Tuhan memberi informasi silsilah bagi diri-Nya yang biasa
disebut Yesus Kristus atau Yesus Orang Nazaret melalui Iniil Matius dan Lukas [baca : Matius i:1-17]. Hanya melalui
kedua kitab ini saja kita mendapatkan informasi silsilah Yesus Kristus yang
lengkap. Sampai kelahiran Yesus Orang Nazaret, maka kita dapat mengetahui bahwa
jumlahnya adalah 42 generasi. Urutan informasi generasi ini sangat jelas, tidak
ada yang disembunyikan oleh penulisnya. Biasanya orang atau kelompok yang
menuliskan urutan generasi berasal dari kalangan keluarga ningrat atau dari
keluarga yang secara tradisi menurunkan orang-orang sukses. Misalnya, keluarga
Kerajaan Inggris Raya, Kerajaan Belanda, Kerajaan Spanyol, Kerajaan Denmark,
Kerajaan Swedia, dan Kraton Yogjakarta. Beberapa keluarga yang secara tradisi
sukses, seperti keluarga Kennedy [politisi], Bush [politisi], McArthur
[militer], Koeswojo [musik], Soekarno [proklamator], Hatta [proklamator],
Bakrie [pengusaha], Bayoemi [pengusaha], Douglas [movie star], Hemingway,
[penulis], Toer [penulis], dan seterusnya. Jarang kita menjumpai orang-orang
yang tidak sukses atau berprestasi biasa saja sampai rinci menuliskan urutan
silsilah keluarga.
|
Roti tawar untuk sarapan. |
Mengapa Matius menulis silsilah Yesus dengan urutan yang
sangat terperinci? Jawabannya adalah kebanggaan. Secara tradisi penulis Injil
Matius adalah Matius orang Yahudi, murid Yesus Kristus. Berita Injil yang
disampaikan oleh Matius disamping rinci dengan detail, juga sangat kental
dengan atmosfir Yahudi. Ia menghargai nilai luhur yang sangat dijunjung oleh
bangsa Yahudi, yakni terpilih sebagai bangsa pilihan Tuhan. Silsilah dimulai
dari Abraham sebagai bapak generasi pertama leluhur bangsa Yahudi. Matius ingin
mengabarkan Injil kepada bangsanya melalui satu akses yang sangat dibanggakan
oleh bangsa ini, yakni silsilah Yahudi dari Yesus.
Apa pentingnya
mengetahui silsilah Yesus Orang Nazaret? Seperti bangsa Yahudi yang bangga menjadi bangsa pilihan,
maka sebagai orang percaya kita juga harus bangga menjadi orang yang dipilih
oleh Tuhan, yakni terhitung sebagai yang dipilih oleh Tuhan sebab beriman
kepada Kristus Yesus. Bahagia menjadi milik-Nya, sebab semua orang percaya
menjadi anak-anak Tuhan. Semua orang percaya menjadi biji mata-Nya, yakni
berharga di hadapan Tuhan. Abraham telah menerima janji dari Tuhan, bahwa
keturunannya memiliki berkat dan menjadi berkat bagi semua bangsa. Dengan
status sebagai anak, maka semua orang percaya terhisab sebagai pihak yang juga
berhak menerima warisan yang dijanjikan kepada Abraham, yakni menjadi orang
yang diberkati oleh Tuhan. Kebanggaan terhadap nusa dan bangsa akan menumbuhkan
rasa nasionalisme yang semakin besar. Orang Amerika bangga dengan Harley
Davidson, symbol kebanggaan orang muda di negeri ini. Orang Jepang bangga
dengan semua produk negara mereka. Kalau orang Indonesia bangga dengan apa yang
menumbuhkan rasa nasionalisme? Orang Indonesia
bangga dengan rendang daging sapi, masakan khas orang Minang, karena melalui
masakan ini nama Indonesia
dikenal di luar negeri. Lalu, apa kebanggaan orang Kristen setelah mengetahui
silsilah Yesus Orang Nazaret? Kebanggaan orang Kristen adalah bangga sebab
terhisab sebagai umat pilihan Tuhan. Kebanggaan ini akan mengokohkan iman yang
semakin bertumbuh.
Silsilah berbicara
tentang relasi. Puteri
Margareth adalah adik kandung Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris Raya.
Walaupun dia bukan pewaris takhta kerajaan, dia mempunyai tata krama meminta
izin untuk dapat menikah dengan seorang pria berasal dari Amerika, kelak
kemudian hari suaminya diberi gelar kerajaan, Lord Snowdon oleh Sri Ratu.
Margareth meminta izin kepada Sri Ratu, karena dia menyadari mempunyai relasi
terhadap kerajaan dan dia sangat menjaga relasi ini. Engkau sebagai orang
percaya setelah mengetahui hubungan apa antara dirimu terhadap silsilah Yesus
Kristus, maka engkau seharusnya menyadari relasimu terhadap Kerajaan Tuhan,
yakni memuliakan Dia Yang Maha Tinggi. Jika engkau mau menikah, seharusnya
engkau memohon izin dari-Nya di dalam doamu. Tuhan telah berulang kali
memperingatkan ummat-Nya melalui semua nabi-Nya dari sejak Musa supaya tidak
menikah dengan dengan pasangan yang tidak mengenal Tuhan, sebab perkawinan
dengan pasangan yang masih hidup dalam kegelapan, cepat atau lambat akan
merusak relasi terhadap Sorga. Jangan mempunyai pikiran, apalagi memutuskan
segera menikah dengan Aboebakar Salahuddin bin Abdoemuthalib atau dengan Sitti
Chodijah binti Salmad dari nama-nama mereka saja engkau seharusnya sudah
mengetahui dari mana asal mereka. Semua anak-anakmu haruslah keturunan yang
mempunyai relasi dengan Sorga. Janganlah engkau menjadi manusia yang mempunyai
andil merusak relasi dengan Sorga. Sebetulnya takhta kerajaan yang sekarang ditempati oleh
Elizabeth II dipegang oleh Edward VII, pamannya. Pamannya itu berhubungan asmara dengan perempuan
Amerika dan dari kalangan kebanyakan dan mereka merencanakan akan menikah, maka
warisan takhta kerajaan dilimpahkan kepada keponakannya. Sebagai warga negara
Kerajaan Inggris masih memiliki hak konstitusi yang berlaku di negara tersebut,
tetapi dia tidak mempunyai hak relasi lagi terhadap kerajaan. Demikianlah, jika
orang percaya mengabaikan imannya demi satu piring kacang merah seperti yang
pernah dilakukan oleh Esau, dia akan kehilangan relasinya terhadap Sorga. Esau
telah kehilangan relasi dengan Sorga.
Janji keselamatan dari
Tuhan. Karena iman
maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan
orang-orang durhaka, karena dia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan
baik [Ibrani xi:31]. Dan bukankah
demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya,
ketika dia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu
menolong mereka lolos melalui jalan yang lain? [Yakobus ii:25]. Matius tidak menutupi keberadaan Rahab dalam garis
keturunan Yesus, walaupun dia adalah seorang perempuan pelacur. Kasih karunia
keselamatan kekal diberikan oleh Tuhan bukan kepada orang-orang yang secara
normative melakukan kesalehan, melainkan kepada semua orang yang beriman kepada
Allah di dalam Yesus Kristus. Allah yang engkau sembah adalah Allah yang engkau
kenal dan memanggil-Nya Tuhan, yakni Tuhan Yesus Kristus. Iman Rahab kepada
Tuhan, perempuan sundal itu dinyatakan dalam perbuatan-perbuatannya, yakni
mengasihi Tuhan. Mengasihi Tuhan, artinya melaksanakan semua perintah atau
ketetapan Allah di dalam Kristus. Allah di dalam Kristus berfirman kepada orang
percaya, bahwa barangsiapa percaya kepada Yesus, Anak Tunggal Allah yang
dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan dari perawan Maria tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal, sebaliknya barangsiapa tidak mempercayai perkataan
Allah ini, dia pasti akan dihukum, karena dia tidak mempercayai Anak Tunggal
Allah [baca : Matius i:21 dan Yohanes
iii:16-18]. Hukuman itu pasti, yakni kematian kekal.
Aku pernah menghadiri pesta reuni keluarga besar
Eyang Hadi Soepeno dari Blitar yang diselenggarakan di Hotel Macao, Jakarta pada November
2013. Silsilah keluarga besar ini
dimulai dari Eyang Soepeno yang mempunyai enam orang anak laki dan satu
orang ank perempuan bungsu. Anak laki pertama dan ketiga menjadi perwira tinggi
TNI Angkatan Darat, anak kedua menjadi dokter spesialis bedah di RSUD, anak
keempat menjadi dosen fakultas hukum dan jaksa, anak kelima menjadi perwira
menengah TNI Angkatan Laut, dan anak perempuan bungsu menjadi kepala sekolah
dasar di Blitar. All of them was dead. Mereka yang reuni di sini adalah anak,
menantu, cucu, cicit, jumlah mereka yang hadir ada puluhan. Pelajaran apa yang
aku dapatkan dalam reuni besar ini? Jawabannya adalah kebanggaan dan keakraban.
Mereka bangga dengan nama HS di belakang nama mereka masing-masing. Di antara
mereka yang hadir tidak semua adalah figure yang menonjol status socialnya,
sebaliknya ada juga yang biasa saja, tetapi satu sama lain saling memberi appresiasi
atas prestasi mereka masing-masing. Reuni artinya memang bertemu lagi. Bertemu
lagi di pertemuan. Orang Kristen atau orang percaya setiap minggu pada hari
Minggu melakukan pertemuan di rumah Tuhan yang biasa disebut gereja. Tapi pertemuan
ini lebih lazim disebut Kebaktian Minggu atau Misa Ekaristi. Pertemuan
seharusnya semakin menumbuhkan keakraban dan saling menguatkan iman satu sama
lain. Itulah gunanya pertemuan orang percaya. Dalam istilah orang Jawa, jika kumpulan keluarga yang disebut family tidak pernah saling bertemu, cepat lambat akan kepaten obor, artinya kematian penerang kelanjutan generasi. Demikian juga semua orang percaya jangan sampai mengalami kepaten obor sebab tidak pernah saling bertemu.
Janji
keselamatan dari Tuhan adalah roti kehidupan yang akan membuat jiwamu tetap
tenang dan tenteram sebab di dalam pikiranmu tidak ada lagi keraguan menerima
jalan yang benar menuju Rumah Kekal. Siapa pun tidak akan pernah sampai menuju
Rumah Kekal tanpa melalui Yesus Orang Nazaret, Anak Tunggal Allah. Janganlah
sampai makan roti yang salah, sebaliknya makanlah roti yang benar, yakni tubuh
Kristus yang tergantung di kayu salib dan darah-Nya tercurah ke bumi menjadi
meterai imanmu di hadapan Allah pada penghakiman akhir.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar