Masyarakat memberi level kepuasan tertinggi atas prestasi kerjanya, tetapi di negeri ini level tingginya prestasi tidak menjadi jaminan dipakai lagi oleh presiden. Presiden memiliki hak prerogratif, yakni sebagai hak mutlak memilih menteri sebagai pembantunya. Banyak faktor yang membuat seorang menteri tidak dipakai lagi untuk membantu presiden, seperti visi tidak sejalan lagi, membuat gaduh pemberitaan di media, tidak mencapai target, terindikasi tindak pidana korupsi, dan faktor x rahasia presiden. Presiden dan wakil presiden yang boleh mempunyai visi dan misi sedangkan semua menteri merupakan team yang bekerja untuk mensukseskan visi dan misi presiden, maka yang tidak sejalan dengan presiden, silahkan keluar.
Tentu saja ada yang tertawa dan ada pula yang menangis meninggalkan teman-teman yang masih berada di dalam kelompok Pak Presiden. Yah ... ada tiga ratusan orang pilihan, tetapi hanya tiga puluh empat orang menteri yang layak terpilih. Presiden juga manusia biasa dengan banyak keterbatasannya, bukan manusia yang dilahirkan untuk dapat memuaskan setiap orang. Wajar saja, a human being kalau di luar kabinet ada yang merasa kehilangan menteri favorit-nya. Menteri favorit-ku sebenarnya Sri Mulyani Indrawati, tetapi aku merasa kehilangan Pudjiastuti yang tidak dipakai lagi oleh Mas Joko. Menteri yang satu ini, Pudjiastuti hobby-nya memberi perintah menenggelamkan kapal-kapal asing yang melakukan ilegal fishing. Di antara kapal-kapal itu ada di antaranya adalah kapal-kapal dari negara kreditor besar di Asia. Mungkin, maybe saja Pak Presiden menjadi gerah.
Aku kehilangan figur menteri perempuan ini. Menteri ini memang tampil beda di antara menteri-menteri yang lain, yakni ada tattoo di betis kanannya, penampilannya rada tomboy, dan tampak berkarakter. Tunggu saja dengan sabar, pasti nanti ada bocoran what happened to her.-
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.