? Mungkin begitu pertanyaanmu. Begini, jika engkau memperoleh uang senilai 1 juta rupiah, apa yang engkau akan belanjakan dari uang ini? Makan sepuasnya mentraktir teman-teman makan di KFC. Apakah tindakanmu ini tergolong manusia berhikmat? Banyak orang kaya secara ekonomi, tetapi miskin batin sehingga orang ini tidak pernah terpuaskan dengan segala yang dimilikinya. Hanya orang yang kaya secara batin dapat mengucap syukur dalam segala perkara. Harta terindah yang tak ternilai harganya adalah hikmat yang diberikan oleh-Nya untukmu. Hikmat memberi kemampuan dengan pengetahuan supaya menggunakan hartamu untuk tujuan yang mulia. Mintalah hikmat dari Tuhan supaya engkau memiliki pemahaman yang benar untuk menaati semua perintah Tuhan.

Rendah hati. Rendah hati artinya tidak menyombongkan diri. Kejatuhan manusia didahului dengan kesombongan. Orang sombong menganggap, bahwa segala masalah yang dihadapinya hanya dapat diselesaikan dengan uang, maka seluruh waktu yang dimilikinya hanya digunakan untuk mencari kekayaan dunia, bukan mencari Tuhan. Yang ada di dalam pikiran orang seperti ini adalah kerja, kerja, dan sekali lagi kerja. Bekerja memang baik, karena fitrahnya manusia memang harus bekerja. Tapi bekerja berlebihan sehingga tidak ada waktu lagi untuk Tuhan adalah salah. Orang sombong menganggap, bahwa dirinya sanggup menyelesaikan semua masalah sehingga dia membiarkan dirinya banyak turun tangan, sebaliknya Tuhan dibiarkan angkat tangan. Ketika masalah rumit tiba dalam kehidupannya dan tidak terselesaikan, maka barulah dia menyadari kebebalannya. Orang yang rendah hati menyadari keterbatasannya di hadapan Tuhan, sehingga dia membiarkan Tuhan lebih banyak turun tangan mengatasi masalah dirinya. Malas? Bukan! Beda dengan kemalasan. Orang yang rendah hati tetap bekerja, tetapi dia mengandalkan, bahwa Tuhanlah yang memimpin pikirannya sehingga pekerjaan selesai pada waktunya. Tuhan memberi berkat secara berlimpah kepada orang yang memiliki sifat mau berbagi kepada orang lain. Sifat mau berbagai kepada orang lain tidak dimiliki oleh orang yang tinggi hati.

Dapat dipercaya. Siapa memberi responsibilitas dalam perkara kecil, maka dia juga dapat memberi resposibiltas dalam perkara yang lebih besar. Tuhan akan memberi kekayaan lebih besar sedikit demi sedikit sejalan dengan tingkat kedewasaan responsibilitasmu. Orang yang dapat dipercayai mempunyai kemampuan mengelola berkat yang dipercayakan oleh Tuhan kepadanya. Perhatikan baik-baik, ada banyak orang dunia sangat berlimpah harta bendanya, sebaliknya di lain sisi ada banyak orang percaya hidup dalam kekurangan. Dalam hal ini sebab Tuhan mempercayakan pengelolaan milik-Nya kepada orang dunia, sementara tidak sedikit juga orang percaya yang seharusnya berhikmat, tetapi sebaliknya justeru menjadi manusia pemboros.

Well, sebagai penutup posting-ku ini, untuk diberkati Tuhan secara luar biasa maka milikilah terlebih dahulu kekayaan rohani ini, bukankah Tuhan telah berkata, dapatkanlah terlebih dahulu Kerajaan Sorga, maka yang lainnya akan ditambahkan oleh-Nya.-


Symbol Agama Tidak Menyelamatkan Dirimu

Simbol agama, apa itu? Simbol agama adalah benda atau gambar yang mempunyai bentuk tertentu dan typical yang mewakili keberadaan satu agama. Bermacam-macam bentuk dan rupa yang menjadi symbol agama, misalnya segi tiga kembar warna biru muda mewakili symbol agama Yahudi, salib benda berbentuk segi empat panjang bersilang pada bagian tengah dengan segi empat lain yang lebih pendek adalah symbol agama Kristen dan Katholik, salib yang mempunyai dua silang, pendek untuk bagian atas dan lebih panjang sedikit di bawahnya adalah symbol agama Katholik Orthodoks, bulan sabit adalah symbol agama Islam, dan seterusnya masih banyak lagi symbol agama lainnya. Tidak disangkal, bahwa keberadaan symbol agama dapat membangun semangat bagi semua pengikut satu agama. Di samping symbol agama yang telah saya sebutkan ini, bentuk pakaian dan warna-warna tertentu merefleksikan satu agama atau kelompok tertentu yang mengidentifikasikan agama tersebut. Bentuk dan warna refleksi ini typical agama yang bersangkutan. Untuk warna tidak tidak terlalu mengikat, tetapi bentuk benda keagamaan sebagai symbol agama dianggap memiliki kekuatan magis bagi pemakainya.

Salib adalah symbol agama Kristen yang banyak digunakan pada abad pertengahan dipercayai mempunyai kekuatan magis untuk mengusir setan. Itu sebabnya pada masa itu banyak rumah orang Kristen di dinding rumah bagian dalam di sebelah kiri atau kanan setiap pintu selalu dijumpai salib. Tidak bedanya dengan orang Cina dari penganut ajaran Tao selalu meletakkan cermin di atas pintu serambi rumah, hal ini juga dipercayai sebagai pengusir setan. Apakah setan takut melihat salib? Yesus mati tergantung di kayu salib sebagai pengorbanan diri-Nya terhadap orang-orang berdosa yang percaya kepada-Nya. Terinspirasi penyaliban ini, maka banyak orang Kristen menggunakan salib sebagai symbol agama. Yesus tidak pernah mengajarkan kepada pengikut-Nya tentang symbol salib secara fisik, karena yang paling utama dari bagian iman Kristen adalah semua orang percaya kepada-Nya harus bersedia menyalibkan dirinya sehingga layak dipandang sebagai murid-Nya. Semua orang percaya harus menyalibkan dirinya, bukan harus mempunyai kalung salib dari emas tergantung di lehernya. Menyalibkan diri artinya bersedia melupakan keberadaan dirinya untuk orang lain seperti Yesus juga mengabaikan diri-Nya yang datang dari sorga untuk orang-orang berdosa. Simbol agama berbicara tentang agama dipandang dari sudut kebendaan. Kalung salib terbuat dari emas berbicara tentang kebendaan.

Penulis cerita horror banyak terinspirasi dari novel karangan Bram Stoker yang berkisah tentang Dracula yang pasti takut melihat salib. Dalam kisah ini seseorang dengan keberanian luar biasa menunjukkan benda terbuat dari kayu berbentuk salib kepada Dracula, maka Dracula mati habis menjadi debu. Ada satu cerita yang pernah terjadi di Jakarta pada decade 60, aku dengar dari kakakku, begini ceritanya, ada tetangga kami anaknya kesurupan atau kerasukan setan, maka tetangga kami yang seorang Katholik mengambil salib dari dinding rumahnya dan menghadapkan salib ini kepada orang yang kesurupan ini. Apakah setan menjadi takut karena salib ini? Tidak! Setan yang membuat kesurupan anak ini pergi setelah diusir oleh seorang dukun. Jadi, cerita tentang salib dari novel Bram Stoker yang dikatakan dapat mengusir setan pantas disebut mitos saja. Mistos akan hilang dengan sendirinya dari ingatan masyarakat sejalan dengan kesadaran iman seseorang dan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat.

Yesus, Yesus Orang Nazaret adalah nama yang dahsyat dan luar biasa pasti ditakuti oleh Iblis atau setan. Aku perlu menegaskan Yesus Orang Nazaret, karena dewasa ini banyak juga orang memakai nama Yesus, terutama di Mexico dan Filipina. Walaupun engkau tidak mempunyai kalung salib emas tergantung di lehermu, Iblis pasti mundur darimu, jika engkau beriman kepada Yesus Orang Nazaret dan dengan bibirmu engkau mengatakan, bahwa Dia adalah Juru Selamat hidupmu. Orang Kristen biasa dengan menumpangkan tangan kanan memegang kepala orang kerasukan setan dan berseru dengan suara lantang “Di dalam nama Yesus [Orang Nazaret], engkau Iblis keluar dari dalam tubuh orang ini!” Tidak perlu menggunakan kayu berbentuk salib. Engkau mendoakan orang sakit memohon kepada Bapa di sorga di dalam nama Yesus juga dengan cara seperti ini, menumpangkan tangan kananmu memegang bagian tubuh yang dirasa sakit. Ada kuasa mengusir setan atau penyakit, jika engkau beriman kepada Yesus Orang Nazaret.

Minyak urapan. Minyak juga disebut sebagai benda keagamaan, symbol pencurahan Roh Tuhan atas diri seseorang. Di masa lalu, ribuan tahun yang lalu Tuhan menyatakan diri hanya pada orang-orang tertentu pilihan-Nya, maka berkat Tuhan dicurahkan melalui orang pilihan-Nya dengan meletakkan minyak pada dahi orang percaya. Di lingkungan Gereja Katholik ada sakramen perminyakan, terutama orang yang sedang sakit diberi minyak pada dahinya. Namun, dewasa ini denominasi Pentakosta juga muncul gerakan menggunakan minyak urapan untuk berbagai aspek kehidupan manusia, seperti untuk orang sakit, perlindungan terhadap roh-roh jahat dengan meletakkan minyak pada setiap sudut rumah, sampai tempat usaha di pasar atau di pertokoan supaya komoditi lancar dan untung besar. Minyak yang digunakan adalah minyak goreng dari kelapa, sawit, zaitun, canola, jagung, bunga matahari, kedele, dan sebagainya dari berbagai merek. Aku mengingatkan kepadamu, bahwa orang seharusnya semakin beriman kepada Tuhan bukan kepada symbol agama atau benda-benda keagamaan.

Tasbih. Ini adalah benda keagamaan berbentuk manik-manik yang diuntai seperti kalung. Ada yang terbuat dari kayu, plastic, mutiara, dan beberapa jenis batu mulia. Orang Buddha, Katholik, dan Islam menggunakan tasbih untuk keperluan ibadah. Bagi orang Katholik tasbih ini biasa disebut rosario digunakan untuk sembahyang menghormati ibu Maria, ibu yang melahirkan Yesus Orang Nazaret. Judul doa untuk menghormati Maria ini adalah Salam Maria, diulang sampai 10 kali kemudian disela dengan doa Kemuliaan, dilanjutkan lagi doa Salam Maria dan seterusnya sampai 4 kali pengulangan. Orang Islam menggunakan tasbih untuk wirid, yakni menyebut nama Allah sebanyak yang dapat dilakukan sepanjang malam. Orang Kristen tidak menggunakan tasbih rosario karena tidak berkepentingan harus memberi kemuliaan kepada Maria. Maria dipandang sebagai alat Tuhan tidak beda dengan semua nabi pendahulunya, engkau juga alat Tuhan yang dipakai untuk memuliakan Tuhan. Tasbih rosario juga diyakini mempunyai kekuatan magis seperti salib, yakni mengusir setan.

Sorban, kopiah, sarung, baju koko, gelang, sajadah, jilbab, nama orang memang bukan benda-benda keagamaan tetapi pemakainya menunjukkan typical agama atau kelompok tertentu. Misalnya, orang laki-laki Sikh selalu menggunakan sorban dan beberapa gelang besi di tangan kiri dan kanan mereka dan nama belakang mereka selalu ditambahi Singh, seperti Gurnam Singh, Gulanim Singh, Pardesh Singh, dan seterusnya. Kalau orang Islam, mereka banyak yang menggunakan nama depan atau belakang dengan Muhammad. Nama Singh maupun Muhammad sudah identik dengan kelompok atau agama tertentu, jadi rasanya janggal kalau orang Hindu, Buddha, atau Kristen memberi nama bayi mereka dengan kedua nama ini, kecuali pada kemudian hari ada orang Sikh atau Islam pindah ke salah satu agama yang aku sebutkan ini. Kopiah, sarung, baju koko, sajadah, dan jilbab adalah typical orang Islam yang menggunakan. Walaupun sering dinyatakan, bahwa kopiah adalah typical nasional bangsa Indonesia, engkau akan menciptakan satu kondisi yang asing kalau datang ke gereja menggunakan tutup kepala kopiah. Di banyak desa atau kota kecil di Jawa banyak orang menggunakan sarung, bukan hanya orang Islam, tetapi belum pernah aku melihat orang menggunakan sarung pada satu acara kebaktian.

Pada masa kini symbol agama Kristen tidak diminati keberadaannya di Eropa karena di masa lalu agama digunakan oleh pejabat tinggi gereja [uskup dan cardinal] hanya sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan dan pemerasan pajak terhadap rakyat. Symbol keagamaan memang sedang trend dan fenomenal bagi masyarakat di Indonesia. Pernah pada satu ketika polisi melakukan razia preman di di seluruh wilayah Jakarta secara serentak. Hasil kerja polisi adalah menangkap ratusan preman. Dari rupa fisik mereka, maka dapat aku kenali mereka itu berasal dari mana. Banyak di antara preman itu mengenakan baju pada bagian atas dua tiga kancing dilepas sehingga bagian dada mereka terlihat jelas kalung salib besar. Pakai kalung salib besar terbuat dari emas, tapi kerjaan mereka meresahkan masyarakat. Memalukan! Perbuatan mereka jelas membuat malu Tuhan. Mereka keluar masuk kompleks pelacuran memalak perempuan pelacur dengan kalung salib besar tergantung di leher mereka. Tuhan tidak melihat kesalehan normative keagamaan seseorang dan juga tidak melihat symbol agama yang dikenakan oleh seseorang, melainkan melihat hati. Bukan orang yang menyebut Tuhan, Tuhan, Tuhan yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan siapa saja yang taat melakukan kehendak Tuhan. Bukan karena kesalehan normative dan mengenakan symbol agama engkau selamat, melainkan beriman kepada Juru Kunci Sorga, yakni Yesus Orang Nazaret.- 


Rabu, 01 Januari 2014

Menapak Awal Tahun Dengan Bimbingan Tuhan

Tuhan, Engkau adalah Allah yang aku panggil dengan nama Tuhan.
Aku bangga memiliki Allah seperti Engkau dan aku bahagia menjadi milik-Mu.
Aku menjadi begitu berharga menjadi biji mata-Mu.
Aku tidak Engkau biarkan sendirian terombang-ambing dalam setiap pergumulanku.
Aku tidak Engkau biarkan dalam kebingungan ketika aku di persimpangan jalan.
Aku menikmati semua kebaikan-Mu dan aku tidak akan melupakan semua kebaikan-Mu.
Semua mukjizat dan cerita kedahsyatan-Mu membuat aku semakin takjub, betapa ajaib dan luar biasa kuasa-Mu.
Aku mengucap syukur, Engkau memelihara hidupku melalui pekerjaan yang memuliakan aku sebagai umat-Mu.
Aku mengucap syukur, aku menikmati hidup yang seperti yang Engkau berikan kepadaku.
Walaupun hanya makan nasi berlauk tahu dan tempe, bahkan kadang-kadang dengan ikan asin murah, aku menikmati kemurahan-Mu memelihara hidupku.
Rasanya, sepanjang tahun yang lalu aku sering mengalami kantong kempes alias bokek, tetapi Engkau selalu memberi jalan keluar yang tidak pernah aku pikirkan.
Aku menikmati berkat kesehatan yang aku rasakan dari pemeliharaan-Mu.
Sebab kemurahan-Mu saja aku memiliki apa saja yang sekarang aku nikmati, bukan karena jerih payahku.
Aku dapat menikmati semua ciptaan-Mu, karena kemurahan-Mu.
Aku semakin percaya tidak ada yang tidak mungkin bagi-Mu.
Tidak ada perkara sesulit apa pun yang tidak ada jalan keluarnya.
Engkaulah jalan.
Tidak ada jalan buntu bersama-Mu.
Jalan yang Engkau tunjukkan kepadaku selalu memberikan harapan besar.
Sekarang aku menapak tahun yang baru bersama-Mu.
Semua perkataan-Mu menerangi pikiranku dan menenteramkan jiwaku dan membakar semangat hidupku.
Buatlah rohku tetap menyala-nyala dalam pimpinan Roh-Mu.
Hidup harus tetap bersemangat dan menghargai hidup yang Engkau berikan kepadaku.