Senin, 23 Juni 2014
Menjadi Pemimpin Yang Diberkati Oleh Tuhan
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki
negeri yang telah Aku janjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka
dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka
[Yosua 1:6].
Tidak sampai satu bulan lagi Indonesia
akan mengadakan pemilihan presiden dan wakil presiden untuk perioda 2014 –
2019. Kita sebagai satu bangsa besar mempunyai satu responsibilitas bersama
mengelola negara yang telah ada karena kemurahan dan kebaikan Tuhan. Kita akan
memilih calon pemimpin yang akan memimpin negeri ini, maka kita harus siap juga
mau dipimpin oleh pemimpin yang akan kita pilih nanti. Konsekuen dengan pilihan
kita. Dengan kata lain, kita harus bertanggungjawab terhadap pilihan kita. Ada dua pilihan calon
presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subiyanto dengan Hatta Rajasa dan
Joko Widodo dengan Jusuf Kalla. Joko Widodo biasa dipanggil dengan panggilan
pop sebagai Jokowi, sedangkan Jusuf Kalla dengan panggilan inisial JK. Dua kubu
berdebat dipimpin oleh moderator saling melemparkan gagasan yang dapat merebut
simpati dari simpatisan ke dua pihak. Kita tidak boleh golput, berdoa meminta
hikmat dari Tuhan sebelum menentukan pilihan, selebihnya, siapa pun yang
menjadi presiden RI mendatang, biarlah kehendak Tuhan saja yang jadi, sebab
sebenarnya siapa presiden terpilih berikut Tuhan telah menetapkan. Hari ini
adalah milik kita, tetapi hari esok adalah milik Tuhan.
Tuhan
yang menentukan atas kepemimpinan seseorang. Yoshua ditunjuk oleh Tuhan untuk
memimpin bangsa Israel
memasuki Kanaan setelah Musa
menyelesaikan tugas dari Tuhan, yakni memimpin bangsa ini keluar dari
negeri perbudakan Mesir menuju Kanaan selama 40 tahun. Tanah Kanaan adalah satu
negeri yang penuh susu dan madu yang telah diberikan oleh Tuhan dengan sumpah
setia Tuhan kepada nenek moyang bangsa ini melalui Musa. Bukan perkara mudah
baik pada Musa maupun pada Yoshua memimpin lebih dua juta bangsa Israel
menuju tanah perjanjian. Musa memimpin sebagian besar bangsa yang masih
bermental budak, sebaliknya Yoshua memimpin bangsa pilihan yang sedang
meluapkan kegembiraannya karena tanah penuh susu dan madu yang dijanjikan itu
tinggal sejauh mata dapat terlihat di seberang sungai Jordan. Pada waktu itu sungai Jordan lebarnya
kira-kira dua ratus meter dan cukup dalam untuk diseberangi oleh orang laki
dewasa. Orang sedang meluapkan kegembiraannya harus dijaga emosinya supaya
tidak berbuat semau sendiri. Inilah tugas Yoshua, sebab orang yang mengalami euphoria
sering membuat diri lengah dan lupa diri.
Setiap generasi selalu muncul pemimpin baru
membawa visi dan misi baru untuk pembaruan bagi generasi yang dipimpinnya. Setiap
pemimpin pada setiap generasi menghadapi satu masalah pada tingkat kesulitan yang
khas pada jamannya masing-masing, sehingga masalah yang sedang dihadapi oleh seorang
pemimpin belum tentu dapat diselesaikan menurut cara yang pernah dilakukan oleh
pemimpin sebelumnya, walaupun masalahnya sama. Tidak ada seorang pun dapat
menjadi pemimpin, jika bukan Tuhan yang menunjuknya menjadi orang nomor satu bagi
satu kelompok kerja, atau bahkan kelompok yang lebih besar lagi, yakni bangsanya.
Orang baru yang tampil sebagai pemimpin pada satu bangsa pasti dia memiliki
semangat yang menyala-nyala di dalam jiwanya dan semangatnya turut membakar
semangat bagi bangsa yang dipimpinnya. Apakah seorang pemimpin kejam seperti Adolf
Hitler yang pernah memusnahkan lima
juta bangsa Yahudi di Eropa juga ditunjuk oleh Tuhan memimpin bangsa Jerman?
Jawabannya adalah ‘ya’. Apakah seorang seperti Soeharto yang korup, tangannya
penuh darah, dan pernah menjadi presiden RI kedua juga ditunjuk oleh Tuhan?
Jawabannya adalah ‘ya’. Di dunia ini hanya ada dua kuasa, yakni kuasa Tuhan dan
kuasa Iblis. Di dalam Kitab Ayub, Tuhan berkata kepada Iblis, bahwa Iblis boleh
mengambil harta Ayub, hanya jangan mengambil hidupnya Ayub. Tuhan Mahatahu, Dia
sangat mengetahui rencana yang ada di dalam pikiran seorang yang bernama Adolf
Hitler, yakni ingin memusnahkan bangsa Yahudi dari bumi Eropa. Tuhan
mengijinkan hal itu terjadi.
Seperti ada tangan yang tidak kelihatan atau
invincible hand yang menunjuk pada orang-orang seperti, Horatio Nelson,
Napoleon Bonaparte, Herman Willem Daendels, Thomas Stamford Raffles, Martin
Luther, Abraham Lincoln, Kemal Pasha Attaturk, Adolf Hitler, Douglas McArthur,
Boeng Tomo, Mahatma Gandhi, Ben Gurion, John Firtzgerald Kennedy, Margaret
Thatcher, dan seterusnya sehingga mereka memiliki roh yang menyala-nyala
mempengaruhi lingkungannya supaya bangkit dan mengikuti komandonya. Tuhan
selalu menggunakan orang-orang pilihan yang telah siap untuk dipakai menjalankan
perannya. Tangan Tuhan yang tidak tampak menunjuk mereka untuk memimpin satu kelompok
kerja, rakyat atau bangsa demi penggenapan rancangan Tuhan. Misalnya seperti
apa? Jenderal Titus, komandan tertinggi pasukan Romawi pada 70 Masehi meratakan
Bait Allah dan membuat bangsa Yahudi terpencar ke seluruh dunia sebagai bangsa
diaspora. Yesus Orang Nazaret berkata, bahwa pada saatnya nanti manusia tidak
membutuhkan kiblat untuk beribadat, melainkan beribadat menurut roh dan
kebenaran. Ibadat yang sejati tidak membutuhkan kiblat benda mati, melainkan
semangat yang menyala-nyala memuliakan Tuhan. Setelah Perang Dunia II berakhir
dengan kalahnya Jerman terhadap Sekutu, timbul kesadaran bangsa Yahudi diaspora
membangun satu negara merdeka di Palestina, maka pada 1948 berdiri negara baru,
yakni Republik Israel.
Pengertian siap dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pengalaman hidup,
atau melalui keduanya. Tuhan menjanjikan kepada semua orang percaya untuk
menjadi kepala, bukan ekor. Namun, kalau engkau tidak mencapai jadi kepala,
hanya leher saja, hal itu masih lebih baik dibandingkan nasibmu menjadi ekor.
Belajar dan kerja keras dan taat pada semua ketetapan Tuhan, maka Tuhan akan memuliakanmu
menjadi orang di barisan terdepan.
Indonesia membutuhkan manusia berpikiran modern. Tuhan berkata kepada
Yoshua, bahwa dia tidak boleh melupakan Taurat, merenungkannya siang dan malam,
supaya dalam segala masalah bertindak hati-hati sesuai yang tertulis di
dalamnya sehingga perjalanan hidupnya selalu berhasil dan beruntung [ayat 8]. Rasul Paulus mengatakan di
dalam suratnya yang ditujukan kepada jemaat di Roma, bahwa setiap orang atau
setiap bangsa walaupun tidak pernah mempunyai hukum, melakukan semua yang
menjadi tuntutan di dalam hukum menurut hati nuraninya yang murni, mereka
menjadi hukum bagi dirinya sendiri [Roma
2]. Orang seperti ini sesuai menurut isi surat ini adalah orang yang memiliki
kesadaran hukum dan melaksanakannya. Setiap saat, setiap hari, semakin
bertambah tahun, setiap pergantian generasi, sejatinya manusia harus
terus-menerus mengalami pembaruan atau modernisasi di dalam cara berpikirnya. Manusia
yang berpikiran modern adalah manusia yang di dalam hati terdalamnya memiliki
kesadaran menentukan yang baik dan yang jahat sesuai menurut ketetapan-ketetapan Tuhan, yang benar dan yang tidak benar
dan melakukan segala sesuatu yang berguna bagi sesama manusia, dan jiwanya bebas
mengekspresikan yang menjadi cita-cita luhurnya. Sebagai bentuk nyata
dalam sikap dan tindakan berpikiran modern adalah jujur, lifestyle sederhana,
mau mendengar suara orang lain sehingga mengetahui masalah yang dihadapi oleh orang
yang mau ditolong, selalu mempunyai terobosan baru, dan melaksanakan yang
terbaik bagi lingkungannya. Korupsi dimulai dari sikap hidup yang tidak jujur
dan lifestyle selalu ingin kemewahan. Jika rakyat Indonesia
ingin menjadi bangsa besar dan disegani dalam pergaulan internasional, orang Indonesia
harus siap menjadi manusia berpikiran modern. Untuk menjadi manusia berpikiran
modern hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan pembentukan karakter bangsa
secara terus menerus dan kebebasan berekspresi adalah hak azasi manusia merdeka.
Suatu bangsa akan menjadi bangsa besar harus memiliki karakter kuat. Karakter
itu menjadi ciri khas seseorang atau suatu bangsa bergerak ke mana arah tujuan
hidupnya.
Orang berpikiran modern esensinya adalah
merenungkan dan bertindak benar, sebab ada juga siang dan malam merenungkan
ajaran agama dan seharusnya sangat mengetahui kaidah agama, tetapi dia justeru
menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi, ini akibat dia melakukan
tindakan yang tidak benar. Hanya di Indonesia saja, bahwa seorang Menteri Agama
telah ditetapkan oleh KPK menjadi tersangka korupsi pembiayaan haji. Di Bogor
seorang bupati dengan sengaja menutup satu gereja sehingga jemaat kehilangan
tempat untuk menjalankan ibadah. Bupati ini memang tidak mengenal hukum Taurat,
tetapi dia mempunyai hati nurani, bukan?Hati nuraninya bersaksi terhadap
pikirannya, apakah layak menutup tempat ibadah yang menjadi hak azasi umat
beragama untuk berkumpul, padahal dia juga telah mengetahui, bahwa keberadaan
gereja ini sudah ada sebelum dia menjadi bupati. Seorang pemimpin setingkat
bupati seharusnya bersikap nasionalis terhadap rakyatnya. Ia dipenjarakan oleh
KPK bukan karena perkara dia menutup gereja, melainkan sebab dia telah
ditetapkan sebagai tersangka satu tindak pidana korupsi, inilah cara Tuhan
memang sangat ajaib dan dahsyat memberi hukuman. Pada saat ini Indonesia adalah satu negara yang menjijikan,
dari pejabat setingkat menteri, gubernur, anggota parlemen hampir tidak ada
yang tidak tersentuh oleh korupsi, bahkan banyak pedagang makanan pinggir jalan
pun yang korup terhadap bahan baku
dagangannya. Banyak kecelakaan angkutan kendaraan umum terjadi sebab korupsi. Para koruptor itu pasti mengaku orang-orang yang agamis,
tetapi mereka melakukan ajaran agama hanya mekanisme rutin, … atau mereka itu
merenungkan untung rugi kalau tidak korupsi.
Tidak
ada pemimpin yang sempurna. Semakin besar kesempatan seseorang untuk menjadi orang
nomor satu, maka semakin besar juga tantangan yang pasti dihadapinya. Apakah
tidak ada orang lain selain Yoshua untuk dipromosikan sebagai pemimpin bangsa Israel
masuk ke Kanah Kanaan? Jaman sekarang untuk mendapatkan seorang pemimpin mau
lulusan universitas mana bukan perkara sulit. Di Jepang saja pernah dalam waktu
tidak sampai satu tahun terjadi beberapa kali pergantian perdana menteri,
karena ada yang mengundurkan diri. Pada jamannya Yoshua berbeda, dia adalah
orang yang paling taat kepada Tuhan di antara orang-orang sejamannya. Tuhan
merasa perlu untuk mengingatkan kepadanya, supaya dia tidak gentar dan tawar
hati menghadapi situasi dan kondisi sulit dalam memimpin satu bangsa sebab
Tuhan selalu menyertainya. Satu alasan yang sangat logis, jika Tuhan telah
menunjuk seseorang menjadi pemimpin bangsa, pasti Dia akan selalu mengawalnya.
Wibawa Tuhan pasti mengawal orang yang ditunjuk-Nya sebagai abdi-Nya.
Tuhan telah memerintahkan kepada Yoshua,
bahwa dia harus menguatkan dan meneguhkan hati dan tidak kecut dan tawar hati,
sebab Tuhan menyertainya ke mana pun dia pergi [Yoshua i:9]. Perkataan Tuhan ini sebagai pengingat baginya, bahwa
seorang pemimpin bagaimana pun cerdasnya, dia tetap membutuhkan pengawalan dari
Tuhan. Nasehat yang benar dan disampaikan pada waktu yang tepat adalah
perlindungan yang nilainya melebihi emas dan perak di kolong langit ini.
Seorang pemimpin yang akan menjalankan tugasnya dengan baik dan sukses sampai
tujuan, maka dia haruslah orang yang berhikmat. Banyak pemimpin dunia gagal
mencapai tujuan rancangannya, sebab tidak mau mendengar nasehat dari orang
lain. Ia menganggap dirinya adalah orang yang paling banyak tahu, padahal
sebenarnya, dia adalah manusia bebal. Pemimpin yang berhasil adalah orang yang
mau mendengar nasehat yang benar dari para penasehatnya dan bertindak pada
waktu yang tepat. Dan, jangan mendengarkan nasehat yang tidak benar, apalagi
melaksanakannya [Raja-Raja xii:10].
Jika pada satu hari atasanmu memanggilmu dan
berkata, bahwa engkau akan dipromosikan pada jabatan menejer pemasaran,
sebenarnya, Tuhan telah mengijinkan engkau menduduki jabatan baru. Jangan kecut
dan gentar merambah medan kerja yang lebih luas dan menantang, sebab Tuhan
melalui atasanmu pasti memberi dukungan moril. Tantangan demi tantangan engkau
taklukan, sebab Tuhan memberi kekuatan kepadamu. Tidak ada pemimpin yang
sempurna, tetapi engkau semakin disempurnakan oleh Tuhan jika hidupmu tetap
bergantung kepada-Nya.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar