Senin, 29 Mei 2017

Pohon Yang Tidak berbuah Akan Ditebang

Kita menanam pohon apa saja, maka yang kita harapkan dari pohon ini akan menghasilkan buah. Dan, jika sudah berbuah selanjutnya kita bukan sekedar berbuah melainkan berbuah semakin lebat dan bagus kualitas buahnya. Pohon yang berbuah artinya memberi sesuatu yang berarti bagi yang menanam pohon ini. Kita pun sebagai orang Kristen mengharapkan hidup ini tidak sekedar bernafas melainkan lebih dari sekedar bernafas, yakni menhasilkan sesuatu yang berarti. Hidup yang berarti, artinya berguna bagi rumah Tuhan, sesama, dan negara. Hidup kita itu singkat hanya 70 tahun, maka buatlah hidup ini berarti sebelum kembali kepada pencipta kita.

Pertobatan adalah dasar dari kehidupan yang berbuah. Tanpa pertobatan tidak ada pengampunpan dosa dan tanpa pertobatan selamanya engkau tidak memiliki karunia Roh Kudus [Kisah ii:38]. Iman adalah karunia yang diberikan oleh Roh Kudus. Engkau dapat meninggalkan kebiasaan buruk sebab Roh Kudus memampukan engkau meninggalkan kebiasaan burukmu. Pertobatan adalah syarat mutlak menuju kehidupan di dalam Kristus. Roh Kudus memampukan engkau menghasilkan hidup yang berbuah. Buah kehidupan yang lain akan menyusul setelah pertobatan. Orang Kristen yang berbuah akan menjadi orang yang sangat berguna di dalam kemah Tuhan.

Gunakan kesempatan yang ada untuk berbuah. Hidup ini adalah anugerah dari Tuhan. Selagi hayat masih ada di dalam badan adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan untuk berbuah. Umur manusia rata-rata hanya 70 tahun. Terasa singkat, tetapi isilah waktu yang singkat ini untuk segala sesuatu yang berguna. Hidup adalah kesempatan untuk berbuah. Engkau adalah pohon ara yang tumbuh di tanah subur yang seharusnya tumbuh dan berbuah. Kebun anggur pasti suatu tempat perkebunan yang subur tanahnya sebab anggur adalah komoditi ekspor yang menguntungkan secara ekonomi sebaliknya pohon ara hanyalah pohon liar yang banyak tumbuh di hutan belukar di Palestina. Pohon apa pun, khususnya pohon ara yang tumbuh di kebun anggur yang subur tanahnya ini, seharusnya juga tumbuh subur dan berbuah lebat. Pemilik kebun anggur ini melihat pohon ara ini sudah tiga tahun ditanam di tanah subur yang seharus berbuah tetapi tidak juga berbuah. Tebang saja katanya, hanya menghabiskan hara di tanah subur ini. Namun, tukang kebun memohon supaya diberi kesempatan satu tahun lagi. Kalau masih tak berbuah juga, maka bolehlah ditebang. Kita selalu diperingatkan bahwa pada suatu saat kita kembali dan menerima ganjaran, hukuman atau pahala, maka jangan mengeraskan hati ketika mendengar suara-Nya. Janganlah kita hidup percuma. 

Jika kita gagal berbuah, masih ada kesempatan kedua. Jika engkau masih bernafas, artinya Dia masih memberi kesempatan kepada engkau untuk berbuah. Iri hati, dendam, sungut-sungut, khianat, dengki, dan sombong adalah tabiat buruk yang merusak kehidupan yang berbuah. Jangan bergaul dengan koruptor nanti engkau tertular pikiranmu menjadi koruptor. Jangan bergaul dengan preman, nanti engkau tertular menjadi orang malas. Preman itu adalah kelompok orang pemalas. Jangan terlibat dengan kuasa kegelapan. Jangan terlibat dengan drugs. Pohon yang tidak berbuah pasti tebang, hanya menghabiskan pupuk dan buang tenaga untuk merawat saja. Kau tahu, apa artinya ditebang. Pohon kalau ditebang artinya tidak dibutuhkan lagi. Tuhan mempunyai otoritas mengambil nyawa siapa saja kalau menurut pandangan-Nya orang ini sudah tidak berbuah lagi hidupnya. Kesabaran Tuhan ada batasnya.

Kehidupan yang berbuah artinya engkau mengalami perubahan. Siapa yang paling merasakan pertama kali bahwa kehidupanmu berbuah? Engkau sendiri adalah orang pertama yang merasakan. Kemudian lingkunganmu sendiri. Kehidupan yang berbuah ditandai ada rasa suka cita. Engkau akan merasakan satu kebahagiaan manakala engkau dibutuhkan oleh orang lain. Jika engkau menghendaki hidup yang dibutuhkan oleh orang lain, engkau harus berubah dari yang tidak berbuah menjadi yang berbuah.-  



Will be continued ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar