Jumat, 03 Mei 2019

Beriman Yang Menyenangkan Hati Allah

Beriman yang benar haruslah iman yang menyenangkan Allah. Tanpa firman Allah, maka iman tidak akan pernah ada sebab iman tumbuh dan semakin menjadi kokoh oleh firman Allah yang setiap hari engkau dengar, engkau baca, dan engkau renungkan siang dan malam. Haruslah engkau membaca dan mendengar firman dari sumber yang benar, yakni Alkitab yang berisi perintah, ketetapan, dan janji-janji Allah. Memiliki iman yang benar bukan saja menyenangkan Allah, engkau memiliki kepastian ke mana engkau akan pulang ketika roh-mu lepas dari tubuhmu menuju kekekalan. Ada dua jenis kekekalan, yakni hidup kekal bersama Bapa di sorga atau mati kekal bersama Iblis di neraka. Adakah engkau memiliki iman yang menyenangkan hati Allah?


Datanglah ke rumah Tuhan.
Beriman yang menyenangkan hati Allah adalah beriman yang hanya berfokus pada Allah saja. Allah berfirman, kata-Nya :"Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekali pun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain" (Yesaya xlv:5). Manusia makhluk ciptaan Allah yang paling mulia terdiri dari roh,  jiwa, dan tubuh; roh, yakni nafas Allah yang ditiupkan ke dalam tubuhnya. Apabila dia mati, roh kembali ke tempat asalnya, yakni Allah, sedangkan tubuh dan jiwanya hancur kembali menjadi debu dan tanah. Namun, selama manusia masih hidup kepada siapa dia menyatakan imannya. Dan, apakah dia menyatakan imannya dengan benar dan dengan cara yang menyenangkan Allah? Tanpa iman tidak seorang pun berkenan di hadapan Allah. Yesus Orang Nazaret mati di kayu salib bukan untuk burung atau kucing melainkan untuk manusia. Walaupun ada seorang manusia beriman kepada Kristus tapi tidak dengan cara yang menyenangkan Allah, dia tidak berkenan di hadapan Allah. Lalu, seperti apa iman yang tidak menyenangkan Allah? Iman yang tidak menyenangkan Allah, yakni : tangan kanan pegang Tuhan sebaliknya tangan kiri pegang opo-opo. Engkau masih berpegang terhadap adat nenek moyang, seperti memberi sesajian kepada roh-roh nenek moyang dengan alasan apa pun, ini termasuk opo-opo, artinya engkau tidak menyenangkan hati Allah.

Memiliki iman yang menyenangkan hati Allah ditunjukkan oleh teladan Habel dan Henokh. Iman Habel menyenangkan hati Allah, sebab dia memberikan persembahan dengan hati tulus kepada Allah. Allah Mahatahu melihat ketulusan hatinya. Iman Henokh juga menyenangkan hati Allah, sebab bagi Allah menurut ukuran orang-orang sejamannya dia menjalani hidup yang kudus di hadapan Allah. Beriman saja tidak cukup melainkan harus ditopang dengan hidup kudus. Rasul Petrus berpesan dalam suratnya, bahwa orang Kristen harus hidup sebagai anak-anak yang taat dan jangan menuruti hawa nafsu yang menguasai diri pada waktu kebodohan tetapi hendaklah orang Kristen menjadi kudus di dalam seluruh hidupnya sama seperti Dia yang kudus, sebab ada tertulis : "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus" (I Petrus i:14-16). Iman timbul dari pengajaran Kristus yang semakin berakar di dalam hati orang percaya. Rajinlah membaca Alkitab dan rajinlah datang ke gereja. Penulis mazmur, bani Korah menulis demikian, bahwa lebih baik satu hari di pelataran rumah Allah dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik di ambang pintu rumah Allah-nya dari pada diam di kemah-kemah orang fasik (Mazmur lxxxiv:11). Daud dalam mazmurnya menulis, bahwa dia bersukacita karena ada orang yang mengajaknya ke rumah Allah (Mazmur cxxii:1). Beriman yang benar adalah engkau menyediakan hatimu untuk Kristus dan percaya, bahwa Dialah yang menyelamatkan hidup orang percaya menuju hidup kekal. Orang Kristen hendaklah hidup di dalam Dia, berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, orang Kristen hendaklah semakin teguh dalam iman yang telah diajarkan menurut firman Allah, dan hendaklah hati orang Kristen melimpah dengan syukur (Kolose ii:7). Ingalah saja ini sebagai satu peringatan dari mimbar rumah Tuhan, yakni gereja Tuhan, bahwa di luar Kristus tidak ada keselamatan dan tidak berkenan kepada Allah.-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar