Roti dari Tuhan. |
Sabtu, 22 September 2012
Siapakah Yesus Itu?
Ketika
Yesus pada satu kesempatan bertanya kepada murid-murid-Nya satu per satu :”Kata
orang, siapakah Aku ini?” Implikasi atas pertanyaan ini dapat menghasilkan
berbagai jawaban, tergantung apa latar belakang pengalaman hidupnya orang yang
menjawab pertanyaan ini. Jadi, Yesus memang menghendaki ekspresi sejati apa
yang terkandung di dalam pikiran seseorang tentang diri-Nya. Para
murid tentu dihadapkan satu kondisi yang tidak terduga atas pertanyaan-Nya,
karena itu mungkin ada yang menjawab sekenanya saja. Tetapi hanya Petrus saja
yang menjawab dengan benar, yaitu katanya :”Engkau adalah Mesias”. Di dalam
Alkitab nama bukanlah sebutan atau gelar semata-mata, melainkan menunjukan kekuasaan Allah di dalam Yesus Kristus dalam
melindungi umat-Nya. Gelar-gelar Yesus memberi penegasan terhadap
pribadi-Nya tentang kekuasaan apa yang dimiliki-Nya. Semua sebutannya
mengakomodasi semua kebudayaan yang ada di setiap suku bangsa di atas bumi ini.
Pada
mulanya masyarakat menyebutnya sebagai Guru. Guru adalah sebutan untuk orang
yang memberi pengajaran di sebuah klas di hadapan murid-muridnya. Cara mengajar
Yesus sangat berbeda dengan semua cara yang lazim digunakan oleh para rabbi
pada masa itu, yakni Dia mengajar dengan penuh kuasa, berwibawa, dan tampak
tidak menggurui kepada semua yang mendengar ucapan-Nya. Metoda mengajar Yesus
adalah orasi, diskusi, ajakan, dan teguran yang sangat keras. Jadi, ada yang
senang mendengarkan-Nya, tetapi ada juga yang tersinggung oleh teguran-Nya.
Semua teguran disampaikan dalam bentuk perlambang yang berlaku dalam kehidupan
nyata sehari-hari.
Tetapi
lama-kelamaan sebutan Guru dirasakan oleh sebagian masyarakat tidak memadai
lagi. Mereka ada yang memanggil-Nya Tuan atau Tuhan, Adonai dalam bahasa Ibrani
atau Kyrios dalam bahasa Yunani. Yesus tidak melarang kepada siapa pun untuk
menyebut diri-Nya Tuhan, karena Dia sendiri yang menyatakan-Nya bahwa Anak
Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. Secara implisit, Dia juga menyatakan
bahwa diri-Nya adalah seorang nabi ketika Dia ditolak di kota yang membesarkan-Nya, Nazaret. Ia
berkata bahwa seorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali di tempat asalnya
sendiri dan di rumahnya. Masyarakat juga banyak yang menyebut-Nya sebagai Tuhan
karena menyadari di dalam diri Yesus terdapat kuasa ilahi. Seorang pegawai
istana menyatakan diri-Nya adalah Tuhan ketika dia meminta supaya Dia datang
kerumahnya, karena anaknya sakit. Walaupun Yesus secara implisit menyatakan
diri-Nya adalah seorang nabi, tetapi Anda jangan mengabsolutkan begitu saja,
bahwa Dia seorang nabi semata, karena seperti yang saya sudah katakan di atas,
Dia mempunyai lebih dari 100 sebutan.
Yesus
Kristus adalah inkarnasi atau penjelmaan Allah yang hidup di tengah kehidupan
nyata manusia, hadir ke dunia melalui rahim Maria karena Roh Kudus; Maria hamil
karena kuasa Roh Kudus, yaitu Roh Allah sendiri. Jadi, semua sebutan Allah yang
disebutkan di dalam Perjanjian Lama, seperti El Gibbor, Allah Perkasa; El
Shaddai, Allah Maha Kuasa, dan seterusnya adalah sebutan untuk Yesus juga.
Orang Jawa menyebut Yesus sebagai Gusti Yesus.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar