Senin, 28 Januari 2013
Hidup Itu Hanya Untuk Numpang Minum
Laki-laki
mana yang tidak menginginkan seorang perempuan cantik, kaya, dan takut kepada
Tuhan untuk dijadikan istri? Ada
yang cantik, tetapi tidak setia kepada suami, ini namanya tidak takut kepada
Tuhan. Ada yang
takut kepada Tuhan tetapi miskin dan tidak cantik, tetapi kalau ada yang three
in one mengapa harus ditolak. Contohnya, Abigail istrinya Nabal, dia cantik,
kaya, dan setia kepada suaminya, si Nabal. Walaupun suaminya bebal, tetapi
Abigail tetap setia kepada suaminya, bahkan lebih dari itu, Abigail itu
perempuan cerdik. Ah, itu cerita yang hanya ada di dalam Bible, tetapi
bagaimana dengan kenyataannya. Inilah ceritanya aku mulai dari sini.
Dosenku
cantik sekali, namanya Diana Eugene Moniung, perempuan peranakan Manado-Jerman,
sarjana teologia, dan pendeta. Suaminya bekerja sebagai konsultan di sebuah
perusahaan minyak di lepas pantai Laut Jawa. Ia seorang doctor teologia lulusan
Jerman dalam bidang Pendidikan Agama Kristen. Cara mengajarnya enak, yaitu
seperti orang bercerita, tetapi tidak menggurui yang mendengarkan pelajaran
darinya. Aku harus menambahkan tentang dirinya, yaitu cantik, kaya, takut
kepada Tuhan, dan cerdas. Ya, dia cerdas, tangkas menjawab setiap pertanyaan
yang kami ajukan kepadanya. Ia memberikan kuliah Teologi Perjanjian Baru.
Janganlah
kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi
dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada
di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang
lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap
hidup selama-lamanya [1 Yohanes ii:15-17]. Rasul Yohanes memberi nasihat ini
tentu bukan dalam arti yang sempit, bahwa kita secara absolut tidak memberi
tempat sama sekali dalam pergaulan di dunia, karena kenyataannya kita masih
hidup di dunia bergaul dengan orang dunia dan berhubungan dengan orang dunia
dalam rangka penginjilan. Demikianlah kuliah sore ini dibuka pada pukul 13.30,
waktunya orang mengantuk dan tidur siang, tetapi karena yang memberi kuliah
orang secantik Diana, maka rasa mengantuk itu lenyap tidak berarti.
Ukuran
kekayaan menurut setiap perioda zamannya tidak pernah sama. Pada zaman
Perjanjian Lama orang dapat disebut kaya pada umumnya karena dilihat berapa
banyak jumlah ternak yang dimiliki olehnya. Pernah juga pada suatu masa dan di
suatu tempat rempah-rempah mempunyai nilai yang lebih tinggi dari emas. Pada
decade 60-an orang Jakarta
tidak disebut kaya kalau tidak mempunyai mobil sedan Impala, karena pada waktu
itu mobil Mercedez-Benz dan BMW tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan
Impala. Tetapi sekarang, jangan Anda tanyakan tentang nasib mobil-mobil Impala,
mereka telah menjadi rongsokan besi tua, sementara di Jakarta sekarang banyak
orang semakin berlomba untuk memiliki BMW dan mobil-mobil mewah lain, karena di
situ prestise Anda dihargai di kota ini.
Mengasihi dunia, artinya Anda memberi
tempat secara khusus terhadap semua yang bersifat fana, melebihi yang
seharusnya diberikan oleh Anda kepada Tuhan. Banyak orang tahunya menyembah
berhala dengan cara sujud menyembah patung yang diyakini dapat memberi sesuatu
kepadanya. Itu dulu yang telah dilakukan oleh manusia purba zaman batu, tetapi
zaman sekarang, sejak Revolusi Industri dimulai di Inggris, setahap demi
setahap manusia lebih memuliakan barang-barang industri, yaitu ciptaan Tuhan;
manusia berlomba membangun gedung pencakar langit tertinggi di dunia, berusaha
menumpuk kekayaan sebanyak mungkin, … inilah berhala-berhala modern yang
dikejar dan dibanggakan oleh manusia.Terhadap berhala-berhala seperti ini
manusia dunia memberi tempat secara khusus di dalam kehidupannya.
Orang
Kristen sejati bergaul dengan orang dunia artinya orang Kristen seharusnya
berperan memberi warna kepada dunia bahwa kekekalan adalah tujuan utama hidup
manusia.
Produk dunia, dapat memberikan dampak baik
atau buruk tergantung pemakai. Produk dunia antara lain barang-barang industri,
tekhnologi informasi, industri hiburan, dan berbagai barang jasa hiburan
seharusnya digunakan sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan bukan sebaliknya,
yakni hanya dieksploitasi untuk penumpukan kekayaan saja atau alat kesenangan
saja. Facebook, misalnya. Orang Kristen seharusnya menggunakan facebook untuk
memuliakan Tuhan, yaitu digunakan untuk meluaskan Kerajaan Sorga di bumi bukan
sebaliknya hanya untuk chatting omong kosong.
Semua yang fana itu
sia-sia untuk dipertahankan. Siapa cinta uang tidak akan puas dengan uang
dan siapa cinta kekayaan tidak puas dengan penghasilannya. Upah yang diterima
oleh seorang pekerja berwujud uang. Jika dia tidak puas dengan upahnya, salah
satu cara yang ditempuh olehnya untuk menambah upahnya, dia akan menunda
pekerjaan, dengan demikian ada alasan untuk melakukan kerja lembur. Jika
seorang pedagang yang tidak puas dengan marginnya, untuk menambahkan marginnya,
dapat dengan cara curang dengan batu timbangannya. Bicara tentang kecukupan,
tidak ada yang akan merasa cukup jika nafsu ingin bertambah kaya dituruti. Dua
cara yang ditunjukkan oleh kedua orang tersebut di atas dapat disimpulkan
dengan satu kata, yaitu mencuri. Kekayaan itu seperti air laut semakin dihirup,
maka semakin haus Anda; semakin keras nafsu untuk mendapatkan kekayaan, maka semakin
rakus juga untuk mendapatkannya. Ketamakan untuk mendapatkan kekayaan tidak
pandang tempat dan siapa, kalau perlu pun saudara sendiri dihabisi. Ada yang kaya berlimpah
tapi tak bisa menikmati. Ini sangat menyedihkan sekali. Ketika masih muda orang
ini sangat giat mencari uang dan sangat hemat, bahkan lebih dari itu, yaitu
cenderung kikir. Refrigrator miliknya penuh dengan makanan, minuman, dan
buah-buahan, tetapi yang menikmati isinya adalah semua pelayannya. Berangkat
mencari nafkah pagi hari sebelum matahari terbit, sampai tiba di rumah lewat
tengah malam ketika anak-anak telah tidur semua. Pada hari tuanya, kekayaannya
memang telah menumpuk, tetapi dia tidak dapat menikmatinya, karena hidup
menjelang tua dikelilingi penyakit. Inilah gaya
hidup di banyak kota
besar, tergesa-gesa dan takut tidak dapat bagian rezeki sehingga jantung yang
terus-menerus dipacu suatu saat akan mengalami keletihan. Apakah Anda orang kaya atau miskin, makan
tetap paling banyak 2 piring. Makan tidak berlebihan dan jangan serakah,
ingatlah orang lain kalau Anda sedang makan, karena di banyak tempat masih
banyak orang yang kelaparan. Banyak hikmat di dunia, tetapi bergantunglah kepada
Tuhan saja [Pengkhotbah vii:13]. Barangsiapa melawan kodratnya, akan menjumpai
banyak kesulitan. Banyak orang terutama perempuan di seluruh dunia berusaha
membuat diri mereka cantik, misalnya payudara kecil diperbesar dengan cara
mengganjal dengan silicon, pinggul kecil supaya tampak padat berisi harus
diganjal dengan silicon, kulit hitam supaya tampak putih mulus disuntik dengan
cairan pengganti pigmen, dan seterusnya. Seseorang dilahirkan dengan warna
kulit hitam atau putih, semua yang dimiliki orang itu adalah memang sudah
kodratnya demikian, karena itu jika dia mencoba untuk mengubah kodratnya, dia
akan menjumpai banyak kesulitan dikemudian hari, kalau tidak menjumpai
kematian, paling sedikit menghadapi cacat fisik seumur hidup. Apakah Anda ingin
menjadi pasien yang berikut?
Keinginan mata
membutakan hati. Perintah Tuhan ke 10 mengatakan demikian, jangan mengingini
isteri sesamamu manusia, jangan menghasratkan rumahnya, ladangnya, semua
babunya baik yang laki-laki maupun yang perempuan, atau apa pun yang dimiliki
oleh sesamamui [Ulangan v:21]. Kejahatan itu kebanyakan dimulai dari mata.
Banyak keinginan manusia dimulai dari mata. Daud mengingini isteri orang lain
melalui mata setelah melihat Batsyeba, isteri Uria, orang Het itu tampak sedang
mandi. Ketika itu Daud sedang berjalan-jalan melihat pemandangan di sekeliling
istananya dari atas ketinggian sotoh, dan pada satu titik, dia melihat
pemandangan yang aduhai menggoda pikirannya [2 Samuel xi:2]. Daud bukannya
tidak tahu sama sekali perintah Tuhan yang ke 10 ini, tetapi pikiran logis
sudah tidak ada di dalam pikirannya lagi. Nafsunya telah menguasai pikiran
sehatnya. Jika Anda mempunyai kemampuan melakukan kejahatan, tetapi Anda tidak
melakukannya, Anda telah melakukan kebajikan kepada sesama Anda. Jagalah mata
Anda, jangan dibiarkan melihat pemandangan yang dapat merusak pikiran Anda
[Matius v:27-30].
Keangkuhan hidup. Singa disebut raja
hutan, aumannya menggetarkan semua binatang sehingga membuat dirinya paling
wibawa di antara semua binatang di
hutan. Ayam jantan binatang unggas yang membanggakan suara kokoknya yang
panjang, dan kambing jantan yang gemar memamerkan tanduknya. Begitulah kelakuan
manusia tidak jauh bedanya dengan ketiga binatang ini. Manusia dunia lebih
mengandalkan kekuatannya sendiri, karena mereka pikir mampu mengatasi sendiri
sendiri segala segala problem yang mereka hadapi. Jabatan, kekayaan, dan status
social adalah tiga hal yang dapat mengubah prilaku manusia dunia menjadi
angkuh. Jabatan yang semakin tinggi membuat seseorang menjaga jarak pergaulan
dengan sesamanya, karena kalau tidak dapat mengganggu kewibawaannya. Kekayaan
yang semakin melimpah membuat seseorang dapat melupakan Tuhan, karena di mana
harta seseorang berada, di situ juga hatinya [Matius vi:21]. Karena status
social yang semakin tinggi dapat membuat seseorang tidak menghargai lingkungan
pergaulannya, yaitu menganggap dirinya lebih penting dari orang lain. Untuk
ketiga hal ini dapat disimpulkan dengan satu kata, yaitu keangkuhan. Pembangunan Menara Babel di tanah Sinear adalah
symbol keangkuhan manusia [Kejadian 11]. Dari semula Allah telah mengingatkan
kepada manusia, bahwa manusia berasal dari seonggok debu dan akan kembali
menjadi debu kembali.
Betapa
pun tingginya jabatan, betapa pun besarnya kekayaan, dan betapa pun tingginya
status social seseorang, semua kemuliaan dunia itu tidak akan dibawa ke dalam
kekekalan, kalau dia mati, maka kembalilah dia menjadi debu, kembali menyatu
dengan tanah. Kehendak Tuhan yang paling utama adalah kita bertobat dan
menerima Yesus sebagai Juruselamat. Orang yang melakukan kehendak Tuhan ini
akan hidup selamanya, karena terang ada ada di dalam hatinya.
“Tuan
Solomo Situmorang, apakah Anda dapat mengikuti kuliah ini?”
Aku
kaget, karena dia tiba-tiba sudah berada di belakang tempat dudukku.
“Ya,
ya, ya. Saya dapat mengikuti kuliah ini,” jawabku singkat.
“Apa
impian Anda selagi masih hidup di dunia ini?”
“Mempunyai
isteri cantik, kaya, cerdas, dan takut kepada Tuhan seperti …”
Suasana
ruang kuliah menjadi hening karena aku sengaja tidak menyelesaikan kalimat ini.
“Seperti siapa Solomo?”, tanya Herman Partono yang duduk di pojok kanan bangku
paling belakang. Aku menoleh ke belakang ke arah asal suara Partono.
“Seperti
Abigail,” jawabku singkat sambil tersenyum dan memandang dosen cantik ini.
Untuk
sesaat ruangan menjadi sedikit gaduh oleh karena jawaban dan gayaku menjawab.
“Cukup untuk hari ini, dan sampai bertemu dua minggu lagi,” kata ibu Diana
sambil mengemasi buku-buku dimejanya.
“Class
is over,” lanjutnya.
Kami
meninggalkan kuliah setelah pertemuan kuliah diakhiri dengan doa.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar