Minggu, 28 Oktober 2012

Menggugah Rasa Malu Tuan Gubernur

“Jika engkau tidak dapat makan seperti manusia, engkau tak ada bedanya dengan anjing-anjing yang makan sampah di tempat sampah.”

Makan nasi pakai supit.
Ungkapan ini diucapkan oleh seorang Cina guru Kung Fu kepada calon murid dari Amerika dalam satu percakapan di meja makan dari satu movie story yang berdurasi 2 jam. Tentu saja nilai-nilai yang digunakan adalah kesopanan makan cara Cina karena ceritanya di satu tempat di pedalaman Cina. Dari sejak kecil orang Cina diajarkan makan dengan supit. Bagi yang tidak biasa makan nasi dari mangkok dengan menggunakan supit pasti mengalami kesulitan, tetapi kebiasaan membuat yang sulit menjadi mudah dikerjakan. Mungkin ini sebabnya mengapa orang Cina makan pakai supit, bahwa betapa pun sulitnya hidup, yang penting manusia harus mempunyai nilai-nilai di dalam pribadinya. Nilai-nilai di dalam pribadi seseorang itulah yang membuat manusia mempunyai harga, yakni harga diri. Apa saja nilai-nilai itu? Nilai-nilai itu adalah kejujuran, kesetiaan, responsibility, keberanian, kesopanan, rasa malu, kerajinan, keuletan, kesabaran, kecerdikan, keperdulian, kasih, kebanggaan, simpaty, dan empaty.

Setiap pribadi, setiap suku, dan ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu bangsa yang bermartabat memegang nilai-nilai tersebut di atas, tetapi bobotnya berbeda-beda satu sama lain. Sebagai satu bangsa, ada yang menekankan kesetiaan, responsibility, dan rasa malu. Penulis Amsal mengatakan belajarlah dari semut. Semut adalah binatang yang paling rajin bekerja, mereka mengumpulkan makanan untuk kepentingan bersama. Tetapi, setiap bangsa mempunyai implementasi yang berbeda satu sama lain dalam pelaksanaan rajin bekerja. Misalnya, orang Jepang rajin bekerja dilandasi rasa kesetiaan, responsibility, dan rasa malu. Apakah masih ada orang yang mempunyai rasa malu di Indonesia? Jika ada orang mempunyai rasa malu, seharusnya tahu diri, kalau sudah pernah menjadi narapidana sekian tahun di dalam penjara, baiknya mengundurkan diri. Tidak perlu menunggu Tuan Presiden atau Tuan Gubernur memecat Anda. Jangan pura-pura tidak tahu. Jika ada orang tidak mempunyai rasa malu lagi, dia tidak beda dengan anjing-anjing di tempat sampah.

Di Jerman ada seorang perempuan kepala gereja di negeri ini karena telah mengendarai mobil dalam keadaan mabuk, dia mengalami kecelakaan, tetapi tidak ada korban jiwa. Satu hari kemudian, perempuan ini mengundurkan diri dari jabatannya, walaupun public di negeri ini masih menginginkan dia masih tetap menjabat sebagai kepala gereja. Ada rasa malu di hati orang ini. Di Jepang pernah ada dua orang menteri, yang satu dicurigai terlibat korupsi sedangkan yang lain dicurigai pernah mempunyai hubungan dengan Yakuza. Mereka telah mengundurkan diri dari jabatan mereka, walaupun belum ada penyelidikan resmi dari polisi dilakukan terhadap mereka. Ada rasa malu di hati kedua menteri ini. Bahkan pada masa lalu, di Jepang ada kebiasaan pada mereka untuk menebus rasa malu dengan melakukan hara-kiri, yakni bunuh diri atas kerelaan hati sendiri. Tetapi pada zaman modern ini mereka cukup dengan mengundurkan diri dari jabatan. Sekali lagi ada rasa malu.

Hidup ini tidak cukup dijalani hanya dengan landasan hukum, melainkan juga harus ada rasa. Tetapi rasa itu subyektif sifatnya, mungkin begitu Anda berpikir. Memang benar, rasa itu subyektif sifatnya, dapat benar, dapat juga salah, karena itu berlatihlah supaya Anda peka dengan rasa itu. Franz Magnis Susena, Guru Besar Filsafat di Universitas Indonesia mengatakan, bahwa anak-anak Jawa sejak kecil dididik rasa malu, yakni malu karena melakukan perbuatan yang tidak layak bagi manusia bermoral. Intinya ditekankan masalah “rasa”. Well, orang Jawa mempunyai rasa malu ketika masih berada di Yogyakarta atau Surakarta, tetapi begitu tiba di Jakarta rasa malu itu sirna sama sekali [sorry, ya, it’s just kidding]. Di Yogyakarta indeks korupsi, tidak terhitung oleh lembaga riset alias 0 [baca : nol]. Tuhan juga yang mengajarkan kepada manusia tentang adanya rasa di dalam hati manusia. Tuhan bicara tentang rasa kepada manusia di dalam Kitab Amsal dan Kidung Agung. Jika ada orang sudah tidak mempunyai rasa malu lagi, orang ini tidak bedanya dengan anjing di onggokan tempat sampah. Apakah ada anjing yang mempunyai rasa malu?     

Di satu provinsi di Indonesia bagian barat ada sebelas orang yang pernah dipenjara karena perbuatan korupsi mereka terhadap negara, tetapi gubernur tidak memecat mereka sampai habis masa hukuman mereka. Mereka telah dipromosikan oleh gubernur menduduki jabatan penting di provinsi tersebut. Siapa saja warga negara Indonesia yang telah mendapat vonnis dari hakim dan telah berkekuatan hukum, seharus orang ini segera dipecat dari jabatannya. Namun, mereka sebelas orang ini tidak dipecat oleh gubernur sebaliknya telah mendapat rekomendasi dari gubernur untuk menduduki jabatan penting dengan alasan tidak ada undang-undang yang melarang bekas pejabat yang telah menjalani masa hukuman di penjara untuk dipromosikan kembali. Tidak ada rasa malu lagi, baik gubernur maupun mereka yang telah mendapat promosi jabatan. Tindakan gubernur ini melukai rasa keadilan bangsa Indonesia, karena gubernur ini melawan arus di tengah bangsa Indonesia yang sedang giat memberantas kejahatan korupsi.

Banyak contoh di banyak negara, bagaimana pemerintah negara tersebut dalam upaya memberantas korupsi. Misalnya, pemerintah Latvia pernah memberhentikan separuh dari seluruh jumlah pegawai negeri, Cina dan Viet Nam melakukan hukuman mati, sedangkan pemerintah Georgia telah mengganti separuh dari seluruh jumlah polisi di negara ini.

Jika tindakan gubernur ini tidak dicegah sama sekali, bukan tidak mungkin lagi tidak membuat effek jera kepada pejabat negara yang korup. Banyak dukungan dari masyarakat supaya hukuman mati berlaku bagi pejabat korup, ini gubernur justeru mengangkat mereka dengan jabatan khusus. Sekiranya banyak juga yang keberatan terhadap hukuman mati, mereka pejabat korup itu seharusnya dihukum penjara dengan hukuman maksimal tanpa keringanan hukuman dan seluruh harta korupsi disita oleh negara. Mereka harus dimiskinkan. Dan, jangan lupa mereka harus dipecat dari jabatan mereka!!! Apakah bangsa ini sudah tidak mempunyai rasa malu lagi?

  

Kamis, 18 Oktober 2012

Perkelahian Massal Siswa Antar SMA di Jakarta

Perkelahian massal siswa SMA antar sekolah sudah menjadi issue nasional, bahkan tidak jarang juga perkelahian massal mahasiswa antar universitas terjadi. Masalah sekecil apa pun jika dibiarkan berlalu, pasti akan menjadi issue yang semakin besar di dalam masyarakat dan menjadi gangguan ketertiban dan keamanan. Perkelahian massal ini juga diawali pada satu dan dua titik saja di Jakarta dan dibiarkan, karena dipikir mungkin akan hilang sendiri. Issue perkelahian massal ini sudah menjadi masalah serius yang harus segera diakhiri. Perkelahian massal siswa SMA di Jakarta ini, temanku di Australia mengatakan, kejadian tersebut dapat dilihat di sana melalui tv. Memalukan bangsa Indonesia! Perkelahian massal ini sudah sangat memperihatinkan sekali, karena dalam satu bulan September tahun ini sudah tiga orang siswa SMA mati dalam perkelahian massal ini.

SMA di Jakarta Timur
Empat puluh tahun yang lalu perkelahian antar siswa sudah ada, tetapi hanya sebatas duel satu lawan satu walaupun melibatkan dengan sekolah lain. Selesai berkelahi tak ada dendam pribadi. Dan, pada masa itu juga di Jakarta yang disebut perkelahian massal hanya terjadi di wilayah Paal Meriaam dan Berland di Salemba, belum melibatkan siswa secara massal seperti sekarang ini. Apa gerangan yang menyebabkan siswa semakin beringas bernafsu menghancurkan orang lain? Di Inggris, Belanda, Jerman, Amerika, dan Prancis tidak pernah terdengar berita perkelahian massal antar siswa. Mengapa? Di negeri ini yang kata orang disebut negara agamis justeru penduduknya mudah mengamuk menghancurkan orang lain. Mengapa? Apa yang dapat diharapkan dari siswa-siswa yang terlibat perkelahian massal terhadap masa depan negara ini?

Ah, itu hanya terjadi di Jakarta, di daerah tidak ada itu perkelahian massal pelajar, mungkin demikian pikir banyak orang. Satu butir beras dapat memiringkan timbangan, kata pepatah Cina. Jangan menganggap remeh satu issue apalagi sudah jadi masalah besar di satu daerah atau di satu kota. Dulu, yang namanya masalah narkotika hanya sebatas di Jakarta, tetapi sekarang distribusi narkotika sudah sampai ke daerah lain di luar Jakarta. Di Makassar rasanya tidak ada hari tanpa perkelahian, rasanya mereka tidak bahagia kalau tidak berkelahi satu hari saja. Perkelahian massal antar siswa sekarang bukan di Jakarta saja melainkan sudah mulai menjalar ke daerah lain. Saya mengharapkan masalah ini tidak menjalar sampai ke kota Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar. Mengharapkan saja memang tidak cukup, tetapi kita semua elemen bangsa ini harus berupaya mendapatkan solusi, lepas dari belenggu masalah social ini. Faktor apa saja yang menciptakan kondisi yang paling mungkin siswa-siwa ini mudah tergoda bergabung untuk melakukan perkelahian massal. 

Rasa bahagia yang semakin berkurang. Orang kalau mau berhasil harus diberi beban atau stress supaya otaknya terpacu untuk berpikir. Pada satu batas tertentu, yakni antara keseimbangan kuantitas kurikulum dan pelaksanaan kurikulum, maka siswa menikmati stress dengan rasa nyaman. Bagaimana kalau melebihi kemampuan siswa? Dulu sekali, ada istilah ganti menteri, ganti kebijakan. Kebijakan sebelumnya tidak sepenuhnya dihapus, kemudian ditambah dengan kebijakan baru, begitu terus selama bertahun-tahun, maka sekarang inilah puncaknya, beban kurikulum yang overdosis. Kondisi seperti sekarang ini yang dirasakan kebanyakan siswa, yakni beban kurikulum terlalu berat. Banyak mata pelajaran yang harus dipelajari, tetapi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan analisis setiap mata pelajaran, karena yang didapatkan oleh siswa, pengetahuan hanya sebatas kulitnya saja. Ketika siswa-siswa menghadapi Ujian Nasional atau test masuk universitas negeri, paling banyak yang diuji hanya empat atau enam mata pelajaran. Lalu pelajaran yang lain apa manfaatnya ikut dipelajari selama tiga tahun sekolah?

Mungkin para penggagas pendidikan berpikir untuk mencegah siswa-siswa melakukan perkelahian massal, maka kepada siswa sebaiknya ditambah beban kurikulum sehingga waktu lebih banyak tersita untuk pelajaran di sekolah. Ah, kelihatannya sudah menyelesaikan masalah. Tapi, guru-guru pelaksana tampaknya lupa, bahwa otak siswa-siswa itu juga perlu penyegaran kembali, sebaliknya yang didapatkan beban yang semakin memberatkan otak. Banyak siswa menjadi jenuh dan mereka melampiaskan kejenuhan dalam banyak penyimpangan, paling sedikit mereka menjadi gampang tersinggung. Bukankah perkelahian dimulai dari salah satu pihak yang merasa tersinggung lebih dulu? Mungkin Anda berpikir, tetapi banyak juga pelajar berprestasi memenangkan penghargaan olympiade fisika di luar negeri. Ya, sayangnya prestasi bagus ini tenggelam ke dalam hiruk pikuk perkelahian massal antar siswa. Ibaratnya susu satu belanga dirusak oleh satu tetes nila. Dan, jangan dilupakan tidak semua siswa memiliki tingkat kecerdasan akademik yang sama dan kestabilan mental yang sama.

Lingkungan sekolah tidak nyaman. Sekolah tempat semua siswa belajar adalah rumah kedua bagi mereka, rumah harus home kalau ingin disebut nyaman. Home sweet home. Banyak sekolah di Jakarta tidak memberi rasa sweet kepada siswa, karena sekolah tidak memiliki lapangan yang seimbang antara jumlah siswa dan luas lapangan olah raga plus kantin dan aula. Selain itu banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas penyaluran bakat, yang biasa disebut ekstra kurikulum. Lapangan sekolah yang cukup luas dan fasilitas penyaluran bakat adalah sarana untuk melepaskan enegi yang berlebihan. Berteriak bebas dan lepas di lapangan luas untuk melepaskan energi berlebihan.

Lapangan olah raga yang membuat rasa nyaman bukan dilihat dari segi luasnya saja, tetapi sebaiknya satu lapangan luas pinggirannya banyak dipenuhi dengan pohon-pohon rimbun dan ada tempat duduknya juga. Well, pikiran letih akibat beban pelajaran yang berat rasanya terobati dengan atmosfer seperti ini. Ya, tetapi ada berapa banyak sekolah di Jakarta yang memiliki fasilitas lapangan luas dengan gambaran seperti ini. Tidak banyak lagi. Kalau ada beberapa sekolah yang memiliki fasilitas seperti ini, pastilah sekolah negeri yang dalam istilah pop adalah sekolah negeri favorit dan sekolah swasta papan atas dan penghuninya kebanyakan adalah pelajar dari kalangan social menengah ke atas. Tidak berlebihan untuk diungkapkan, bahwa siswa-siswa yang terlibat perkelahian massal adalah mereka yang berasal dari sekolah swasta atau negeri dari strata social menengah ke bawah. You don’t trust me about it, don’t you?

Mencari yang tidak mereka dapatkan di dalam rumah. Ada satu hal yang tidak dapat diganti dengan uang, yakni kasih. Kasih artinya Anda memberi perhatian khusus kepada seseorang yang Anda cintai tanpa imbalan. Kasih artinya Anda membuat orang lain bahagia, walaupun mungkin Anda tidak ikut terlibat di dalam kebahagian yang dirasakan oleh orang lain tersebut. Orang tua tidak dapat lepas tanggung jawab masalah ini dengan alasan sudah membayar sekolah untuk kepentingan anak-anak. Ingatlah selalu kasih tidak dapat ditukar dengan uang. Di Jakarta orang tua, apakah strata kaya atau miskin, semua sibuk urusan mencari uang, berangkat pagi sebelum matahari terbit, sampai di rumah lagi ketika matahari telah terbenam dalam keadaan letih. Sangat sedikit waktu saja yang tersisa untuk anak-anak. Bagaimana di sekolah? Mr. Teacher atau Ms. Teacher memberikan saja bahan foto copy pelajaran Pendidikan Moral Pancasila untuk siswa supaya dihafal saja. Inilah bahayanya, pendidikan moral yang seharusnya meresap sampai ke dalam jiwa, tetapi hanya dihafal secara mekanis saja. Ada seorang ayah dengan profesi pedagang keluar kota sampai berhari-hari sementara ibu sibuk arisan, lalu kapan anak mendapat sentuhan kasih dari orang tua semacam ini? Anak yang sangat sedikit mendapat sentuhan kasih dari orang tua mereka, cenderung memiliki hati yang sensitive. Sentuhan kasih dari orang tua itu sudah sebagian dari mata pelajaran pendidikan akhlak murni yang dulu disebut budi pekerti.

Kekerasan fisik yang sering terjadi di dalam masyarakat. Faktor ini memang bukan penyebab langsung perkelahian massal antar siswa, tetapi setidaknya kekerasan seperti ini dilihat langsung oleh banyak orang dan kemudian perilaku ini ditiru oleh siswa-siswa SMA. Di Jakarta sudah sering terjadi kelompok preman berkelahi dalam skala besar dengan kelompok preman lain sehingga memacetkan lalu lintas. Kelompok lain ada juga dari organisasi massa atas nama agama tertentu melakukan klaim dengan kekerasan terhadap kelompok organisasi lain yang dianggap tidak benar. Ini adalah potret wajah kepengapan social di Jakarta. Besi menajamkan besi, sesama manusia saling menajamkan akal satu sama lain. Siswa-siswa yang bergerombol cenderung semakin beringas dan semakin cerdas menyakiti siswa lain yang menjadi lawan mereka.     

Penggabungan beberapa sekolah yang terlibat perkelahian massal siswa bukan solusi untuk jangka panjang. Ini cara instant, karena setelah siswa-siswa berhasil beradaptasi dengan lingkungan baru mereka, maka mereka kembali ke habitat lamanya lagi, yakni duel. Sanksi seharusnya diberikan bukan terhadap siswa melainkan terhadap institusi sekolah yang bersangkutan, yakni penurunan akreditasi, dari A ke B misalnya. Banyak siswa berkelahi adalah kegagalan sekolah mengelola kesehatan mental siswa di sekolah dan kegagalan orang tua mendidik anak di rumah. Kurangi beban kurikulum sekolah yang tidak perlu dan ciptakan lingkungan sekolah yang nyaman. Perlu dipikirkan, bahwa pendidikan moral Pancasila dapat effektif berjalan, jika kondisi social bangsa ini memang memperlihatkan perilaku yang selaras dengan seluruh landasan ideal falsafah bangsa ini.-

Senin, 08 Oktober 2012

Sarapan Itu Penting dan Harus Dilakukan

“Het Nederlands ontbijt met brood in plaats van IndonesiĆ« ontbijt met rijst. God die heeft gemaakt brood en rijst te voldoen, dan is er een weg naar het van Anyer naar Panarukan.”

Bangun tidur pada pagi hari perut kosong dan pasti terasa lapar, karena sepanjang malam perut istirahat tidak diisi makanan sedangkan energi untuk menggerakkan jantung dan paru-paru jalan terus. Kegiatan awal memerlukan sarapan untuk menggantikan energi yang hilang sepanjang malam waktu tidur dan energi yang dibutuhkan untuk kegiatan rutin sepanjang hari. Energi tentu lebih banyak yang terkuras, jika tadi malam ada permainan cinta suami istri, memang perlu extra breakfast yang berkualitas. Namun, tadi malam sebelumnya ada kegiatan extra atau tidak di atas tempat tidur, sarapan itu penting dan harus dilakukan. Dan, sarapan tidak hanya sekedar makanan pengganjal perut, melainkan juga harus berkualitas, yaitu bikin sehat.

Apa sarapan yang akan Anda nikmati? Sarapan pada umumnya adalah makan dengan menu sederhana tetapi cukup memenuhi kebutuhan gizi dan kalori yang membuat tubuh tetap sehat. Setiap bangsa, suku, dan keluarga mempunyai kebiasaan masing-masing, Anda bebas menentukannya sendiri. Ketika saya masih menetap di Palembang, kebiasaan sarapan orang di sini adalah makan burgo, yakni dadar gulung tepung beras dan diberi kuah sop ikan gaboes, tetapi ada juga yang sarapan pempek bersaus cuko yang serba asam. Di Padang atau Bukittinggi kebanyakan orang di sini sarapan dengan ketupat atau lontong sayur pakis. Di Surabaya banyak yang menyukai sarapan dengan lontong ba.lap Surabaya. Sarapan itu identik dengan kesederhanaan, kenikmatan, tetapi tidak mengabaikan kesehatan tubuh. Di bawah ini saya menunjukkan enam macam sarapan yang popular menurut versi saya sendiri.

Sandwich. Orang Inggris biasa breakfast makan sandwich, yaitu 3 lembar roti tawar yang diisi dengan bacon atau smoked beef, keju lembaran, telur ayam goreng, dan sayuran. Makanan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai variannya, di Amerika ada yang menyebut makanan ini sebagai hamburger dan roti sosis. Orang Indonesia terutama di kota-kota besar sangat menikmati sarapan berbahan dasar tepung terigu ini. Roti tawar tidak hanya dibuat sandwich, variasi lain dibuat roti panggang, isinya menurut selera Anda. Saya menyukai diisi peanut jam dan parutan keju, kemudian dipanggang pakai pan atau dengan pemanggang gas.  


Sandwich.
Pancake. Orang Amerika menyebut makanan ini pancake terbuat dari bahan dasar tepung terigu. Adonan tepung terigu dipanggang di atas penggorengan datar sampai berwarna kuning kecokelatan. Biasanya satu porsi untuk tiga lapis disiram dengan madu atau syrup jagung, dan pakai topping keju. Tetapi dapat juga dimakan dengan taburan gula halus saja. Orang Indonesia juga mempunyai makanan seperti ini, namanya serabi kinca, bedanya adalah serabi menggunakan bahan dasar tepung beras. Kinca adalah saus terbuat dari gula aren dicampur dengan santan kelapa, ya semacam syrup begitu. Di Indonesia pancake masuk golongan kue jajanan pasar tradisional, jadi termasuk macam-macam kue ini antara lain, carabikang, dadar gulung isi unti atau fla soes, kue balapis, getuk, donat, kue mangkok, dan seterusnya.

Cheese Caramel Pancake.
Nasi. Banyak variannya, ada nasi goreng, nasi uduk, nasi timbel, nasi lengko dan nasi jamblang dari Cirebon, nasi pecal, nasi ketan urap, nasi soto, nasi rawon, nasi lamak, dan seterusnya. Nasi goreng juga banyak variannya. Nasi goreng sayuran paprika sederhana tetapi lezat rasanya. Nasi uduk banyak digemari di Jakarta dan sekitarnya. Nasi timbel adalah nasi ketika masih hangat digulung dengan daun pisang, dimakan dengan orekan tempe goreng dan tahu goreng, special breakfast of Bandung. Nasi pecal berasal dari Blitar, yaitu nasi hangat dimakan dengan beberapa jenis sayuran yang telah direndam di dalam air hangat seperti bayam, taoge, kacang panjang, dan bunga turi; di atas sayuran ini disiram dengan sambal pecal kacang tanah.

Soto ayam.
Bubur. Makanan berbahan dasar beras, tepung beras, maizena, sagu, kacang hijau, ketan hitam, dan havermout yang dimasak sampai menjadi cairan kental. Untuk bubur berbahan dasar beras biasa disebut bubur saja. Varian bubur juga banyak seperti nasi, ada bubur ayam, bubur sayuran Manado [tinotuan] dimakan dengan ikan asin dan sambal terasi, bubur Cina pakai topping daging babi merah, bubur sumsum dari tepung beras dengan kinca gula aren, bubur sagu, bubur kacang hijau campur ketan hitam, dan seterusnya. Bubur ayam saja variannya banyak, seperti bubur ayam kuah santan, bubur ayam Betawi dengan semur tahu, bubur ayam campur telur ayam setengah matang, dan seterusnya. Bubur ayam digemari oleh banyak orang di Jakarta dan di kota-kota besar lain di pulau Jawa.

Bubur Manado.
Lontong dan ketupat. Makanan berbahan dasar beras. Dimasak dengan cara butiran beras yang telah dicuci dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk silinder terbuat dari daun pisang. Ini namanya lontong, sedangkan ketupat cetakannya berbentuk kubus terbuat dari daun kelapa. Keduanya direbus di dalam dandang. Lontong atau ketupat dipotong-potong dan diletakkan di dalam piring. Dulu, tahun-tahun yang lalu, di Jakarta orang sarapan dengan ketupat dicampur dengan sayur labu Siam. Di Surabaya terkenal dengan lontong ba.lap Surabaya. Pengaruh dari orang Minang yang banyak domisili di Jakarta, maka sarapan juga dimeriahkan dengan gaya Minang, yakni ketupat sayur daun pakis. Di Semarang ada lontong cap gomeh. Ketupat juga dapat dimakan dengan sayur nangka.


Lontong Cap Gomeh.
Mie ayam. Dulu pada decade 60 di Jakarta hanya ada dua restoran mie bakso terkenal, yaitu Bakmie Gang Kelinci di Jalan Pasar Baru dan Bakmie Gondangdia di Jalan Gondangdia. Untuk konsumen segmen bawah, mie bakso banyak dijual sampai ke pelosok kampong dengan pikulan. Masuk decade 80 banyak bermunculan restoran sejenis sampai konsumen segmen bawah, yakni segmen gerobag, disebut demikian karena barang jualan diangkut dengan gerobag dorong. Sebutannya berubah menjadi mie ayam, mie ayam bakso atau mie ayam pangsit, pangsitnya juga ada yang rebus dan ada yang goreng. Dalam perkembangan selanjutnya mie ayam menjadi sarapan yang sangat popular, bukan hanya di Jakarta dan sekitarnya, melainkan sudah merambat ke banyak kota di provinsi lain.  

Mie ayam pangsit.

Selamat menikmati sarapan.-

Bergaul Itu Menyatakan Identitas Diri Kepada Orang Lain

Ketika Anda memutuskan untuk bergaul dengan orang lain, maka pada saat itu Anda sudah harus berupaya menaklukkan orang lain. Anda menaklukkan orang lain supaya eksistensi Anda diperhatikan oleh orang lain. Pergaulan dimulai dari Anda sebagai individu yang mencoba membaur dengan satu kelompok orang, mungkin di satu tempat pesta, tempat pekerjaan, pusat kebugaran jasmani atau tempat lain. Jika mereka menilai Anda adalah orang yang tepat bagi mereka, mereka dengan senang hati menerima Anda; sebaliknya jika tidak, Anda harus mencari kelompok yang lain yang mau menerima Anda.

Bergaul itu artinya Anda menyatakan identitas. Diterima atau tidak dalam satu komunitas pergaulan hal itu tergantung dengan identitas yang Anda miliki. Apa identitas Anda? Kelompok pengedar drugs pasti tidak begitu saja menerima anggota baru tanpa diketahui lebih dahulu identitas orang baru tersebut. Itulah sebabnya, ada Kelompok Gay, ada Kelompok Pemuda Penuh Dosa, ada Kelompok Bajingan Wajah Sangar, ada Kelompok Pemuda Kampung Ambon, ada Kelompok Gigolo Jakarta, dan seterusnya masing-masing kelompok ada identitasnya. Dengan cara bagaimana Anda menaklukkan orang lain sehingga orang lain mau menerima Anda?

Buatlah semua orang lingkungan Anda menjadi takut kepada Anda. Dengan kata lain, menaklukkan orang lain supaya Anda ditakuti oleh orang lain. Mengapa Anda ditakuti oleh orang lain, jawabannya dapat bermacam-macam. Misalnya, Anda ditakuti oleh orang lain karena Anda jagoan kung fu yang tidak segan sama sekali menghabisi nyawa orang lain atau karena Anda banyak uang yang dapat menyewa pembunuh bayaran. Ciptakan ketakutan. Ketakutan itu dapat menjalar dengan cepat. Mulanya yang takut hanya satu orang, tetapi yang satu orang akan cerita kepada orang lain, dan akhirnya ada satu kelompok besar semua pada takut kepada Anda. Akhirnya, satu kelompok besar satu pusat perdagangan besar di satu kota besar semua takut kepada Anda. Semua orang satu kota besar biasa menyebut orang seperti Anda adalah preman. Ada preman Pancoran, preman Kebon Jengkol, preman Pasar Bering Harjo, preman Pasar Turi, dan seterusnya di seluruh dunia selalu ada preman. Untuk membuat orang lain takut, maka Anda harus menggunakan kekerasan. Ini adalah cara preman.

Kelompok besar dimulai dari setiap individu berkepentingan sama yang membaur untuk satu tujuan menunjukkan eksistensi terhadap kelompok besar lain. Misalnya, kelompok SMA Negeri 6 dan kelompok SMA Negeri 70. Identitas mereka sudah jelas sekali dan mereka satu sama lain menghendaki takluk terhadap yang lain yang lebih kuat. Karena ekspressi mereka adalah kekerasan, maka yang timbul adalah perkelahian untuk mempertahankan eksistensi. Jika dalam perkelahian ada siswa yang terluka apalagi sampai cacat, selalu timbul keinginan untuk membalas sampai lawannya juga ikut merasakan seperti yang pernah dialaminya juga. Jika Anda pernah tergabung dalam salah satu kelompok ini, apakah Anda mendapatkan rasa bahagia menyakiti orang lain. Kejahatan dibalas dengan kejahatan, maka akan menghasilkan kejahatan juga, begitu terus dan tak pernah habis. Dunia preman adalah dunia kekerasan.

Cara kedua menaklukkan orang lain adalah buatlah semua orang lingkungan Anda memberi rasa hormat kepada Anda. Bagaimana itu, mo? Bagaimana Anda mempengaruhi orang lain sehingga mereka menghormati Anda. Tidak dapat tidak, Anda harus mempunyai pribadi yang menarik, yakni pribadi yang mempunyai daya magnet menarik orang lain yang menghormati Anda. Magnet adalah besi yang mempunyai kekuatan menarik logam besi lain, karena besi tersebut mempunyai daya magnet atau daya tarik. Pribadi yang menarik adalah daya magnet kuat bagi pribadi yang kuat. Nah, daya magnet apa yang Anda miliki sehingga semua orang lingkungan Anda tertarik. Maybe Anda dihormati oleh lingkungan Anda, karena penulis blog tersohor atau pemain gitar legendaries ternama, pernah menjadi pemain bola klas dunia, mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap professi pemain film, dan seterusnya, anyway Anda mempunyai banyak prestasi. Melayani sesama manusia dalam arti khusus juga dapat disebut satu prestasi, misalnya pendeta mengunjungi orang sakit di hospital atau kunjungan dari rumah ke rumah.

Cara pertama Anda menuntut orang lain supaya memberi perhatian kepada Anda, sebaliknya cara kedua Anda adalah figure yang memberi perhatian kepada orang lain melalui prestasi Anda. Keduanya adalah budaya yang jelas berbeda, yang satu mengutamakan kekerasan, sedangkan yang lain mendahulukan kemanusiaan. Sudah menjadi hukum alam, bahwa semakin Anda membuat orang lain takut, maka reaksinya adalah semakin kuat penolakan terhadap eksistensi Anda. Tidak ada yang senang dengan kehadiran preman. Yang namanya preman tidak hanya di dalam pasar, di dalam sekolahan pun juga ada preman. Di satu universitas papan atas di Jakarta ada dua kelompok mahasiswa yang berbeda jurusan bidang study berkelahi terus selama bertahun-tahun. Ini namanya apa? Di dalam satu kelompok besar universitas anu satu sama lain berkelahi. Sebaliknya mengikuti cara kedua, semakin banyak Anda memberi perhatian kepada orang lain, maka reaksinya adalah semakin besar respon orang lain terhadap Anda. Semakin tinggi nilai prestasi Anda, maka lingkungan Anda juga semakin bangga terhadap kelompok tempat di mana Anda berada. Mana yang lebih membuat Anda bahagia, menyakiti orang lain dalam satu perkelahian atau membuat orang lain bangga terhadap almamaternya karena prestasi Anda.

Di Jakarta ada banyak kelompok siswa SMA berkelahi satu sama lain. Yang paling menonjol pada bulan ini adalah kelompok SMA Negeri 6 dan kelompok SMA Negeri 70, karena dalam satu bulan ini terdapat 3 orang siswa tewas dalam perkelahian missal ini. Baiknya dua kelompok sisa SMA Negeri ini diadakan temu tanding dalam satu pertandingan. Pertandingan yang paling cocok adalah pertandingan volley ball, karena kedua belah pihak dibatasi oleh jaring net sehingga tidak ada pertemuan kontak langsung secara fisik. Di dalam pertemuan tanding ini, maka hasrat untuk saling menaklukkan dilampiaskan dalam saling usaha menambah point. Well, selamat bertanding dan jangan berkelahi lagi.- 

Kamis, 04 Oktober 2012

Rumah Tempat Berteduh Kokoh dan Abadi

In my Father’s house are many rooms; if it were not so, would I have told you that I go to prepare a place of you [John xiv:3].

Roti pemberian dari Tuhan.
Sebagai negara yang paling sering terkena bencana gempa, kata tsunami sendiri berasal dari kata Jepang yang berarti gelombang pasang, maka para ahli bangunan negara ini selama bertahun-tahun telah membuat banyak bangunan gedung bertingkat yang diperkirakan mampu menahan gempa. Bagaimana pun hebatnya tekhnologi yang dikembangkan oleh akal budi manusia, siapa yang mampu melawan kedahsyatan kekuatan alam. Manusia berusaha sekuat tenaga dan pikiran, tetapi kedahsyatan alam datang dengan kekuatan melebihi yang telah dirancang oleh manusia. Mereka mengatakan, bahwa semua gedung dan bangunan infrastruktur telah dirancang untuk gempa kekuatan 8,9 skala Richter, tetapi Fukushima Daiichi yang kokoh tidak mampu menahan getaran gempa. Pembangkit listrik tenaga nuklir di kota Fukushima memiliki 4 reaktor nuklir, beberapa di antara mereka mengalami kebakaran. Kebakaran yang sulit dipadamkan di kompleks reactor nuklir ini telah melelehkan bahan bakar reactor, seterusnya menyebabkan penyebaran radiasi nuklir yang tidak terhindarkan lagi. Instansi berwenang terkait keamanan kota telah memerintahkan seluruh penduduk kota Fukushima mengungsi ke luar kota.

Manusia mungkin saja mampu membangun gedung bertingkat yang mampu menahan gempa kekuatan >>> 9 skala Richter, tetapi tentu membutuhkan biaya pembangunan yang mahal sekali. Lalu rumah atau gedung seperti apa yang aman untuk tempat tinggal manusia tanpa ada rasa takut terkena musibah gempa? Rumah yang tahan terhadap getaran gempa adalah rumah Bapa di Sorga. Setiap orang yang percaya kepada Yesus Orang Nazaret pasti akan memperoleh rumah ini cuma-cuma, karena Yesus Kristus sendiri yang telah memesankan tempat itu bagi yang percaya kepada-Nya. Landasan rumah ini juga dibangun dari bahan yang sangat kokoh, yaitu landasan Kristus. Banyak orang di seluruh dunia mencari rumah yang kokoh dan bebas banjir, sebaliknya banyak dari mereka salah memilih rumah. Mereka mendiami sebuah rumah yang dikira mempunyai suasana kasih dan damai sejahtera, justeru yang mereka dapatkan adalah sebaliknya, yaitu perceraian, rebutan harta warisan, percabulan, madat morfin, mabuk minuman alkohol, penipuan, dan seterusnya segala macam kotoran dunia. Semua peristiwa yang telah aku sebutkan ini adalah jauh lebih dahsyat dari getaran gempa mana pun di dunia.

Sebut saja, perceraian. Jangan engkau sebut ini adalah peristiwa biasa saja. Perceraian adalah gempa besar yang menimpa sebuah kehidupan rumah tangga. Sepasang suami-istri selama belasan tahun membina rumah tangga dan anak-anak mereka menikmati suasana gembira melihat mereka rukun, tetapi pada satu hari harus menerima kenyataan pahit, karena mereka harus bercerai. Aku pernah menyaksikan seorang istri tega meninggalkan suaminya dan kedua anaknya untuk menikah dengan seorang laki-laki yang usianya jauh lebih muda dari perempuan ini. Mereka dulu adalah tetanggaku. Kasihan anak-anak mereka yang telah menjadi korban perceraian. Gempa besar pasti meretakkan tanah sehingga terbelah dan selalu berakhir porak poranda. Demikan pula dengan perceraian, gempa kehidupan yang meretakkan mahligai rumah tangga sehingga terbelah dua dan pasti berantakan. Semoga tidak terjadi! Jika di dalam hati anak-anak timbul perasaan dendam kepada salah satu dari orang tua, jangan salahkan mereka. Orang tua tua egois telah merampas kebahagiaan anak-anak karena keras hati untuk bercerai.

Aku baru saja selesai membaca sebuah novel yang bercerita tentang seorang ayah yang kaya sekali, tetapi doyan kawin dan tidak pernah memperhatikan kehidupan rohani anak-anaknya. Sepanjang hidup ayah ini yang dipikirkan dan dilakukan adalah menumpuk kekayaan sehingga dia termasuk kelompok orang kaya di Amerika. Ayah ini telah 3 kali menikah resmi, semua istrinya adalah bekas sekretarisnya, dan istri-istri ini telah diceraikan. Masing-masing istri mempunyai anak, semua 6 anak. Ada seorang wanita lain juga bekas sekretarisnya dibuat hamil sampai melahirkan anak, kemudian anak ini diadopsi oleh sepasang suami-istri pendeta. Anak lahir di luar nikah ini kemudian hari menjadi seorang missionarist di suatu negara berkembang dan di wilayah sangat terpencil. Ketika ayah ini mati, harta warisannya menjadi rebutan anak-anaknya. Sebetulnya, ayah mewariskan seluruh hartanya hanya kepada putrinya yang jadi missionarist, karena anak-anaknya yang lain dianggap tidak memperhatikan dirinya pada hari tuanya selain harta saja. Kecewa ayah ini pada hari tuanya. Ayah ini bunuh diri dengan terjun dari gedung 14 tingkat miliknya setelah selesai menulis surat wasiat warisan. Melalui kebijakan pengadilan setempat anak-anak yang lain hanya mendapat bagian 1/250 bagian saja dari total warisan setelah dipotong pajak dan bagian terbesar lainnya untuk missionarist yang akhirnya tidak dapat diterima, karena missionarist mati kena malaria. Bagian missonarist diserahkan ke perwalian dana amal. Harta warisan yang jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab juga sebuah gempa besar di dalam rumah tangga. Gempa itu adalah ribut rebutan harta, bahkan disertai taruhan nyawa. Engkau dapat kehilangan orang yang engkau cintai melalui perebutan harta, karena di situ ada harta, di situ pula Iblis mempunyai ramuan menciptakan gempa besar di dalam sebuah rumah tangga. Ingatlah baik-baik : carilah rumah yang kokoh dibalut oleh kasih dari Tuhan.-

Rabu, 03 Oktober 2012

Menuju Indonesia Bersatu Membutuhkan Titik Temu

Di Banten ada debus, yaitu orang dibacok dengan golok tetapi tidak mengalami luka sama sekali, di Betawi tempo doeloe ada pencak, di tanah Priangan ada jimat halimunan, yaitu orang dapat menghilang seperti kabut, karena itu disebut halimunan, halimun artinya kabut, di tanah Jawa ada jimat rawerontek, yaitu orang dibacok pakai golok, tangan atau kaki putus, jatuh ke tanah, tetapi kemudian menyambung kembali, di Madura ada clurit,di kota Solo ada tengleng, yaitu gule kepala kambing yang sarat sekali dengan santan kental, dan seterusnya. Apakah semua yang saya sebutkan di atas ini ada gunanya bagi bangsa Indonesia menuju bangsa yang berdiri tegak perkasa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia? Bangsa Belanda tidak mempunyai debus, rawerontek, pencak, halimunan, dan seterusnya, tetapi mereka telah menunjukkan keperkasaan mereka menjajah negeri ini selama 350 tahun; karena mereka mengetahui dari belajar, bahwa bangsa negeri jajahan ini tidak mempunyai jiwa persatuan. Jangan disebut persatuan Nusantara, persatuan di antara sesama teman satu suku saja tidak ada. Di mana ada permusuhan antara pribadi pada satu suku atau antar suku, maka di situ pasti ada orang Belanda yang menjadi provokator.

Di negeri ini ada banyak orang pandai berbagai bidang sekaliber B.J. Habibie, ahli tekhnik perancang pesawat terbang, bahkan di negeri Belanda sendiri belum ada yang sekaliber orang ini. Jepang adalah gudang tekhnorat di Asia, tetapi kalah pandai dengan kebanyakan orang Indonesia. Coba lihat, kendaraan motor yang disebut bemo. Semua insinyur Jepang saya jamin tidak ada yang dapat memperbaiki bemo, tetapi di tangan montir Indonesia kendaraan ini masih tetap beredar di negeri ini selama hampir 50 tahun, sampai sekarang. Apakah keahlian seperti ini ada gunanya bagi bangsa ini? Orang Indonesia pandai merawat mobil, sepeda motor, atau apa saja sehingga tetap berfungsi selama puluhan tahun; tetapi lihatlah, bagaimana dengan kendaraan angkutan umum massal, seperti bis kota dan kereta rel listrik? Semua kendaraan ini tidak ada yang berumur lebih dari 10 tahun dalam keadaan layak digunakan. Untuk kendaraan milik pribadi setua apa pun orang Indonesia mampu merawat all out, paling jago, tetapi untuk milik umum tidak, karena untuk milik umum berarti memikirkan orang lain. Semua bemo tersebut di atas itu milik pribadi, bukan milik umum. Untuk menuju bangsa yang bersatu, Anda harus mau memikirkan orang lain. Harus mau peduli kepada orang lain.

Satu orang insinyur mesin Indonesia dapat bekerja menghasilkan sesuatu. Dua orang insinyur mesin masih dapat bekerja menghasilkan sesuatu. Tiga orang insinyur mesin masih dapat bekerja menghasilkan sesuatu. Empat orang. lima orang atau lebih apalagi sampai ratusan insinyur mesin di Indonesia tidak dapat menghasilkan sesuatu, sebaliknya di tangan ratusan montir mesin jalanan, Jepang dapat maju melesat menguasai dunia. Anda tahu, bukan? Soichiro Honda adalah montir mesin jalanan di Jepang. Di Jepang ada ribuan orang seperti Honda. Di Indonesia ada banyak orang pandai, hanya pandai bicara di ruangan meeting, cabinet meeting dan segala macam meeting, tetapi hasil meeting tidak berjalan di lapangan bagaimana seharusnya. Masing-masing pihak hanya dapat berkata, bagaimana nanti sajalah. Untuk menuju bangsa yang bersatu, kita harus setia dengan komitmen yang telah kita sepakati sehingga kita mempunyai satu teamwork yang solid. Negara yang berhasil karena bangsanya mampu membina teamwork yang baik.     

Pergesekan antar agama masih sering terjadi di Indonesia, khususnya Islam dan Kristen. Di banyak tempat di Indonesia ijin membangun gereja masih terasa sulit dan yang sudah ada pun tidak jarang jemaat terpaksa terusir dengan alasan keamanan dan ketertiban, padahal keberadaan gereja tersebut sudah ada selama bertahun-tahun, bahkan ada yang telah mencapai puluhan tahun. Di Jakarta ada dua organisasi masa, yang notabene adalah kumpulan orang-orang dari suku Betawi, mereka beradu kekerasan secara massal, konon diduga rebutan lahan ekonomi; padahal mereka semua adalah penganut agama yang sama, yaitu Islam. Di Indonesia bagian timur, di Maluku dan Papua, masih sering terjadi perang antar suku. Di Sambas, Kalimantan Barat pernah terjadi perang suku yang terhebat antara suku Dayak dengan suku Madura perantauan. Sering terjadi perkelahian massal antar warga di subdistrik Johar Baru dan sekitarnya, sekali lagi padahal mereka penganut agama yang sama, yaitu Islam. Jangan lupa, benih-benih mewujudkan impian Negara Islam Indonesia masih ada di antara mereka. Untuk menuju bangsa yang bersatu, kita jangan sekali-kali mengungkit-ungkit agenda yang telah menjadi harga mati untuk negara ini, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan menggali romantisme impian lama membangun negara agama. Inilah realitas Indonesia yang harus diterima dengan jiwa besar, bahwa Indonesia mempunyai pluralisme yang besar, semua suku bangsa di dalam bingkai kebhinekaan, tetapi tetap di dalam rangka persatuan Indonesia.

Bangsa-bangsa lain di dunia sudah take off membangun imperium ekonomi, sementara di negeri ini masih banyak orang  yang asyik berkutat dengan romatisme lama. Ada sementara orang pada bulan Desember sengaja meninggalkan negeri ini karena tidak mau bersentuhan dengan Natal [baca : orang Kristen]. Orang seperti ini tidak layak menjadi pemimpin negara ini, bahkan memimpin partai politik pun tidak, karena untuk menjadi pemimpin besar negara ini harus bersedia merangkul semua orang yang berbeda agama, suku, dan golongan masyarakat. Revolusi harus dilanjutkan untuk membebaskan diri dari mental perbudakan. Indonesia pada jaman penjajahan Belanda memang sengaja ditanamkan bahwa siapa saja yang berbeda tidak boleh berada di tempat yang sama, karena itu ada daerah yang disebut Kauman, yaitu daerah pemukiman orang Islam, kampung Jawa, kampung Melayu, kampung Ambon, kampong Makassar, dan seterusnya. Orang yang tidak mau bergaul dengan orang lain yang berbeda keyakinan sebenarnya dia ada di dalam perbudakan cara berpikirnya yang salah. Di dalam setiap perbedaan keyakinan pasti ada titik temu untuk bersatu. Orang yang tidak mau peduli dengan titik temu ini adalah orang yang masih hidup di dalam perbudakan pikirannya sendiri. Titik temu bangsa ini adalah gotong-royong.-

Selasa, 02 Oktober 2012

Udara Sehat Membutuhkan Keseimbangan Komposisi Gas Di Dalam Udara

Udara atau atmosfer adalah adalah satu ruang luas menutupi permukaan planet dan berisi satu kumpulan bermacam jenis atau hanya satu jenis gas saja. Misalnya, udara di atas permukaan planet Saturnus berisi gas hydrogen saja. Udara di atas permukaan planet earth berisi beberapa jenis gas seperti oksigen, nitrogen, karbondioksida, karbonmonoksida, dan dalam jumlah kecil beberapa jenis gas mulia seperti helium, neon, dan argon. Oksigen dan nitrogen adalah dua jenis gas yang dominant di atmosfir bumi. Sejak Revolusi Industri di Inggris yang dimulai pada abad 19, perlahan dan signifikan volume gas karbondioksida semakin bertambah dan atmosfir bumi semakin terkontaminasi sehingga kualitas kesehatan udara di beberapa tempat di bumi ini semakin menurun.

Setiap kali Tuhan menyelesaikan ciptaan-Nya, Dia selalu berkata, bahwa segalanya itu baik. Jika komposisi oksigen dan nitrogen di atmosfir bumi berada pada keseimbangan dikisaran 21 persen dan 79 persen, semuanya itu baik menurut pemandangan Tuhan. Misalnya, di pegunungan yang tinggi, kisarannya adalah 15 persen oksigen dan 85 persen nitrogen. Di mana pun Anda berada di planet bumi, maka komposisi kedua gas ini selalu demikian, tetap saja Anda mengonsumsi oksigen untuk kebutuhan tubuh sekitar separuhnya saja. Mengapa tidak 100 persen saja oksigen di bumi? Mungkin ada yang mempunyai pikiran demikian. Aku rasa lebih baik pertanyaannya demikian, mengapa dengan keseimbangan seperti ini Tuhan mengatakan semuanya itu baik?

Menghirup udara bersih, tanpa polutan adalah baik untuk kesehatan, tetapi dengan persentase oksigen seperti tersebut di atas, semua benda di muka bumi sebetulnya mengalami oksidasi. Besi yang terus-menerus mengalami oksidasi akan mengalami kekeroposan yang diperlihatkan dalam bentuk besi yang berkarat [ferrioksida] warnanya cokelat tua. Jika manusia menghirup udara yang mempunyai kadar oksigen 15 persen saja, dalam pengertian bukan karena polutan, efek oksidasi di dalam tubuhnya semakin berkurang. Dengan mengurangi proses oksidasi di dalam tubuh manusia, maka efek penuaan dapat diperlambat. Dengan kata lain, jika kadar oksigen di atmosfir bumi ini, katakan saja 50 persen, proses oksidasi pun akan meningkat, efek penuaan juga ikut bertambah. Cepat tua itu identik dengan cepat mati, jika oksidasi semakin ditingkatkan, efek penuaan juga semakin meningkat, dan itu berarti Anda cepat mengalami kematian. Inilah sebabnya Anda disarankan mengonsumsi air minum yang mempunyai efek reduksi, karena air minum seperti ini sehat untuk tubuh Anda, yaitu mengurangi efek oksidasi. Air minum seperti ini banyak terdapat di pegunungan yang tidak terkontaminasi dengan polutan.

Orang yang biasa hidup di kota besar kemudian berlibur ke pegunungan, maka mengalami sesak nafas. Keadaan ini terjadi hanya karena tubuh belum mengalami adaptasi, dari keadaan padat oksigen, tetapi mengandung polutan di kota besar menuju tempat yang sedikit oksigen, tetapi bersih dari polutan. Setelah Anda mengalami adaptasi tinggal di pegunungan dalam jangka waktu lama, maka Anda akan mengalami kesegaran fisik yang lebih sehat dibandingkan di kota besar. Bagaimana pun manusia membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme di dalam tubuh sampai pada batas terendah tidak mengalami oksidasi [thereshold], tetapi kedaan yang ideal, yaitu padat oksigen tanpa polutan adalah suatu keadaan yang mahal untuk didapatkan pada zaman serba industri ini.  

Keadaan keseimbangan oksigen-nitrogen ini sudah dirancang oleh The Grand Designer, yaitu Tuhan Yang Mahasakuasa sebelum alam semesta terbentuk. Manusia berupaya mencari kemungkinan ada kehidupan di planet lain, tetapi sampai sejauh ini belum menampakkan titik terang. Ada planet yang sangat kaya dengan nitrogen, tetapi tidak mempunyai oksigen, sebaliknya ada planet yang sangat kaya dengan hydrogen, tetapi tidak mempunyai oksigen. Tampaknya hanya bumi saja yang mempunyai oksigen, yaitu gas kehidupan. Dalam jumlah sedikit oksigen adalah kehidupan bagi manusia, sebaliknya dalam jumlah banyak adalah racun bagi tubuh manusia. Namun, jangan kuatir, di atmosfir terbuka  Tuhan telah mengatur batas keseimbangan ini sehingga aman bagi manusia ciptaan-Nya.

Bumi membutuhkan banyak pohon atau hutan yang luas, karena hutan berguna untuk menyedot gas polutan sehingga kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi tetap terjaga. The Grand Designer telah menciptakan hutan luas di Afrika, Brazil, dan Kalimantan sebagai perangkap gas polutan di bumi. Setiap pohon yang ada di bumi harus dijaga kelestariannya demi menuju bumi yang hijau. Hijau itu sehat.-