Kata karbit sudah sangat populer dalam
kehidupan sehari-hari di Indonesia,
khususnya dalam bengkel las kuningan. Dalam bengkel las kuningan, kata ini
biasa disebut sebagai gas karbit. Satu sebutan yang salah, tetapi telah
familiar diterima masyarakat luas. Benda berwujud bongkahan padat dan keras ini
sebetulnya persenyawaan dari unsur kalsium dan karbon, berwarna putih kusam,
dengan penyebutan yang benar adalah kalsiumkarbida, dan rumus kimianya adalah CaC. Jika engkau pergi ke toko
material dan berkata kepada penjual, bahwa engkau akan membeli satu atau lima kilogram kalsiumkarbida,
penjual tidak mengerti material yang sedang engkau cari. Katakan saja
kepadanya, mau cari karbit satu kiogram, maka segera engkau mendapatkan material
tersebut. Dalam jumlah timbangan yang sebanding dengan air di dalam satu
bejana, maka hasil reaksi keduanya adalah gas asetilen [C2H2], kapur tohor, dan
pelepasan kalori. Gas asetilen adalah persenyawaan molekul hidrokarbon, jika
dibakar melalui alat burner las akan menyala dengan warna putih kehijauan dan
melepaskan panas yang sangat tinggi. Gas inilah yang biasa disebut gas karbit
dan digunakan untuk las kuningan. Sebetulnya gas asetilen tidak berbau dan tak
berwarna, sebab keluar melalui lumpur kapur tohor, berbaulah gas ini seperti
kapur. Gas ini memiliki berat melekul sedikit lebih ringan dibandingkan dengan
berat molekul udara.
|
Bukan karbitan, rasanya manis sekali. |
Jika kalsiumkarbida dibiarkan di udara
terbuka, ‘karbit’ ini perlahan-lahan bereaksi dengan uap air yang ada di dalam
udara dan melepaskan kalori. Bongkahan karbit yang ditumbuk lebih halus,
tersebar, dan di dalam ruangan dengan sangat sedikit ventilasi [udara luar
masih dapat lewat], maka proses pelepasan kalori semakin intens. Tumpukan dua
puluh kilogram buah pisang atau mangga yang masih berwarna hijau, kira-kira
masih setengah matang ditaburi kira-kira setengah kilogram karbit kemudian
ditutup rapat dengan beberapa lembar karung goni. Biarkan selama tiga atau
empat hari, maka pisang atau mangga ini menjadi matang. Pisang dapat matang
sebab dipaksa setelah menerima kalori eksternal dari hasil reaksi karbit dengan
uap air di dalam udara bebas. Pisang yang telah matang melalui proses karbit
ini biasa disebut pisang karbitan. Namun, buah pisang yang dimatangkan cara
paksa ini tentu tidak senikmat dengan pisang matang alami.
Ada pisang matang
karbitan, sebaliknya apakah ada manusia karbitan? Secara fisik tidak ada
manusia karbitan, tetapi jiwa, yakni tempat luapan emosinya yang dimatangkan secara
karbitan. Anak remaja berumur belum genap tujuh belas tahun diberi hadiah ulang
tahun oleh orang tuanya berupa mobil sport merek Belecta. Anak ini sesuai
menurut Undang-Undang Lalu-Lintas belum diijinkan memiliki surat ijin mengemudi, tetapi demi sayang anak
yang salah arah tetap saja orang tua anak ini melatih anak ini mengendarai
mobil. Dan, anak ini akhirnya dapat mengendarai mobil. Anak ini kemudian tanpa
sepengetahuan ayahnya membawa mobil ini ke jalan toll bersama seorang temannya.
Anak ini memang dapat mengendarai mobil, tetapi jiwanya yang belum stabil. Anak
ini memang pantas disebut anak karbitan. Ayahnya yang telah menjadikannya
manusia karbitan. Kemudian muncullah banyak istilah yang berkaitan dengan
karbit, seperti remaja karbitan, artis karbitan, menejer karbitan, penyanyi karbitan,
pengusaha karbitan, menteri karbitan, jenderal karbitan, politisi karbitan,
pendeta karbitan, dan seterusnya. Dari sejak kanak-kanak seorang anak serba
karbitan, maka waktu menjadi presiden pun, ya disebut presiden karbitan. Di
sekeliling kehidupan kita banyak dijumpai manusia berkualitas karbitan, karena
tergiur mudahnya mendapatkan uang dengan cara instant.
|
Penyanyi karbitan. |
Keadaan ekonomi yang semakin sulit membuat
banyak anak usia remaja terpaksa mencari nafkah ketika mereka seharusnya masih
menikmati letupan emosi pada usia mereka, maka kondisi ini membuat emosi mereka
teralu cepat matang yang seharusnya mereka terima sepuluh atau lima belas tahun lagi. Kondisi seperti ini
tidak termasuk matang karbitan, sebab yang mereka rasakan ini memang nyata di
hadapan mereka, sehingga mereka menyadari, bahwa jika mereka ingin
mempertahankan hidup, mereka harus bekerja. Bagi anak-anak remaja seperti ini
berlaku satu realitas, bahwa kesulitan hidup membuat manusia berpikir untuk
mendapatkan problem solution. Anak-anak remaja seperti ini justeru akan tumbuh
menjadi dewasa karena ditempa oleh kehidupan.
Seorang anak bertumbuh mengikuti setiap
tahapan emosi sesuai menurut usia emosinya. Katakanlah seorang anak sedang
senang main kelereng, petak umpet, gasingan, atau permainan anak lainnya
bersama teman-temannya, kemudian orang tuanya melakukan by pass dengan kegiatan
lain yang dinilai akan menambah kecerdasan. Memang anak ini tampak bertambah
cerdas dan lebih cerdas dibandingkan dengan anak-anak seusianya, tetapi
ingatlah, bahwa hidup bukan hanya untuk kecerdasan, melainkan juga harus memiliki
kestabilan dan kematangan emosi. Cerdas tetapi tidak ada ekspresi emosi tidak
bedanya dengan robotik. Walaupun teknik make-up wajah semakin maju, sutradara
yang cermat dengan pekerjaannya tidak seharusnya sembarangan memakai actor atau
aktris untuk peran orang tua, hanya karena pemegang casting adalah gadis muda
dan cantik. Inilah yang sering disebut artis karbitan. Sosok manusia yang harus
meletupkan emosi yang belum pernah dia rasakan, maka actionnya juga tidak
meyakinkan. Aku pernah melihat public figure cantik dan terkenal, kata banyak
orang, dia adalah penyanyi yang sudah sering rekaman. Belum pernah terdengar
rekamannya top hit seperti apa, tapi mobil-mobil mewahnya berderet seperti apa.
Baru dapat menyanyi di kamar mandi saja langsung terkenal. Dasar penyanyi
karbitan! Ada tren baru di Indonesia, yakni semakin banyak
artis terlibat dalam dunia politik dan langsung terjun menjadi anggota parlemen.
Dari mana mereka mendapat pendidikan politik? Mereka, politisi yang lebih
senior atau politician career tidak mudah melangkahkan kaki ke parlemen begitu
saja, sebaliknya mereka yang bermodalkan tampang melenggang begitu mudah ke
parlemen. Selamat datang politisi karbitan. Apakah ada jenderal karbitan? Dan,
apakah ada pendeta karbitan?
Manusia karbitan akan terlihat identitasnya kalau dia
terlibat pada acara debat terbuka, diskusi, atau diinterview oleh seorang
jurnalis, dia selalu ingin menguasai pembicaraan, menganggap dirinya lebih
benar, dan temperamental. Ia adalah manusia yang tidak akan pernah siap kalah
menghadapi pahitnya perjuangan hidup. Indonesia tidak pantas dipimpin oleh
presiden karbitan. Manusia karbitan adalah korban anak salah didik oleh orang tua. Kita
patut kasihan terhadap manusia berkualitas karbitan, usia fisik telah mencapai tujuh
puluh tahun, tapi masih doyan makan kembang gula harum manis, kue bulu kukus,
atau dodolipet, sebab ada fase yang terputus dan masih ingin dinikmati secara
sembunyi-sembunyi. Apakah masih dapat diperbaiki mentalitas karbitan
diperbaiki? Tidak ada yang dapat memundurkan jarum penunjuk waktu yang terus
maju. Waktu berjalan terus, sementara manusia karbitan asyik dengan dunianya
sendiri. Namun, yang lebih kasihan lagi adalah tidak sedikit juga yang bersedia menjadi pengikut figur manusia karbitan.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar