Senin, 30 Maret 2015

Resonansi

Main piano. Ada resonansi, ada gema.
Definisi resonansi adalah peristiwa bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran gelombang elektromagnetik atau gelombang suara dari luar. Suatu benda, katakan  saja satu potong besi dipukul dengan logam besi juga akan menghasilkan gelombang suara yang mempunyai nilai frekuensi tertentu. Setiap benda, baik berbentuk gas, cair, maupun padat mempunyai daya merambatkan gelombang suara. Orang yang menyanyi di kamar mandi suaranya lebih bergema dibandingkan di dalam kamar tidur, sebab air air di dalam bak mengalami resonansi dari suara orang yang sedang menyanyi ini. Peristiwa resonansi yang paling sering kita jumpai adalah bergetarnya udara di dalam resonator pada alat musik, seperti gitar, ukelele, biola, mandolin, siter, dan piano. Semua alat musik ini menggunakan kawat string atau snaar dan masing-masing string dalam keadaan bebas distem menurut level urutan nadanya. Snaar yang dipukul, disentuh, atau digesek membuat snaar bergetar dan getarannya merambat ke dalam resonator, maka udara di dalam resonator turut bergetar dan bergema. Resonansi selalu menghasilkan penguatan suara, sebab ada penggabungan energi gelombang suara di sekitar snaar dan udara yang turut bergetar di dalam resonator. Suara yang dihasilkan akibat resonansi dari alat-alat musik tersebut di atas pasi berbeda satu sama lain, sebab bentuk ruang resonator dan cara menggetarkan snaar berbeda satu sama lain. Walaupun gitar memiliki resonator yang lebih besar dibandingkan dengan biola, biola mempunyai rambatan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan gitar. Biola yang baik kualitasnya dapat mencapai 200000 Hz.

Suatu bom laut dilemparkan ke dalam laut dan diatur meledak pada kedalaman lima puluh meter. Tepat pada kedalaman tertentu ini, maka bom laut meledak dan menimbulkan getaran gelombang suara yang dahsyat yang merambat di dalam air laut. Walaupun ledakan bom ini tidak langsung mengenai dinding kapal selam, getaran gelombang suara ini membuat seluruh dinding kapal selam beresonansi. Dinding kapal selam yang mengalami getaran hebat dari gelombang suara ledakan bom laut menyebabkan kerusakan mekanik yang sangat hebat di dalam kapal selam, bahkan mungkin dapat menenggelamkan kapal selam ini. Ledakan tidak langsung mengenai dinding kapal selam, tetapi semakin dekat lokasi ledakan, semakin fatal kerusakan yang terjadi di dalam kapal selam. Di sekeliling kehidupan kita ada banyak resonansi. Satu ide yang dikeluarkan  dari pikiran seorang pemimpin yang berkemauan kuat, maka ide ini akan mampu menggetarkan jiwa bagi siapa saja yang pikirannya selaras dengan penggagas ide ini. Ada ide yang membangun kebanggaan nasional suatu bangsa, sebaliknya juga ada ide yang menyesatkan rakyat suatu bangsa.


Paulus berkata kepada Timotius, bahwa semua perkataan yang diilhamkan oleh Tuhan memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Firman Tuhan adalah perkataan yang diilhamkan oleh Tuhan, sebaliknya perkataan manusia adalah perkataan yang diilhamkan dari berbagai sumber hasil residu pikiran manusia lain yang saling mengisi. Perkataan manusia hasil pemikiran manusia ini biasa disebut filsafat. Baik firman Tuhan maupun filsafat membawa ide. Orang Jawa mengatakan, bahwa ide itu adalah pletikan [flash] ilahi yang muncul dari dalam batin seseorang. Pletikan itu tidak muncul begitu saja, melainkan atas kehendak yang bersifat ilahi. Dan, pletikan batin itu selalu diturunkan pada orang pilihan Tuhan saja. Pada jaman purba dahulu kala, Tuhan menyatakan ide ilahi kepada manusia melalui mimpi, dalam penglihatan waktu malam, ketika orang nyenyak tidur dalam pembaringannya, maka Dia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran. Bagaimana engkau mengetahui satu ide itu datangnya dari Tuhan atau Setan?

Lenin di Russia dengan ide komunis bertahan sampai tujuh puluh tahun. Hitler di Jerman dengan ide ras unggul Aria bertahan hanya sampai enam tahun, Boeng Karno di Indonesia dengan ide Nasakom bertahan sampai kira-kira sepuluh tahun, dan Khmer Merah di Kamboja dengan ide memurnikan pikiran manusia berangkat dari budaya agraris total dapat bertahan dua tahun saja. Semua ide sekuler manusia selalu kandas dan melahirkan masalah baru yang lebih rumit.

Ambil satu contoh, bermanfaat untuk mengajar. Lumrahnya guru mengajar adalah di dalam ruangan klas. Tapi dapat juga mengajar dilakukan di alam bebas di bawah pohon rindang. Mengajar adalah suatu kegiatan transformasi pengetahuan supaya orang melakukan satu tindakan yang sesuai tuntutan moral. Untuk mengajarkan sesuatu seorang guru mengajukan satu topik yang aktual. Satu topik berangkat dari pembicaraan yang beredar dalam satu kelompok masyarakat setiap hari dan mudah dipahami oleh yang mendengarnya. Banyak topik untuk dikemukakan, misalnya korupsi, perselingkuhan, atau kesejahteraan. Seorang pendeta berkhotbah di mimbar pada satu hari minggu pagi juga dapat disebut sedang memberi pengajaran. Pengunjung yang hadir di gereja pada kebaktian pagi terdiri dari dari macam-macam professi. Gereja penuh dari depan sampai ke belakang. Mereka yang duduk di bagian depan sampai ke tengah mata mereka masih penuh perhatian terhadap khotbah bapak pendeta yang berapi-api, tetapi yang duduk di bagian belakang banyak yang dalam posisi berdoa dalam roh, alias tertidur atau setengah tertidur. Satu di antara yang hadir di sini adalah pejabat tinggi negara, duduk di bagian belakang, pojok kanan. Bapak pendeta memulai khotbahnya mengutip dari Kitab Lukas :

Orang banyak bertanya kepada Yohanes Pembaptis. “Jika demikian, apakah yang kami perbuat?” Jawabnya :”Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah dia  membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah dia berbuat juga demikian.” Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya :”Guru, apakah yang harus kami perbuat?” Jawabnya :”Janganlah menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.” Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya :”Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka :”Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”

Bapak pendeta mengucapkan firman Tuhan untuk siapa saja, tetapi dia seakan mengetahui siapa saja yang hadir di rumah Tuhan pada minggu ini dan mengetahui pembicaraan faktual yang beredar dalam masyarakat, maka kalimat terakhir pada kutipan tersebut di atas sangat ditekankan intonasinya. Pernyataan Yohanes Pembaptis pada kalimat ketiga ditujukan terhadap orang gajian. Orang gajian adalah orang yang menerima penghasilan secara rutin per minggu atau per bulan. Pejabat tinggi negara jelas orang gajian, dan mereka terdiri orang-orang dengan jabatan level atas seperti perwira tinggi polisi, anggota perwakilan rakyat, atau birokrat. Cukupkanlah dirimu dengan gajimu, pernyataan ini menunjukkan secara tersirat, bahwa pada zaman Kristus hidup di dunia banyak juga orang gajian tidak cukup dengan gaji yang mereka terima. Untuk mencukupi kekurangan ini, maka mereka tidak segan lagi melakukan tindakan tak bermoral. Zaman sekarang banyak perwira tinggi menerima gratifikasi sehingga menimbulkan berita miring yang terdengar tidak sedap, yakni rekening gendut. Cukupkanlah dirimu dengan gajimu, kalimat penyataan ini diulang sampai tiga kali dengan intonansi yang tajam dan suara yang keras. Suaranya menggema dan memenuhi ruang gereja. Firman Tuhan itu seperti pedang menembus jiwa seseorang, demikian kata Simeon seorang tua dari Yerusalem yang memberkati bayi Yesus. Firman Tuhan yang kena mengena dengan kondisi jiwa seseorang akan memberi efek resonansi terhadap jiwanya, sebab orang yang melakukan kejahatan pasti jiwanya tidak tentram. Tangan Tuhan sendiri melalui pendeta di mimbar seperti pedang menunjuk langsung pada jiwanya.

Dounut.
Aku sering menjumpai perkataan Tuhan yang tidak aku pahami, tetapi aku tidak pernah bertanya kepada siapa pun, sebab aku berasumsi, bahwa firman Tuhan pasti benar, tetapi pikiranku yang terbatas ini belum mendapat pemahaman yang benar. Berdoa saja memohon kepada Roh Kudus supaya Dia memberi terang dalam pikiranku apa arti perkataan Tuhan yang belum aku pahami ini. Tuhan selalu menjawab pergumulan ini melalui berbagai cara, seperti mendengar khotbah dari mimbar, dari radio, membaca buku, koran, majalah, diskusi, dan sebagainya. Sebelum aku lebih jauh membahas tentang perkataan Tuhan, sebaiknya engkau menyeduh satu cangkir kopi tubruk dan menyediakan satu atau dua doughnut besar, sebab membaca posting ini akan terasa lebih nikmat sambil menghirup kopi tubruk dan makan doughnut. Kalau engkau tak menyukai doughnut yang bergaya Amerika, makan singkong atau pisang goreng juga boleh. Dougnut memang enak, tetapi lebih berhati-hatilah makan doughnut di Jakarta, terutama doughnut jajanan pasar. Demi meraih keuntungan besar pembuat jajanan ini tidak memperdulikan lagi terhadap kesehatan konsumen yang dirugikan, sebab jajanan ini digoreng dengan minyak goreng yang telah kadaluwarsa. Inilah yang disebut korupsi bahan makanan. Dunkin Dougnut yang terkenal menggunakan minyak goreng yang memang dikhususkan untuk menggoreng doughnut.



Kopi tubruk. Temannya dounut.
Pernah pada suatu ketika yang berkhotbah di mimbar adalah seorang pendeta bekas dokter spesialis penyakit dalam. Orang ini berbicara di mimbar dengan topik yang sangat faktual dalam kehidupan masyarakat terkait dengan gaya hidup masa kini, yakni penyakit diabetis mellitus. Dari awal dia berbicara sampai dia mengakhiri pembicaraan semua mata hadirin terkonsentrasi penuh kepadanya, dari depan sampai orang yang paling belakang semua antusias mendengarnya. Penyakit diabetis adalah penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang, dia adalah ibu dari segala penyakit dalam. Tidak ada yang mau terkena penyakit ini, maka pembicaraan tentang penyakit ini memang satu kebutuhan. Hamba Tuhan ini mengajarkan kepada jemaatnya bagaimana hidup sehat mengikuti cara yang telah diajarkan oleh Tuhan. Aku lupa dari kitab mana dia mengutip firman Tuhan sebagai acuan. Ia sangat fasih berbicara dalam bidangnya. Orang yang fasih bicara dalam bidang yang dikuasainya dan masyarakat memang sangat membutuhkan informasi ini, maka ide-idenya pasti memberi efek resonansi pada jiwa audiensnya. Hamba Tuhan ini sangat menekankan satu hal penting dalam topic pembicaraannya, bahwa penderita penyakit diabetis cenderung sangat boros dalam mengonsumsi vitamin B, sebab vitamin ini dibutuhkan untuk mempertahankan keberadaan gula yang harus dikonversi ke dalam jaringan tubuh.

Bagaimana perkataan Tuhan dapat memberi efek resonansi terhadap jiwa seseorang dan dampaknya meningkatkan kesadaran seseorang untuk meninggalkan kebiasaan buruknya? Satu kata saja terucap dari seorang pengkhotbah di mimbar dan kata itu sedang menjadi issue sentral di dalam pikiran seorang pendengar, maka kondisi ini sudah cukup memberikan efek resonansi bagi jiwa pendengar ini. Satu kata telah mengungkapkan banyak peristiwa dalam ingatan pendengar ini. Tersentuh hatinya dan bahagia, sebab dia mendapatkan informasi yang sedang diharapkan. Aku menulis satu posting ini hampir sebanyak 1500 kata, maka tidak tertutup kemungkinan seorang pengkhotbah mengucapkan satu atau dua kata ajaib dari 1500 kata ini yang membuat seorang pendengar tergetar jiwanya. Dengan kata lain, -kata ajaib- ini mengalami tune in dengan pikiran pendengar ini. Namun, hanya kepada orang yang telah bersedia membuka hatinya, maka perkataan Tuhan memberi efek resonansi dahsyat bagi jiwanya.  

Semua yang tertulis di dalam Alkitab terdiri dari susunan huruf-huruf mati menjadi kata-kata dan kalimat demi kalimat, tetapi semua yang mati ini akan menjadi hidup dan berdaya guna dahsyat, manakala orang mengimani semua yang tertulis di dalam Alkitab atau mendengar dari orang lain yang mengucapkan perkataan Tuhan. Satu atau dua kata yang sangat berkesan sanggup mengubah jalan hidup orang yang tersesat, manakala Roh Tuhan mempertemukan perkataan-Nya yang sinkron dengan yang diyakini oleh orang ini. Dalam istilah teologi, pertemuan ini disebut titik temu. Pada masa lalu abad ke 19 banyak khotbah bermuatan mitos-mitos yang masih mengental dalam pikiran orang Jawa Kristen. Misalnya, Dewi Sri, Ratu Adil, Guru, Panutan, Roh Allah adalah kata-kata ajaib yang memberi efek resonansi bagi jiwa-jiwa orang Jawa Kristen pada masa itu. Pada masa kini kata-kata ajaib tersebut tentu telah bergeser mengikuti perkembangan zaman yang kontekstual, seperti psykotropika, gratifikasi, globalisasi, go green, batu akik, dan seterusnya. Ketika posting ini ditulis, banyak orang di Indonesia khususnya di Jakarta sedang kegandrungan batu-batu perhiasan jenis akik.

Di dalam diri kemanusiaan Yesus Kristus ada Roh Allah, maka Kristus disebut Tuhan, Dia adalah Firman yang hidup di tengah-tengah kehidupan manusia, dan Dia berkuasa menghidupkan huruf-huruf mati itu sehingga hidup dan meresonansi jiwa orang yang dipilih oleh-Nya. Kehadiran Yesus ke dunia memang untuk menghidupkan hukum dan menuliskannya di dalam loh-loh daging orang percaya supaya menjadi kesaksian hidup tentang perbuatan ajaib Tuhan. Namun, betapa pun hebatnya getaran resonansi kata-kata bijak dan menggema di dalam jiwa seseorang, telunjuk Tuhan saja yang menentukan seorang berdosa itu bertobat menerima kebenaran Kristus.- 


Rabu, 18 Maret 2015

Persembahan Yang Benar Untuk Memuliakan Tuhan

Roti sobek isi smoked beef.
Pada hari Salomo menyucikan Bait Allah, dia memberi persembahan kepada Tuhan berupa ribuan ternak lembu sapi dan domba. Salomo memang raja yang paling kaya di bawah langit. Pada waktu itu ukuran kaya seseorang diukur dari banyaknya ternak yang dimilikinya. Namun, kekayaan Salomo lebih dari sekedar ribuan ternak yang dimiliki olehnya, dia memiliki banyak batangan emas dan butiran berlian. Tuhan telah berkata kepada Salomo ketika dia sedang tidur dalam mimpinya, bahwa sebelum dia tidak ada raja seperti dia dalam hal kekayaan dan hikmat dan sesudah dia tidak akan ada lagi di antara bangsa Israel orang seperti dia. Selain kaya raya, dia adalah raja paling berhikmat di bawah langit ini. Ia memberi persembahan yang sangat luar biasa untuk ukuran pada waktu itu, maka menurut nilai uang pada masa kini adalah kira-kira IRD 650.000.000.000 [enam ratus lima puluh milyar rupiah]. Apakah ada orang Kristen terkaya di Indonesia bersedia melepaskan kekayaan sebesar nilai uang ini untuk program-program gereja di Indonesia?

Persembahan adalah penyerahan harta terbaik dari keseluruhan yang dimiliki oleh seseorang diberikan kepada orang yang sangat dimuliakan. Konsep memberikan persembahan ini berdasarkan kebiasaan manusia di jaman purba untuk mempersembahkan uputi kepada pemegang kekuasaan yang lebih tinggi. Kerajaan-kerajaan kecil taklukan suatu kerajaan besar mempunyai kewajiban untuk mempersembahkan upeti kepada kerajaan besar pelindung mereka. Ketika pada suatu masa manusia mengenal kekuasaan ilahi Elohim Yang Mahatinggi, berasal dari bahasa Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Allah, maka manusia mulai mempersembahkan harta terbaik kepunyaan sendiri untuk memuliakan Tuhan. Pada masa itu besarnya nilai kekayaan dihitung berdasarkan jumlah ternak yang dimiliki oleh seseorang. Ternak kambing domba dan lembu sapi adalah yang paling tinggi nilainya. Abraham, Ayub, Yakub, dan Nabal adalah nama-nama yang dapat dijumpai di dalam Alkitab sebagai orang-orang yang mempunyai ribuan ternak. Pada abad ke 21 nilai kekayaan dilihat berdasarkan besarnya rekening di bank yang dimiliki oleh seseorang. Katakan saja, John Silobahutang mempunyai rekening di Bank Bengkak sebesar USD 150 M.

Engkau harus mengetahui tujuan memberi persembahan pada setiap pertemuan pada setiap pertemuan kebaktian gereja atau keluarga. Tujuan memberi persembahan memiliki dua sisi, yakni pertama iman orang percaya terhadap Tuhan. Memberi persembahan itu adalah kesadaran yang seharusnya ditanamkan di dalam diri setiap orang percaya, bahwa semua yang kita miliki ini bukan jerih payah keringat kita, melainkan kemurahan Tuhan saja. Muliakanlah Tuhan dengan hartamu. Memuliakan Tuhan, artinya mendahulukan Tuhan. Sisi kedua adalah responsibilitas sosial orang percaya terhadap sesama saudara sendiri dan saudara-saudara yang lain. Manusia itu pada dasarnya memikirkan dirinya sendiri. Ini adalah realitas Injil, bahwa seorang muda yang kaya raya menjadi kecut hatinya, sebab Yesus meminta orang muda ini untuk menjual seluruh hartanya dan kemudian mendermakan seluruh hasil penjualan hartanya hartanya untuk orang miskin. Orang akan sulit memasuki Kerajaan Sorga selama pikirannya masih terikat dengan harta kekayaan miliknya. Di mana hartamu, maka di situlah pikiranmu berada. Orang yang mempunyai hobby mengoleksi sesuatu kecenderungan hatinya mementingkan diri sendiri. Misalnya, hobby mengoleksi batu akik, maka orang seperti ini yang ada di dalam pikirannya adalah batu-batu cincin kali.

Apakah semua persembahan dapat menyenangkan Tuhan? Yesaya adalah seorang nabi yang hidup di Kerajaan Yehuda pada masa bangsa Israel mengalami demoralisasi yang sangat hebat sehingga membangkitkan murka Tuhan. Kemurkaan Tuhan atas bangsa ini disampaikan melalui nabi-Nya, untuk apa bangsa Israel membawa banyak  korban sembelihan domba dan sapi jantan, sedangkan Tuhan sudah jemu melihat perilaku kemunafikan ibadah bangsa ini. Tuhan menuntut mereka supaya tidak lagi membawa persembahan yang tidak disertai kesungguhan hati. Bakaran lemak domba dan sapi jantan tidak harum lagi di hadapan Tuhan melainkan bau yang menjijikan, sebab persembahan mereka adalah hasil kejahatan. Perkataan Tuhan melalui hamba-Nya, Yesaya, dimulai dari teguran yang sangat keras atas bangsa ini. Teguran sangat keras ini menunjukkan, bahwa tidak semua persembahan dapat menyenangkan Tuhan. Seluruh isi semesta alam alam, emas, perak, dan batu permata adalah milik Tuhan. Jadi, kalau  ada yang mempersembahkan sepuluh kali lipat dari yang telah diberikan oleh Salomo, maka semua persembahan ini tidak ada apa-apanya dari seluruh isi semesta alam ini. Tuhan melihat isi hatimu, bukan berapa banyak banyak yang telah engkau dermakan ke dalam peti persembahan di gereja. Banyak orang kaya mendermakan uang mereka sebagai kelebihan milik mereka, sedangkan janda miskin mendermakan dua keping uang, hanya itulah miliknya yang ada.

Pada masa tuanya, Salomo melakukan banyak perbuatan yang membuat Tuhan murka, tetapi Dia tidak segera menjatuhkan hukuman atas Salomo, sebab Dia masih memandang semua bakti yang pernah dipersembahkan oleh Daud, ayahnya. Salomo mempunyai banyak istri dan gundik. Mereka adalah perempuan-perempuan dari berbagai suku bangsa dan beriman kepada allah-allah yang tidak dikenal oleh nenek moyang Salomo. Perempuan-perempuan dari berbagai suku bangsa inilah yang mencondongkan hati Salomo terhadap allah-allah yang tidak dikenal oleh nenek moyang Salomo. Ia telah memberi persembahan secara luar biasa pada masa mudanya, tragisnya dia telah menerima hukuman dari Tuhan setelah dia meninggal, yakni kerajaannya pecah menjadi dua kerajaan. Tuhan tidak dapat disuap dengan persembahan yang berapa pun besarnya yang diberikan oleh manusia. Berapa pun besarnya persembahan yang telah engkau berikan kepada Tuhan, satu kali saja engkau melakukan perbuatan yang tidak benar di hadapan-Nya, yakni murtad, maka semua persembahanmu adalah sia-sia belaka. Orang percaya hidup karena beriman kepada Allah yang benar dan melakukan yang benar di hadapan-Nya. Siapakah ALLAH yang benar itu? Allah yang benar itu adalah Allah yang disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub, dan telah menyatakan diri dalam rupa manusia, yakni Yesus Orang Nazaret, disebut Tuhan dan Juruselamat manusia.

Persembahan seperti apa yang menghasilkan berkat? Seperti seorang penabur petani menabur benih di sawah, maka seperti itu juga engkau menuai berkat dari persembahan yang telah engkau berikan kepada Tuhan sumber kemurahan. Orang yang menabur sedikit, maka dia akan menuai sedikit juga, dan orang yang menuai banyak, maka dia akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing orang memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Dia, Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan, Dia sanggup melimpahkan kasih karunia-Nya kepadamu supaya engkau senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan bahkan berkelimpahan kebajikan. Kunci berkat adalah menabur banyak dengan sukacita.
Di Timur Tengah pada jaman purba ada kebiasaan mempersembahkan harta terbaik satu per sepuluh bagian milik milik raja taklukan kepada raja yang lebih tinggi kuasanya. Ketika manusia mengenal kuasa ilahi Elohim, maka kebiasaan ini pun dilanjutkan memberi satu per sepuluh dari penghasilan ke rumah Tuhan, yakni ternak domba atau sapi yang tidak bercacat. Satu per sepuluh berarti sebagian dari milik seseorang dari penghasilannya. Kata sebagian bermakna relative terhadap persembahan diberikan oleh seseorang kepada Tuhan. Ada seorang buruh pabrik mempunyai gaji per bulan sebesar IRD 20 juta, berapa nilai dari sebagian yang layak dipersembahkan ke rumah Tuhan. IRD 5 juga berarti sebagian dari gaji orang ini, maka sebutan untuk orang ini adalah pelit, sebaliknya IRD 15 juta juga sebagian, tetapi anak dan istrimu makan apa dalam satu bulan. Persembahan rutin menurut nilai kewajaran ada pada kisaran 12 - 20 persen dari gaji per bulan sudah termasuk persembahan perpuluhan, yakni sekitar IRD 2,5 juta. Namun, kalau ada orang percaya memutuskan hidup melajang demi Tuhan dengan nilai gaji seperti ini atau lebih, tidak mustahil untuk memberikan persembahan sampai 50 persen. Hidup melajang adalah pilihan.

Persembahan seperti apa yang benar di hadapan Tuhan? Paulus orang Tarsis berkata, bahwa persembahan yang benar di hadapan Tuhan adalah mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup dan kudus di mata Tuhan, inilah ibadahmu yang sejati. Mempersembahkan tubuh bukan berarti memberikan tubuhmu di mezbah pengorbanan kemudian engkau menyerahkan nyawamu seperti persembahan agama orang kafir atau engkau menyiksa diri sampai darah bercucuran dengan harapan supaya tubuh bertambah suci. Mempersembahkan tubuhmu mempunyai makna , bahwa eksistensimu diekspresikan melalui anggota tubuhmu, seperti membawakan firman Tuhan di mimbar melalui mulut, menambahkan wawasan pikiranmu tentang  firman Tuhan melalui mata atau telinga ketika mendengar khotbah, melakukan tindakan nyata sebagai pelaku firman melalui tanganmu. Anyway, engkau mempersembahkan perbuatan, pikiran, perkataan, dan waktumu sebagai kontribusimu untuk memuliakan Tuhan dan sesamamu manusia. Gereja membutuhkan umat Tuhan yang professional, yakni berdedikasi tinggi melakukan pelayanan berbagai kegiatan tanpa memandang imbalan jasa, sebab upahmu sudah disediakan oleh Tuhan sesuai dengan takaran kasih karunia-Nya kepadamu. Berdedikasi tinggi meliputi minat yang tinggi terhadap satu kegiatan, kesetiaan, kejujuran, responsibilitas, dan mau berbagi pengalaman kepada orang lain. Apa minatmu yang paling dominan untuk memuliakan Tuhan? Beberapa contoh disini, misalnya musik, menulis artikel atau menjadi blogger seperti saya, presenter, pembicara firman Tuhan, tekhnisi sound system, dan sebagainya. 

Sebelum Kristus hadir ke dunia, semua orang Israel membawa hewan korban keselamatan ke rumah Tuhan. Kristus telah hadir ke dunia di tengah kehidupan manusia, maka orang Kristen tidak perlu lagi membawa hewan korban keselamatan, sebab Allah sendiri telah menyediakan korban yang paling sempurna tanpa cacat, bersih dari dosa, yakni Yesus Kristus, putra-Nya yang tunggal, dikandung dari Roh Allah, dilahirkan melalui perawan Maria, dan mati di kayu salib. Darah Kristus yang tercurah dari kayu salib adalah metafora darah korban hewan keselamatan, maka menerima kebenaran ini dengan iman sekali saja dalam hidup adalah keselamatan kekal bagi semua orang percaya. Menyatakan imanmu terhadap kebenaran ini adalah eksistensi mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang terindah di hadapan Tuhan.-

Kamis, 05 Maret 2015

Makan Di Warteg Tidak Murah Lagi

Warteg. Apa itu warteg? Warteg adalah akronim dari Warung Tegal, yakni cafe atau restoran sederhana yang dikelola oleh sebagian besar pelaku bisniz kuliner berasal dari Tegal. Tegal adalah kota kecil di Jawa tengah, di sebelah timur tidak jauh dari perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Orang Tegal ulet dan sabar membuka bisniz kuliner di Jakarta dengan brand mark Warteg. Nama warteg biasanya diambil dari nama pemiliknya atau sebutan diri pemiliknya. Misalnya : Warteg Bahari, Barokah, Harum Nikmat, Leman, Cha Cha, Mas Gen.dut, Sederhana, Samiaji, Samiasih, Tebet Lestari, dan seterusnya. Pemilihan nama tidak dapat sembarang pakai, sebab segmen pasar kuliner ini adalah masyarakat klas bawah, maka nama warteg harus yang membawa jiwa hanyut dalam pikiran kerakyatan. Bisniz warteg dimulai pada dekade 70 di Jakarta, cafe sangat sederhana untuk melayani mahasiswa, pengayuh becak, sopir bis, sopir truk, buruh bangunan, buruh pabrik, anyway untuk melayani masyarakat ekonomi rakyat kecil. Kehadiran pelaku bisniz warteg sangat membantu mereka masyarakat ekonomi lemah dalam perkara perut. Warteg is close friend of common people.

Warung Tegal masa kini.
Warteg menempati lokasi hampir setiap penjuru kota besar maupun kota kecil. Menurut ilmu ekonomi tingkat tinggi, bahwa sebelum membuka usaha apa saja hukumnya wajib harus survey lokasi dulu. Namun, hipotesa ini tampaknya tak berlaku untuk usaha warteg. Betapa tidak, aku pernah melihat warteg dibuka di tepi jalan raya yang sepi penduduk, tetapi tokh ada saja pelanggannya. Setiap warteg menyajikan menu yang berbeda tetapi kebanyakan pengunjung dapat menikmati hidangan yang tersaji. Dengan menu sederhana yang penting harga terjangkau. Apa saja menu sederhana pada awal usaha warteg ini dibuka? Sangat sederhana sekali, seperti telur dadar, tempe goreng, ta.hu goreng, orek-orek teri, orek-orek tempe, dan sayur asam atau sayur gori. Pada masa itu otak pelaku usaha warteg belum tercemari oleh korupsi bahan-bahan makanan dan bumbu dapur. Belum ada cerita pemilik warteg menggunakan ayam yang diberi pengawet formalin atau daging sapi busuk bekas buangan dari hotel atau restoran besar. Mereka masih sangat jujur.

Sambal goreng kentang Warteg Mas Leman.
Aku menginjakkan kaki di Jakarta dari Palembang pada 23 Desember 1980 di Jalan Salemba Bluntas. Aku masih ikutan menumpang di kamar sewaan kakakku di sini. Setiap pagi sarapan ketoprak di trotoar di depan hospital St. Carolus. Ketoprak juga makanan masyarakat ekonomi rakyat kecil produk orang Tegal. Dua bulan kemudian aku pindah ke Citeureup, Bogor, sebab aku telah diterima sebagai buruh pabrik semen. Di kota kecil ini untuk kali pertama aku bergabung dengan komunitas konsumen warteg. Sebagian besar buruh pabrik semen di kota ini yang kebanyakan masih single-man adalah penyantap Warteg Leman, sebab nama pemiliknya adalah seorang anak muda bernama Leman, mungkin kependekan dari nama Suleman. Letak warteg ini di emperan pagar masjid paling besar di kota ini tidak jauh dari pos polisi. Keberadaan warteg ini masih sangat sederhana dan kalau hujan juga bocor atapnya. Hanya muat untuk 12 pengunjung. Selesai makan harus segera keluar gantian dengan yang lain. Engkau mau tahu, hidangan apa yang aku santap setiap hari di sini? Setiap sarapan menyantap satu piring nasi, tambahan telur dadar diolesi dengan kecap murahan dan untuk makan malam plus sayur nangka sederhana. Harga breakfast dan dinner sederhana ini 250 rupiah per porsi, boleh hutang dibayar akhir bulan setelah terima gaji. Yang penting daftar nama dulu. Murah meriah bagi buruh pabrik seperti aku ini. Makan di tempat seperti ini tidak perlu dipikirkan masalah table manner, yang penting kenyang dan murah.

Ayam goreng Warteg Mas Leman.
Pada waktu itu warteg Leman adalah satu-satunya warteg murah meriah di kota kecil ini. Hubungan buruh pabrik dan Leman seperti hubungan simbiose mutualistis, yakni hubungan saling membutuhkan. Warteg ini semakin besar dan menyediakan menu yang lebih beragam berkat pelanggan yang sebagian besar adalah buruh pabrik di kota kecil ini. Warteg ini kemudian menyewa ruang usaha yang lebih besar terletak di seberang jalan di depan masjid. Gaji buruh setiap tahun mengalami kenaikan dan kesejahteraan semakin meningkat, maka di samping satu piring nasi tambahan yang dimakan bukan hanya telur dadar atau tempe goreng lagi, melainkan ada ayam goreng, semur usus sapi, opor ayam, telur goreng balado, soto babat dan ayam, dan sebagainya. Setelah makan mencatat apa saja yang telah dimakan, setelah gajian bayar total per bulan. Misalnya, Salimin, 75 ribu rupiah. Kali terakhir aku menyantap hidangan warteg di kota kecil ini pada 2010, sebab aku telah mengakhiri masa bakti kerjaku di pabrik semen ini. Hidangan terakhir yang aku santap adalah telur dadar dan  ikan lele bumbu kecap di warung nasi milik orang Banten, lokasinya di gang kecil diseberang jalan tidak jauh dari pabrik. Pada saat aku mengakhiri masa kerjaku telah bermunculan beberapa warung nasi sederhana serupa warteg, seperti Warsun atau warung Sunda dan Warmed atau warung Medan. Dari sebutan di belakang kata warung saja sudah dapat ditebak orang dari suku mana yang mengelola warung-warung ini. Pengelola warung Sunda kebanyakan datang dari Kabupaten Ku.ning.an. Tapi brand mark Warteg lebih berpamor dibandingkan dengan warung-warung lain yang serupa. 

Waktu berjalan terus, masalah selalu ada silih berganti, tetapi masalah perut tetap masalah mengelola keuangan menikmati kuliner di warteg. Populasi semakin meningkat sementara voluma bahan pangan, utamanya beras tidak kunjung meningkat, maka kedua kondisi seperti ini menyebabkan kuliner warteg yang paling sederhana pun tidak murah lagi. Harga beras yang menjadi pemicu utama kenaikan harga satu porsi sekali makan di warteg, sebab beras adalah sumber pangan pokok sehingga menjadi variabel yang sangat berpengaruh. Sebelum kenaikan harga beras, beras termurah yang digunakan oleh pengelola warteg adalah tujuh ribu rupiah per liter. Beberapa jenis harga beras dari kualitas bawah sampai kualitas prima mengalami kenaikan harga pada kisaran dua sampai tiga ribu rupiah per liter. Saat ini harga paling murah makan di warteg rata-rata delapan ribu rupiah per porsi. Walaupun makan di sini tidak dapat disebut murah lagi, warteg masih menjadi tempat pilihan kelompok ekonomi lemah, apalagi di saat kantong sedang bokek. Dan, supaya warteg tidak kehilangan pelanggan, maka porsi nasi sedikit dikurangi, harga tetap sama.

Kenaikan harga beras yang signifikan saat pemerintahan Joko Widodo ini dampaknya luar biasa bagi kebanyakan masyarakat ekonomi lemah. Banyak dari mereka tidak mampu membeli beras yang paling murah sekali pun, maka mereka terpaksa makan nasi aking atau terpaksa membeli beras murah untuk orang miskin, tetapi sudah berkutu dan berbelatung. Setiap tahun negeri ini selalu dilanda goncangan harga-harga komoditas yang dibutuhkan oleh rakyat, kalau tidak harga cabai yang naik, harga daging sapi yang naik. Setelah harga cabai turun, sekarang harga beras yang naik. Kita pernah merasakan bagaimana makan di warteg dengan sambal yang tidak berasa pedas, sebab harga cabai bahan baku utama sambal pernah menyentuh sampai 100 ribu rupiah per kilogram. Walaupun makan di warteg tidak murah lagi, eksistensi warteg harus tetap dipertahankan, sebab rakyat masih membutuhkan pelayanan makan murah.-