Senin, 23 Juni 2014

Menjadi Pemimpin Yang Diberkati Oleh Tuhan

Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang telah Aku janjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka [Yosua 1:6].

Tidak sampai satu bulan lagi Indonesia akan mengadakan pemilihan presiden dan wakil presiden untuk perioda 2014 – 2019. Kita sebagai satu bangsa besar mempunyai satu responsibilitas bersama mengelola negara yang telah ada karena kemurahan dan kebaikan Tuhan. Kita akan memilih calon pemimpin yang akan memimpin negeri ini, maka kita harus siap juga mau dipimpin oleh pemimpin yang akan kita pilih nanti. Konsekuen dengan pilihan kita. Dengan kata lain, kita harus bertanggungjawab terhadap pilihan kita. Ada dua pilihan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subiyanto dengan Hatta Rajasa dan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla. Joko Widodo biasa dipanggil dengan panggilan pop sebagai Jokowi, sedangkan Jusuf Kalla dengan panggilan inisial JK. Dua kubu berdebat dipimpin oleh moderator saling melemparkan gagasan yang dapat merebut simpati dari simpatisan ke dua pihak. Kita tidak boleh golput, berdoa meminta hikmat dari Tuhan sebelum menentukan pilihan, selebihnya, siapa pun yang menjadi presiden RI mendatang, biarlah kehendak Tuhan saja yang jadi, sebab sebenarnya siapa presiden terpilih berikut Tuhan telah menetapkan. Hari ini adalah milik kita, tetapi hari esok adalah milik Tuhan.

Tuhan yang menentukan atas kepemimpinan seseorang. Yoshua ditunjuk oleh Tuhan untuk memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan setelah Musa  menyelesaikan tugas dari Tuhan, yakni memimpin bangsa ini keluar dari negeri perbudakan Mesir menuju Kanaan selama 40 tahun. Tanah Kanaan adalah satu negeri yang penuh susu dan madu yang telah diberikan oleh Tuhan dengan sumpah setia Tuhan kepada nenek moyang bangsa ini melalui Musa. Bukan perkara mudah baik pada Musa maupun pada Yoshua memimpin lebih dua juta bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Musa memimpin sebagian besar bangsa yang masih bermental budak, sebaliknya Yoshua memimpin bangsa pilihan yang sedang meluapkan kegembiraannya karena tanah penuh susu dan madu yang dijanjikan itu tinggal sejauh mata dapat terlihat di seberang sungai Jordan. Pada waktu itu sungai Jordan lebarnya kira-kira dua ratus meter dan cukup dalam untuk diseberangi oleh orang laki dewasa. Orang sedang meluapkan kegembiraannya harus dijaga emosinya supaya tidak berbuat semau sendiri. Inilah tugas Yoshua, sebab orang yang mengalami euphoria sering membuat diri lengah dan lupa diri.

Setiap generasi selalu muncul pemimpin baru membawa visi dan misi baru untuk pembaruan bagi generasi yang dipimpinnya. Setiap pemimpin pada setiap generasi menghadapi satu masalah pada tingkat kesulitan yang khas pada jamannya masing-masing, sehingga masalah yang sedang dihadapi oleh seorang pemimpin belum tentu dapat diselesaikan menurut cara yang pernah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya, walaupun masalahnya sama. Tidak ada seorang pun dapat menjadi pemimpin, jika bukan Tuhan yang menunjuknya menjadi orang nomor satu bagi satu kelompok kerja, atau bahkan kelompok yang lebih besar lagi, yakni bangsanya. Orang baru yang tampil sebagai pemimpin pada satu bangsa pasti dia memiliki semangat yang menyala-nyala di dalam jiwanya dan semangatnya turut membakar semangat bagi bangsa yang dipimpinnya. Apakah seorang pemimpin kejam seperti Adolf Hitler yang pernah memusnahkan lima juta bangsa Yahudi di Eropa juga ditunjuk oleh Tuhan memimpin bangsa Jerman? Jawabannya adalah ‘ya’. Apakah seorang seperti Soeharto yang korup, tangannya penuh darah, dan pernah menjadi presiden RI kedua juga ditunjuk oleh Tuhan? Jawabannya adalah ‘ya’. Di dunia ini hanya ada dua kuasa, yakni kuasa Tuhan dan kuasa Iblis. Di dalam Kitab Ayub, Tuhan berkata kepada Iblis, bahwa Iblis boleh mengambil harta Ayub, hanya jangan mengambil hidupnya Ayub. Tuhan Mahatahu, Dia sangat mengetahui rencana yang ada di dalam pikiran seorang yang bernama Adolf Hitler, yakni ingin memusnahkan bangsa Yahudi dari bumi Eropa. Tuhan mengijinkan hal itu terjadi.

Seperti ada tangan yang tidak kelihatan atau invincible hand yang menunjuk pada orang-orang seperti, Horatio Nelson, Napoleon Bonaparte, Herman Willem Daendels, Thomas Stamford Raffles, Martin Luther, Abraham Lincoln, Kemal Pasha Attaturk, Adolf Hitler, Douglas McArthur, Boeng Tomo, Mahatma Gandhi, Ben Gurion, John Firtzgerald Kennedy, Margaret Thatcher, dan seterusnya sehingga mereka memiliki roh yang menyala-nyala mempengaruhi lingkungannya supaya bangkit dan mengikuti komandonya. Tuhan selalu menggunakan orang-orang pilihan yang telah siap untuk dipakai menjalankan perannya. Tangan Tuhan yang tidak tampak menunjuk mereka untuk memimpin satu kelompok kerja, rakyat atau bangsa demi penggenapan rancangan Tuhan. Misalnya seperti apa? Jenderal Titus, komandan tertinggi pasukan Romawi pada 70 Masehi meratakan Bait Allah dan membuat bangsa Yahudi terpencar ke seluruh dunia sebagai bangsa diaspora. Yesus Orang Nazaret berkata, bahwa pada saatnya nanti manusia tidak membutuhkan kiblat untuk beribadat, melainkan beribadat menurut roh dan kebenaran. Ibadat yang sejati tidak membutuhkan kiblat benda mati, melainkan semangat yang menyala-nyala memuliakan Tuhan. Setelah Perang Dunia II berakhir dengan kalahnya Jerman terhadap Sekutu, timbul kesadaran bangsa Yahudi diaspora membangun satu negara merdeka di Palestina, maka pada 1948 berdiri negara baru, yakni Republik Israel. Pengertian siap dapat dilakukan melalui pendidikan formal, pengalaman hidup, atau melalui keduanya. Tuhan menjanjikan kepada semua orang percaya untuk menjadi kepala, bukan ekor. Namun, kalau engkau tidak mencapai jadi kepala, hanya leher saja, hal itu masih lebih baik dibandingkan nasibmu menjadi ekor. Belajar dan kerja keras dan taat pada semua ketetapan Tuhan, maka Tuhan akan memuliakanmu menjadi orang di barisan terdepan.

Indonesia membutuhkan manusia berpikiran modern. Tuhan berkata kepada Yoshua, bahwa dia tidak boleh melupakan Taurat, merenungkannya siang dan malam, supaya dalam segala masalah bertindak hati-hati sesuai yang tertulis di dalamnya sehingga perjalanan hidupnya selalu berhasil dan beruntung [ayat 8]. Rasul Paulus mengatakan di dalam suratnya yang ditujukan kepada jemaat di Roma, bahwa setiap orang atau setiap bangsa walaupun tidak pernah mempunyai hukum, melakukan semua yang menjadi tuntutan di dalam hukum menurut hati nuraninya yang murni, mereka menjadi hukum bagi dirinya sendiri [Roma 2]. Orang seperti ini sesuai menurut isi surat ini adalah orang yang memiliki kesadaran hukum dan melaksanakannya. Setiap saat, setiap hari, semakin bertambah tahun, setiap pergantian generasi, sejatinya manusia harus terus-menerus mengalami pembaruan atau modernisasi di dalam cara berpikirnya. Manusia yang berpikiran modern adalah manusia yang di dalam hati terdalamnya memiliki kesadaran menentukan yang baik dan yang jahat sesuai menurut ketetapan-ketetapan Tuhan, yang benar dan yang tidak benar dan melakukan segala sesuatu yang berguna bagi sesama manusia, dan jiwanya bebas mengekspresikan yang menjadi cita-cita luhurnya. Sebagai bentuk nyata dalam sikap dan tindakan berpikiran modern adalah jujur, lifestyle sederhana, mau mendengar suara orang lain sehingga mengetahui masalah yang dihadapi oleh orang yang mau ditolong, selalu mempunyai terobosan baru, dan melaksanakan yang terbaik bagi lingkungannya. Korupsi dimulai dari sikap hidup yang tidak jujur dan lifestyle selalu ingin kemewahan. Jika rakyat Indonesia ingin menjadi bangsa besar dan disegani dalam pergaulan internasional, orang Indonesia harus siap menjadi manusia berpikiran modern. Untuk menjadi manusia berpikiran modern hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan pembentukan karakter bangsa secara terus menerus dan kebebasan berekspresi adalah hak azasi manusia merdeka. Suatu bangsa akan menjadi bangsa besar harus memiliki karakter kuat. Karakter itu menjadi ciri khas seseorang atau suatu bangsa bergerak ke mana arah tujuan hidupnya.

Orang berpikiran modern esensinya adalah merenungkan dan bertindak benar, sebab ada juga siang dan malam merenungkan ajaran agama dan seharusnya sangat mengetahui kaidah agama, tetapi dia justeru menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi, ini akibat dia melakukan tindakan yang tidak benar. Hanya di Indonesia saja, bahwa seorang Menteri Agama telah ditetapkan oleh KPK menjadi tersangka korupsi pembiayaan haji. Di Bogor seorang bupati dengan sengaja menutup satu gereja sehingga jemaat kehilangan tempat untuk menjalankan ibadah. Bupati ini memang tidak mengenal hukum Taurat, tetapi dia mempunyai hati nurani, bukan?Hati nuraninya bersaksi terhadap pikirannya, apakah layak menutup tempat ibadah yang menjadi hak azasi umat beragama untuk berkumpul, padahal dia juga telah mengetahui, bahwa keberadaan gereja ini sudah ada sebelum dia menjadi bupati. Seorang pemimpin setingkat bupati seharusnya bersikap nasionalis terhadap rakyatnya. Ia dipenjarakan oleh KPK bukan karena perkara dia menutup gereja, melainkan sebab dia telah ditetapkan sebagai tersangka satu tindak pidana korupsi, inilah cara Tuhan memang sangat ajaib dan dahsyat memberi hukuman. Pada saat ini Indonesia adalah satu negara yang menjijikan, dari pejabat setingkat menteri, gubernur, anggota parlemen hampir tidak ada yang tidak tersentuh oleh korupsi, bahkan banyak pedagang makanan pinggir jalan pun yang korup terhadap bahan baku dagangannya. Banyak kecelakaan angkutan kendaraan umum terjadi sebab korupsi. Para koruptor itu pasti mengaku orang-orang yang agamis, tetapi mereka melakukan ajaran agama hanya mekanisme rutin, … atau mereka itu merenungkan untung rugi kalau tidak korupsi.

Tidak ada pemimpin yang sempurna. Semakin besar kesempatan seseorang untuk menjadi orang nomor satu, maka semakin besar juga tantangan yang pasti dihadapinya. Apakah tidak ada orang lain selain Yoshua untuk dipromosikan sebagai pemimpin bangsa Israel masuk ke Kanah Kanaan? Jaman sekarang untuk mendapatkan seorang pemimpin mau lulusan universitas mana bukan perkara sulit. Di Jepang saja pernah dalam waktu tidak sampai satu tahun terjadi beberapa kali pergantian perdana menteri, karena ada yang mengundurkan diri. Pada jamannya Yoshua berbeda, dia adalah orang yang paling taat kepada Tuhan di antara orang-orang sejamannya. Tuhan merasa perlu untuk mengingatkan kepadanya, supaya dia tidak gentar dan tawar hati menghadapi situasi dan kondisi sulit dalam memimpin satu bangsa sebab Tuhan selalu menyertainya. Satu alasan yang sangat logis, jika Tuhan telah menunjuk seseorang menjadi pemimpin bangsa, pasti Dia akan selalu mengawalnya. Wibawa Tuhan pasti mengawal orang yang ditunjuk-Nya sebagai abdi-Nya.

Tuhan telah memerintahkan kepada Yoshua, bahwa dia harus menguatkan dan meneguhkan hati dan tidak kecut dan tawar hati, sebab Tuhan menyertainya ke mana pun dia pergi [Yoshua i:9]. Perkataan Tuhan ini sebagai pengingat baginya, bahwa seorang pemimpin bagaimana pun cerdasnya, dia tetap membutuhkan pengawalan dari Tuhan. Nasehat yang benar dan disampaikan pada waktu yang tepat adalah perlindungan yang nilainya melebihi emas dan perak di kolong langit ini. Seorang pemimpin yang akan menjalankan tugasnya dengan baik dan sukses sampai tujuan, maka dia haruslah orang yang berhikmat. Banyak pemimpin dunia gagal mencapai tujuan rancangannya, sebab tidak mau mendengar nasehat dari orang lain. Ia menganggap dirinya adalah orang yang paling banyak tahu, padahal sebenarnya, dia adalah manusia bebal. Pemimpin yang berhasil adalah orang yang mau mendengar nasehat yang benar dari para penasehatnya dan bertindak pada waktu yang tepat. Dan, jangan mendengarkan nasehat yang tidak benar, apalagi melaksanakannya [Raja-Raja xii:10].

Jika pada satu hari atasanmu memanggilmu dan berkata, bahwa engkau akan dipromosikan pada jabatan menejer pemasaran, sebenarnya, Tuhan telah mengijinkan engkau menduduki jabatan baru. Jangan kecut dan gentar merambah medan kerja yang lebih luas dan menantang, sebab Tuhan melalui atasanmu pasti memberi dukungan moril. Tantangan demi tantangan engkau taklukan, sebab Tuhan memberi kekuatan kepadamu. Tidak ada pemimpin yang sempurna, tetapi engkau semakin disempurnakan oleh Tuhan jika hidupmu tetap bergantung kepada-Nya.-

Senin, 16 Juni 2014

Ketahanan Ekonomi Di Bidang Energi

Satu negara yang kebutuhan energinya sangat tergantung oleh pasokan negara lain, maka pada suatu waktu kedaulatan negara ini  pasti akan terancam. Contoh yang paling factual adalah Ukraina. Negara ini sangat bergantung dengan pasokan gas alam yang dibeli dari Russia dengan harga murah. Dijual dengan murah saja negara ini mengalami kesulitan membayar, apalagi kalau pasokan gas ini ditutup total oleh Russia. Di bagian tenggara negara ini terdapat semenanjung yang bernama Crème, sebagian dihuni oleh penduduk asli Ukraina berbahasa Ukraina, sebagian lain dihuni oleh penduduk Ukraina yang berbahasa Russia. Selanjutnya mudah dibaca situasi di perbatasan kedua negara ini, yakni Russia menempatkan puluhan ribu tentara tak berseragam di perbatasan. Ukraina adalah negara di Eropa Timur yang luas wilayah daratannya, tetapi rendah pendapatan bersih negara ini, maka dengan mudah Russia menggoyang kedaulatannya. Singapura negara pulau kecil dan tidak mempunyai sumber mineral minyak dan gas bumi, tetapi negara ini sangat berdaulat, bahkan dapat mengatur wilayah kedaulatan udara komersil sampai Riau.

Segala cara dilakukan oleh Amerika dan semua sekutunya dalam menjaga cadangan energi sampai masa depan yang tidak terbatas sebenarnya telah dilakukan oleh Jerman ketika Perang Dunia II pecah dari 1939 - 1945. Jerman menyerbu Russia di sebelah timur dan juga menyerbu ke selatan berusaha menyatukan rantai pertahanan dari Afrika Utara sampai daerah Kaukasus di Russia. Jika rantai pertahanan ini berhasil diwujudkan, Jerman akan menguasai sebagian besar cadangan energi dunia untuk ukuran masa itu. Jadi, memang dari sejak dulu banyak negara berlomba untuk memiliki ketahanan ekonomi di bidang energi. Sumber energi itu antara lain, minyak dan gas bumi, biofuel minyak nabati, batu bara, panas bumi, panas matahari, kincir angin, dan tenaga nuklir. Saat ini Indonesia memiliki semua yang tersebut ini, kecuali tenaga nuklir yang masih dalam kajian. Minyak bumi, gas alam, dan batu bara adalah sumber energi tidak terbarui lagi, artinya jika unsur-unsur pembentuk yang terdiri dari karbon dan hydrogen bersama oksigen bereaksi membentuk energi, unsur-unsur hasil reaksi ini tidak dapat kembali lagi membentuk unsur-unsur sumber semula. Semakin banyak digunakan dan semakin lama, maka sumber energi tidak terbarui lagi ini semakin menyusut jumlahnya di dalam bumi. Namun, selagi masih ada di beberapa tempat utama di dunia, maka negara-negara besar dan bermodal kuat berusaha sekuat tenaga menguasai sumber-sumber energi ini. Beberapa negara utama penghasil minyak bumi adalah Irak, Arab Saudi, Brunei Darussalam, Suriah, Nigeria, Mexico, dan Venezuela. Negara-negara ini tergabung dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak [OPEXC]. Indonesia pernah menjadi anggota organisasi dunia ini ketika Indonesia masih terhitung sebagai negara pengekspor minyak bumi.

Pada 1956 pecah perang pertama antara negara-negara Arab dibawah komando Mesir melawan Israel yang didukung oleh sebagian besar negara-negara Barat, utamanya adalah Amerika, Inggris, Prancis, dan Belanda. Sejak perang ini pecah minyak bumi digunakan oleh negara-negara Arab sebagai alat untuk menekan negara-negara Barat supaya mengurangi dukungan terhadap Israel dengan cara embargo minyak. Mobil Morris dan Mini Cooper buatan Inggris lahir akibat embargo minyak oleh Arab memaksa negara ini memproduksi mobil nasional hemat bahan bakar minyak. Dan, berhasil, sampai sekarang mobil ini masih tetap diproduksi. Dengan berjalannya waktu minyak tidak dapat lagi digunakan untuk embargo, karena negara-negara Barat berhasil mengatasi ketergantungan minyak terhadap Arab. Inggris berhasil mengeksplorasi minyak di Laut Utara sementara Amerika melakukan eksplorasi di Teluk Mexico dan Alaska. Negara-negara Barat dengan kemajuan teknologi di bidang energi, maka mereka bukan saja berhasil mengatasi ketergantungan minyak terhadap negara-negara pengekspor minyak, melainkan sekaligus mempunyai ketahanan ekonomi di bidang energi.

Untuk memiliki ketahanan ekonomi di bidang energi kuncinya adalah penguasaan teknologi pertambangan mulai dari hulu sampai ke hilir. Walaupun disebut energi tak terbarui lagi, minyak bumi adalah primadona pasokan kebutuhan energi utama di banyak negara, khususnya di Indonesia. Indonesia pernah berjaya memiliki sumber tambang minyak bumi yang berlimpah dan menjadi anggota OPEXC yang disegani selama lebih 30 tahun. Dalam perioda ini Indonesia menjadi kampiun di Asia Tenggara, sehingga Malaysia perlu belajar serius kepada Indonesia dalam menejemen dan teknologi perminyakan. Kedigjayaan perminyakan Indonesia telah berlalu, penyebab utamanya adalah salah menejemen dan peningkatan konsumsi yang semakin bertambah dan cenderung tak terkendali. Salah menejemen adalah satu istilah saja untuk menghaluskan kondisi yang tidak menyenangkan. Apa saja kondisi salah menejemen sehingga negara terkesan gagal menyediakan energi murah dan cukup bagi rakyat? Pertama adalah korupsi yang telah dilakukan oleh birokrat-birokrat di lingkungan dalam perusahaan minyak milik negara dan badan usaha milik negara bidang kelistrikan dan anggota parlemen bidang energi. Pada bulan ini seorang anggota parlemen bidang energi telah ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka penerima gratifikasi. Ia adalah Sutan Bathoegana. Tersangka artinya, dia telah terindikasi positif keterlibatannya kongkalingkong. Kedua adalah pertambahan jumlah penduduk yang cenderung tak terkendali. Demografi yang semakin meningkat akan meningkatkan berbagai kebutuhan yang pada akhirnya akan menguras cadangan energi yang ada di negeri ini, seperti jumlah kebutuhan rumah, jumlah kendaraan angkutan umum, darat, laut, sungai, dan udara, jumlah angkutan kebutuhan pokok masyarakat, dan belum lagi ditambah dengan kendaraan bermotor milik pribadi, yakni mobil dan motorbike. Ketiga adalah ketidakadilan menikmati kesejahteraan di negeri ini. Crowded lalu lintas di negeri ini terutama di kota-kota besar provinsi karena keserakahan kepemilikan kendaraan bermotor. Aku telah sering melihat ada banyak keluarga, masing-masing memiliki lebih tiga mobil di dalam garasi, bahkan ada yang sampai lima dengan kapasitas lebih dari 2000 cc. Mudahnya penduduk mendapatkan kendaraan motorbike dengan system kredit.

Pertamina memasok kebutuhan bahan bakar minyak dan gas yang semakin meningkat volumanya untuk dikonsumsi oleh masyarakat, kebutuhan rumah, kendaraan angkutan umum, kendaraan motor pribadi, dan industri. Minyak bumi sebagai tulang punggung energi nasional ini sekarang harus diimpor dari Timur Tengah dan kapasitas produksi kilang minyak di Indonesia juga tidak tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi, maka sebagian minyak bumi yang diimpor terpaksa harus diolah di negara lain. Ada dua jenis bahan bakar minyak yang disubsidi dari uang negara, yakni kerosene dan premium. Subsidi ini telah lama dilakukan dari sejak awal pemerintahan era Soeharto demi pencitraan pemerintah yang baik memperhatikan kesejahteraan rakyat, tetapi pada akhirnya subsidi ini menjadi boomerang beban negara yang teramat berat. Beban subsidi yang semakin berat ini harus ditanggung oleh pemerintah sesudah rezim Orde Baru jatuh. Itu sebabnya, harga kerosene dan bensin di Indonesia dapat lebih murah, bahkan paling murah dibandingkan dengan Singapura, karena separuhnya ditanggung oleh pemerintah. Subsidi itu sebenarnya bantuan langsung dari negara kepada rakyat melalui mekanisme kebutuhan dasar yang dikonsumsi oleh rakyat. Bahan bakar minyak adalah kebutuhan dasar yang dikonsumsi oleh rakyat untuk berbagai keperluan. Banyak subsidi yang harus diberikan oleh negara kepada rakyat, tetapi subsidi bahan bakar minyak adalah subsidi yang paling besar dan berpotensi mengganggu neraca anggaran belanja beaya negara. Inilah pentingnya satu negara mempunyai ketahanan ekonomi di bidang energi, yaitu dapat membuat industri tetap berjalan, industri berjalan, roda ekonomi tetap berputar, roda ekonomi berjalan, pendapatan negara bertumbuh, dan semakin bertambah. Pendapatan negara semakin bertambah, maka rakyat sejahtera.   

Ada dua jenis bahan bakar minyak yang disubsidi dari uang negara, yakni kerosene dan premium. Subsidi ini telah lama dilakukan dari sejak awal pemerintahan era Soeharto demi pencitraan pemerintah yang baik memperhatikan kesejahteraan rakyat, tetapi pada akhirnya subsidi ini menjadi boomerang beban negara yang teramat berat. Beban subsidi yang semakin berat ini harus ditanggung oleh pemerintah sesudah rezim Orde Baru jatuh. Itu sebabnya, harga kerosene dan bensin di Indonesia dapat lebih murah, bahkan paling murah dibandingkan dengan Singapura, karena separuhnya ditanggung oleh pemerintah. Subsidi itu sebenarnya bantuan langsung dari negara kepada rakyat melalui mekanisme kebutuhan dasar yang dikonsumsi oleh rakyat. Bahan bakar minyak adalah kebutuhan dasar yang dikonsumsi oleh rakyat untuk berbagai keperluan. Banyak subsidi yang harus diberikan oleh negara kepada rakyat, tetapi subsidi bahan bakar minyak adalah subsidi yang paling besar dan berpotensi mengganggu neraca anggaran belanja beaya negara. Inilah pentingnya satu negara mempunyai ketahanan ekonomi di bidang energi, yaitu dapat membuat industri tetap berjalan, industri berjalan, roda ekonomi tetap berputar, roda ekonomi berjalan, pendapatan negara bertumbuh, dan semakin bertambah. Pendapatan negara semakin bertambah, maka rakyat sejahtera. Sekarang rakyat tidak lagi menggunakan kerosene sebagai bahan bakar rumah-tangga, sebab kerosene dialihkan menjadi avtur yang lebih menguntungkan negara, sedangkan pengganti kerosene adalah gas cair butane-butylene yang lebih dikenal oleh masyarakat sebagai gas elpiji. Untuk sementara negara bernapas lega, sebab beban subsidi berkurang.

Presiden RI yang akan terpilih nanti untuk perioda 2014 – 2019 seharusnya mempunyai visi menciptakan kondisi ketahanan ekonomi di bidang energi. Dan, rakyat Indonesia sendiri juga dituntut kesadaran menghemat penggunaan bahan bakar minyak. Masyarakat orang yang berpikiran modern tidak membutuhkan public figure sebagai panutan untuk maju, sebaliknya di dalam pikiran masing-masing individu telah ada kesadaran untuk berbuat segala sesuatu yang berguna untuk sesama manusia dan negara. Dan, orang yang berpikiran modern mempunyai kebebasan mengekspressikan suara hatinya tanpa tekanan dari siapa pun. Orang Indonesia belum sampai pada taraf ini cara berpikirnya, maka masih membutuhkan public figure sebagai idola atau panutan untuk mewujudkan suatu visi. Di Indonesia panutan yang paling disegani adalah kiayi, yakni orang Islam pengurus pondok pesantren, apalagi kalau berasal dari pondok pesantren terkenal. Namun, panutan yang normative itu seharusnya dimulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, dan seterusnya. Aku melihat satu tayangan di tv tentang kesadaran penduduk Amsterdam yang setiap hari penduduknya lebih banyak menggunakan sepeda dibandingkan dengan mobil pribadi. Tarif parkir mobil pribadi di sini adalah 100 ribu rupiah pada 1 jam pertama, sedangkan sepeda bebas biaya parkir. Amsterdam adalah satu di antara banyak kota di Eropa yang rendah tingkat polusi udaranya. Aku hanya dapat membayangkan, kalau saja Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dan seterus sampai bupati  memberi teladan naik sepeda setiap hari ke tempat pekerjaan, aku yakin sekali negara dapat menghemat sampai 5 trilyun rupiah, bahkan lebih mungkin.

Bukan perkara mudah menyadarkan lebih 250 juta penduduk negeri ini untuk berpartisipasi kampanye hemat energi. Budaya panutan mungkin hanya sampai dua perioda kepemimpinan kepala negara, pada perioda berikut belum tentu kepala negara yang berikut dapat memberi panutan yang sama, maka yang dibutuhkan untuk mengubah mind-set bangsa ini adalah melalui pendidikan peningkatan mutu karakter bangsa, yakni satu bangsa yang mempunyai kesadaran menggunakan secara terukur, meningkatkan effisiensi dan efektivitas penggunaan sumber energi yang ada. Jadi, perlu ada kebulatan tekad dari bangsa ini sendiri.

Dulu, di Jakarta ada satu asumsi, bahwa dapat disebut kaya secara materi harus mempunyai sedikitnya satu mobil, maka semakin tinggi penghasilan semakin besar nafsu untuk memilki banyak mobil supaya dipandang kaya oleh lingkungan sosialnya. Kondisi sosial seperti ini tentu dimanfaatkan oleh dealer mobil semua merek untuk menawarkan mobil-mobil terbaru mereka. Mind-set seperti ini mungkin telah terbentuk di masyarakat Jakarta sekitar decade 60. Pada masa itu orang baru disebut kaya kalau sudah memiliki mobil merek Impala, maka berlombalah orang untuk memilikinya. Kalau tidak tercapai keinginan dengan Impala, dapat Bel Air atau Vaughan, okay-lah. Sekarang jaman telah berubah, orang disebut berhasil kalau memiliki BMW, bahkan lebih jauh lagi memiliki Lamborghini atau Ferrari, kalau tidak tercapai target seperti itu, ya cukuplah Toyota Camry, dan seterusnya sampai level merek yang lebih rendah. Di Indonesia pada umumnya orang berlomba memiliki mobil pribadi bukan karena kebutuhan, melainkan untuk menunjukkan prestisius, maka tak mengherankan kemacetan lalu lintas semakin parah dan peningkatan polusi udara yang semakin hebat di seluruh kota-kota besar di negeri ini. Mind-set seperti ini memang harus ditumpas melalui pendidikan seperti tersebut di atas. Penambahan jumlah jalan raya, flyover, dan underpass tidak akan menyelesaikan kemacetan lalu lintas, kalau mind-set seperti ini tidak dilepaskan dari pikiran orang Indonesia, maka konsumsi bahan bakar minyak tetap akan semakin meningkat terus. Jadi, perlu ada kebulatan tekad dari bangsa ini untuk mengubah mind-set yang salah.

Indonesia memang bukan tempat yang sangat ideal untuk pembangkit listrik tenaga angin, karena letak negeri ini di garis khatulistiwa menyebabkan pertemuan aliran angin dari dua lautan besar dari utara ke selatan atau sebaliknya, yakni Pasific dan Hindia saling menetralkan. Tetapi bukan tidak mungkin sama sekali dibangun konsentrasi pembangunan pembangkit listrik tenaga angin. Banyak tempat terbuka di Indonesia bagian timur layak  dibangun konsentrasi kincir angin untuk menggerakkan generator listrik, seperti Sulawesi Utara, Pulau Biak, dan Kepulauan Maluku.

Indonesia juga memiliki sumber daya minyak nabati yang sangat berlimpah sebagai biofuel yang berasal dari kelapa sawit. Biofuel diesel digunakan sebagai bahan bakar minyak untuk mobil dan industri. Kiranya cukup banyak pilihan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia yang dapat dikelola sebagai benteng ketahanan ekonomi di bidang energi, asalkan tidak salah menejemen dan tidak ada korupsi bidang energi.-