|
Dibikin oleh Atik. |
Kami pernah
mempunyai seorang pembantu rumah tangga yang telah mengabdi selama 11 tahun di
tempat tinggal kami sekarang ini. Pertama kali gadis muda ini datang, dia dulu masih
berumur 17 tahun. Ia gadis sederhana berasal dari satu desa di Lampung Selatan.
Namanya? Sebut saja Atik Suparti. Ia adalah generasi kedua dari ayahnya seorang
transmigran dari Cilacap. Ayahnya, Suroto adalah seorang petani ulet dan seumur
denganku. Jadi, selama bekerja di tempatku, dia sudah kami anggap seperti anak
sendiri. Ia telah bekerja di tempat kami untuk membantu sebagian pekerjaan
rumah tangga kami. Anak perempuan kami waktu itu masih berusia 2 tahun.
Pada tahun
2003 kami telah mulai membuat roti manis yang kami jual baru terbatas di kantor
pusat tempat isteriku bekerja. Di balik kesederhanaan gadis muda ini, ternyata
dia memiliki potensi mengembangkan diri lebih dari sekedar pembantu rumah
tangga. Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata semua pembantu rumah tangga
yang pernah bekerja di rumah kami. Kami telah mengirimkan dia ke banyak tempat
kursus membuat roti dan kue yang banyak terdapat di Jakarta. Hasil dari pendidikan kursus kue
cukup memuaskan. Ia mampu mengikuti semua materi yang diajarkan oleh instruktur
di tempat kursus. Inilah hasilnya, dia bisa membuat roti dan berbagai kue,
seperti Africaine Gateau, Black Forest, dan
Lapis Surabaya. Ia hanya seorang lulusan sekolah dasar. Ini menunjukkan bahwa tidak
ada pekerjaan yang sulit untuk dilakukan, yang penting ada kemauan untuk
belajar.
Lihatlah di
sekeliling Anda, begitu banyak anak yang putus sekolah karena satu dan berbagai
sebab; mereka menjadi pemandangan memilukan bagi masa depan negeri ini, karena
tanpa pekerjaan, mereka rawan tergoda melakukan kejahatan. Jika Anda diberkati
kelimpahan harta kekayaan oleh Tuhan, alangkah baiknya Anda menyisihkan
sebagian uang untuk membiayai pendidikan kepada orang lain yang tidak mampu
secara ekonomi, tetapi mempunyai potensi untuk maju. Tuhan tidak menutup mata
atas segala perbuatan yang telah Anda lakukan untuk orang lain. Anda akan
merasakan semakin bahagia, jika Anda membuat orang lain semakin bahagia. Kasih
adalah ketika Anda membuat orang lain bahagia, meskipun Anda bukan bagian dari
kebahagiaan mereka, demikian kata Julia Robert, aktris film terkenal Amerika.
|
Roti manis isi kacang merah. Sentuhan Atik. |
Semua orang sejak
dia lahir telah diberi talenta oleh Tuhan. Tuhan memberi talenta yang berbeda
kepada setiap orang, ada yang tiga, dua, dan ada yang hanya satu saja;
masing-masing menurut kesanggupannya. Tuhan memuliakan Anda melalui talenta
yang diberikan kepada anda. Melalui talenta, Tuhan memberi penghidupan sehingga
Anda tidak menjadi orang miskin. Talenta itu adalah harta terpendam yang
tersimpan di dalam jiwa Anda. Galilah itu. Mungkin Anda sendiri belum tahu apa
talenta yang Anda miliki. Ada
orang yang menyadari bakat atau talentanya, sebaliknya ada orang lain yang
menunjukkan bakatnya. Jika Anda rajin melakukan segala sesuatu melalui berbagai
kegiatan yang Anda kerjakan setiap hari dari sejak masa kanak-kanak, Anda akan
menemukan sesuatu yang seharusnya Anda asah setiap hari. Orang malas tidak mau
bekerja, tidak akan pernah tahu apa talentanya.
Tuhan menghendaki Anda mengembangkan talenta. Talenta harus
dikembangkan, bukan sebaliknya dibiarkan kemudian hilang lenyap karena
pemiliknya malas bekerja. Seumpama intan yang Anda dapatkan dari tempat
penambangan. Bentuknya masih kusam, kemudian diasah sampai menjadi berlian yang
sangat berharga. Talenta itu seumpama investasi, jika memiliki uang satu juta
rupiah dan disimpan dibawah bantal, maka sepuluh tahun kemudian jumlah uangnnya
tetap sama, tetapi nilainya sudah berkurang, karena inflasi atau mungkin tidak
laku lagi karena uangnya sudah ditarik dari peredaran. Orang yang mempunyai
talenta bukan hanya sekedar dapat melakukan, tetapi lebih dari itu, yakni
mengembangkan. Bukan hanya dapat membuat nasi goreng terasi, dia dapat berbuat
lebih dari ini. Misalnya, membuat nasi goreng kambing, bumbu bali daging sapi,
semur daging babi, dan seterusnya.
Tuhan menghendaki responsibilitas atas talenta yang Anda miliki, talenta
itu adalah amanat. Barangsiapa tidak melakukan talentanya, maka lahannya
akan diambil oleh orang lain. Barangsiapa memiliki talenta tetapi tidak
memenuhi talentanya, dia akan memperoleh hukuman, yakni hidup dalam kemiskinan.
Kegagalan menjalankan talenta adalah karena kemalasan berbuat sesuatu yang
berguna untuk sesama. Jika dilahirkan sebagai kelinci, jadilah kelinci yang
baik, bukan menempatkan diri sebagai macan. Good luck!!!
Setelah gadis
Atik ini tidak bekerja lagi di tempat kami, karena dia menikah, dia mendapatkan
pekerjaan sebagai stylish di Jakarta. Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan
pelatihan stylish, tetapi toh dia dapat melakukan pekerjaan ini dengan baik.
Pelanggan-pelanggan tempat di mana dia bekerja juga bukan orang sembarangan,
kalau polisi atau tentara, minimal pangkat mereka adalah letnan. Atik berkata
kepada isteriku, katanya dia disukai oleh seorang perwira polisi. Dua tahun
setelah dia menekuni pekerjaan sebagai stylish, dia kembali ke desanya di Lampung
Selatan, karena dipanggil oleh ayahnya untuk mengurusi ayahnya yang telah tua
dan sering sakit. Ia mematuhi permintaan ayahnya dan menetap kembali di desanya
seperti dulu lagi. Inilah kehendak Tuhan, karena penghasilan yang besar di salon
dapat menggoda nafsu manusia. Kabar terakhir yang aku dengar adalah dia telah
bercerai dari suaminya. Janda muda belum punya anak.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar