Rabu, 18 Maret 2015

Persembahan Yang Benar Untuk Memuliakan Tuhan

Roti sobek isi smoked beef.
Pada hari Salomo menyucikan Bait Allah, dia memberi persembahan kepada Tuhan berupa ribuan ternak lembu sapi dan domba. Salomo memang raja yang paling kaya di bawah langit. Pada waktu itu ukuran kaya seseorang diukur dari banyaknya ternak yang dimilikinya. Namun, kekayaan Salomo lebih dari sekedar ribuan ternak yang dimiliki olehnya, dia memiliki banyak batangan emas dan butiran berlian. Tuhan telah berkata kepada Salomo ketika dia sedang tidur dalam mimpinya, bahwa sebelum dia tidak ada raja seperti dia dalam hal kekayaan dan hikmat dan sesudah dia tidak akan ada lagi di antara bangsa Israel orang seperti dia. Selain kaya raya, dia adalah raja paling berhikmat di bawah langit ini. Ia memberi persembahan yang sangat luar biasa untuk ukuran pada waktu itu, maka menurut nilai uang pada masa kini adalah kira-kira IRD 650.000.000.000 [enam ratus lima puluh milyar rupiah]. Apakah ada orang Kristen terkaya di Indonesia bersedia melepaskan kekayaan sebesar nilai uang ini untuk program-program gereja di Indonesia?

Persembahan adalah penyerahan harta terbaik dari keseluruhan yang dimiliki oleh seseorang diberikan kepada orang yang sangat dimuliakan. Konsep memberikan persembahan ini berdasarkan kebiasaan manusia di jaman purba untuk mempersembahkan uputi kepada pemegang kekuasaan yang lebih tinggi. Kerajaan-kerajaan kecil taklukan suatu kerajaan besar mempunyai kewajiban untuk mempersembahkan upeti kepada kerajaan besar pelindung mereka. Ketika pada suatu masa manusia mengenal kekuasaan ilahi Elohim Yang Mahatinggi, berasal dari bahasa Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Allah, maka manusia mulai mempersembahkan harta terbaik kepunyaan sendiri untuk memuliakan Tuhan. Pada masa itu besarnya nilai kekayaan dihitung berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki oleh seseorang. Ternak kambing domba dan lembu sapi adalah yang paling tinggi nilainya. Abraham, Ayub, Yakub, dan Nabal adalah nama-nama yang dapat dijumpai di dalam Alkitab sebagai orang-orang yang mempunyai ribuan ternak. Pada abad ke 21 nilai kekayaan dilihat berdasarkan besarnya rekening di bank yang dimiliki oleh seseorang. Katakan saja, John Silobahutang mempunyai rekening di Bank Bengkak sebesar USD 150 M.

Engkau harus mengetahui tujuan memberi persembahan pada setiap pertemuan pada setiap pertemuan kebaktian gereja atau keluarga. Tujuan memberi persembahan memiliki dua sisi, yakni pertama iman orang percaya terhadap Tuhan. Memberi persembahan itu adalah kesadaran yang seharusnya ditanamkan di dalam diri setiap orang percaya, bahwa semua yang kita miliki ini bukan jerih payah keringat kita, melainkan kemurahan Tuhan saja. Muliakanlah Tuhan dengan hartamu. Memuliakan Tuhan, artinya mendahulukan Tuhan. Sisi kedua adalah responsibilitas sosial orang percaya terhadap sesama saudara sendiri dan saudara-saudara yang lain. Manusia itu pada dasarnya memikirkan dirinya sendiri. Ini adalah realitas Injil, bahwa seorang muda yang kaya raya menjadi kecut hatinya, sebab Yesus meminta orang muda ini untuk menjual seluruh hartanya dan kemudian mendermakan seluruh hasil penjualan hartanya hartanya untuk orang miskin. Orang akan sulit memasuki Kerajaan Sorga selama pikirannya masih terikat dengan harta kekayaan miliknya. Di mana hartamu, maka di situlah pikiranmu berada. Orang yang mempunyai hobby mengoleksi sesuatu kecenderungan hatinya mementingkan diri sendiri. Misalnya, hobby mengoleksi batu akik, maka orang seperti ini yang ada di dalam pikirannya adalah batu-batu cincin kali.

Apakah semua persembahan dapat menyenangkan Tuhan? Yesaya adalah seorang nabi yang hidup di Kerajaan Yehuda pada masa bangsa Israel mengalami demoralisasi yang sangat hebat sehingga membangkitkan murka Tuhan. Kemurkaan Tuhan atas bangsa ini disampaikan melalui nabi-Nya, untuk apa bangsa Israel membawa banyak  korban sembelihan domba dan sapi jantan, sedangkan Tuhan sudah jemu melihat perilaku kemunafikan ibadah bangsa ini. Tuhan menuntut mereka supaya tidak lagi membawa persembahan yang tidak disertai kesungguhan hati. Bakaran lemak domba dan sapi jantan tidak harum lagi di hadapan Tuhan melainkan bau yang menjijikan, sebab persembahan mereka adalah hasil kejahatan. Perkataan Tuhan melalui hamba-Nya, Yesaya, dimulai dari teguran yang sangat keras atas bangsa ini. Teguran sangat keras ini menunjukkan, bahwa tidak semua persembahan dapat menyenangkan Tuhan. Seluruh isi semesta alam alam, emas, perak, dan batu permata adalah milik Tuhan. Jadi, kalau  ada yang mempersembahkan sepuluh kali lipat dari yang telah diberikan oleh Salomo, maka semua persembahan ini tidak ada apa-apanya dari seluruh isi semesta alam ini. Tuhan melihat isi hatimu, bukan berapa banyak banyak yang telah engkau dermakan ke dalam peti persembahan di gereja. Banyak orang kaya mendermakan uang mereka sebagai kelebihan milik mereka, sedangkan janda miskin mendermakan dua keping uang, hanya itulah miliknya yang ada.

Pada masa tuanya, Salomo melakukan banyak perbuatan yang membuat Tuhan murka, tetapi Dia tidak segera menjatuhkan hukuman atas Salomo, sebab Dia masih memandang semua bakti yang pernah dipersembahkan oleh Daud, ayahnya. Salomo mempunyai banyak istri dan gundik. Mereka adalah perempuan-perempuan dari berbagai suku bangsa dan beriman kepada allah-allah yang tidak dikenal oleh nenek moyang Salomo. Perempuan-perempuan dari berbagai suku bangsa inilah yang mencondongkan hati Salomo terhadap allah-allah yang tidak dikenal oleh nenek moyang Salomo. Ia telah memberi persembahan secara luar biasa pada masa mudanya, tragisnya dia telah menerima hukuman dari Tuhan setelah dia meninggal, yakni kerajaannya pecah menjadi dua kerajaan. Tuhan tidak dapat disuap dengan persembahan yang berapa pun besarnya yang diberikan oleh manusia. Berapa pun besarnya persembahan yang telah engkau berikan kepada Tuhan, satu kali saja engkau melakukan perbuatan yang tidak benar di hadapan-Nya, yakni murtad, maka semua persembahanmu adalah sia-sia belaka. Orang percaya hidup karena beriman kepada Allah yang benar dan melakukan yang benar di hadapan-Nya. Siapakah ALLAH yang benar itu? Allah yang benar itu adalah Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub, dan telah menyatakan diri dalam rupa manusia, yakni Yesus Orang Nazaret, disebut Tuhan dan Juruselamat manusia.

Persembahan seperti apa yang menghasilkan berkat? Seperti seorang penabur petani menabur benih di sawah, maka seperti itu juga engkau menuai berkat dari persembahan yang telah engkau berikan kepada Tuhan sumber kemurahan. Orang yang menabur sedikit, maka dia akan menuai sedikit juga, dan orang yang menuai banyak, maka dia akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing orang memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Dia, Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan, Dia sanggup melimpahkan kasih karunia-Nya kepadamu supaya engkau senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan bahkan berkelimpahan kebajikan. Kunci berkat adalah menabur banyak dengan sukacita.
Di Timur Tengah pada jaman purba ada kebiasaan mempersembahkan harta terbaik satu per sepuluh bagian milik milik raja taklukan kepada raja yang lebih tinggi kuasanya. Ketika manusia mengenal kuasa ilahi Elohim, maka kebiasaan ini pun dilanjutkan memberi satu per sepuluh dari penghasilan ke rumah Tuhan, yakni ternak domba atau sapi yang tidak bercacat. Satu per sepuluh berarti sebagian dari milik seseorang dari penghasilannya. Kata sebagian bermakna relative terhadap persembahan diberikan oleh seseorang kepada Tuhan. Ada seorang buruh pabrik mempunyai gaji per bulan sebesar IRD 20 juta, berapa nilai dari sebagian yang layak dipersembahkan ke rumah Tuhan. IRD 5 juga berarti sebagian dari gaji orang ini, maka sebutan untuk orang ini adalah pelit, sebaliknya IRD 15 juta juga sebagian, tetapi anak dan istrimu makan apa dalam satu bulan. Persembahan rutin menurut nilai kewajaran ada pada kisaran 12 - 20 persen dari gaji per bulan sudah termasuk persembahan perpuluhan, yakni sekitar IRD 2,5 juta. Namun, kalau ada orang percaya memutuskan hidup melajang demi Tuhan dengan nilai gaji seperti ini atau lebih, tidak mustahil untuk memberikan persembahan sampai 50 persen. Hidup melajang adalah pilihan.

Persembahan seperti apa yang benar di hadapan Tuhan? Paulus orang Tarsis berkata, bahwa persembahan yang benar di hadapan Tuhan adalah mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup dan kudus di mata Tuhan, inilah ibadahmu yang sejati. Mempersembahkan tubuh bukan berarti memberikan tubuhmu di mezbah pengorbanan kemudian engkau menyerahkan nyawamu seperti persembahan agama orang kafir atau engkau menyiksa diri sampai darah bercucuran dengan harapan supaya tubuh bertambah suci. Mempersembahkan tubuhmu mempunyai makna , bahwa eksistensimu diekspresikan melalui anggota tubuhmu, seperti membawakan firman Tuhan di mimbar melalui mulut, menambahkan wawasan pikiranmu tentang  firman Tuhan melalui mata atau telinga ketika mendengar khotbah, melakukan tindakan nyata sebagai pelaku firman melalui tanganmu. Anyway, engkau mempersembahkan perbuatan, pikiran, perkataan, dan waktumu sebagai kontribusimu untuk memuliakan Tuhan dan sesamamu manusia. Gereja membutuhkan umat Tuhan yang professional, yakni berdedikasi tinggi melakukan pelayanan berbagai kegiatan tanpa memandang imbalan jasa, sebab upahmu sudah disediakan oleh Tuhan sesuai dengan takaran kasih karunia-Nya kepadamu. Berdedikasi tinggi meliputi minat yang tinggi terhadap satu kegiatan, kesetiaan, kejujuran, responsibilitas, dan mau berbagi pengalaman kepada orang lain. Apa minatmu yang paling dominan untuk memuliakan Tuhan? Beberapa contoh disini, misalnya musik, menulis artikel atau menjadi blogger seperti saya, presenter, pembicara firman Tuhan, tekhnisi sound system, dan sebagainya. 

Sebelum Kristus hadir ke dunia, semua orang Israel membawa hewan korban keselamatan ke rumah Tuhan. Kristus telah hadir ke dunia di tengah kehidupan manusia, maka orang Kristen tidak perlu lagi membawa hewan korban keselamatan, sebab Allah sendiri telah menyediakan korban yang paling sempurna tanpa cacat, bersih dari dosa, yakni Yesus Kristus, putra-Nya yang tunggal, dikandung dari Roh Allah, dilahirkan melalui perawan Maria, dan mati di kayu salib. Darah Kristus yang tercurah dari kayu salib adalah metafora darah korban hewan keselamatan, maka menerima kebenaran ini dengan iman sekali saja dalam hidup adalah keselamatan kekal bagi semua orang percaya. Menyatakan imanmu terhadap kebenaran ini adalah eksistensi mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang terindah di hadapan Tuhan.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar