Selasa, 18 Juni 2019

Tuhan Mahamurah Kirim Orang Untuk Mentraktirku

Aku mengucap syukur kepada Tuhan pada usiaku yang sekarang ini masih dapat berdiri tegak, masih dapat berjalan lancar, dan masih dapat menghirup oksigen dari udara dengan bebas. Pada tanggal 5 Juni tahun ini aku merayakan hari ulang tahunku yang ke 64, bertepatan dengan orang Islam yang sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri, orang Islam di Amerika menyebutnya Eid Mubarak. Walaupun kesehatan dan kekuatan fisikku tidak seprima ketika masih muda dulu, aku tidak terlalu mengkuatirkan apa saja yang aku santap ke dalam mulutku. Katakan saja, rica-rica babi, babi kecap, sate babi, udang goreng saus asam manis, tenderloin steak, apple pie ... they are okay for me!

Selamat Hari Ulang Tahun.
Setiap pagi aku olah raga jalan kaki dan berjemur matahari pagi antara 1 sampai 2 jam. Berjemur berguna untuk mengeffektifkan tubuh memproduksi vitamin D yang berguna untuk menjaga kepadatan tulang. Tidak ada gunanya sama sekali mengonsumsi susu rendah lemak yang memiliki kadar kalsium tinggi tanpa kehadiran vitamin D yang diproduksi oleh tubuh sendiri melalui berjemur matahari pagi yang kaya dengan sinar ultra violet.

Tokachi : salmon dan tuna mentah. Lezato!
Umur ada di tangan Tuhan yang berkuasa mencabut nyawa seseorang kapan saja dan di mana saja Dia mau. Tuhan perintahkan malaikat menjaga nyawamu, sebaliknya Dia memberi perintah kepada malaikat untuk cabut nyawamu. Tidak ada seorang pun di bawah langit ini yang dengan rasa kuatirnya menjaga kesehatan tubuhnya dapat memperpanjang usianya. Orang disebut sehat tubuhnya apabila dia dapat makan apa saja, asalkan yang penting adalah tahu diri.

Pada momen indah ini, Tuhan Mahamurah mengirimkan seseorang untuk mentraktirku di restoran masakan Jepang, Sushi Tei di Sumarecon Mall Bekasi. Sudah lama juga aku tidak menikmati sashimi, masakan Jepang serba mentah. Tuna dan salmon semua mentah. Masakan Jepang lebih didominasi rasa asin. Apa yang disebut kecap manis, masih terasa asin di lidah orang Jawa. Sebelum disantap ikan dalam potongan-potongan tipis dikucuri dengan lemon.

Di dalam tubuh manusia ribuan jenis enzym yang mempunyai tanggungjawab menjaga kesehatan tubuh. Sumber enzym berkualitas prima berasal dari bahan makanan mentah dan segar, maka ditraktir makan sashimi kugunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. Umur memang di tangan Tuhan, tetapi dengan tubuh yang sehat setidaknya aku tidak menyusahkan orang lain, bahkan berguna menolong orang lain. 


Al Forno dan Campina
Pizza Marzano.
Empat hari kemudian setelah celebrating dinner ini, aku dan istriku ditraktir makan malam oleh seorang lain yang juga baik hati. Istriku dan aku sebetulnya tidak berjauhan tanggal ulang tahun kami. Aku ulang tahun pada 5 Juni, sedangkan istriku jatuh pada 31 Mei. Pada restoran sebelumnya kami menikmati masakan Jepang, tetapi pada kesempatan ini kami menikmati sentuhan Italia, seperti sup polpette al forno, dua jenis pizza, campina dan funghi di bosco. Kami menikmati makan malam ini di Pizza Marzano KGM setelah kami mengikuti Kebaktian Minggu, di Mawar Saron Kelapa Gading, 9 Juni 2019 pukul 19.00. Pizza di Pizza Marzano berbentuk tipis tapi dengan bundaran yang besar seperti tampah. Lezato! Kami familiar dengan masakan Italia karena beberapa masakan Italia di sini pernah dibuat oleh istriku di rumah, seperti lasagne, fetuccini, spaghetty, dan sup macaroni, bahkan kami memodifikasi topping spaghetty dengan bumbu bali daging sapi dan rendang daging sapi. Nikmato!


Aku, my daughter, istriku.
Istriku adalah pembuat roti dan kami memiliki banyak pelanggan di Jakarta Selatan, seperti di Kemang, Wijaya, Panglima Polim, dan Pondok Indah. Roti yang paling sering dibuat oleh istriku dan paling banyak peminatnya adalah roti kasur isi smoked beef dan isi cokelat. Tugasku adalah mengantarkan roti-roti pesanan ini dengan motor sampai ke pelanggan dan selalu melewati restoran Pizza Marzano di Jalan Kemang Raya. Aku hanya dapat memandang tidak ada impian ke tempat ini. Aku mengucap syukur kepada Tuhan, walaupun jualan roti kami hanya cukup untuk makan sederhana setiap hari. Kami merasakan suatu kebahagiaan sebab roti yang kami buat disukai oleh banyak orang.-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar