Senin, 08 Oktober 2012
Bergaul Itu Menyatakan Identitas Diri Kepada Orang Lain
Ketika Anda memutuskan untuk bergaul dengan orang lain, maka
pada saat itu Anda sudah harus berupaya menaklukkan orang lain. Anda
menaklukkan orang lain supaya eksistensi Anda diperhatikan oleh orang lain.
Pergaulan dimulai dari Anda sebagai individu yang mencoba membaur dengan satu
kelompok orang, mungkin di satu tempat pesta, tempat pekerjaan, pusat kebugaran
jasmani atau tempat lain. Jika mereka menilai Anda adalah orang yang tepat bagi
mereka, mereka dengan senang hati menerima Anda; sebaliknya jika tidak, Anda harus
mencari kelompok yang lain yang mau menerima Anda.
Bergaul itu artinya Anda menyatakan identitas. Diterima atau
tidak dalam satu komunitas pergaulan hal itu tergantung dengan identitas yang
Anda miliki. Apa identitas Anda? Kelompok pengedar drugs pasti tidak begitu
saja menerima anggota baru tanpa diketahui lebih dahulu identitas orang baru
tersebut. Itulah sebabnya, ada Kelompok Gay, ada Kelompok Pemuda Penuh Dosa, ada
Kelompok Bajingan Wajah Sangar, ada Kelompok Pemuda Kampung Ambon, ada Kelompok
Gigolo Jakarta, dan seterusnya masing-masing kelompok ada identitasnya. Dengan
cara bagaimana Anda menaklukkan orang lain sehingga orang lain mau menerima
Anda?
Buatlah semua orang lingkungan Anda menjadi takut kepada
Anda. Dengan kata lain, menaklukkan orang lain supaya Anda ditakuti oleh orang
lain. Mengapa Anda ditakuti oleh orang lain, jawabannya dapat bermacam-macam.
Misalnya, Anda ditakuti oleh orang lain karena Anda jagoan kung fu yang tidak
segan sama sekali menghabisi nyawa orang lain atau karena Anda banyak uang yang
dapat menyewa pembunuh bayaran. Ciptakan ketakutan. Ketakutan itu dapat
menjalar dengan cepat. Mulanya yang takut hanya satu orang, tetapi yang satu
orang akan cerita kepada orang lain, dan akhirnya ada satu kelompok besar semua
pada takut kepada Anda. Akhirnya, satu kelompok besar satu pusat perdagangan
besar di satu kota
besar semua takut kepada Anda. Semua orang satu kota besar biasa menyebut orang seperti Anda
adalah preman. Ada
preman Pancoran, preman Kebon Jengkol, preman Pasar Bering Harjo, preman Pasar
Turi, dan seterusnya di seluruh dunia selalu ada preman. Untuk membuat orang
lain takut, maka Anda harus menggunakan kekerasan. Ini adalah cara preman.
Kelompok besar dimulai dari setiap individu berkepentingan
sama yang membaur untuk satu tujuan menunjukkan eksistensi terhadap kelompok
besar lain. Misalnya, kelompok SMA Negeri 6 dan kelompok SMA Negeri 70.
Identitas mereka sudah jelas sekali dan mereka satu sama lain menghendaki
takluk terhadap yang lain yang lebih kuat. Karena ekspressi mereka adalah
kekerasan, maka yang timbul adalah perkelahian untuk mempertahankan eksistensi.
Jika dalam perkelahian ada siswa yang terluka apalagi sampai cacat, selalu
timbul keinginan untuk membalas sampai lawannya juga ikut merasakan seperti
yang pernah dialaminya juga. Jika Anda pernah tergabung dalam salah satu
kelompok ini, apakah Anda mendapatkan rasa bahagia menyakiti orang lain. Kejahatan
dibalas dengan kejahatan, maka akan menghasilkan kejahatan juga, begitu terus
dan tak pernah habis. Dunia preman adalah dunia kekerasan.
Cara kedua menaklukkan orang lain adalah buatlah semua orang
lingkungan Anda memberi rasa hormat kepada Anda. Bagaimana itu, mo? Bagaimana
Anda mempengaruhi orang lain sehingga mereka menghormati Anda. Tidak dapat
tidak, Anda harus mempunyai pribadi yang menarik, yakni pribadi yang mempunyai
daya magnet menarik orang lain yang menghormati Anda. Magnet adalah besi yang
mempunyai kekuatan menarik logam besi lain, karena besi tersebut mempunyai daya
magnet atau daya tarik. Pribadi yang menarik adalah daya magnet kuat bagi
pribadi yang kuat. Nah, daya magnet apa yang Anda miliki sehingga semua orang
lingkungan Anda tertarik. Maybe Anda dihormati oleh lingkungan Anda, karena
penulis blog tersohor atau pemain gitar legendaries ternama, pernah menjadi
pemain bola klas dunia, mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap professi pemain
film, dan seterusnya, anyway Anda mempunyai banyak prestasi. Melayani sesama
manusia dalam arti khusus juga dapat disebut satu prestasi, misalnya pendeta
mengunjungi orang sakit di hospital atau kunjungan dari rumah ke rumah.
Cara pertama Anda menuntut orang lain supaya memberi
perhatian kepada Anda, sebaliknya cara kedua Anda adalah figure yang memberi
perhatian kepada orang lain melalui prestasi Anda. Keduanya adalah budaya yang
jelas berbeda, yang satu mengutamakan kekerasan, sedangkan yang lain
mendahulukan kemanusiaan. Sudah menjadi hukum alam, bahwa semakin Anda membuat
orang lain takut, maka reaksinya adalah semakin kuat penolakan terhadap
eksistensi Anda. Tidak ada yang senang dengan kehadiran preman. Yang namanya
preman tidak hanya di dalam pasar, di dalam sekolahan pun juga ada preman. Di
satu universitas papan atas di Jakarta
ada dua kelompok mahasiswa yang berbeda jurusan bidang study berkelahi terus
selama bertahun-tahun. Ini namanya apa? Di dalam satu kelompok besar
universitas anu satu sama lain berkelahi. Sebaliknya mengikuti cara kedua,
semakin banyak Anda memberi perhatian kepada orang lain, maka reaksinya adalah
semakin besar respon orang lain terhadap Anda. Semakin tinggi nilai prestasi
Anda, maka lingkungan Anda juga semakin bangga terhadap kelompok tempat di mana
Anda berada. Mana yang lebih membuat Anda bahagia, menyakiti orang lain dalam
satu perkelahian atau membuat orang lain bangga terhadap almamaternya karena
prestasi Anda.
Di
Jakarta ada banyak kelompok siswa SMA berkelahi satu sama lain. Yang paling
menonjol pada bulan ini adalah kelompok SMA Negeri 6 dan kelompok SMA Negeri
70, karena dalam satu bulan ini terdapat 3 orang siswa tewas dalam perkelahian
missal ini. Baiknya dua kelompok sisa SMA Negeri ini diadakan temu tanding
dalam satu pertandingan. Pertandingan yang paling cocok adalah pertandingan
volley ball, karena kedua belah pihak dibatasi oleh jaring net sehingga tidak
ada pertemuan kontak langsung secara fisik. Di dalam pertemuan tanding ini,
maka hasrat untuk saling menaklukkan dilampiaskan dalam saling usaha menambah
point. Well, selamat bertanding dan jangan berkelahi lagi.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar