Minggu, 24 Maret 2013
Pembunuh Terselubung Di Balik Kantong Baju
Benda yang
satu ini memang tempatnya terselubung, kalau tidak di kantong celana, ya di
kantong kemeja atau baju. Nama benda ini adalah rokok terbuat dari bahan dasar
tembakau kemudian di pabrik digulung dengan kertas rokok. Puluhan tahun yang
lalu orang merokok harus menggulung sendiri dengan kertas rokok atau dengan
pelepah daun nipah. Manusia mulai menikmati asap rokok, setidaknya sejak benua
Amerika ditemukan oleh Columbus
pada tahun 1492, karena yang pertama kali menghisap asap rokok adalah suku
bangsa Indian di benua ini. Perlahan tapi pasti, kebiasaan merokok merambat ke
seluruh dunia.
Siapa
jagoan merokok di dunia dalam hitungan batang per tahun ? Negara Cina, 2,1
triliun; AS, 357 milyar; Russia ,
331 milyar; Jepang, 259 milyar; dan Indonesia , 239 milyar. Hampir semua
penduduk dunia tidak ada yang tidak terjamah oleh asap rokok, meliputi, antara
lain : Asia dan Australia, 57 persen; Timur Tengah dan Afrika, 8 persen; Eropa,
8 persen; Amerika, 12 persen; dan Eropa Timur termasuk Russia, 14 persen.
Dengan statistik ini menunjukkan bahwa orang Tiongkok adalah jagoan perokok di
dunia. Tembakau telah membunuh lebih 14000 orang per hari, jika tidak dicegah,
angka perkiraan kematian akibat merokok ini meningkat menjadi 8 juta orang per
tahun pada tahun 2030, lebih 80 persen terdapat dari negara berkembang. Orang
stress sering melarikan diri dari masalah yang membuat dirinya stress dengan
cara merokok. Padahal yang benar adalah semakin banyak rokok dihisap, justeru
stress semakin meningkat, karena dengan meningkatnya karbonmonoksida darah akan
kekurangan oksigen sehingga perut akan mual dan kepala menjadi pusing, stress
pun akan bertambah.
Rokok juga
sering dikaitkan dengan perbuatan tidak produktif. Kita sering melihat pekerja
di Indonesia
bekerja sambil merokok. Perbuatan pekerja ini mengurangi konsentrasi pikirannya
terhadap pekerjaan seharusnya cepat selesai, tetapi kemudian menjadi tertunda
lebih lama lagi. Ini menunjukkan, bahwa etos kerja manusia Indonesia masih
jauh dari yang diharapkan untuk meningkatkan produktifitas baik secara mutu
maupun volume pekerjaan. Hanya manusia pemalas yang bekerja sambil merokok.
Michael
Bloomberg, wali kota New
York telah menyediakan dana sebesar USD 4,2 juta atau 39 milyar
rupiah kepada sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Indonesia untuk kampanye
anti-tembakau. Berita penyediaan dana Bloomberg ini tidak mempunyai kaitan
dengan kampanye fatwa haram rokok yang dikeluarkan oleh pengurus pusat
Muhammadyah, demikian keterangan juru bicara Muhammadyah. Bagi saya fatwa haram
ini sama sekali tidak merisaukan saya, karena saya sendiri bukan perokok lagi
sejak 15 tahun yang lalu. Jika fatwa haram terhadap rokok akan diberlakukan di
Indonesia, betapa besarnya biaya ekonomi yang harus ditanggung oleh pemerintah;
karena 600 ribu orang terlibat langsung di pabrik rokok sebagai pekerja,
ditambah lebih 1 juta orang seperti petani tembakau, pedagang besar dan
pengecer, jelas semua orang ini akan kehilangan pekerjaan. Tanpa ada isu fatwa
haram rokok, sebaliknya isu man power, dan kesempatan kerja di negeri ini saja
sudah sangat merisaukan. Anda mau pilih mana, rakyat hidup sehat atau rakyat
pada jadi pengangguran?
Merokok
adalah sebuah perbuatan paling bodoh yang dilakukan oleh manusia, karena
pelakunya sadar dan mengetahui bahwa akibat dari merokok itu adalah keadaan
yang tidak menyenangkan, minimal terkena penyakit sesak nafas. Jurnal
kedokteran di seluruh dunia selama puluhan tahun telah menyiarkan bahaya
menghisap asap tembakau terhadap kesehatan tubuh manusia, tetapi tetap saja
pecandu rokok tidak menjadi jera. Mereka dengan sombong berkata, bahwa walaupun
tidak merokok semua orang pasti mati. Semua orang di kolong langit ini memang
pasti akan mati pada waktunya, tetapi … apakah Anda ingin menikmati hidup
dengan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok. Jika Anda merokok,
semua orang di sekeliling Anda, yakni mulai dari bayi, anak kecil, dan isteri
Anda, mereka juga ikut menghisap asap rokok yang Anda hisap. Dengan kata lain
mereka menjadi perokok pasif yang ikut menanggung akibat perbuatan Anda.
Effek yang
ditimbulkan oleh semua zat beracun di dalam sebatang rokok baru dapat dirasakan
puluhan tahun kemudian, setelah sejumlah pembuluh darah sudah penuh
terkontaminasi oleh akumulasi semua zat beracun tersebut. Jika hal itu terjadi,
Anda hanya mempunyai sedikit harapan saja untuk dapat memulihkan seperti sedia
kala. Banyak orang baru berhenti merokok
setelah mereka dirawat di rumah sakit karena penyakit yang diderita oleh
mereka, terutama hipertensi dan jantung koroner, dan semoga yang satu ini tidak
sampai terjadi pada Anda, yakni kaki diamputasi karena penyumbatan pembuluh
darah. Nikotin racun terbanyak di dalam tembakau memberi kontribusi terbesar
dalam penyumbatan pembuluh darah, terutama di kaki. Jadi, bagaimana?
Berhentilah merokok, sebelum penyakit menghentikan kebiasaan buruk Anda. Jangan
lupa satu hal penting ini, tubuh Anda adalah Rumah Tuhan, jagalah semuanya
dalam keadaan baik seperti ketika Anda menerimanya; jika Anda tidak merawatnya,
Anda sudah berdosa di hadapan-Nya.-
Lokasi:
Bekasi, Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar