Kamis, 27 September 2012
Jika Orang Jawa Menjadi Diktator, Lakunya Halus dan Sopan
Suharto
adalah bekas presiden RI kedua yang pernah memerintah negara ini selama 6
dekade dari 1966 sampai 1998. Seperti pada umumnya suatu negara yang diperintah
terlalu lama oleh seorang kepala negara, maka akan cenderung menjadi negara
yang otoritarian, diperintah oleh seorang diktator. Adolf Hitler menjadi
seorang dictator di Jerman pada Perang Dunia II membutuhkan waktu hanya lima tahun saja untuk
mencengkeram Eropa. Hitler adalah monster bagi Eropa, tetapi tidak bagi Jerman
pada umumnya. Ia berhasil menanamkan semangat bangkit berdiri bagi rakyat
Jerman yang dikerdilkan melalui Perjanjian Versailles yang membatasi angkatan bersenjata
Jerman. Ia menjadi pujaan semua pemuda Jerman, tetapi monster bagi semua
penentangnya, terutama kebanyakan dari angkatan darat dan bangsa Yahudi yang
dituduh penyebab kekalahan Jerman pada Perang Dunia I. Pada masa pemerintahan
Hitler dari 1936 sampai 1945 telah dibunuh 5 juta orang bangsa Yahudi.
Apakah
Suharto, bekas presiden RI ke 2 dapat disebut sebagai diktator? Bukan, karena
dia adalah seorang presiden yang baik hati; pada zaman Suharto saya mempunyai
pekerjaan yang layak dan rakyat tidak kelaparan. Ini yang mengatakan adalah
adalah semua kroninya Suharto. Cobalah Anda mendengarkan apa pendapat semua
lawan politik Suharto, mereka pasti mengatakan, bahwa Suharto pembohong besar
dan diktator besar bangsa ini. Buktinya apa? Suharto memegang kekuasaan sebagai
presiden RI ke 2 sejak tahun 1966 segera secara bertahap dari tahun ke tahun,
orang ini tidak segan menghabisi semua orang yang berlawanan kepentingan
dengannya. Semua anaknya dan kroninya mendapatkan ladang bisnis yang
memungkinkan membuat mereka semakin kaya. Orang ini dengan kekuasaannya sebagai
kepala negara telah membuat banyak peraturan pemerintah dan undang-undang yang
memungkinkan dia dapat menumpuk kekayaan untuk kepentingan lingkaran
kekuasaannya. Dewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga legislative? Isinya
adalah orang-orang pilihannya semua. Pemimpin negara yang berkuasa terlalu lama
akan membuat celah orang melakukan korupsi. Indonesia pada waktu itu mendapat
bantuan ekonomi dari banyak negara donator, dari Amerika sudah pasti. Pada
zaman rezim Suharto perang dingin antara komunis dari Sovyet Union dan
kapitalis Amerika sedang menghangat membuat Amerika berkepentingan menjaga
pengaruh dari utara tidak merembes ke selatan dengan cara banyak memberi
bantuan militer dan ekonomi kepada Indonesia .
Cerita
klasik dongeng anak-anak sebelum tidur selalu berulang, yaitu di mana ada uang
berlimpah di situ Iblis mempunyai acara menggoda hati manusia. Bagaimana
strategi Iblis menggoda manusia supaya dia jatuh adalah karena terlihat dari
kecenderungan hatinya. Setiap orang mempunyai kecenderungan hatinya berbeda
satu sama lain. Iblis mengetahui kecenderungan hati seseorang melalui prilaku
manusia yang digodanya. Ternyata Suharto lebih mencondongkan hatinya terhadap
uang atau harta kekayaan melimpah. Memang, ada sekian persen uang bantuan dari
negara donator untuk pembangunan di Indonesia , tetapi berapa banyak
yang masuk ke rekening setiap pribadi lingkaran kekuasaannya dan dirinya
sendiri. Tetapi Suharto itu senyumnya ramah sekali, banyak orang tidak percaya,
bahwa dia itu sadis. Mana mungkin dia ringan tangan menghabisi lawan
politiknya? Ya, seorang penulis dari Australia pernah mengatakan bahwa
orang ini disebut sebagai The Smiling General. Yang sering dilupakan oleh
banyak orang adalah Suharto itu orang Jawa. Orang Jawa itu mainnya sangat
halus. Jika Anda terhitung sebagai orang yang tersingkirkan, orang akan melihat
proses pengadilan berjalan secara konstitusional, walaupun kenyataannya adalah
keadilan yang semu.
Bertahun
telah berlalu setelah Suharto jatuh dari kekuasaan serakahnya pada bulan Mei
1998, banyak orang sering mengingat romantisme zaman rezim Suharto. Mereka
berkata, bahwa pada zaman Suharto tidak terdengar rakyat lapar dan kemiskinan.
Suharto memakai ilmunya orang Belanda, jika tidak menginginkan rakyat
memberontak, sepotong roti harus dapat mengenyangkan perut rakyat. Namun,
manusia hidupnya tidak hanya dari roti saja. Manusia Indonesia merdeka juga memerlukan
bicara dengan bebas sebagaimana layaknya rakyat sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat. Tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat. Pemilihan umum 5 tahun
sekali hasil perolehan suara sudah diatur, bahwa kemenangan pasti jatuh ke
tangan partai kendaraan politik orang ini. Korupsi suara!!! Kalau Anda membaca
sejarah Perang Jawa yang berlangsung dari tahun 1825 sampai 1830, Anda akan
mengetahui bagaimana Belanda menjepit setapak demi setapak kekuatan Dipanegara,
yaitu dengan cara membangun banyak benteng kecil di semua wilayah yang telah
diduduki oleh Belanda. Cara inilah yang dilakukan oleh orang ini, yaitu dengan
cara membangun banyak Koramil, Komando Rayon Militer, unit-unit kecil militer
dari kota besar
sampai ke desa-desa terpencil, sehingga semakin kecil ruang perlawanan lawan
politik terhadap orang ini. Istilahnya
Anda baru berbisik satu dua kata, Anda sudah sudah ditangkap sebelum membangun
kekuatan perlawanan. Telinga Suharto ada di mana-mana. Ingatlah nama-nama ini,
Soewito, Hariman Siregar, Dharsono, A.M. Fatwa, dan Budiman Sujatmiko adalah
lawan-lawan politik Suharto yang telah dijebeloskan ke dalam penjara.
Lawan-lawan politik klas teri tidak segan untuk dihabisi dalam arti sebenarnya,
lepas nyawanya tanpa prosedur yang jelas. Mereka adalah orang-orang hilang
tanpa jejak.
Anda
mau mengatakan apa tentang orang yang namanya Suharto ini? Diktator adalah kata
yang pantas untuk disematkan dipundaknya. Untuk segala sesuatu ada masanya,
untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk mati,
ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk menuai; … dan seterusnya ada waktu
untuk berkuasa, ada waktu untuk turun dari kekuasaan. Di dunia ini tidak ada
kekuasaan kekal yang dibangun oleh manusia bagaimana pun kuatnya sistem
keamanan yang dibangun oleh manusia untuk menjaga kekuasaannya, hanya Tuhan
yang kekal. Omong kosong kalau ada yang mengatakan, bahwa orang ini tidak
mempunyai harta berlimpah hasil jarahan uang rakyat. Waktu aku masih bekerja,
salah satu potongan uang gajiku adalah sumbangan dana untuk yayasan milik orang
ini, tetapi begitu orang ini jatuh, seingatku dua bulan kemudian potongan ini
ditiadakan. Coba hitung saja sendiri, berapa juta karyawan yang gajinya kena
potong. Kau mau protes? Biarlah tangan Tuhan saja yang menyingkirkan orang
seperti ini dan kiranya tidak ada lagi orang seperti ini di negeri ini.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar