Christmas for all. |
Sabtu, 14 Desember 2013
Hari Natal Untuk Semua Orang
Di Irak orang Kristen dan Islam hidup damai. Di Israel orang
Kristen dan Palestina hidup damai berdampingan. Yasser Arafat, orang Islam
Palestina mendapat tempat khusus di satu gereja Kristen di kota Betlehem. Isterinya, Suha adalah orang
Kristen Palestina. Di Lebanon orang Islam mencetak kartu-kartu Natal dan banyak brosur
kekristenan. Walaupun orang Islam tentunya tidak merayakan Natal, mereka
menangguk keuntungan dari bisniz Natal, seperti menjajakan makanan yang
berkaitan dengan perayaan ini, mencetak kartu-kartu Natal, menjual berbagai
asesoris Natal, seperti kalung salib, pohon Natal, topi sinterklaas, dan
sebagainya. Mereka menyalami orang Kristen Arab saudara mereka yang merayakan Natal . So? Everybody likes
Christmas!!! Desember adalah bulan suka cita. Yang ada dalam pikiran anak-anak
pada perayaan Natal adalah hadiah Natal dari sinterklaas.
Sinterklaas ini juga tidak ada sangkutannya dengan Injil Kristus, tetapi
memberi hadilah Natal
kepada anak-anak apakah salah? Lalu, apa yang ada dalam pikiran bapak-bapak
pada perayaan Natal ?
Ayam goreng, iga sapi tinoransak, tenderloin steak, grilled potatoes,
Rottedamsch beefsteak, macaroni schottel, konro bakar, ikan bawal bakar, gulai
ikan gabus, sate ayam, sate kambing, atau beef rendang long macaroni. Christmas
evening memang momentum indah berkumpul bersama keluarga dalam suka cita makan
malam bersama. Makan malam tidak sehat menurut kata para ahli gizi, tapi event
ini tidak setiap hari dilakukan, bukan?
Kemeriahan
dan kedamaian perayaan Natal
jangan dirusak oleh sentiment rasialis dan diskriminasi ras dan etnis, karena
Tuhan adalah milik segala bangsa. Ya, segala ras, bangsa, dan etnis sampai ke
ujung-ujung bumi bersama-sama menyebut Yesus adalah Tuhan, Juru Selamat
manusia. Orang suku mana saja dari Merauke sampai Sabang; usia tua maupun muda;
kulit hitam, kuning, putih, cokelat, setengah hitam, setengah cokelat; mata
cokelat, hitam, atau biru; rambut keriting maupun lurus, dan seterusnya semua
diciptakan oleh Tuhan untuk memuliakan Tuhan bukan untuk untuk saling menghina terhadap
yang lain karena merasa lebih unggul. Negara Kesatuan Republik Indonesia
terdiri dari bagian barat, bagian tengah, dan bagian timur, maka semua orang
percaya di dalam Kristus seharusnya bersatu, bukan saling hina. Tanpa wilayah
Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Sulawesi, maka Indonesia
adalah bukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mari orang Batak, Jawa, Sunda,
Ambon, Minahasa, Papua, dan seterusnya bersama satu meja makan menikmati
hidangan Natal
dan Tuhan adalah kepala perjamuan.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar