Selasa, 30 April 2013
Reduksi dan Oksidasi
Dari sejak lahir tubuh manusia
mengalami proses reduksi dan oksidasi sampai dia mati kembali menjadi debu.
Ide tulisan
ini datang dari anak perempuanku, Yemima. Pada satu malam pukul 07.00 dia
bertanya kepadaku bagaimana menentukan satu reaksi disebut reduksi, oksidasi,
atau gabungan keduanya, reduksi dan oksidasi. Sebagai orang yang pernah menjadi
analist kimia selama 30 tahun di satu pabrik semen, aku tidak mengalami banyak
kesulitan menjelaskan kepadanya. Metoda pengajaran ilmu kimia sekarang jelas
lebih banyak kemajuan dalam pemahaman materi pelajaran ini. Inilah penjelasan
atas pertanyaan anak perempuanku, definisi oksidasi dalam pengertian disiplin ilmu
ini adalah jika satu unsur gas, cairan, atau padatan [mineral] atau beberapa unsur
dalam bentuk persenyawaan telah mengalami kehilangan satu atau beberapa
electron sehingga unsur atau persenyawaan ini menjadi semakin positif. Dalam
pemahaman sehari-hari oksidasi adalah unsur tersebut di atas bereaksi dengan oksigen
yang ada di dalam udara. Definisi reduksi adalah jika materi tersebut di atas telah
mengalami penambahan satu atau beberapa electron sehingga unsur menjadi semakin
negative. Dalam pemahaman sehari-hari reduksi adalah jika unsur persenyawaan
terurai melepaskan unsur oksidan. Setiap unsur mempunyai bilangan oksidasi yang
berbeda, jika satu unsur atau persenyawaan dalam satu reaksi mengalami
perubahan bilangan oksidasi, reaksi ini biasa disebut reaksi redoks atau
reduksi-oksidasi.
Jika satu
batang besi dibiarkan di lingkungan udara terbuka, segera besi ini secara
bertahap mengikat oksigen di sekelilingnya, proses ini sesuai definisi diatas
disebut oksidasi. Dimulai dari unsur besi kemudian teroksidasi oksigen menjadi
besioksida. Oksidasi berlanjut terus sampai akhirnya besi[dua]oksida menjadi besi[tiga]oksida,
karena bilangan oksida besi adalah 2 dan 3. Besi[3]oksida yang berwarna cokelat ini orang awam sering
menyebutnya sebagai karat. Besi yang habis menjadi karat akan bertambah berat,
karena besi tersebut telah mengikat unsur oksigen dan membentuk materi
persenyawaan. Semua unsur pada umumnya mengalami oksidasi, tetapi kekecualian
terhadap unsur-unsur mulia, seperti emas, platina, merkuri, helium, argon,
neon, xenon, dan krypton. Unsur besi yang menjadi bagian dari haemoglobin
adalah kendaraan yang digunakan mengangkut oksigen karena besi mudah menarik
oksigen yang ada di dalam udara pada saat paru-paru menghisap udara. Glukosa
yang ada di dalam aliran darah dioksidasi oleh oksigen kemudian dijadikan
tenaga. Trigliserida adalah substansi dari lemak juga ikut dioksidasi menjadi
tenaga.
Besi yang
telah penuh dengan karat akhirnya menjadi rapuh dan hancur berserakan. Proses
oksidasi memang tidak dapat dihindari, tetapi paling sedikit manusia berusaha
meminimalkan saja. Proses oksidasi dapat terjadi melebihi dari yang seharusnya karena
kerja yang berlebihan, tetapi alam telah menciptakan keseimbangan dengan cara mereduksi
kelebihan oksidant yang telah masuk ke dalam tubuh manusia. Pereduksi juga
menghalau semua racun dari hasil reaksi oksidasi di dalam tubuh, kita juga
biasa menyebutnya sebagai metabolisme tubuh. Anda merasakan letih setelah
bekerja sepanjang hari karena telah mengeluarkan tenaga secara luar biasa, maka
tubuh juga memerlukan penyegaran kembali dengan minum air yang telah direduksi.
Hutan adalah sumber air yang mampu melakukan reduksi air secara alami.
Sebagaimana
semua unsur di bumi, termasuk tubuh manusia sendiri tidak dapat mengelak dari
proses oksidasi dan juga reduksi, maka demikian juga dengan kehidupam manusia
yang tidak dapat lepas dari dosa. Dosa itu ibarat karat-karat kehidupan yang
membuat beban jiwa semakin bertambah berat. Semakin tua, sampai menjadi tua
bangka, maka beban karat-karat ini semakin bertambah berat. Saya telah
mengatakan di atas, bahwa besi yang penuh karat justeru berat besi ini semakin
meningkat, maka orang kalau sudah semakin tinggi usianya, karat-karat dosanya
juga semakin tebal. Yesus telah berkata kepada semua orang yang mendesaknya,
bahwa siapa pun di antara mereka dipersilahkan untuk melempari perempuan yang
kedapatan telah berbuat zinah dengan batu, dengan satu syarat, harus dimulai
dari orang yang tak mempunyai dosa sama sekali. Well, jika engkau ditantang
seperti ini, manusia mana yang tidak pernah berbuat dosa. Semua manusia telah
berbuat dosa tanpa kecuali, kecuali Yesus karena Dia terlahir dari Roh Tuhan,
maka satu per satu dari mereka dimulai dari yang paling tua bangka sampai yang
paling muda pergi meninggalkan Yesus berdua saja dengan perempuan muda ini.
Sebetulnya
manusia menyadari, bahwa ada kuasa di luar dirinya dan dia menyebutnya Dia Yang
Maha Kuasa, Dia itu adalah sesembahan Yang Maha Tinggi, yakni Allah. Manusia
berusaha sekuat tenaganya melakukansemua perbuatan yang dianggapnya baik,
seperti memberi santunan kepada janda-janda miskin, anak-anak yatim, memberi
derma ke kotak amal di rumah ibadat, banyak membangun rumah ibadat, rajin
melakukan ritual agama, dan seterusnya. Semua perbuatan baik ini dilakukan
dalam usahanya mereduksi dosa-dosa yang pernah dilakukan olehnya. Reduksi dosa,
artinya pengurangan dosa yang hanya menjadi otoritas Allah Yang Maha Tinggi
tadi. Apakah manusia tidak mengalami keletihan jiwa dan pikiran dalam upayanya
mereduksi dosa-dosanya. Satu hari, dua hari, setiap hari, setiap bulan, setiap
tahun, sampai pada akhirnya engkau tidak dapat bangun lagi, tergeletak di atas
tempat tidur sambil merenung tahun-tahun yang telah engkau lalui, bertanya di
dalam hati, apakah semua perbuatan baik yang telah aku lakukan diterima oleh
Dia Yang Maha Kuasa. Engkau hanya dapat berkata untuk membesarkan hati, insya
Allah atau semoga amal baikku diterima oleh Dia Yang Mahatinggi. Manusia selalu
takut pada saat matahari terbenam, yang mempunyai arti menjelang akhir
hayatnya.
Pengkhotbah
telah berkata, bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia dibawah langit
adalah kesia-siaan. Kau pikir apakah semua perbuatan baikmu itu berguna dan
menyenangkan Allah. Kau pikir apakah memberi sedekah kepada seorang janda
miskin lalu otomatis dosa-dosamu direduksi oleh Allah. Apakah engkau pikir
perbuatan baik yang satu dapat mereduksi satu pelanggaran atau dosa yang lain?
Jangankan dapat mereduksi karat-karat dosa, bahkan mungkin justeru semakin
menambah jumlah karat-karat dosa yang sudah ada. Tidak percaya? Allah itu
paling tidak menyukai kesombongan manusia. Manusia kalau sudah merasa memberi
banyak amal sedekah, dia mempunyai kecenderungan merasa dirinya sudah paling
benar dan dia paling layak datang kehadirat Allah. Orang lain? Memang gue
pikirkan. Engkau ingat cerita perumpamaan antara orang Farisi dan pemungut
cukai, keduanya berada di tempat yang sama, Bait Allah. Orang Farisi menganggap
dirinya paling benar di hadapan Allah dibandingkan dengan orang pemungut cukai,
dia merasa banyak memberi sedekah ke dalam kotak derma di Bait Allah, dan dia
rajin puasa dua kali dalam satu minggu.
Dalam
ketidakpastiannya, maka Allah yang dikenal oleh orang percaya sebagai Tuhan
yang telah menjelma manjadi manusia, yakni Yesus Orang Nazaret berkata kepada
semua orang yang berbeban dosa, bahwa semua orang yang letih lesu dan berbeban
berat, Dia akan memberi kelegaan kepadamu, supaya engkau memikul beban yang
dipasang oleh-Nyadan belajarlah kepada Dia, karena Dia lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu mendapat ketenangan karena beban yang Dia pasang itu enak dan
beban-Nya pun ringan [Matius xi:28-30]. Manusia perlu diberi beban supaya dia
mempunyai responsibilitas dalam hidupnya, tetapi beban yang diberikan oleh
Tuhan enak dan tidak berlebihan.
Label:
Roti Kehidupan
Lokasi:
Kota Bekasi, Indonesia
Rabu, 24 April 2013
Satu Hari di Rumah Makan Makmur
Hidup segan, mati tak mau. |
Aku
mempunyai seorang teman perempuan, namanya katakan saja dia adalah Elena Bomel.
Ia seorang perempuan yang berasal dari Bogor
bersuamikan seorang Belanda dan mereka sekarang menetap di Groningen . Temanku ini mempunyai satu
kenangan yang tetap hidup sampai sekarang, yakni romantisme Radio Kayu Jati di Jakarta.
Katanya sih, RKJ mempunyai rating penggemar cukup tinggi, karena menyiarkan
dalam empat bahasa, yakni Indonesia ,
Sunda, Jawa, dan Padang .
Ia telah lima
belas tahun menetap di Belanda dan sampai sekarang melalui internet dia
menikmati siaran radio ini di Negeri Kincir Angin. Romantisme? Apa itu
romantisme? Ah, rasanya setiap orang pernah memiliki perasaan ini. Perasaan
rindu untuk suka dan duka di masa lalu. Hanya seseorang yang mempunyai
sangkutan kenangan tersebut yang merasakannya. Namun, aku mempunyai kegemaran
makan di restoran tempo doeloe dan aku sendiri tak mempunyai ikatan masa lalu
dengan restoran-restoran lama ini. Ada
orang yang sengaja datang ke Jalan Dago Bandung hanya untuk menikmati roti dan
minum kopi di toko roti yang telah ada di situ dari sejak jaman Belanda.
Padahal sih roti yang ada di situ biasa saja kualitas dan rasanya, tetapi yang
namanya nostalgia tak dapat dinilai dengan uang.
Di
persimpangan Se_nen yang luas dan berhadapan langsung dengan Pasar Se_nen
Jakarta ada satu restoran tergolong tua, namanya Rumah Makan Makmur. Letaknya di
Jalan Kramat Bunder, di deretan toko-toko perlengkapan baju tentara dan polisi,
20 meter dari dari bioskop Grand, dan di seberang jembatan halte Trans Jakarta.
Keberadaan restoran Chinese Food ini dimulai pada 1932, jadi dia telah berumur
80 tahun. Menurut pemiliknya yang sekarang, ibu Mey Yun, dia telah mengatakan
kepadaku, bahwa resto ini dimulai dari mertuanya. Beranda resto ini jauh dari
kesan menarik, yakni tembok warna putih, jendela berkaca bening bertuliskan
Rumah Makan Makmur. Sangat sederhana. Tangga bagian dalam menuju balkon
terletak di sebelah meja kasir masih menurut aslinya terbuat dari kayu jati
yang dicat warna hijau tua. Tidak jelas pada tahun-tahun mana restoran ini
ramai dikunjungi oleh pengunjung? Lalu apa yang membuat aku tertarik untuk
makan siang di sini? Aku tertarik terhadap segala sesuatu yang mengundang
nostalgia. Menurut pemiliknya sekarang, yakni generasi kedua, telah mengatakan
kepadaku, bahwa berbagai peristiwa besar yang pernah terjadi di Se_nen dapat
dilihat dengan jelas dari balkon resto ini. Misalnya, Peristiwa Malari yang
telah terjadi pada Januari 1974 di mana di beberapa tempat di dalam pasar besar
ini mengalami kebakaran, tetapi pasar ini dapat diselamatkan dari kebakaran
yang lebih besar dan masih ada sampai sekarang.
Mie ayam pangsit rebus. |
Pengunjung
yang datang masih ada satu dua orang, kebanyakan pelanggan lama yang masih
setia, dan resto ini juga dibuka semaunya oleh pemiliknya, sehari buka, dua
hari tutup. Jangan mengharapkan berlebihan dari resto seperti ini, karena untuk
satu pesanan sederhana saja, seperti mie ayam pangsit rebus, engkau harus
bersabar menanti kira-kira lima
belas menit. Mungkin juga karena sepi pengunjung, maka kelihatannya lama
sekali. Kuah kaldu mie ayam pangsit rebus di resto ini tergolong enak, terbuat
dari kaldu ayam. Engkau haus? Don’t worry. Minuman dingin seperti Teh Botol
Sos_ro, Coca Cola, Sprite, atau susu soda Fanta tersedia di sini. Makan di sini
memang sungguh nikmat, sejuk alami tanpa pendingin ruang ac, tanpa kehadiran
pengamen yang suka memberi gangguan minta recehan 500-an rupiah ketika orang
sedang makan.
Aku
membayangkan, tahun pertama resto ini berdiri telah dikunjungi oleh banyak
gadis dan pemuda Cina yang sedang pacaran, encek-encek Cina bermata sipit dan
sebagian besar menu memakai daging babi. Makanan haram. Tapi enak. Daging babi
itu enak, apalagi kalau dibuat babi kecap manis, sate babi, atau nasi goreng
babi dengan lemaknya yang tebal itu. Walaupun kondisi restoran ini hidup segan,
mati tak mau, resto ini mempunyai menu yang cukup lengkap. Empat daftar makanan
umum restoran Cina di Jakarta adalah mie pangsit, mie baso, kwetiau dan mie
goreng, tetapi di sini menu daging babi tetap ada, seperti babi kecap, bistik
babi, dan nasi goreng babi. Tiga jaman besar telah dilalui oleh resto ini,
yakni jaman Belanda dari 1932 sampai Maret 1942, masa penjajahan Jepang sampai
Agustus 1945, dan Indonesia Raya merdeka sampai sekarang masih bertahan di
tengah persaingan besar para investor resto Chinese style. Menurut cerita
hembusan angin, banyak wartawan senior jaman kemerdekaan menghabiskan waktu
cakap-cakap sambil minum kopi di sekitar Se_nen ini. Nggak jatuh gengsi dapat
mentraktir pacar noni Belanda makan di resto Makmur ini, tetapi waktu itu pasti
belum ada Teh Botol Sosro, bahkan Sprite saja belum ada.-
Label:
Romantika
Lokasi:
Jakarta, Indonesia
Selasa, 16 April 2013
Mengampuni Dengan Hati
Mengampuni seorang
musuh lebih berharga dibandingkan dengan upaya mendapatkan teman baru [satu
percakapan dari film The Drunken Master II].
Tiga aktor memainkan peran dalam kisah perumpamaan yang
sangat terkenal dari Injil Lukas yang berjudul Anak Yang Hilang. Tiga aktor ini
adalah disebut ada seorang atau orang itu dan orang ini biasa disebut ayah dari
dua orang anak saudara sekandung, aktor kedua adalah anak bungsu, dan aktor
ketiga adalah anak sulung. Aktor pertama yang berperan sebagai ayah di dalam
perumpamaan ini biasa dijadikan metafora Bapa di sorga atau TUHAN, dia adalah
seorang ayah yang sangat mengasihi kedua anak tanpa pilih kasih. Ia adalah
seorang ayah yang membagikan warisan berupa harta tak bergerak keluarga kepada
kedua anaknya. Aktor kedua adalah metafora manusia pendosa yang sesungguhnya
adalah perwujudan dari pribadi kita sendiri. Jadi, siapakah anak yang hilang
itu, ya diri kita inilah aktor dalam kehidupan sehari-hari ini. Aktor ketiga
adalah metafora manusia yang menganggap dirinya adalah manusia yang paling
benar karena merasa dia sangat taat kepada hukum agama. Walaupun judul
perumpamaan ini adalah Anak Yang Hilang, aktor utamanya adalah seorang ayah
yang mengampuni dengan hati, karena dia yang disebut pertama kali.
Dalam Perjanjian Lama sangat ditekankan hubungan ketaatan
manusia terhadap TUHAN sebaliknya dalam Perjanjian Baru sangat ditekankan
hubungan manusia terhadap sesama manusia. TUHAN mengampuni kepada manusia
berdosa yang datang minta ampunan kepada-Nya melalui korban penebusan dosa.
Jika TUHAN telah memberi ampunan kepada manusia, Dia pun menuntut supaya manusia
memberi ampunan terhadap sesama mereka satu sama lain. Hukum yang pertama dan
yang paling utama adalah kasihilah TUHAN yang engkau sembah dengan segenap
hatimu, segenap jiwamu, dan segenap akalmu dan hukum yang kedua sejajar dengan
itu adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Bicara tentang hukum, kecenderungannya manusia ingin sekali
melihat ada yang dihukum, karena dari sejak awal selama ribuan tahun manusia
diajarkan taat hukum, siapa yang tidak taat hukum, harus dilenyapkan dari
kehidupan. Pada satu hari ada seorang perempuan tertangkap basah berzina, maka
oleh serombongan orang Yahudi yang digerakkan oleh kelompok Farisi membawa
perempuan ini kepada Yesus. Mereka sangat mengharapkan, Yesus pasti akan
menghukum perempuan ini, karena tradisi yang selama ini mereka jalani adalah
siapa saja kedapatan berzina, pelaku zina pasti akan dilempari batu sampai
mati. Namun, betapa mereka sangat kecewa, karena Yesus tidak meminta mereka
untuk menghukum perempuan ini, sebaliknya justeru Dia meminta mereka untuk melempari
perempuan ini dengan batu dengan satu syarat, yakni dimulai dari orang yang
paling tidak pernah berdosa. Pernyataan Yesus ini adalah kalimat hiperbolik,
karena mana ada di bawah langit ini ada manusia yang tidak berdosa. Orang yang
paling tua justeru yang paling banyak dosanya. Satu pernyataan yang mempunyai
makna, bahwa engkau harus mengampuni orang lain bukan memperhitungkan kesalahan
orang lain, sedangkan dirimu sendiri saja masih berlumuran dosa.
TUHAN mengehendaki engkau mengampuni orang yang bersalah
kepadamu, sebagaimana Dia juga mengampunimu. Seakan TUHAN berkata kepada
manusia, Aku telah mengampuni dosamu, sekarang giliranmu, engkau juga harus
mengampuni sesamamu yang telah bersalah kepadamu. Tulisan ini memang berbicara
tentang tuntutan dari TUHAN supaya kita bersedia memberi ampun kepada siapa
saja yang telah bersalah kepada kita. Doa Bapa Kami adalah doa yang bersifat
universal karena berisi kebutuhan manusia yang paling esensial, yakni
pengampunan dari TUHAN dan mengampuni terhadap sesama, bunyinya demikian : “…
ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami …” Doa ini ditutup dengan satu konsekuensi apa
jika engkau tidak mengampuni orang lain yang bersalah kepadamu, yakni … jikalau
engkau mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga mengampuni engkau juga,
sebaliknya jikalau engkau tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu. Satu peringatan dari sorga yang mempunyai konsekuensi,
bahwa jika engkau tidak mengampuni kesalahan orang, engkau tidak akan pernah
melihat Kerajaan Sorga.
Petrus bertanya kepada Yesus, sampai berapa kali ia harus
mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Yesus menjawab, bahwa dia harus
mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali, satu pernyataan yang mempunyai
makna mengampuni sebanyak tak terbatas terhadap orang yang bersalah. Pada satu
masa di Timur Tengah, khususnya di Palestina di masa lampau angka tujuh
mempunyai makna tak berhingga. Sampai sekarang pun di Indonesia kita sering
mendengar sumpah serapah orang yang sedang sangat marah, demikian seperti ini,
sampai tujuh turunan aku tidak mau mengenalmu lagi atau pernyataan yang
mempunyai arti kesombongan, seperti sampai tujuh turunan kekayaan Pak Harto
tidak akan pernah habis.
Mengapa ada orang yang sulit mengampuni orang lain? Memberi ampunan
kepada orang yang berbuat salah adalah satu tindakan mulia. Aku mengakui betapa
beratnya mengampuni orang yang bersalah, apalagi kesalahan yang telah dibuat
oleh orang itu sangat berat dan terasa sangat mengecewakan, tetapi engkau harus
melakukan. Jika engkau melakukan satu perbuatan yang diperintahkan oleh TUHAN,
engkau harus melaksanakannya betapa pun berat hatimu, percayalah upahmu besar
kau terima dari Dia yang memberi perintah ini kepadamu. Tiga alasan umum
mengapa orang sulit mengampuni yang bersalah kepadanya, yakni :
Kekecewaan yang sangat
berat. Orang yang
paling dekat denganmu biasanya adalah orang yang paling mempunyai potensi
mengecewakanmu. Siapakah orang yang paling dekat denganmu? Ya, dimulai yang
paling dekat sejak kau dilahirkan, seperti ibumu atau ayahmu sendiri,
saudara-saudara kandungmu, sahabatmu, pacarmu, suami atau isterimu sendiri.
Kecewa berat dengan ibu kandung sendiri? Ya, dapat saja terjadi dalam kehidupan
pribadi seseorang. Di kota
Blitar ada seorang ibu dari dua orang anak mempunyai hubungan yang sangat buruk
dengan ibu kandungnya sendiri. Ia berumur 40-an, suaminya adalah seorang
pengusaha garmen yang sukses di kota
ini. Perempuan ini pernah bercerita kepadaku, katanya dia hampir sama sekali
tak menikmati masa remajanya karena ibunya tidak memberi keleluasaan bergaul,
bahkan dengan teman perempuan sekali pun. Jadi, ketika dia menikah dengan laki-laki
pilihannya, dia mengatakan hal ini kepadaku, bahwa dia serasa terbebas. Ia sangat
tidak memperdulikan ibunya lagi ketika dia telah mempunyai seorang anak
laki-laki dan seorang anak perempuan. Lain cerita, ketika aku masih menetap di kota kecil Plaju, seorang
ibu dari dua anak kecil juga berumur 40-an telah meninggalkan suaminya untuk
menikah dengan seorang anak muda umurnya hampir separuh dari umurnya. Tentunya,
keadaan yang lebih mengenaskan suaminya adalah anak muda yang merebut hati
isterinya adalah anak dari teman kerjanya sendiri. Kau lihat sendiri, orang
dekatlah yang menjadi sumber kekecewaan yang sangat menyakitkan hati seperti
tersayat oleh sembilu. Namun, kalau engkau sulit mengampuni kesalahan orang karena
engkau dikecewakan oleh orang itu, cobalah bandingkan dengan Yesus Orang
Nazaret, seharusnya Dia yang harus kecewa dengan semua perbuatanmu, perbuatan
semua manusia di bawah langit. Semua perbuatan manusia tidak ada yang benar
karena semua manusia telah berdosa. TUHAN melalui Orang Nazaret ini justeru
mengampuni semua dosamu, tidak memperhitungkan semua dosa masa mudamu, asalkan
engkau menerima Dia sebagai Juru Selamatmu. Serahkan rasa kecewamu kepada Dia
yang telah menyelamatkanmu, maka Dia yang akan mengobati rasa kecewamu.
Watak dendam. Dendam dapat terjadi pada siapa
saja yang miskin dengan rasa kasih di dalam pribadinya. Orang dapat menyimpan
dendam kepada seseorang, karena dia menginginkan seseorang yang telah menyakiti
hatinya juga harus mengalami penderitaan seperti yang sekarang dialaminya. Bagi
orang seperti ini tidak ada kata ampunan untuk musuhnya. Bagi seorang pendendam
yang ada di dalam ingatannya hanyalah orang itu, katakan saja orang bernama James
telah melukai hatinya. Hanya James yang ada di dalam memori pikirannya. Yang
ada di dalam rancangan pikirannya adalah satu cara jitu untuk melenyapkan
James. Seseorang mempunyai watak seperti ini karena memang ditanamkan di dalam
pikirannya oleh lingkungan keluarga atau oleh suku bangsa tertentu. Seorang
pendendam hanya memikirkan bagi dirinya sendiri, bukan sesamanya. Orang Madura,
orang Jawa, orang Kalimantan, orang Batak, orang Sicilia, Italia, dan
seterusnya maupun pribadi dapat menjadi seorang pendendam. Bagi orang seperti
ini terpuaskan jika musuhnya mendapatkan balasan yang setimpal menurut
kehendaknya sendiri. Ingatlah, bahwa pembalasan adalah hak TUHAN bukan hak
manusia, karena TUHAN memberi menurut keadilan, sedangkan manusia menuntut
balas menurut caranya sendiri. Manusia tidak pernah dapat berbuat adil karena
semua manusia telah berdosa. Harga diri? Jika Yesus Orang Nazaret memikirkan
harga diri seharusnya Dia pasti dapat melepaskan diri dari kejaran orang
Farisi, tetapi Dia tetap setia memikul salib, melupakan diri-Nya sendiri,
sebaliknya Dia mengampuni mereka karena mereka apa tidak tahu apa yang telah
mereka perbuat. Ia tidak memikirkan diri-Nya sendiri, sebaliknya melupakan
diri-Nya untuk semua dosa yang telah engkau lakukan.
Kurang bergaul. Siapa saja teman-temanmu yang
menemanimu berbincang-bincang selama ini? Jika engkau mempunyai sedikit teman
saja untuk berbincang, engkau akan mempunyai potensi sulit mengampuni orang. Berbincang-bincang
kepada orang lain, artinya engkau melepaskan sebagian [sharing] beban pikiranmu
kepada orang lain sehingga ketegangan pikiranmu pun berkurang. Orang kurang
bergaul dapat disebabkan merasa status sosialnya rendah, status pendidikannya
rendah. Anak sulung ini tampaknya adalah orang yang mempunyai sedikit saja
teman bergaul, karena orang yang sudah merasa dirinya paling benar, maka dia
cenderung tidak memerlukan orang lain lagi. Ia
Anda harus mengampuni orang. Bukannya tanpa alasan mengapa
TUHAN menghendaki engkau mengampuni orang. Ia menghendaki supaya engkau dapat
menikmati indahnya kehidupan yang Dia ciptakan untuk semua manusia. Indahnya
kehidupan bukan karena engkau sangat berlimpah harta benda dan mempunyai
deposito milyaran rupiah di bank, melainkan engkau memiliki kesehatan dalam
semua aspek kehidupan yang membentuk satu keseimbangan. Apa itu? TUHAN
menghendaki engkau mempunyai jiwa sehat.
Tidak bahagia. Semua orang pasti pernah membuat
kesalahan. Dalam kisah ini, anak bungsu ini yang sesungguhnya juga terjadi di
sekeliling kehidupan kita telah melakukan pilihan yang salah sehingga dia
tersesat. Namun, ayahnya mengampuni kesalahan anaknya sendiri ini. Orang yang
bersalah dan menyadari kesalahannya, jika dia diampuni dengan hati, dia akan
merasakan kebahagiaan. TUHAN menghendaki engkau pun juga berperan sebagai ayah
anak ini, yakni bersedia mengampuni orang yang bersalah kepadamu, karena jika
engkau tidak melakukan peran ini, engkau akan selamanya menyimpan akar
kepahitan di dalam jiwamu. Jiwamu tertekan dan semakin tertekan menyimpan
kekecewaan yang menjadi beban pikiranmu. Beban pikiran kekecewaan justeru akan
semakin mencuri kebahagiaanmu. Jika engkau tidak mengampuni orang yang bersalah
kepadamu, jiwamu akan semakin jauh dari kebahagiaan. Perhatikan saja baik-baik,
dewasa ini semakin mudah saja pasangan suami dan isteri mengambil keputusan
bercerai. Cerai! Cerai! Cerai! Padahal setelah bercerai, mereka bukannya
mendapatkan solusi yang membuat mereka bahagia satu sama lain, justeru
sebaliknya, yakni semakin terpuruk. Baik suami maupun isteri dapat saja membuat
kesalahan di dalam kekuarga seperti anak bungsu ini. Jadi? Ampunilah satu sama
lain.
Paulus
menulis surat
kepada jemaat di Kolose, sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan
ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang
lain, sama seperti Tuhan [Yesus] telah mengampuni, kamu perbuatlah juga
demikian [Kolose iii:13]. Lebih baik cepat memberi ampun kepada orang dari pada
berlama-lama menyimpan dendam yang akhirnya membusukkan tulang-tulangmu. Jika
ada orang bersalah kepadamu, doakanlah supaya dia menyadari kesalahannya
kepadamu.-
Langganan:
Postingan (Atom)