Minggu, 22 November 2015

Membangun Tubuh Orang Percaya Sebagai Rumah Tuhan

Berbahagia.

Dirimu adalah Rumah Tuhan. Jagalah!

Maka sekarang, hai anakku, TUHAN kiranya menyertai engkau, sehingga engkau berhasil mendirikan rumah TUHAN, Allahmu, seperti yang difirmankan-Nya mengenai engkau. Hanya, TUHAN kiranya memberikan kepadamu akal budi dan pengertian dan membuat engkau menjadi pemegang perintah atas Israel, supaya engkau memelihara Taurat TUHAN, Allahmu. Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan kepada Musa untuk Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati [i Tawarikh xxii:11-13].

Tuhan menyampaikan perkataan-Nya ini kepada Daud dan disampaikan kepada Salomo, anaknya sebagai mandataris untuk membangun rumah Tuhan di Yerusalem. Tuhan tidak mengizinkan rumah-Nya dibangun oleh Daud, sebab dia adalah seorang prajurit yang telah banyak menumpahkan darah. Rumah Tuhan adalah bangunan kudus, maka harus dibangun oleh orang yang hidupnya kudus, tangannya belum menumpahkan darah.

Rumah Tuhan akhirnya selesai dibangun oleh Salomo adalah tumpukan batu-batu yang pada waktu itu adalah bangunan kokoh, indah, dan sangat megah, sebab dibangun dengan menggunakan bahan-bahan bermutu tinggi. Antar tumpukan batu dilapisi oleh kertas emas, begitu juga dengan seluruh dindingnya dilapisi oleh emas. Pintu-pintu kayu dilapisi dengan kertas emas dan handel pintu dilapisi dengan emas. Hiasan tempat ibadah ini di beberapa tempat menggunakan batu permata. Emas, emas, emas, emas, hampir di semua bagian Rumah Tuhan ini menggunakan emas, hanya mezbah tempat korban bakaran dan kolam pembasuhan kaki para imam yang terbuat dari bahan tembaga. Bagian plafon-plafonnya menggunakan kayu aras, sedangkan lantainya menggunakan kayu sanobar dan cendana. Kayu aras, sanobar, dan adalah jenis kayu berkualitas tinggi didatangkan dari Lebanon. Mungkin dulu Lebanon adalah satu negeri yang luas dan berhutan lebat aras dan sanobar. Kemudian satu demi satu pohon aras dan sanobar ditebangi tanpa reboisasi [penghutanan kembali], maka yang terjadi ratusan tahun kemudian, negeri ini menjadi gurun pasir.

Mengapa bangsa Israel membutuhkan rumah Tuhan? Lingkungan sosial keagamaan bangsa Israel pada waktu itu masih dikelilingi oleh bangsa kafir. Bangsa kafir memiliki rumah pemujaan [kuil] dan orang-orang kafir seperti orang Filistin, Mesir, Moab, Amori, Edom, dan seterusnya sangat meyakini di dalam kuil mereka, di situlah dewa atau dewi sesembahan mereka berada. Mind set bangsa Isarel yang namanya rumah adalah sesuatu yang nyata, yakni suatu tempat yang mempunyai empat dinding, atap, pintu depan dan belakang, dan beberapa jendela sesuai dengan kebutuhan. Bangsa Israel mendambakan rumah seperti ini tempat Tuhan berada. Untuk bangunan yang disebut Rumah Tuhan harus besar dan megah, bahkan lebih besar dari kuil bangsa kafir, sebab Tuhan adalah Tuhan Mahabesar.

Orang Israel begitu bangga dan kagumnya atas kemegahan bangunan ini, sebaliknya atas kekaguman bangsa-Nya atas bangunan Rumah Tuhan ini, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, bahwa akan ada saatnya semua batu-batu yang tersusun ini diruntuhkan. Yesus dalam satu percakapan dengan perempuan Samaria, berkata kepada perempuan ini, bahwa akan ada saatnya penyembah benar akan menyembah Tuhan tidak perlu datang ke gunung Gerizim atau ke Yerusalem, melainkan menyembah Tuhan dengan roh dan kebenaran. Gunung Gerizim dan Yerusalem adalah kiblat bagi orang Samaria dan orang Yahudi dalam beribadah. Yesus ingin membangun Rumah Tuhan yang baru, sebab tata ibadah di dalam rumah ibadah di Yerusalem ini dengan segala bentuk upacara dan korban-korban sembelihan hewan tidak membawa manusia menuju kekekalan. Untuk membangun Rumah Tuhan yang baru berarti membangun dimensi ibadah baru yang membawa manusia menuju kekekalan, maka yang lama harus dirobohkan dahulu. Walaupun namanya Rumah Tuhan dan dibangun dengan restu dari-Nya, semua yang ada di bawah langit tidak ada yang abadi. Ketika detik-detik penghancuran Rumah Tuhan ini benar terjadi di hadapan mata mereka, maka peristiwa ini sungguh dramatis, sebab mereka tidak memiliki kiblat lagi untuk beribadah. Rumah Tuhan ini diratakan oleh Jenderal Titus pada 70 M. Rata serata tanah. Kiblat adalah model beribadah menurut agama bangsa kafir. Yesus datang ke dunia untuk menghapuskan model beribadah yang tidak relevan lagi untuk menuju kekekalan. Tidak perlu ada kiblat, sebab yang menjadi kiblat adalah tubuh orang percaya sendiri. Tubuh orang percaya adalah Rumah Tuhan dan Roh Tuhan tinggal bersama orang percaya di dalam Kristus [i Korintus iii:16].

Bagaimana membangun Rumah Tuhan di dalam dirimu? Beriman kepada Yesus Kristus [fondasi utama]. Rasul Paulus menggunakan perumpamaan bahan bangunan bermutu tinggi dimulai dari : emas, perak, batu permata, kayu, dan jerami yang akan digunakan untuk mendirikan bangunan di atas dasar Kristus. Jerami hanya dipakai di rumah orang miskin sebagai atap rumah, berkualitas sangat rendah, sebab sangat mudah terbakar. Di beberapa bagian rumah Tuhan di Yerusalem dibuat dari kayu aras dan sanobar. Tapi sebagus-bagusnya aras dan sanobar, dia tetap kayu setingkat di atas jerami, maka bahan ini tergolong mudah terbakar oleh api. Emas semakin dibakar di tempat peleburan emas, maka kilauan kuningnya semakin bercahaya. Semua material logam pasti beroksidasi jika bersentuhan dengan oksigen di udara terbuka. Misalnya, besi dapat berkarat di udara terbuka dalam waktu satu minggu saja, sebaliknya emas mungkin membutuhkan waktu yang sangat lama sekali, mungkin dua puluh tahun kemudian. Dalam keadaan telah teroksidasi pun emas masih tampak kilauan kuningnya. Firman Tuhan itu nilainya lebih mahal tak terkira dibandingkan dengan emas yang paling tua sekalipun, maka jagalah firman itu tetap ada di dalam lubuk hatimu terdalam. Tidak tercampur dengan dongeng-dongeng nenek moyang. Tidak ada allah-allah lain di hadapan-Nya. Hanya firman Tuhan saja di dalam hidupmu. Jika hatimu terbuka untuk dikuduskan oleh Roh, Dia hadir di dalam dirimu. Hadirat Roh Kudus di dalam dirimu menjadikan dirimu Rumah Tuhan, maka orang yang mengajarkan ajaran sesat berarti mengotori Rumah Tuhan.

Memelihara firman Tuhan. Engkau telah mendengar firman Tuhan setiap hari, tetapi engkau juga harus memiliki akal budi dan pengertian supaya memiliki pemahaman yang benar atas semua titah Tuhan dengan demikian engkau menghormati firman Tuhan. Siapa saja tidak mau mendengarkan firman Tuhan, maka akhir hidupnya menuju maut. Yesus berkata, bahwa yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Tuhan dan yang memeliharanya [Lukas vi:11]. Paling sedikit engkau mendengarkan firman Tuhan setiap minggu pada hari kebaktian Minggu di dalam gedung gereja, setelah itu mungkin mengikuti kebaktian keluarga seminggu dua kali. Hanya mendengarkan saja? Tidak cukup, tetapi juga harus disertai memelihara firman Tuhan. Bagaimana memelihara firman Tuhan? Firman Tuhan harus menjadi tanda di tanganmu dan di dahimu [Ulangan vi:11]. Apa saja yang engkau lakukan dengan kedua tanganmu seharusnya menjadi refleksi firman Tuhan yang telah engkau baca dan dengar sehingga Tuhan dimuliakan di bumi dan di Sorga. Dan, seharusnya firman Tuhan tertanam di dalam pikiranmu sehingga setiap keinginan yang ada di dalam pikiranmu selalu ada sinkronisasi dengan firman Tuhan. Firman Tuhan ditulis oleh Roh di dalam hatimu [ Amsal iii:3 dan ii Korintus iii:3].

Engkau akan berhasil bersama Tuhan. Menjaga kelakuan supaya tidak bercela : tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa, tidak suka membuat gossip, kesukaannya membaca firman Tuhan, dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam [Mazmur i:1-2]. Orang fasik adalah siapa saja yang cara hidupnya banyak memikirkan keduniawian.  Orang fasik tidak mempercayai kehidupan setelah dipanggil oleh Tuhan. Orang tua mewakili Tuhan di bumi, maka dengarkan dan taatilah nasihat orang tuamu di dalam Kristus [Efesus vi:1-3]. Jacky Chan adalah seorang pemuda berasal dari Hong Kong yang telah berhasil menekuni karirnya sebagai aktor laga klas dunia. Ayahnya memberi nasihat bagi putranya :

  • Jangan terlibat obat-obatan terlarang [drugs].
  • Jangan terlibat urusan gang.
  • Jangan terlibat judi.

Ketiga perkara ini mewarnai kehidupan orang fasik, maka jauhilah selagi ada kesempatan menjauhi. Issue sentral dunia, khususnya di Indonesia adalah penggunaan salah guna terhadap obat-obatan psikotropika, biasa disebut narkoba. Saat ini Indonesia sedang menghadapi darurat siaga terhadap penyebaran narkoba ini. Narkoba jelas merusak seluruh sistem saraf tubuh sehingga pengguna menjadi ketagihan. Jadi, bagi siapa saja orang percaya tidak layak mengonsumsi narkoba, sebab effeknya merusak Rumah Tuhan yang engkau bangun di dalam dirimu. Orang berhasil dalam hidupnya bukan karena dia memiliki banyak harta dunia yang dapat musnah dalam sekejapan mata, melainkan orang yang taat menyembah kepada Tuhan, berjalan lurus tidak berbelok ke kiri atau ke kanan. Orang yang disebut berhasil adalah orang yang hidupnya mengandalkan Tuhan saja, apa saja yang diperbuatnya berhasil.


Engkau tidak sendirian saja dalam membangun dirimu sebagai Rumah Tuhan, melainkan bersama Yesus yang memberi kekuatan bagi roh-mu tetap bersemangat dan tidak tawar hati. Iblis bersama pengikut-pengikutnya, yakni orang-orang fasik setiap ada kesempatan selalu berusaha untuk menggagalkan usahamu untuk membangun Rumah Tuhan di dalam dirimu, sebab dulu engkau adalah bagian dari mereka sebelum bertobat. Iblis selalu begitu lihay menawarkan kepadamu melalui berbagai godaan dunia yang dulu pernah engkau sukai. Terutama yang paling sering menggagalkan membangun Rumah Tuhan adalah godaan singkapan paha mulus perempuan. Banyak orang percaya sudah jatuh. Jangan sampai terjadi yang berikut pada dirimu. Waspadalah!!!.



Simpulan : Engkau berhasil membangun dirimu sebagai Rumah Tuhan, maka engkau telah menghadirkan Tuhan di tempat engkau berpijak dan Tuhan melalui engkau menyatakan kuasa-Nya di dalam dunia yang penuh dosa ini. Engkau milik Kristus, Kristus adalah milik Bapa di Sorga, artinya engkau adalah milik Bapa . Barangsiapa sudah menjadi milik Bapa di dalam Kristus, maka dia selalu dalam pemeliharaan Bapa.- 


To be continued ...