Selasa, 02 Oktober 2012
Udara Sehat Membutuhkan Keseimbangan Komposisi Gas Di Dalam Udara
Udara atau atmosfer adalah adalah satu ruang luas menutupi permukaan
planet dan berisi satu kumpulan bermacam jenis atau hanya satu jenis gas saja.
Misalnya, udara di atas permukaan planet Saturnus berisi gas hydrogen saja.
Udara di atas permukaan planet earth berisi beberapa jenis gas seperti oksigen,
nitrogen, karbondioksida, karbonmonoksida, dan dalam jumlah kecil beberapa
jenis gas mulia seperti helium, neon, dan argon. Oksigen dan nitrogen adalah
dua jenis gas yang dominant di atmosfir bumi. Sejak Revolusi Industri di
Inggris yang dimulai pada abad 19, perlahan dan signifikan volume gas
karbondioksida semakin bertambah dan atmosfir bumi semakin terkontaminasi
sehingga kualitas kesehatan udara di beberapa tempat di bumi ini semakin
menurun.
Setiap kali Tuhan menyelesaikan ciptaan-Nya, Dia selalu berkata, bahwa
segalanya itu baik. Jika komposisi oksigen dan nitrogen di atmosfir bumi berada
pada keseimbangan dikisaran 21 persen dan 79 persen, semuanya itu baik menurut
pemandangan Tuhan. Misalnya, di pegunungan yang tinggi, kisarannya adalah 15
persen oksigen dan 85 persen nitrogen. Di mana pun Anda berada di planet bumi,
maka komposisi kedua gas ini selalu demikian, tetap saja Anda mengonsumsi
oksigen untuk kebutuhan tubuh sekitar separuhnya saja. Mengapa tidak 100 persen
saja oksigen di bumi? Mungkin ada yang mempunyai pikiran demikian. Aku rasa
lebih baik pertanyaannya demikian, mengapa dengan keseimbangan seperti ini
Tuhan mengatakan semuanya itu baik?
Menghirup udara bersih, tanpa polutan adalah baik untuk kesehatan, tetapi
dengan persentase oksigen seperti tersebut di atas, semua benda di muka bumi
sebetulnya mengalami oksidasi. Besi yang terus-menerus mengalami oksidasi akan
mengalami kekeroposan yang diperlihatkan dalam bentuk besi yang berkarat
[ferrioksida] warnanya cokelat tua. Jika manusia menghirup udara yang mempunyai
kadar oksigen 15 persen saja, dalam pengertian bukan karena polutan, efek
oksidasi di dalam tubuhnya semakin berkurang. Dengan mengurangi proses oksidasi
di dalam tubuh manusia, maka efek penuaan dapat diperlambat. Dengan kata lain,
jika kadar oksigen di atmosfir bumi ini, katakan saja 50 persen, proses
oksidasi pun akan meningkat, efek penuaan juga ikut bertambah. Cepat tua itu
identik dengan cepat mati, jika oksidasi semakin ditingkatkan, efek penuaan
juga semakin meningkat, dan itu berarti Anda cepat mengalami kematian. Inilah
sebabnya Anda disarankan mengonsumsi air minum yang mempunyai efek reduksi,
karena air minum seperti ini sehat untuk tubuh Anda, yaitu mengurangi efek
oksidasi. Air minum seperti ini banyak terdapat di pegunungan yang tidak
terkontaminasi dengan polutan.
Orang yang biasa hidup di kota
besar kemudian berlibur ke pegunungan, maka mengalami sesak nafas. Keadaan ini
terjadi hanya karena tubuh belum mengalami adaptasi, dari keadaan padat
oksigen, tetapi mengandung polutan di kota
besar menuju tempat yang sedikit oksigen, tetapi bersih dari polutan. Setelah
Anda mengalami adaptasi tinggal di pegunungan dalam jangka waktu lama, maka
Anda akan mengalami kesegaran fisik yang lebih sehat dibandingkan di kota besar. Bagaimana pun
manusia membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme di dalam tubuh sampai pada
batas terendah tidak mengalami oksidasi [thereshold], tetapi kedaan yang ideal,
yaitu padat oksigen tanpa polutan adalah suatu keadaan yang mahal untuk
didapatkan pada zaman serba industri ini.
Keadaan keseimbangan oksigen-nitrogen ini sudah dirancang oleh The Grand
Designer, yaitu Tuhan Yang Mahasakuasa sebelum alam semesta terbentuk. Manusia
berupaya mencari kemungkinan ada kehidupan di planet lain, tetapi sampai sejauh
ini belum menampakkan titik terang. Ada
planet yang sangat kaya dengan nitrogen, tetapi tidak mempunyai oksigen,
sebaliknya ada planet yang sangat kaya dengan hydrogen, tetapi tidak mempunyai
oksigen. Tampaknya hanya bumi saja yang mempunyai oksigen, yaitu gas kehidupan.
Dalam jumlah sedikit oksigen adalah kehidupan bagi manusia, sebaliknya dalam
jumlah banyak adalah racun bagi tubuh manusia. Namun, jangan kuatir, di
atmosfir terbuka Tuhan telah mengatur
batas keseimbangan ini sehingga aman bagi manusia ciptaan-Nya.
Bumi membutuhkan banyak pohon atau hutan yang luas, karena hutan berguna
untuk menyedot gas polutan sehingga kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh
makhluk hidup di bumi tetap terjaga. The Grand Designer telah menciptakan hutan
luas di Afrika , Brazil ,
dan Kalimantan sebagai perangkap gas polutan
di bumi. Setiap pohon yang ada di bumi harus dijaga kelestariannya demi menuju
bumi yang hijau. Hijau itu sehat.-
Lokasi:
Bekasi, Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar