Gereja Bukit Zaitun di Blitar. |
Minggu, 23 Maret 2014
Gereja Di Indonesia Harus Menjadi Kantong Anggur Baru Bagi Bangsa Indonesia
“Demikian juga tidak
seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena
jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu
akan terbuang dan kantong itu hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan
dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorang pun yang telah minum anggur tua
ingin minum anggur yang baru, sebab dia akan berkata, bahwa anggur yang tua itu
baik” [Lukas v:37-39].
Buah anggur adalah komoditas utama di beberapa negara
Mediterannian, seperti Spanyol, Prancis, Italia ,
Malta , Lebanon , dan Palestina. Hampir
semua orang diseluruh dunia tahu, bahwa Prancis lebih dikenal dengan anggurnya
dibandingkan dengan parfumnya. Harumnya parfum Prancis memang sudah dikenal
oleh banyak orang, tetapi anggur Prancis sudah menaklukkan lidah banyak orang
di seluruh dunia. Warna buah anggur bermacam-macam, ada yang berwarna merah
muda, merah tua, merah kekuningan, dan hijau, Rasanya ada yang manis, manis
rada asam, atau asam. Mengenai rasa lebih banyak ditentukan oleh kondisi tanah tempat
pohon anggur itu ditanam, misalnya buah anggur yang berasal dari Probolinggo
terasa lebih asam dibandingkan yang berasal dari Australia . Buah anggur dapat
dinikmati langsung sebagai buah dari rantingnya, dengan mesin juicer diambil
konsentratnya, dibuat jam pengisi roti, dan difermentasi.
Melalui proses fermentasi buah anggur diubah menjadi minuman
yang disebut grape wine. Ketika musim panen buah anggur tiba, jumlah panenan
yang dipetik dapat mencapai ratusan ribu ton. Berton-ton buah anggur dimasukkan
ke dalam drum berdiameter besar terbuat dari kayu berdinding tebal untuk dibuat
bubur anggur. Dari dalam drum ini dihasilkan ratusan liter jus anggur yang
masih bercampur dengan serpihan buah anggur. Jus anggur ini kemudian diberi
ragi dalam jumlah yang tepat supaya dalam proses fermentasi, yakni proses
perubahan gula menjadi alcohol tidak ada ragi yang tersisa. Fermentasi
dilakukan di dalam satu drum terbuat dari kayu, berdinding tebal, dan ditutup
rapat. Perubahan gula yang ada di dalam buah anggur menjadi alcohol juga
disertai pelepasan gas karbondioksida. Jika jumlah jus anggur yang difermentasi
mencapai ratusan liter, volume gas yang dilepaskan juga besar sehingga di dalam
drum ada tekanan yang tetap dibiarkan selama satu minggu. Setelah satu minggu,
banyak residu jus anggur mengendap di dasar drum, sedangkan filtratnya di
keluarkan sambil disaring dengan screen halus dan di masukkan ke dalam
drum-drum lain yang lebih kecil. Sampai tahapan ini jus anggur yang telah
selesai difermentasi disebut grape wine yang dapat diminum, tetapi rasanya
belum optimal, biasa disebut anggur baru [fresh wine]. Supaya rasa wine mencapai
sangat optimal, wine harus disimpan di dalam gudang berhawa sejuk sampai berbulan-bulan,
bahkan ada yang sampai bertahun-tahun. Wine yang telah disimpan dalam waktu
lama inilah biasa disebut anggur tua [old wine]. Enak rasanya dan membuat orang
yang menikmatinya menjadi terlena.
Bagi masyarakat orang Jawa dan pada umumnya masyarakat di Kepulauan
Indonesia, maka keberadaan hidangan utama harus tersedia sampai pesta selesai,
misalnya kombinasi nasi dengan opor ayam, sambal goreng kentang, dan gudeg
[Jawa], nasi dengan rendang daging sapi, balado terong, dan tunjang [Minang],
atau ubi jalar dengan babi dan ikan bakar [Papua]. Perkara minum setelah makan,
cukup dengan air putih atau teh saja. Namun, lain Jawa, lain pula Palestina,
sebaliknya di Mediterannian, khususnya di Palestina, wine adalah minuman utama
yang harus tersedia di dalam satu acara penting, misalnya perkawinan, reuni
keluarga, atau reuni hubungan pertemanan yang lama tak berjumpa. Kita dapat
menjumpai dalam kisah perkawinan di Kana, betapa paniknya pemilik hajatan
perkawinan sebab kehabisan wine. Kehabisan wine dalam satu pesta perkawinan
dapat membuat malu keluarga, karena dapat menjatuhkan prestisius keluarga.
Dalam kisah ini diceritakan, seorang tamu berkata, bahwa biasanya dalam satu
pesta orang menyuguhkan wine yang baik [anggur tua] terlebih dahulu, kemudian
menyuguhkan wine yang kurang baik [anggur baru], tetapi dalam pesta ini lain, yakni dari awal sampai akhir pesta tuan
rumah tetap menyuguhkan wine yang baik. Anggur tua membuat setiap tamu merasa
senang.
Anggur baru atau anggur tua disebut juga sebagai ilustrasi
terhadap kondisi seseorang atau masyarakat. Siapakah yang disebut anggur baru?
Dan, siapakah yang disebut anggur tua? Dalam satu perusahaan besar dan telah
berlangsung selama bertahun-tahun, karyawan lama biasanya telah begitu larut
atau kohesif dengan peraturan perusahaan yang dirasakan menyenangkan. Top
management berhak menetapkan peraturan baru untuk peningkatan performance
ditinjau dari sisi efisiensi perusahaan. Katakan saja peraturan baru itu adalah
meniadakan overwork, cuti tambahan bagi yang telah bekerja selama lima tahun, dan tunjangan
cuti dihapuskan. Top management tahu, bahwa peraturan baru ini pasti akan
menimbulkan gejolak dan telah menyiapkan paket pension dipercepat dan uang
kompensasi bagi buruh lama yang tidak menyetujui peraturan baru. Peraturan perusahaan
baru memang selalu menimbulkan gejolak, karena buruh memerlukan penyesuaian
terhadap kondisi baru. Pernah terjadi satu perusahaan besar di Bogor membekukan salah
satu departemennya dan memberhentikan semua buruhnya dan disertai pemberian
kompensasi berupa uang. Perusahaan sudah menghitung tetap untung jika terpaksa
memberhentikan sejumlah buruh disertai kompensasi uang, dibandingkan dengan
cara rekrut buruh baru. Buruh baru selalu membawa perubahan besar, seperti gaji
lebih murah, relative lebih mudah menyesuaikan diri terhadap metoda baru, tidak
banyak mendapat hambatan yang berarti dalam pengarahan. Buruh baru masih
memiliki idealisme besar unutk maju. Buruh lama adalah anggur tua, angkatan tua
yang sulit diharapkan untuk bergerak maju, mereka berpikir, untuk apa
memikirkan kemajuan perusahaan, toh sebentar lagi akan pension.
Di masa lalu ketika Yesus masih berada di Palestina, orang membuat
wine di dalam kantong kulit hewan. Kulit hewan dibentangkan dan dibentuk bidang
persegi panjang, kemudian satu dengan yang lain dijahit sehingga terbentuk
kantong besar disebut bag. Anggur yang masih dalam proses fermentasi harus
ditempatkan di dalam kantong baru, sebab kantong baru jahitannya masih kuat
menahan gas yang keluar selama fermentasi. Jika anggur baru dipaksakan juga
ditempatkan ke dalam kantong lama, kantong lama akan pecah, sebab jahitannya
mungkin sudah tidak sekuat kantong yang masih baru sehingga anggur ikut
terbuang percuma. Karena anggur tua tidak mengeluarkan gas karbondioksida lagi,
maka anggur tua tidak akan bermasalah disimpan di dalam kantong lama. Apa
artinya ini? Komposisi orang lama di dalam satu organisasi jauh lebih banyak
dibandingkan dengan orang baru, maka yang lama ini akan meracuni pikiran orang
baru. Orang lama statis, sudah puas dengan keadaan yang ada, sebaliknya orang
baru progressive, selalu mencari terobosan baru. Orang baru biarlah ditempatkan
di tempat yang baru, sementara yang lama di tempatkan di tempat yang lama dan
biarlah mereka habis dengan sendirinya.
Anggur baru memang sudah dapat diminum, tetapi rasanya masih
kurang enak atau bahkan tidak enak sama sekali. Orang kalau meneguk sesuatu ke
dalam mulutnya dan terasa tidak enak, pasti segera terjaga. Menelan dengan
terpaksa atau memuntahkan minuman ini. Aku telah mengatakan di atas anggur baru
adalah wine setengah jadi masih dalam proses. Kehidupan dimulai dari kelahiran
sampai kematian adalah rentetan proses pembentukan karakter dan kerohanian
seseorang sepanjang hidupnya. Proses kehidupan ini lebih banyak tidak enaknya,
hatimu terhenyak ketika engkau ditegur oleh Tuhan melalui berbagai cara,
misalnya ketika mengikuti acara Golden Way-nya Mario Teguh, setelah mengikuti
Kebaktian Kebangunan Rohani, setelah membaca Alkitab, atau setelah mendengarkan
khotbah seorang pendeta di gereja. Semua tulisan yang diilhamkan Tuhan memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran [Timotius iii:16]. Semua perkataan Tuhan itu seperti tongkat rotan
seorang ayah menghajar bokong anaknya sebagai peringatan supaya tetap berjalan
di jalan yang benar menurut kehendak Tuhan. Kalau engkau dihajar oleh Tuhan
melalui mimbar kebaktian Minggu dan perkataan-Nya kena-mengena dengan
perbuatanmu selama ini, jangan tersinggung dengan pendeta yang sedang
menyampaikan firman-Nya, sebaliknya engkau mengucap syukur kepada-Nya, sebab prilaku
rohanimu sedang diproses menjadi lebih baik lagi.
Berbeda dengan anggur lama yang memilki rasa nikmat di lidah
dan beraroma harum. Satu tegukan engkau meminum, langsung lolos ke perut
melalui kerongkongan. Ulangi lagi. Terasa nikmat, tambah lagi sehingga akhirnya
ketagihan. Sesuatu yang membuat nikmat bagi tubuh, cepat atau lambat pasti akan
membuat ketagihan. Demikianlah prilaku rohani bangsa Israel seperti orang yang ketagihan anggur lama,
sebab mereka telah larut selama berabad-abad dengan hukum Taurat. Orang atau
satu kelompok besar suatu bangsa yang sudah tertata dengan aturan yang dianggap
telah baku ,
maka bukan perkara mudah untuk mengubahnya. Mind-set yang ada pada bangsa Israel
adalah ketaatan melaksanakan hukum Taurat untuk mencapai kesempurnaan
berhubungan dengan Tuhan. Padahal Tuhan telah berkata kepada bangsa Israel,
bahwa kedatangan-Nya ke dunia bukan untuk mengubah yang telah ada, yakni hukum
Taurat, melainkan untuk menggenapi demi kesempurnaan melaksanakan Taurat melaui
jalan yang telah disediakan, yakni percaya kepada Yesus Orang Nazaret. Dan,
engkau pasti diselamatkan. Bagi bangsa Israel , Musa adalah seorang nabi
yang sangat dimuliakan, tetapi Yesus, siapa Orang ini? Aaaaah, … jangan-jangan
orang gila dari Nazaret.
Ajaran Tuhan di dalam Injil banyak memberi teguran yang
membangun rohani dan mengubah karakter menjadi lebih baik. Ditegur itu membuat
engkau terjaga dan tetap waspada supaya kesalahan yang sama jangan terulang
lagi. Ada
sepasang muda-mudi menghadiri satu kebaktian minggu di satu gereja, tetapi
ketika anggur baru sedang dibagikan oleh pendeta melalui mimbar, mereka
diam-diam meninggalkan rumah Tuhan, pergi entah ke mana. Ada banyak pendeta berzina dengan jemaatnya
sendiri. Untuk orang-orang seperti ini, biarlah Tuhan saja yang mengatur mau
disediakan tempat di mana, yang penting jangan sampai yang lama meracuni yang
baru. Gereja yang akan melakukan pembaruan harus memilah-milah waktu pengadaan
kebaktian. Ada
kebaktian umum, remaja, dewasa muda, kaum ibu, kaum lanjut usia juga
diperhatikan. Jadi, setiap kelompok berada di kantongnya masing-masing.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar